Sabtu, Desember 17, 2016

NATAL ADALAH PERUBAHAN

IBRANI 1:1-4
Setelah pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbiacara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya...... (ayat 1-2b)
Ada pribadi atau kelompok orang yang bersikap anti memberi salam Natal. Mereka menganggap perbuatan seperti itu nazis dan haram. Mereka berpikir orang Kristen yang merayakan Natal akan kehilangan kebahagiaan jika tidak mendapat ucapan selamat Natal, Kasihan!! Kebahagiaan Natal tidak bersumber dari uacapan "selamat Natal" orang. Kebahagiaan Natal bersumber dari pemahaman terhadap makna tindakan Tuhan yang menyapa, melawat sekaligus menyelamatkan manusia yang membuka diri terhadap perbuatan Allah tersebut. Kebahagiaan orang Kristen yang merayakan natal meluap dari dalam hati yg dipenuhi Rohkudus, yaitu dari hati yang berlimpah dengan syukur karena menyadari kasih Tuhan. Itulah kebahagiaan Natal yg sesungguhnya. Tak ada makna dan dampak rohani dibalik ada atau tidak ada ucapan "selamat Natal". Itulah sebabnya semua orang Kristen harus menyadari hal tersebut dan menyatakannya kepada dunia. Maka jangan gelisah walau tidak mendapat salam natal dan jangan pongah saat berlimpah dapat ucapan Natal. 
Natal bukanlah pesta atau eforia duniawi. 'Pakaian dan asesoris Natal" yang diributkan orang lain tidak punya makna apa-apa. Justeru orang Kristen perlu menyadari skenario iblis dan pengikutnya dibalik wabah eforia dan pakaian dan asesoris Natal tersebut. Disitu sangat jelas nampak komersialisasi Natal, pesta pora dan hura hura yang justeru membuat bias esensi Natal yang sesungguhnya. Modernitas dan budaya gaya hidup terkini yg hedonis materialistis dan komersialistis yg sangat kental membuat kesederhanaan dan kerendahan hati serta perubahan perilaku yg terkandung dalam Natal jadi hilang arah dan membuat orang Kristen jadi ikut salah kaprah.
Kalau demikian bagaimana kita bersikap saat merayakan Natal?
Natal adalah komitmen. Kita perlu mengambil keputusan utk berpihak kepada Tuhan. Sekali didalam Tuhan harus tetap didalam Tuhan!!. Jangan mudah goyah. Selanjutnya Natal adalah keputusan. Keputusan untuk berubah. Natal Sejarah terjadi karena TUHAN merubah cara mewujudkan kasih dan anugerah-Nya. Tuhan tidak lagi menyuruh nabi utk menyampaikan firman-Nya, tetapi Dia sendiri yg datang menghampiri manusia ( Ibrani 1:1-2 ). Itulah perubahan. Sebab itu jangan tertipu kembali dengan ajaran ajaran atau gama agama yang mengagungkan nabi. Peran seorang nabi sudah kedaluarsa. Yang up date dan tercanggih yang tidak tertandingi hanyalah Tuhan Yesus Kristus serta cara-Nya yang fenomenal, dahsyat luar biasa. Haleluya
Kita harus meneladani Tuhan yang mau merubah cara. Sifat sombong harus kita rubah menjadi rendah hati. Sombong menghalangi berkat. Perasaan benar sendiri harus kita rubah, karena hal itu membuat kita jauh dari kasih dan mujizat Tuhan. Kita harus selalu mengakui kejahatan dan kelemahan diri supaya kita selalu rindu kehadiran Tuhan dan belaskasih-Nya. Yang suka cari hormat harus berubah dan mengembalikan hormat hanya kepada Tuhan. Sebab orang yang cari hormat akan cenderung bertindak berseberangan dengan cara Tuhan. Itulah sebabya dapat kita rumuskan bahwa mujizat terbesar adalah Kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa didalam hidup manusia. Tuhan berpihak kepada manusia yang berdosa. Natal berarti berpihak kepada kebenaran, bertindak luhur kepada orang yang diabaikan. 
Rayakanlah Natal dengan kesederhanaan serta ucapan syukur. Ambillah komitmen baru untuk hidup lebih bermakna untuk dirimu sendiri, untuk keluarga dan untuk orang lain. Demikianlah arti NATAL yang sesungguhnya. Amin.  Doaku menyertai setiap saudara. Pdt Haposan hutapea, MA


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...