Janganlah seperti
kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan
dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau (Mazmur
32:9)
Shalom..!! Hampir semua hal, kalau yang namanya
berlebihan, itu sangat tidak baik bahkan berbahaya. Contoh, makan berlebihan
bisa asam urat dan obesitas. Minum berlebihan , perut bisa kembung. Tidur
berlebihan membuat tubuh kehilangan gairah. Menangis itu boleh dan perlu karena
membuat sehat mata tetapi jika berlebihan itu namanya cengeng dan akan merusak
mata. Sombong itu berbahaya apalagi berlebihan, sangat berbahaya, besar kepala
pembuat masalah. Marah itu boleh tetapi jika berlebihan, akan merusak
persaudaraan, merusak kesehatan bahkan bisa memperpendek usia. Berbelanja itu
boleh dan harus, tetapi jika berlebihan itu namanya foya foya. Diet itu perlu
tetapi jika berlebihan bisa merusah organ tubuh, kurus dan pucat atau sakit. Kuatir
dan takut berlebihan itu tidak rohani, hidup tidak tenang, kacau serba ragu. Kikir
berlebihan, akan kekurangan dan tidak akan ambil bagian dalam Kerajaan Allah
(Ams 28:22). Hanya satu perbuatan yang boleh berlebihan tidak dibatasi yaitu
kebaikan dan kemurahan hati. Semakin berlimpah semakin baik, semakin suci dan
semakin dikenan oleh Tuhan dan dihormati disegala tempat dan namanya terukir lestari
indah. Hidup ini perlu pengendalian diri
dan itu sangat menentukan. Pengendalian diri adalah tali kekang diri utk saya dan
saudara. Kendali diri yang terbaik adalah iman. Iman yang dibangun dari dasar
yang benar yaitu karunia Tuhan Yesus Kristus dan firman Allah. Apa yang harus
dilakukan oleh orang yang kurang sanggup mengendalikan diri?
Harus hidup dipimpin oleh Rohkudus. Dia adalah satu
satu sumber kekuatan dan sumber kemenangan orang percaya. Sebagai seorang kristiani
kita harus hidup di dalam Roh kudus. DIA menuntun kita memiliki arah dan
rencana jelas sehingga berpengharapan dan berlimpah semangat. Karena Rohkudus
itu adalah api semangat yg menggelorakan daya juang sehingga berkemenangan. Kuasa
Rohkudus akan mendorong kita agar selalu bergegas dalam bertindak dan maju.
Karena jika terlalu banyak mikir akan tumbuh bimbang ragu sehingga menghambat
laju. Iman tereliminasi dan memekarkan ego diri sehingga menuai prustasi. Sebab
itu masalah yg sering jadi sumber ragu, harus kita anggap sebagai peluang yg
tertunda. Masalah kecil jangan diperbesar, dan setiap masalah baru perlu segera
diselesaikan supaya menikmati kelegaan seperti Tuhan Yesus Kristus katakan di
Matius 11:28: Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu.
Tenang saja, tunggu
waktu Tuhan. Hampir semua orang berharap
mendapatkan semua yang di inginkan dalam hidupnya, dan berjuang keras utk itu.
Namun semua orang mendapat pelajaran bahwa dalam pengejaran keinginan itu kita
justeru banyak mendapatkan kekecewaan. Kehidupan mengajarkan kita bahwa di
dunia ini tak ada yang dapat benar-benar memuaskan kita. Tuhan memang
menghendaki seluruh umat-Nya berjuang keras, berpikir cerdas, bekerja tuntas,
tetapi harus juga mampu menerima apa yg ada dan puas. Didalam kepuasan
itulah terkandung iman yg menghasilkan ucapan syukur serta kerinduan utk
berbagi. Itulah sebabnya Tuhan Yesus Kristus memanggil kita bersyukur seperti
firman-Nya yg tertulis di Efesus 5:20: Ucaplah syukur senantiasa atas segala
sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.
Kebahagiaan karena bersyukur dan berbagi, jauh
lebih berharga dari pada kebahagiaan karena memiliki segala sesuatu. Berbagi
dan bersyukur itulah kebiasaan yang harus kita tumbuh kembangkan setiap waktu
tanpa takut berlebihan. Amin
(Haposan Hutapea).