Selasa, Juni 28, 2016

ALLAH TURUT BEKERJA

Yohanes 15:1-8
Dalam hal inilah bapaku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku (ayat 8) 
Tuhan menebus kita supaya diberkati dan bertindak positif terhadap berkat tersebut. Bertindak positif itu berkaitan dengan cara kita menikmati dan mengelola hasil. Harus diakui ada godaan utk bermegah disetiap pencapaian. Perasaan bahwa semuanya merupakan perjuangan keras dengan pikiran, tenaga dan waktu yg dicurahkan pasti muncul dan mendorong untuk sombong. Untuk itu ingatlah bahwa anugerah Tuhan ada disana. dalam iman Kristen  setiap hasil kerja yang baik selalu ada campur tangan Tuhan sekaligus tujuan khusus Tuhan. Sebab itu sebagai bukti pengakuan campur tangan Tuhan, kita perlu memuliakan Tuhan dengan harta kita. Bagaimanakah bentuk memuliakan Tuhan dengan harta kita itu?  
Pertama, Kita harus menyadari haknya Tuhan disetiap hasil orang percaya.  Haknya Tuhan tersebut dipersembahkan kegereja yang membutuhkan, terutama gereja tempatmu beribadah. Tetapi jika gerejamu sudah berlimpah, lebih baik engkau menyalurkannya kegereja lain yang masih sangat membutuhkan. Semakin banyak gereja yang engkau dukung semakin besar pula engkau diberkati Tuhan. Lembaga gereja adalah institusi buatan sekaligus milik Kristus Yesus. Itulah sebabnya perintah firman menyebar Harta dirumah Tuhan itu bersifat oikumenis dan mutlak. Sekecil apapun persembahanmu untuk mendukung pekerjaan di Rumah Tuhan, itu baik di hadapan Tuhan (Amsal 11:24-25). Dengan mendukung pelayanan pekerjaan-Nya kita sedang menabur benih yang baik yang saat tiba waktunya akan kita tuai. Haleluya. Tuhanlah yang menciptakan bumi. Dialah sumber dari semua yang kita sudah miliki dan pemilik semua yang sedang kita cari. Berjuanglah bersama Dia Pemilik semesta tersebut.
Kedua, Kita harus menyadari ada haknya orang lain disetiap hasil orang percaya. Haknya orang lain berarti dialokasikan untuk membantu orang. Dimulai dari membantu orang tua, keluarga besar, anggota jemaat dan siapa saja. Membantu orang lain itu menabur benih unggulan. Benih yang akan merefroduksi besar saat dituai. Saat memberi seperti itu kita mengakui kasih Tuhan, bersyukur mengagungkan pencipta kita. Tuhan dan firman-Nya ada didalam kita, Haleluya. Membantu orang lain itu menabur cinta. Perbuatan seperti itu membuat kita dipenuhi kemuliaan-Nya. Cinta yang kita tabur akan hidup. Kemanapun kita melankah, orang lain akan segan dan saat keadaan kita krisis, orang lain akan turun tangan, mukjizat terjadi, Cinta itu kuat bagai maut (Kidung 8:6)
Ketiga, Kita harus menyadari Harta selebihnya adalah untuk kebutuhanmu dan keluarga. Hal itu berarti ditata dengan baik dan cermat. Engkau bertanggungajawab memenuhi kebutuhan keluargamu. Baik kebutuhan jangka pendek terutama untuk kebutuhan jangka panjang. Hal itu berarti hemat, cerdas saat membeli sesuatu. Belilah kebutuhan jangan beli gaya hidup. Sekecil apapun penghasilanmu itu pasti Tuhan cukupkan. Tetapi jika engkau mengejar gaya hidup sebesar apapun penghasilanmu tidak akan cukup. Belilah yang berguna bukan yang kau inginkan.  Setia lah melakukan hal itu, supaya penghasilan dan ladangmu diberkati. Ditambah-tambahkan kemudian diproteksi dari segala kerugian yang tidak perlu. Setiap orang benar yang bertekad teguh melakukan hal itu pasti bahagia, sejahtera. Engkau akan selalu sanggup merubah masalah menjadi peluang, haleluya….!! (Yesaya 41:10; 43: 3-7)
Pengaruh memuliakan Tuhan dengan ketiga cara seperti sangat dahsyat. Banyak orang ingin taat melakukan ketiga ini, tetapi hanya sekedar nazar semata. Ucapkan dan lakukanlah. Jangan engkau bernazar saja. Sebab nazar itu tidak bisa ditarik kembali, tetapi harus dilakukan (Kej 28:20, 31:13, Hakim 11:30-45, Mazmur 76:12, Oleh sebab itu jika engkau sudah terlanjur mengucapkan nazar dihadapan Tuhan, tunaikanlah!!! Jangan tunda sampai besok (Mazmur 76:12). Muliakanlah Tuhan sebab Dia Turut bekerja didalam penghasilan kita. Demikianlah salah satu cara memuliakan Tuhan, Amin.

