Sabtu, September 07, 2013

JALAN BENAR MENUJU BERKAT

(Bilangan 12:1-16)
Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: “Ya Allah sembuhkanlah kiranya dia.” (ay 12)
Musa hidup tahun 1500 SM. Dia  Orang Israel murni yang karena mukjizat Allah selamat dari genosida penduduk pendatang di Mesir. Bahkan karena kuasa Allah pula Musa hidup dan dibesarkan serta menerima pendidikan ala istana Firaun sehingga cerdas dan berwawasan luas. Musa, selain diajar teori pemerintahan dia juga diajar teori kepemimpinan dan teori pendelegasian tugas (Bil. 18:13-27) Teori kepemimpinan yang dia pelajari dan kredibilitas karakternya yang teruji membuatnya mampu melewati krisis saat berjalan menuju Kanaan.

Sebagai Hamba Allah, Musa adalah teladan. Selain lembut hati, beriman, Musa selalu rela berkorban untuk umat Tuhan. Bahkan motivasi kepemimpinannya sungguh tak ada bandingannya. Dia tidak menganggap kepemimpinan sebagai kesempatan untuk bertindak arogan dan sewenang-wenang. Kualitas karakter seperti itu membuat Musa mampu lolos dari berbagai usaha penolakan kepemimpinan. Semua bentuk penolakan yang dialami Musa seakan menggambarkan penolakan yang  terjadi didalam kehiduan Yesus Kristus, yaitu:
Musa dikritik habis-habisan karena menikah dengan perempuan Kusy (Bil. 12:1),  Yesus Kristus dikritik oleh Orang Farisi dan orang Yahudi karena ajarannya

Musa dikudeta oleh saudara sendiri (Bil. 12:2), Yesus ditolak oleh saudara-saudara sendiri
Musa dikudeta oleh Korah dengan pengikut-pengikutnya (Bil. 16), Yesus ditolak Imam kepala  dan diserukan untuk disalibkan
Musa mengalami perlawanan seluruh umat Israel yang lebih menginginkan kembali ke Mesir (Bil. 14:1-4), Yesus dan anugerah Allah yg diwartakannya ditolak oleh mayoritas manusia dan lebih memilih hidup dalam dosa dan pemberontakan kepada Allah.
Namun di tengah-tengah semua penolakan itu, Musa menunjukkan kebesarannya dan  hatinya yang tulus dan luhur. Dengan doa yg khusuk Musa memohonkan pengasihan dan pengampunan bagi Israel. Doanya yang tulus dan kasihnya yang dalam melepaskan sebagian besar umat Israel dari kebinasaan karena dosa pemberontakan.

Melalui Musa kita dapat mengerti bagaimana sikap yang benar sebagai  umat yang mengaku percaya kepada Kristus Yesus, yaitu betapa pentingnya setiap orang memiliki keluhuran, kelembutan hati dan sikap panjang sabar. Sifat luhur tersebut hanya terjadi jika setiap orang bersedia membuka hati untuk diubahkan Kristus.

Melalui renungan hari ini kita belajar tiga hal, yaitu
1, kita wajib berdoa untuk orang yang menolak kita. Buanglah dendam dan sakit hati, kemudian lepaskanlah pengampunan dan berkat.
2, Jika ada orang meragukan kredibilitas kita, buanglah sungut-sungut dan akar pahit dan tunjukkanlah kesaksian yg konkrit.
3, Jika kita dipercayakan Tuhan sebuah  otoritas, tunjukkanlah keteladanan dan buanglah kemegahan diri serta motivasi  yg menyimpang.  
Ajaran seperti itulah yang diajarkan Musa dan demikian pula sari ajaran dari Tuhan kita Yesus Kristus. Itulah intisari kekristenan, Amin 
(Doaku menyertai saudara, Pendeta Haposan Hutapea, STh, MA)


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...