Selasa, Maret 21, 2017

Belajar Berkata Fakta

Mat 16: 13-20
Maka jawab Simon Petrus: “ Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”
Dalam hidup ini, kita dituntut untuk lebih banyak mendengar. Karena dengan banyak mendengar kita lebih memahami informasi dan masalah. Dengan demikian  kita mampu bersikap sesuai dengan apa yang kita dengar. Baik  itu sebagai respon terhadap ketaatan, pujian, rasa bersalah, bahkan sebagai antisipasi terhadap berita buruk yang kita dengar. Tuhan bersabda: “Dari pada banyak  berkata-kata, lebih baik kita banyak mendengar”.Tetapi apakah sikap kita cukup hanya sampai pada tahap mendengar saja ? Mendengar itu mudah, tetapi sukar dilakukan.
Pak Yunus memberi nama anaknya ‘Simon’(Bentuk Yunani dari Simeon) artinya : “mendengar!”. Kenapakah gerangan pak Yunus menamai anaknya demikian? Kalau dilihat dari arti namanya, dapat kita duga bahwa pak Yunus sangat berharap Simon anaknya tersebut menjadi anak yang mau dengar-dengaran terhadap semua ajaranya yang baik. Dan hal itu ternyta terbukti dikemudian hari, Simon Petrus bin Yunus tersebut menjadi salah seorang murid Yesus yang setia serta konsekwen
Tuhan Yesus pun menghendaki Simon bersikap sama seperti yg dikehendaki pak Yunus. Ia mempunyai rencana besar bagi Simon. Sebab itu Tuhan Yesus menambah nama itu dengan Petrus. Nama itu sama dengan “Kepha” dari bahasa Aram, dan Petros dari bahasa Yunani yang berarti batu karang. Luar biasa, Petrus jadi berubah, ia menjadi tokoh utama dari murid-murid Yesus. Ia juga menjadi juru bicara kelompok tersebut bahkan sesuai nama barunya, Petrus paling lantang menyatakan kesetiaannya kepada Tuhan Yesus. Simon pun berubah dari orang yang labil menjadi orang yang kokoh, tegar bagai batu karang. Kokoh terhadap godaan, tegar menghadapi tantangan dan terdepan saat menegakkan kebenaran. Bahkan setelah penuh Roh kudus, Simon Petrus teguh menghadapi badai termasuk badai yang mengancam nyawanya. Ia berubah total dari orang yang hanya tanggap dalam mendengar tetapi enggan dalam aksi, menjadi teladan dalam mendengar dan teladan dalam perbuatan. 
Melalui Nats diatas kita melihat dampak positif jika kita banyak mendengar. Petrus lebih memahami ajaran sekaligus lebih mempercayai ajaran. Pengakuan: “Engkau adalah Mesias anak Allah yg hidup…” merupakan sebuah pengakuan yang luar biasa. Sebab selain pengakuan tersebut mengandung resiko juga karena dilandasi pengenalan yang dalam terhadap kuasa dan Pribadi Tuhan Yesus Kristus. Dan kualitas tersebut timbul hanya melalui persekutuan serta kesediaan memberi waktu lebih banyak dalam mendengar firman Tuhan. Petrus dan murid-murid yang lain sama-sama berkumpul bersama dengan Yesus. Tetapi reaksi kognitif mereka berbeda. Simon mendengar dan sedikit berkata-kata. Tetapi saat harus berkata-kata, Ia menyampaikan yang benar karena ia sudah lebih dahulu banyak mendengar. Beda sekali dengan sebelas murid yang lain. Pembedanya ialah sikap saat waktu mendengar. Sebab itu jangan menjadi orang yang banyak mengumbar kata yg tak bermakna apalagi kata bias yang cenderung membalikkan fakta. Jangan pula bermegah dan merasa berjasa. Semuanya adalah kasih karunia (Efesus 2:8-10). Ingatlah, “tong kosong nyaring bunyi....," beda dengan tong yang penuh isi, suaranya nyaris tidak terdengar.
Tuhan Yesus Kristus mengajak kita untuk lebih banyak berteduh diri. Berdiam diri dihadapan-Na untuk mendegarkan suara-Nya, supaya saat kita harus berkata-kata tentang sebuah fakta, kita menperkatakan kata yang benar dengan cara yang benar pula. Dengan demikian terpeliharalah rukun dan terciptalah  damai sejahtera, Amin. (Pendeta. Haposan Hutapea, STh, MA)


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...