Doa: terpujilah nama-Mu ya Bapa yang Maha kuasa, karena engkau memberikan cara kepadaku untuk lebih memuliakan nama Engkau. Amin.

Minggu, Juni 26, 2016

SELAMAT MENJADI PENYANYI

Roma 15:9-13
“Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia” (ayat 11)
Di segala keadaan usahakanlah tetap menyanyi. Menyanyi itu besar khasiat. Hati riang, wajah berseri keriput hilang, mata pun berbinar cemerlang.
Orang Kristen adalah orang yg menyanyi. Saat berkumpul beribadah, kita menyanyi memuji Tuhan. Nyanyian adalah salah satu unsur penting yg tidak terpisahkan dalam ibadah Kristen. Allah bersemayam diatas pujian (nyanyian) umat-Nya (Mazmur 22:4). Itulah sebabnya Allah sangat rindu mendengar dan melihat umat tebusannya menyanyi. Tanpa nyanyian liturgy kaku dan gersang. 
Dalam  nats diatas dikatakan: “Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia”. Menyanyi merupakan cara mengakui peran serta Allah di setiap langkah orang Kristen. Dengan menyanyi, kita berdoa, dengan menyanyi kita menyatakan iman. Dengan menyanyi pula kita menunjukkan kasih dan penyembahan kepada Tuhan. Bersyukurlah menjadi orang Kristen, karena olehnya kita menjadi komunitas penyanyi, Puji Tuhan!!
Alkitab menuliskan bahwa Memuji itu merupakan bagian hidup manusia. Ketika lahir anak itu memuji Tuhan (Mat 21:16) Tangis anak yang baru lahir bukanlah tangisan kesakitan, melainkan pujian sukacita. Ketika dewasa, ia memuji Tuhan. Bahkan, saat di Sorga nanti tugas kita hanya memuji Tuhan (Wahyu 19:6-7).
Mengapa orang Kristen menyanyi memuji Tuhan? Katak menyanyi karena hujan turun. Jangkrik menyanyi karena malam telah sunyi, dan burung-burung menyanyi karena fajar telah merekah. Artinya, mereka menyanyi karena keadaan yang mereka harapkan telah terjadi. Dasar dan tujuan menyanyi orang Kristen berbeda. Manusia menyanyi memuji Tuhan karena menyadari Tuhan Yesus Kristus itu Maha Pencipta. Dia membuat segala sesuatu indah. Dia  membuat manusia itu menikmati pembaharuan yang sempurna. DIA membebaskan manusia dari segala cengkeraman dosa dan kuasa kegelapan, maka kita menyanyi. Kita menyanyi karena sadar Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan yang berkuasa di masa lalu, di masa kini dan di masa yang akan datang (Wahyu 4:8).
Menyanyi memuji Tuhan itu panggilan semua orang. Yang suara bagus dan suara kurang merdu, yang fals dan yang melengking bukanlah ukuran. Melodi rancak dan irama slaw atau dangdut semuanya Tuhan senang. Lebih dari itu Yesus Kristus pun menyanyi (Matius 26:30), Haleluya.
Di dalam nyanyian tersirat doa, syukur, harapan kasih dan iman. Maka biarlah kita menyanyi memuji nama-Nya sepanjang masa. AMIN.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur menjadi umat-Mu sehingga aku menjadi bagian komunitas penyanyi. Amin





