1 Petrus 5:1-11
Lawanlah dia
dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu diseluruh dunia
menanggung penderitaan yang sama (ay 9)
Dalam hidup sehari hari seringkali kita bingung tak
menentu melihat situasi yg terjadi disekeliling kita. Baik dalam keluarga,
dalam pekerjaan dalam pergaulan terutama dalam lingkungan pelayanan. Umpamanya,
saat kita sudah melakukan perbuatan baik bermurah hati terhadap sesame sebagai
tanda perduli dan sebagai umat Tuhan, seringkali justeru disalah mengerti. Saat
kita bertekad untuk berteduh diri merenungkan kebaikan Tuhan, tekanan berlomba
mencoba menggoyahkan. Saat kita memacu diri untuk memenuhi panggilan melayani,
pencobaan seakan tak berhenti. Disaat kita berlomba untuk meneguhkan
persekutuan, yang tumbuh seringkali justeru ancaman perseteruan. Saat kita siap
untuk terus memuliakan Tuhan, api permasalahan justeru semakin membara dahsyat.
Saudara ada dua hal yang bisa kita pelajari melalui
kenyataan tersebut. Pertama, setan itu memang tidak menghendaki hidup orang
yang percaya berbahagia. Setan tidak ingin hubungan manusia itu damai. Setan tidak
ingin pekerjaan Tuhan itu maju dan berkembang. Setan bekerja didalam diri
sendiri dan bekerja didalam diri orang lain secara samar tak terdeteksi. Setan
menipu pikiran kita, mengelabui hati kita dan menghilangkan kepekaan perasaan
kita serta mengacaukan emosi kita. Itulah sebabnya kita harus siap sedia dan
waspada. Kita perlu dipenuhi rohkudus. Kedua, pekerjaan Tuhan itu adalah
pekerjaan yang suci. Tuhan selalu memproses setiap pribadi pelayan supaya
sungguh memiliki kompetensi dan berkualifisasi sebagai pelayan yang Maha suci.
Di ijnkannya badai menghadang supaya kita kuat, diutusnya teman untuk mengecoh
supaya kita memiliki hikmat, dibiarkannya telinga kita mendengar sesuatu yg membuat
kita lemah supaya kita belajar mengampuni. Di ijinkannya tercipta situasi keruh
untuk memancing kita marah supaya kita belajar sabar.
Tuhan Yesus Kristus yg MAHA benar. Sebab itu
biarlah kebenaran-Nya yg melingkupi hati
dn pikiran masing2 supaya aura positif surgawi selalu mewarnai gerak dan
langkah kita. Saat orang lain galau kita tetap tersenyum optimis. Haleluya.
Sebagai orang yang percaya, Tuhan merancang kita bukan sekedar mengetahui
kebenaran tetapi hidup melakukan kebenaran. Hidup dalam Kebenaran adalah ketika
kita berkata "ya" kepada Tuhan Yesus Kristus. Hidup didalam kebenaran
itu berarti:
Hidup Berdamai
dengan setiap orang. Jika orang lain bertindak salah
kita mengampuni. Kita bebaskan diri dari sikap menghakimi. Kita segera memohon
ampun kepada Tuhan utk semua dosa yang kelihatan maupun tersembunyi. Pastikan
dirimu sudah melakukan yang terbaik dalam
hidup yg kita jalani didunia ini.
Hidup penuh roh. Ingatlah Tuhan disegala keadaan. Ingat firmanNya dan kuasanya dahsyat.
Mari terus belajar dari pengalaman, kuat disegala tekanan, selalu yakin bahwa
diballik tantangan selalu ada peluang dan selalu berusaha untuk berpikir
positif. Jika kita berusaha bersikap positif terhadap setiap orang, maka
Tuhan akan mesambut kita dengan
berkat-Nya. Sebagai orang yg mengerti kebenaran kita dipanggil menjadi orang yg
peka, perduli dan suka menolong orang lain. Didalam keperdulianlah nampak
kualitas iman kita dan melalui tindakan sikap perduli itu pula terpancar energi
untuk hidup berkemenangan. Karena dengan demikian kita sudah memiliki karunia
rohani yang paling utama, yakni Kasih. Haleluya.
(Pendeta Haposan Hutapea, STh)