Rabu, Juli 16, 2014

BERIBADAH ITU MENYEMBAH

Yeremia 9:1-11
Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu, mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya (ayat 8). 
Beribadah itu berarti menyembah. Bagai abdi dalem keraton yang menyembah raja. Mereka bertelut, tiarap dan menyembah. Selain itu beribadah juga berarti menempatkan diri sebagai orang yang selalu bergantung kepada Tuhan. Intinya, beribadah adalah buah sekaligus bentuk kesadaran pada keterbatasan diri. Beribadah itu juga wujud penaklukkan diri untuk segala bentuk usaha dan pekerjaan sekaligus rencana-rencananya. Orang yang beribadah itu, semestinya adalah orang yang sungguh-sungguh pula menaklukkan segala bentuk prinsip-prinsip diri dibawah prinsip dan jalan Tuhan. Apakah itu prinsip dalam berkeluarga, prinsip saat mencari nafkah, bahkan prinsip berelasi dengan semua orang. Apakah itu dengan atasan, bawahan dan terhadap pembantu sekalipun. 
Itulah sebabnya Tuhan menginginkan setiap umat-Nya beribadah kepada-Nya dalam Roh dan kebenaran (Yoh 4:24). Bagaimanakah respon manusia terhadap keinginan Tuhan yang indah itu? Ternyata sebagian besar umat Tuhan bersikap seperti Bangsa Yehuda, yakni mendegilkan hati dan menutup telinga kepada Tuhan. Bangsa Yehuda mambalas panggilan Tuhan yang membahagiakan tersebut dengan lebih mencondongkan diri kepada berhala. Dengan demikian mereka menunjukkan diri sebagai bangsa yang bodoh tetapi sombong. Bodoh, karena mengabdi kepada kayu dan batu yang kalau berjalan harus mereka pangku, yang kalau berdiri harus mereka topang, dan yang kalau disapa tidak mendengar dan selalu terkatup mulut. Sombong, karena terlalu bangga dengan ciptaan dan kreasi sendiri dan melupakan sumber anugerah sejati, yakni Tuhan Yesus Kristus.
Hidup yang didasari dengan sikap bodoh dan sombong akan berakibat pula salah dalam bersikap. Menyombongkan kebodohan merupakan kebebalan. Orang yang bebal adalah orang yang merasa diri benar dan sulit  percaya. Sebab hatinya telah membatu tanpa rasa. Di Yehuda kejujuran dan kasih merupakan slogan kosong (ayat 3, 5). Kepedulian terhadap sesame merupakan masa lalu dan berganti pemujaan terhadap diri sendiri. Akibatnya ialah, hukuman Tuhan telah dirancang (ayat 9) dan penghakiman segera dimulai sebab kesabaran Tuhan itu adil adanya. 
Zaman ini, moral Orang Kristen, banyak menjadi foto copy moral bangsa Yehuda. Orang Kristen banyak yang suka pergi kegereja. Mereka berkata: “luar biasa kotbahnya, pujiannya dahsyat, pendetanya hebat, gedungnya megah” tetapi mereka tidak berubah. Mereka mengetahui Firman Tuhan namun hatinya tidak pernah takluk terhadap Firman itu. Mereka mengetahui Tuhan tetapi tidak mau berpaut kepada Tuhan, itulah Kristen Yehuda. 

Saudara, beribadah berarti memberikan hati sekaligus menaklukkan pikiran kepada Tuhan. Kita beribadah karena sudah diberkati bukan supaya diberkati. Kita beribadah karena ingin bersyukur atas semua yang sudah diberi bukan karena ingin diberi. Kita beribadah supaya kita menyapa sesame, bukan menutup hati terhadap sesame. Itulah artinya beribadah. Beribah itu penting, karena saat beribadah kita menyapa Tuhan, menyapa sesame. Dan didalam ibadah tersebut, Tuhan menyapa kita, Haleluya. 
Selamat beribadah, Tuhan Yesus Kristus Memberkati !! AMIN.

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...