Sabtu, Juni 25, 2016

SELAMAT, ANDA ADALAH ORANG KRISTEN

2 Raja-raja 7:3-30
Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain : “Tidak patut yang kita lakukan ini, hari ini adalah hari yang baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.” (ayat 9)
Samaria krisis pangan. Satu per satu mahluk hidup mati kelaparan (II Raja-Raja 6:28-29). Dalam situasi kritis empat orang kusta bertindak luhur. Mereka yang dikutuk secara teologis dan diasingkan secara sosial menunjukkan diri sebagai orang percaya sejati (ayat 3), Mereka ternyata  bukanlah orang terkutuk melainkan orang percaya sejati. Perbuatan apakah yang mereka lakukan sehingga kita menyebut mereka sebagai orang percaya sejati?
Pertama, mereka bertindak sesuai dengan iman,
Sadar bahwa ransum dari keluarga tidak mungkin lagi diharapkan, keempat orang kusta itu berkata: “dari pada mati dengan mengharapkan yang tidak ada, lebih baik mati dalam berusaha.” Mereka merapatkan barisan, mengeratkan kebersamaan, membulatkan tekad dan membuang rasa takut, dan bergerak menuju sasaran. Mereka bertindak dan maju menuju lumbung berkat, dan suksespun tergapai gemilang, dahsyat!! (ayat 4-7) Setiap orang benar yang bertekad teguh pasti meraih keberhasilan. Dia akan merubah masalah menjadi peluang, haleluya….!!(Yesaya 41:10)
Kedua, mereka rela berbagi (ay 9)
Yang kelaparan kini menjadi kenyang. Dari orang yang sangat miskin, mereka kini menjadi kaya. haleluya !! Rahasia sukses orang kusta adalah perpaduan iman, kerjasama dan keberanian mengambil resiko. Dan mereka layak bermegah dan menikmatinya sesuka hati sendiri. Namun hal itu tidak mereka lakukan. Justeru didalam kelimpahannya mereka bertindak luhur. Mereka percaya, keberhasilan adalah perbuatan Tuhan melalui usaha mereka. Hal itu mendorong mereka  untuk berbagi. Mereka membuang kepentingan diri sendiri dan memikirkan saudara mereka yg dilanda kelaparan (band dgn Gal 6:9-10). Mereka berkata: “marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita”, dan mereka melakukannya. Mereka menepati kesepakatan yang mereka janjikan. Itulah tujuan Tuhan untuk setiap keberhasilan umat-Nya, berbagi!! Oleh kasih, krisis jadi sarana meningkatkan Persekutuan.
Ketiga, memberikan pengampunan yg tulus (10-11)
Orang Kusta itu berbagi kepada orang-orang yang menghina dan mengusir mereka, luar biasa. Inilah karakter orang beriman. Disitu terkandung pengampunan dan kesaksian. Disisihkan dari lingkungan social, diusir dari kampung halaman, merupakan sebuah pengalaman yang menyakitkan. Hak hidup berkomunitas dan hak bersosialisasi hilang secara paksa. Walau demikian, mereka membuka pintu maaf. Orang yang ter-aniaya menjadi berkat besar kepada orang yang menganiaya mereka, luar biasa !! Mereka berkata, “ marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita”, dan mereka melakukannya. Itulah nilai kristiani sejati (Lks 6:27-36). Pengampunan harus berlanjut rekonsiliasi, dipulihkan!!.
Setiap pencapaian merupakan hasil perjuangan berat. Disana Pikiran, tenaga dan waktu dicurahkan. Tetapi ingat, anugerah Tuhan ada disana. Panggilan sebagai orang Kristen adalah diberkati supaya menjadi berkat. Terhadap sesame dan pekerjaan Tuhan. Di ayat 9 dikatakan: hari ini adalah hari baik. Artinya, kita harus selalu mengingat bahwa setiap keberhasilan adalah dari Tuhan, dan kita harus pakai memuliakan Nama Tuhan. Kiranya melalui keteladanan keempat orang kusta ini, kita akan semakin termotivasi untuk terus memelihara kebersamaan, melepaskan pengampunan sekaligus menunjukkan keperdulian. Demikianlah Kristen sejati, Amin

Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajar aku untuk hidup sesuai dengan rencana-Mu, yakni menjadi Kristen sejati. Amin 

Jumat, Juni 24, 2016

UNTUNG BESAR

1 Timotius 6:2-10
Memang ibadah itu jika disertai rasa cukup akan membawa keuntungan besar (ay6).
Ibadah berasal dari bahasa ibrani “abodah” yang berarti mengabdi, bekerja, melayani. Dalam perjanjian Lama, kalimat “abodah” selain diartikan bekerja secara sekuler dan mengabdi kepada orang lain (kj. 29:27), juga diartikan sebagai bekerja dan mengabdi kepada TUHAN (Bil. 8:11). Dari  pengertian tersebut kita memahami bahwa Ibadah itu mengandung dimensi Vertikal dan horizontal. 
Dalam dimensi Vertikal kita menyembah, bersyukur dan memuji Tuhan. Dalam dimensi horizontal kita belajar bersekutu dgn org lain. Dalam bersekutu kita saling mengerti dan saling menghargai dan saling memberi diri, melenyapkan segala kepentingan diri. Melalui ibadah kita mendeteksi sifat negative kemudian mengambil keputusan untuk berubah (Roma 12:1-2). Ibadah itu membaharui hubungan-hubungan.
Dimensi ibadah kristiani tidak bisa dipisah-pisah. Penyembahan dan kesaksian harus sejalan ( Matius 28:19-20). Ibadah bukan mengurung diri didalam biara dan menutup diri dari dunia. Ibadah digereja harus berlanjut ditengah dunia, yakni didalam kehidupan sehari-hari. Saat beraktivitas ajaran Tuhan kita siarkan dan kita aplikasikan melalui ethos dan prestasi kerja sehingga menjadi berkat bagi dunia. Menyembah dan bekerja  harus berjalan seimbang. Setelah menyembah, memuji dan mengagungan nama TUHAN, kita lanjutkan dengan doa kemudian jemaat mendengar sapaan TUHAN melalui khotbah. setelah itu liturgie diakhiri dengan “doa berkat atau doa pengutusan. Ibadah tidak pernah berakhir. Ibadah akan berlanjut terus selama-lamanya dibumi dan di Sorga ( Wahyu 19:6-10)
Mengapa ibadah yang cukup membuat kita beruntung?
Pertama, Melalui ibadah, kita bersyukur mengagungkan namanya sebagai tanda terimakasih kita atas penyertaan-Nya yang ajaib. Ibadah seperti itu menghadirkan kuasa Allah sehingga kita mendapat  bekal rohani yg sangat besar perananya disepanjang minggu yg akan kita jalani. Kita dikuatkan, dikaruniakan hikmat bahkan dinaungi dengan kuasa-Nya yang besar.
Kedua, Ibadah tidak otomatis membebaskan kita dari pergumulan hidup sehari-hari. Tetapi ibadah memberi kita kekuatan baru, melengkapi kita kembali dengan semangat baru, hikmat dan kekuatan baru. Aral melintang kita singkirkan, hujan badai membuat kita semakin cerdas dan kreatif. Bahkan setiap perangkap yang mencelakakan dapat kita deteksi. Kita menjadi pemenang haleluya !!.
Sebagai umat Tuhan Yesus Kristus kita senantiasa disadarkan dan dihiburkan, bahwa TUHAN dan kuasaNya hadir saat ibadah dan saat kita beraktifitas ditengah dunia. Itulah sebabnya dikatakan Ibadah itu memberi Untung (1 Timotius 6:6-7) 
Apakah anda ingin mendapat untung? Mari beribadah dengan benar,  AMIN (doaku menyerai saudara, Pdt Haposan R Hutapea STh, MA).

