Sabtu, April 06, 2019

BEKAL UNTUK KEKAL

Yeremia 31:1-6
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu (Yeremia 31:3)
Menjadi boss atau jadi seorang pemimpin merupakan impian setiap orang. Niat itu ada dibawah sadara memori manusia. Namun walau demikian, tidak semua berhasil mewujudkan impian tersebut. Mungkin karena tidak ada kapasitas atau dalam perjalanan hidup tidak menemukan peluang utk merealisasikan mimpinya. Mengapa demikian? Karena menjadi pemimpin itu sangat sulit, dibutuhkan proses dan kematangan. Sebab walau pemimpin itu dilahirkan tetapi membutuhkan persiapan melalui pembelajaran yg berjenjang dan terus menerus. Umpamanya, seorang pemipimpin harus memahami kekurangan maupun menyadari kelebihannya sendiri dan institusi yang dipimpin.. Ia juga harus bisa berinovasi ketika mengelola sumber daya manusia dengan tingkat kecerdasan dan latar belakang yg berbeda. Ia juga harus mulai membuat rancangan mengenai berbagai jenis pelayanan atau jasa yang dibangun, agar orang-orang berkompeten bisa lahir dan berkembang di institsui tersebut sehingga menjadi bola salju yang menarik potensi potensi lain.
Dari penjelasan di atas seharusnya pemimpin terpilih  harus sudah mulai berfokus mengembangkan sumber daya diri sendiri dan sumber daya orang lain yang disekitarnya dengan asumsi jika sendiri dia akan sulit tetapi jika bersama akan kuat dan menjadi pemenang. Itulah sebabnya dalam kepemimpinan kerjasama itu penting. Firman Tuhan di Kejadian 11 ayat 5-6 bersabda, dengan hidup bersama ada inovasi dan sukses besar. Di Mazmur 133 Tuhan berkata, hidup bersama itu mengundang berkat. Dan Yesus Kristus berdoa “supaya gereja-Nya bersatu”. Bersama itu dampaknya hebat, signifikan, dahsyat luarbiasa. Aletheia harus terus membangun dan mempertahankan kebersamaan seperti itu. Bersama itu artinya menyatu saling menopang bukan saling meruntuhkan dan bukan pula utk mementingkan diri sendiri. Benih perpecahan harus kita deteksi secepat mungkin kemudian dilenyapkan.  Untuk mampu bersama setiap orang perlu tulus dan jujur serta memiliki nilai yang sama serta tujuan yang sama. Dalam konteks kebersamaan kalau pemimpin hanya fokus memikirkan cara berkembang menurut diri sendiri, dipastikan institusi akan rapuh dan runtuh. Tugas seorang pemimpin adalah menetapkan tujuan, tetapi cara mencapai tujuan tersebut membutuhkan kesepakatan melalui manajemen yang transfaran. Sebab itu seorang pemimpin perlu meiliki beberapa hal, yaitu:
Seorang pemimpin harus mengetahui kebutuhan institusi Setelah itu secara bersama memutuskan  cara atau langkah untuk mencapai tujuan tersebut setahap demi setahap. Dengan demikian setiap orang merasa berandil utk setiap pencapaian sehingga puas dan semakin antusias karena merasa sudah ikut memuliakan Tuhan Yesus Kristus.
Seorang Pemimpin yakin dirinya sudah dibenarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sehingga selalu terdorong bertindak benar. Bertindak Benar dan bersikap bijak merupakan dua karakter impian yg dituntut Tuhan dari setiap orang. Yakin dirinya benar karena sudah dibenarkan Tuhan, menjadi bijak karena senantiasa bergaul dgn Tuhan serta selalu menikmati setiap proses yg dialami disepanjang kehidupan. Dua2nya berdampak rohani dan jasmani. Saat kita berjuang hidup benar, kelimpahan hikmat mewarnai relasi sosial dan kelimpahan rohani mewarnai relasi spiritual kita. Tubuh sehat, hati riang, pikiran tenang, wajah berseri dan rejekipun mengalir tiada henti. Haleluya..
Seorang Pemimpin Selalu menyadari bahwa semuanya adalah kemurahan Tuhan. Selalu berkata bahwa hanya oleh kemurahan Tuhan Yesus Kristus aku ada sampai hari ini. Dengan demikian focus kita selalu tertuju kepada Tuhan, selalu rendah hati. Sikap pongah dan bermegah diri harus segera dibuang. Sebab hal itu pasti membuat seseorang  lupa diri dan jatuh tergeletak, susah bangun lagi, berbahaya…
Seorang Pemimpin harus memiliki tujuan yang tulus dan luhur. Berniat kaya itu boleh tetapi didalam Tuhan, kaya bukan tujuan utama. Yang lebih utama ialah memiliki niat seperti Tuhan Yesus Kristus ajarkan dan lakukan. Dia datang untuk memperkaya orang lain (2 Kor 8:9). Banyak orang ingin kaya, karena berpikir kalau kaya martabatnya dimata orang lain akan berbeda, lebih dihormati....!! Tetapi ternyata tidak.. ada juga orang kaya yg terhina, tersisih dan ditolak karena perilaku yg asusila dan kerjanya menindas orang lain. Yesus Kristus itu kaya rela jadi miskin supaya kita kaya. Saudaraku jadilah orang kaya yg benar dengan cara yg benar. Dengan demikian engkau terhormat, banyak kawan dan dihargai orang lain.
Melalui urauian yg diatas kita diajarkan tentang dua hal dan perlu kita terapkan, yaitu:
Segala kemilikan hanyalah sebuah titipan dari Sang Pencipta. Maka siapkan hati dan mental agar apa yang dimiliki bisa berguna bagi sesama.
Selalu mempersembahkan pujian syukur atas kasih dan Anugerah-Nya. Karena Tuhan kita itu setia adanya.. DIA berkata:"Aku mengasihi engkau dengan kasih yg kekal.". Amin 
(Pdt. HR Hutapea)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...