Sabtu, Oktober 12, 2019

LANGGENG LESTARI DAN DINIKMATI


1 Samuel 18:6-30
Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud. Maka makin takutlah Saul kepada Daud. Saul tetap menjadi musuh Daud seumur hidupnya.
Raja Saul termasuk seorang raja yang sangat beruntung. Selain menjadi raja pertama didalam sejarah Israel, Saul dikaruniai negeri yang makmur, disegani, religious dengan suasana rohani yang indah bersama Nabi Samuel yang sangat diurapi Tuhan. Selain itu Saul memiliki perwira yang hebat dan tangkas serta memiliki seorang pahlawan pemberani, tangkas dan  berpengalaman yang sarat dengan pertarungan keras hidup mati, yaitu Daud. Memiliki pahlawan seperti Daud para perwira militer yang hebat sebenarnya akan semakin memudahkan Saul memperkokoh kerajaan dan membuatnya dapat leluasa memperluas tertitorialnya. Dan territorial yang semakin luas akan bermuara pada kesejahteraan bangsanya. Namun reaksi Saul sangat menyedihkan. Dari pada bersyukur, Saul justeru bbertindak keliru, dia cemburu. Daud yg perkasa di pandang sebagai ancaman yg raksasa. Karena hilang nalar, Saul jadi pecundang, tewas dipadang laga bersama dengan serdadu dan anak anak tercinta. Sikap seperti Saul ini harus kita deteksi. Lebih cepat lebih baik. Tuhan memanggil kita bergaul tulus dengan semua orang terutama dengan orang yg lebih baik dari kita. Orang yang lebih maju harus dirangkul, rahasia suksesnya jika sesuai dengan nilai kristiani mungkin ada yang bisa pelajari supaya kita lebih maju. Tindakan yang salah mengundang masalah, tindakan yang benar mengundang berkat besar, haleluya. Sebagai orang beriman kita percaya bahwa Tuhan yang berdaulat mengangkat dan yang menurunkan setiap orang. Dia menghendaki supaya mereka yang lebih baik, kita pake sebagai teladan supaya kita lebih baik. Iri hati, angkuh dan suka berpura-pua itu berbahaya, menghalangi rezeki dan menghambat impartasi kuasa Yang Mahatinggi. Selain itu iri hatipun bisa membuat kita membenci orang setengah mati, gelap mata, salah kaprah dan hilang nalar. Seperti yg tunjukkan Saul di nats 1 Samuel 18:25 ini : ........
Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.
Dari pada bersyukur Saul justeru cemburu. Penolong dianggap sebagai perongrong. Roh seperti ini sangat berbahaya. Setiap orang perlu mengenal dan menjauhinya. 
Bagaimana kita bersikap supaya dijauhkan dari roh Saul tersebut? 
Berpikir dan bertindak benar dan selaras dgn kehendak Tuhan.
Orang benar mendapatkan hasil dari jerih payahnya demikian juga orang fasik. Yg membedakannya terletak dimotivasi dan cara kerjanya serta dampak dari hasil yg dapat. Firman Tuhan berkata dalam Amsal 10:16: Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa. Sadar bahwa Tuhan juga menilai semua perbuatan manusia itu sangat penting dan menentukan. Hasil orang benar menjadi berkat utk diri sendiri dan sesama, sementara hasil yg diraih orang fasik mengecewakan Tuhan dan mengecewakan sesama. Jika sudah terlanjur salah cepat2 ulurkan tangan untuk berjalan bergandengan. Tuhan senang, semua senang ber kemenangan. Sungguh,,,!!, ada berkat besar menjadi umat Tuhan Yesus Kristus!!, dan itu sungguh real bukan dusta, itu fakta bukan ilusi dan layak dipercaya sepanjang masa. Tuhan membalaskan kebenaran yang kita anut selama masih hidup di bumi ini dan setelah hidup di Sorga. Seperti firman yg tertulis diMazmur 23:6: Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Orang benar semakin jaya, orang yang fasik semakin sulit.
Memelihara perasangka baik terhadap semua orang. Berhati hati itu wajib, waspada itu penting, tetapi terlalu berprasanga buruk itu keliru. Memiliki kepekaan roh itu penting dan bersandar penuh kepada Tuhan, mutlak.Haleluya! Didalam Tuhan Yesus Kristus kita mempunyai iman yg benar sekaligus iman yang membenarkan. Bayangkan.... Hidupku dan hidupmu DIIKUTI kebajikan dan kemurahan, sungguh dahsyat....! Makanya dilarang malas, cemburu, besar kepala dan berkhianat.
Berjuang untuk bertindak tulus selalu.
Tulus tiada cela, agung luhur mulia...." demikian penggalan kalimat lagu pujian yg sering kita nyanyikan. Artinya saat melakukan sesuatu sangat perlu bertindak tulus, lurus kudus, apalagi saat menyapa atau saat memberi salam. Tulus itu berkaitan erat dgn kualitas karakter dan kualitas rohani seseorang. Tuhan pasti membela dan memahkotai orang yg tulus hati. Sebaliknya akan menghakimi orang yg suka berpura pura. Raja Saul berpura pura ingin mengangkat Daud menjadi mantunya, tetapi lupa Tuhan mengetahui isi hatinya yang tersembunyi. Saul semakin jauh bertindak keliru, malu dan semakin takut. Tuhan memanggil semua orang supaya diberkati serta menghendaki berkat itu langgeng lestari dan leluasa dinikmati. Saul diberkati, tetapi sayang tidak bisa dinikmati karena hidupnya penuh dengan antipati. Amin (Pdt. Haposan Hutapea, STh, MA)


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...