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, terpujilah nama-Mu, karena Engkau mengaruniakan saya kesempatan untuk beribadah yang sangat besar manfaatnya dalam kehidupan saya, Amin. 

Senin, Juni 20, 2016

JALAN YANG TEPAT

( Wahyu 2 : 12-17 )

Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulutku ini ( ayat 16 )
Untuk tiba pada sebuah tujuan dibutuhkan jalan. Jalan yang dipilih diharapkan akan membuatnya lebih aman dan lebih cepat sampai ketujuan. Walau demikian banyak orang yang sudah memiliki tujuan yang baik namun salah memilih jalan. Sehingga tersesat dan gagal sampai di tujuan (Amsal 14:12)
Jemaat Pergamus mengira telah melakukan ibadah yang benar dan berkenan kepada Allah. Ternyata dihadapan Tuhan mereka tersesat. Kebenaran yang dipelajari dan yang dianut tidak sesuai iman dan Hukum Tuhan. Pengajar mereka penuh semangat, tetapi pemahamannya menyimpang sehingga harus bertobat!! Tuhan Yesus sebagai kepala gereja bersabda: “Jika tidak demikian Aku akan Segera datang”. Untuk apakah Yesus Kristus datang kepada jemaat Pergamus? Dia datang  membawa penghakiman, yakni pedang Allah (ay 16). Itulah sebabnya, kita harus menguji diri kita berdasarkan kebenaran Allah, bukan berdasarkan kebenaran sendiri. Pikiran kita harus ditaklukkan dibawah pikiran Tuhan, bukan sebaliknya (Yesaya 55:8-9). Firman Tuhan harus menjadi dasar, bukan yang lain.
Secara kuantitas Jemaat Pergamus adalah jemaat yang maju, tetapi Tuhan menyuruh mereka bertobat. Kuantitas bukanlah ukuran perkenanan Tuhan.  Kuantitas harus tercipta karena Tuhan dimuliakan dan kuasa-Nya dimanifestasikan. Diluar itu layak dipertanyakan ( Matius 3: 5-17). Ada tiga pelajaran yang Tuhan ajarkan melalui nats ini, yaitu:
Pertama. Tuhan mau melihat panggilan beribadah itu dilakukan dengan benar. Dia ingin melihat orang yang hadir beribadah hanya untuk memuliakan Tuhan bukan untuk memuaskan diri sendiri atau melihat dosa orang. Tuhan setuju dan berjanji untuk memberi keuntungan bagi orang yang beribadah, tapi ibadah tersebut harus disertai rasa cukup. Cukup benar, cukup menghargai hadirat Tuhan, cukup peduli dengan sesama, dan cukup menjaga kekudusan (1 Tim 6:2-6).
Kedua, Tuhan lebih menghendaki sebuah lembaga gereja lenyap dari pada nama-Nya dihujat karena cara hidup orang-orang yang beribadah didalam lembaga tersebut menyimpang. Dia membela gereja-Nya yang hidup dalam kekudusan, menyucikan sehingga semakin sempurna. Sebaliknya Tuhan mengijinkan gereja yang hidup dalam kedagingan mengalami nasib seperti jemaat Pergamus.
Ketiga, Tuhan menghendaki kita memiliki kualitas iman yang pas. Menyelesaikan setiap pekerjaan sampai tuntas, ringan tangan membantu dan  bertindak sesuai aturan.
Untuk tiba di hidup yg berkualitas hanya satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus dengan Kebenaran-Nya. Tak ada yang lain, Amin.       

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus tolonglah aku supaya berjalan ketujuanku hanya melalui jalan-Mu saja, Amin


Minggu, Juni 19, 2016

GUDANG SEMUA BERKAT

Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (ayat 3a)
Konon, buah zaitun itu bijinya amat keras tetapi daging lembut. Semakin dikunyah, rasanya semakin manis. Jadi anak bagai tunas buah zaitun itu dapat kita artikan dalam tiga hal,,
Pertama, anak yang sikapnya manis, berperilaku santun. Anak tersebut berpendirian kuat dan bercita tinggi dan berjuang keras. Toleran terhadap orang lain dan solider kepada setiap perbuatan baik. Pembawaannya ceria, sebab itu hehadirannya dinanti-nanti banyak orang (Kidung 8:6).
Kedua, anak yg bertumbuh di dalam Kristus. Ia memiliki nilai-nlai sekaligus memiliki visi suci. Anak seperti itu akan menjadi berkat bagi banyak orang. Kemanapun anak itu pergi, ia menjadi pelita yang membawa pencerahan. Kuat dan berdampak, membuat orang berbahagia. Itulah sebabnya mendidik anak-anak sejak dini, bagaikan seorang petani menanam benih yang pasti dituai. Atau bagai pebisnis berinvestasi, sebuah investasi yang pasti ( 2 Tim 2:6; Mazmur 127:4, Yesaya 5:28).
Ketiga, anak yang menikmati cinta dan penghargaan orang tua-Nya. Anak yang dicintai akan menerima dan bersyukur atas tubuhnya. Ia percaya diri, dan mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang penuh cinta serta menghargai orang tuanya. Ia percaya kepada Tuhan karena dirinya dipercayai orang tuanya. Semakin ia dipercaya semakin bertanggungjawab. Tuhan Yesus Kristus menebus manusia supaya harmoni dan bahagia tercipta dalam keluarga. Menghadirkan Tuhan sebagai kepala keluarga harus menjadi prioritas setiap keluarga Kristen (Matius 6:33).
Bagaimana cara supaya anak-anak seperti tunas buah zaitun? Setiap Orang tua harus takut akan Tuhan (ayat 6). Orang tua yang takut akan Tuhan ialah orang tua yang membangun kerohanian bersama anak-anaknya. Peranan iman dalam diri anak sangat dahsyat. Anak tersebut akan mandiri sekaligus percaya diri. Ia akan penuh ambisi sekaligus seorang pribadi yang perduli. Ia akan menjadi seorang yang kritis berwawasan multi. Anak seperti itu akan menjadi seorang pejuang sejati. Betah dirumah, rindu memuliakan Tuhan sekaligus rindu  membuat orang tua berbahagia. Itulah sebabnya Orang tua harus takut Tuhan. Takut Tuhan itu artinya dekat dengan Tuhan. Dan dekat Tuhan itu tidak pernah sia-sia. Pengaruhnya besar untuk berkat dan bahagia keluarga (1Korintus 15:58). 
Orang tua yang berbahagia adalah orang tua yang takut akan Tuhan (ayat 4). Manfaat takut akan Tuhan itu sangat indah luar biasa. Dia dan anggota keluarganya bahagia. Anak cucunya hidup nyaman erta perkasa dibumi dan menjadi distributor roti kehidupan (Mazmur 112:2, 37:25) Itulah gudang berkat, sebab itu bertobatlah!!, Amin.  

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus , tolonglah aku supaya mampu membangun rohani keluargaku, sebab ternyata itu sangat berdampak besar dalam hidup keluargaku, Amin

Kamis, Juni 16, 2016

HIDUP YANG DIPULIHKAN

Pengkhotbah 9:1-13
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang mati tidak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan bagi mereka sudah lenyap.(ayat5)
Hidup itu indah maka bersyukurlah. Hidup itu hanya sekali maka nikmatilah. Pengkhotbah sangat menyadari hidup yg seperti itu! Setelah pengkhotbah berjuang dengan berih lelah dan sukses meraih segala sesuatu, dia akhirnya tiba pada sebuah kesimpulannya, hidup hanya satu kali. Penghotbah sadar dan meyakini bahwa segala sesuatu yang dimiliki tidak membuatnya luput dari nasib umum semua manusia, yakni: Mati. Untuk yang satu ini, manusia tidak ada perbedaan. Pemahaman seperti ini membuat pengkhotbah merasa menjadi sia-sia. Kekuasaan, kekayaan, hikmat dan kepandaian seakan tidak berarti. Iman, pertobatan serta kesalehan seakan tidak berfaedah lagi bagi dirinya.
Mengapa pengkhotbah sampai berpikir dan berkesimpulan demikian? Hal itu timbul karena dia hanya fokus pada hidup yang kelihatan saja (ayat 1-3). Saat Pengkhotbah tiba pada puncak keberhasilan, dia mengakui sekaligus memahami bahwa hidup yg kelihatan adalah jalan menuju hidup yang lebih baik. Pemahaman akan rencana TUHAN yang indah, membuat pegkhotbah memahami makna hidup, tujuan dan batasan hidup serta peranan hidup masa kini untuk masa hidup yang akan datang.
Hidup ini indah. Walau hanya satu kali bukan berarti sia-sia. Sebab itu pengkhotbah mengatakan supaya dinikmati dan dibuat bermakna. Bermakna bagi gereja, bagi keluarga, bagi sesama dan bagi semua orang. Supaya kalau waktunya tiba; ada yang Saudara ‘bawa’ dan ada yang Saudara tinggalkan (ayat 7-10).
Hargai hidup anda. Jangan sekalipun berpikir utk mengahiri hidupmu sebab hidup didunia tidak bisa diulang. Buang putus asa dan bangunlah pengharapan. Jangan merasa hidup sendiri, sebab ada begitu banyak orang membutuhkan anda dan ingin melihat engkau berhasil. Tuhan mengasihimu dan sudah mati bagimu supaya engkau hidup, haleluya..
Hargai hidup orang lain. Jangan sekalipun mengharapkan hidup orang lain berakhir dan jangan sekalipun merencanakan kematiannya. Nyawanya akan mengejar engkau dan mengejar keturunanmu. Ingat, hukum karma berlaku untuk setiap orang yang membunuh orang. Tak ada orang yang lolos dari tuntutan hukum untuk orang yang dengan jahat melenyapkan hidup sesamanya. Baik didunia demikian juga diakhirat. Buanglah benci dan taburlah cinta. Hidup yg menghidupkan hidup orang lain adalah hidup yang bermakna.
Hidup dan mati kita biarlah di dalam nama Kristus. Hidup yang singkat, tidak perlu disesali tetapi disyukuri dengan mengisinya dengan budi, sebab olehnya kita masuk kedalam hidup yang sejati. Bersama dengan Tuhan Yesus Kristus yang telah merintis hidup yg berlimpah, biarlah kita menjadi orang yang menikmati dan menerima bagian hidup yang telah ditentukan Tuhan. Amin.

Doa: Tuhan Yesus kristus, ajar aku untuk selalu memahami bahwa engkau mati supaya aku hidup dan supaya aku membangun dan menghargai hidup orang lain. Amin



Rabu, Juni 15, 2016

BERSYUKURLAH..

Mazmur 63:1-12
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu
Bersyukur itu adalah ekspresi dan reaksi positif seorang terhadap kessadaran keberadaan Allah yang berdaulat, berkuasa untuk semesta dan untuk dirinya. Dalam bersyukur tersebut terkandung dua hal, yaitu  pertobatan, kerohanian yg bertumbuh, iman, pengharapan. Serta pengakuan diri bahwa masa depan itu adalah sebuah mystery yg menjadi pasti oleh Kristus.
Tuhan Yesus Kristus memanggil setiap orang Kristen selalu bersyukur, sebab bersyukur itu akan menghadirkan Tuhan turut berkarya serta menjauhkan diri dari setiap keinginan bersikap jumawa. Dalam nats diatas Tuhan mengajarkan cara bersyukur yang dikenan Allah, yakni:
Pertama, bersyukur yang benar itu memiliki kerinduan yang luar biasa untuk selalu memuliakan Tuhan. Kerinduan tersebut digambarkan seperti tanah kering tandus yg mengharapkan air (ayat 1-3).
Kedua, bersyukur yang benar itu memiliki kerinduan yang luar biasa untuk selalu memuliakan Tuhan dalam segala asfek panggilan dan waktu (4-6)
Ketiga, bersyukur yang benar itu memiliki kerinduan untuk selalu mengakui campur tangan Tuhan. Oleh sebab itu dia selalu mengharapkan kehadiran kuasa Roh kudus. Orang yg bersyukur itu selalu yakin bahwa providensia Allah membawa kelegaan dan masa depan cerah (7-9)
Keempat, bersyukur yang benar itu memiliki keyakinan yang teguh, bahwa Tuhan selalu membela dirinya dalam segala perbuatan kebenaran (10-12)
Kesimpulannya ialah, pribadi yang bersyukur adalah pribadi yang akan terus menikmati berkat dan kemenangan yang dari Tuhan. Itulah sebabnya setiap orang Kristen harus aktif sekaligus totalistas di segala kegiatan yg dilakukan dalam kebenaran, Amin.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, berikan aku hati yang selalu sanggup mengucap syukur sebab bersyukur itu ternyata merupakan sebuah tindakan untuk membuka pintu kuasa Tuhan di inpartasikan, Amin


Selasa, Juni 14, 2016

DIA LAYAK DISEMBAH DENGAN BENAR

(Yohanes 4:1-26)
Percayalah padaKu hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem (ayat 21)

Menyembah Tuhan Maha Pencipta merupakan panggilan sekaligus kewajiban orang Kristen. Menyembah Pencipta adalah cerminan iman serta sebuah keputusan untuk memuliakan nama-Nya. Penyembahan merupakan ekspresi pertobatan. Orang yang menyembah Tuhan adalah adalah orang yang bertobat. Alkitab menuliskan bahwa penyembahan itu begitu penting karena mengandung tiga hal, yakni:
1. Penyembahan merupakan bentuk pengakuan akan kebesaran Tuhan.
2. Penyembahan merupakan bentuk ungkapan syukur atas perbuatan Tuhan.
3. Penyembahan merupakan bentuk pengakuan keterbatasan diri sehingga harus bergantungan kepada kuasa Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus Kristus mengatakan  bentuk bentuk penyembahan yang dilakukan manusia, yaitu:

1.   Penyembahan ala Samaria (ayat 20a)
Orang Samaria beribadah dan menyembah Tuhan di gunung Gerizim. Ibadah mereka diwarnai dengan penyembahan yang bergairah namun tanpa dasar dan tujuan yang benar. Mereka menyembah dalam roh, tetapi mereka menyembah sesuatu yang tidak mereka kenal (ayat 22). Mereka menyembah dengan penuh semangat, tetapi tidak menyembah dia yang Maha benar. Penyembahan mereka ditolak Tuhan Yesus Kristus.
2.   Penyembahan ala Yahudi (ayat 20b)
Penyembahan ala Yahudi merupakan kebalikan penyembahan Samaria. Mereka memiliki kebenaran, tetapi tidak menyembah dalam roh dan tidak hidup taat dalam kebenaran.Mereka kehilangan gairah dalam penyembahan dan cenderung hanya menuruti tuntutan syariat agama saja. Yesus menyebut mereka sebagai orang munafik, palsu dan kuburan yang dilabur putih.Mereka memiliki kebenaran penyembahan mereka mati, kaku dan gersang. 
Pola penyembahan Yahudi di Yerusalem memiliki kebenaran, namun kehilangan gairah. Penyembahan orang samaria di Gerizim memiliki roh namun tanpa kebenaran, 
kedua penyembahan tersebut ditolak dan dikecam oleh Tuhan Yesus Kristus.
3.   Penyembahan ala kristiani (ayat 23)
Yesus menghubungkan penyembahan dengan kebenaran. Penyembahan bukanlah pengalaman emosional dan bukan pula ekspresi perasaan semata. Penyembahan adalah tanggapan atas kebenaran. Artinya, dalam menyembah Tuhan, kita perlu memadukan kebenaran kita dengan kekudusan, gairah dan ketulusan. Dalam penyembahan, manusia tidak boleh lebih dipuaskan dari pada Allah dimuliakan. Sebab kalau kita berpura-pura menyembah Allah, padahal hanya untuk memuaskan diri, hal itu bukan menyembah, melainkan mengejek Tuhan. Menyembah dalam kebenaran itu berarti mengaku takluk dan tunduk. Kebenaran Allah harus menjadi pusat dan kebesaran-Nya harus di agungkan. Penyembahan Kristen mengandung kekudusan, cinta, passion, tulus.Inilah terobosan penyembahan yg dimaksud Yesus Kristus yakni itulah peyembahan dalam roh dan kebenaran. Penyembahan seperti itu meinfartasikan kebebasan serta mengekspresikan kehangatan.
Kesimpulan:
Pertama, Penyembahan yang benar ialah penyembahan yang membuat Tuhan satu-satunya pusat, bukan manusia dan keinginan-keinginannya. Dengan demikian penyembahan itu merupakan luapan sukacita dan syukur orang percaya atas segala rahmat, pertolongan dan berkat yang telah dinikmati. 
Kedua, Penyembahan orang percaya haruslah bercirikan pengorbanan aktif dan produktif, membuka hati kepada Tuhan yang disembah dan membuka hati pula kepada orang yang menderita. Penyembahan yang demikianlah penyembahan yag murni (Roma 14: 18, Efesus 5: 8-10).
Setiap orang percaya harus masuk dalam peyembahan yg demikian. Sebab kegagalan menyembah Tuhan dengan benar, berpotensi gagal di bidang lain. Oleh sebab itu marilah kita menunjukkan kemurnian iman dan kepastian keselamatan melalui penyembahan yang ditentukan dan dikenan Allah, yakni dengan menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Amin. (doaku menyertai saudara, Pdt HR Hutapea, STh, MA)

Pokok Doa: Tuhan Yesus Kristus tolong aku supaya saat menghampiri hadirat-Mu, aku menyembah Engkau dalam roh dan kebenaran, Amin.


JALAN YANG NYAMAN

Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (ayat 3a)
Setiap orangtua pasti mengharapkan anak-anaknya sehat, cerdas, berhasil dan panjang umur. Untuk itu orang tua mendidik anaknya dengan baik dan sungguh-sungguh. Kemudian bekerja keras utk menyediakan semua kebutuhan anak tersebut. 
Bagaimana cara supaya kerinduan tersebut dapat terwujud? Firman Tuhan hari ini memberi tuntunan kepada kita, yaitu orang tua harus membina kerohanian anak-anaknya supaya anak tersebut memiliki iman yang teguh. Iman yg teguh akan membawa dampak besar dalam diri anak. Dengan iman yg teguh seorang anak akan mandiri sekaligus memiliki nilai-nilai. Anak akan penuh ambisi sekaligus seorang pribadi yang perduli. Ia akan menjadi seorang yang kritis, dan cerdas dan berwawasan multi. Anak seperti itu akan menjadi seorang pejuang sejati. Betah dirumah sekaligus rindu  membuat orang tua berbahagia. Mereka seperti tunas pohon zaitun sekeliling meja.
Konon, buah zaitun itu bijinya amat keras tetapi daging lembut. Semakin dikunyah, rasanya semakin manis. Seorang anak harus demikian. Ia harus berpendirian kuat dan bermimpi besar. Anak seperti pohon zaitun sangat toleran terhadap orang lain dan solider kepada setiap perbuatan baik. Anak bagai tunas pohon zaitun, sikapnya manis, perilaku santun, hidupnya dipenuhi gairah, kehangatan dan keceriaan sebab itu hehadirannya selalu dinanti-nanti banyak orang (Kidung 8:6).
Anak bagai tunas pohon zaitun artinya ialah anak yg bertumbuh di dalam Kristus. Anak seperti itu akan menjadi berkat bagi banyak orang. Kemanapun anak itu pergi, ia akan menjadi pelita, sehinga diterima dengan baik. Dan jika anak menjadi pelita, Orangtua berbahagia. Itulah sebabnya mendidik anak-anak sejak dini, bagaikan seorang petani menanam benih dan pasti menuai. Atau bagai pebisnis berinvestasi, sebuah investasi yang pasti(Mazmur 127:4, Yesaya 5:28).
Tuhan Yesus menebus manusia supaya manusia menikmati  berkat yang sejati. Dan sekaligus menikmati suasana sorga di dalam hidupnya melalui kebahagiaan keluarga. Itulah sebabnya Tuhan memanggil orang tua untuk menghadirkan Tuhan sebagai kepala keluarga. Sebab  Tuhan Yesus Kristus satu-satunya sumber pemulihan dan berkat. 
Orang tua yang berbahagia adalah orang tua yang takut akan Tuhan. Dan orang tua yang takut akan Tuhan akan membuat anak-anak hidup nyaman dan berprestasi. Dan anak yang berprestasi akan membahagiakan orang tua. Tuhan akan dimuliakan. Betapa besar dan indahnya manfaat orangtua yang percaya dan takut akan Tuhan (ayat 4). Itulah jalan aman dan pasti utk kebahagiaan keluarga serta keberhaslan seorang anak.


Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah aku sebagai seorang pribadi yang takut akan Engkau, sebab ternyata hal itu sangat besar pengaruhnya dalam hidup ku dan dalam keluargaku, Amin.



Kamis, Juni 09, 2016

HENDAKLAH ENGKAU KETAHUI.

MARKUS 10:35-45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani , melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang (Ay45).
Bersukacitalah jika saudara dipanggil dan diurapi melayani pekerjaan Tuhan. Itu tandanya Tuhan berkenan kepadamu. Sebab walau engkau sangat sibuk ditengah-tengah dunia, engkau masih memikirkan pekerjaan Tuhan. Engkau rindu pekerjaan-Nya lebih maju dan umatnya terlayani dengan baik. Tuhan melihat engkau memiliki hati dan karunia lebih daripada yang lain. Selain engkau memilki talenta, engkau juga memiliki hati yang menangisi jiwa-jiwa.  
Mengapa kita harus bersukacita? Sebab melayani Tuhan itu merupakan salah satu bentuk ucapan syukur yang berlimpah (Marmur 107:1, 1Tes 5:18) Yang kedua melayani Tuhan merupakan sebuah tindakan untuk membuka pintu berkat lebih lebar. Yang ketiga melayani Tuhan itu mengundang semakin banyak mukjizat terjadi dihidupmu dan dipelayananmu, sebab saat belaskasihan ditebar, disana mukjizat terjadi (Matius 15:32-39).
Bagaimana caranya supaya kita menjadi berkat besar ditengah-tengah pelayanan kita? Ayat diatas memberi gambaran yang jelas, yaitu: kita harus melayani seperti Yesus Kristus. Yaitu menangisi jiwa-jiwa. Artinya pelaynan itu dapat dibagi dengan dua hal, yaitu pelayan aktif dan fasif. Pelayanan Aktif berarti kita bergerak, kita berkata, kita bertindak kita melakukan sesuatu yang oleh nya orang lain terberkati. Pelayanan Pasif berarti kita menunjukkan keteladanan melalui prestasi, sikap hidup, cara kerja dan cara berelasi yang sesuai kehendak Tuhan, “memberikan nyawa menjadi tebusan bagi banyak orang”. Ada korban yg harus kita perbuat, yaitu pikul salib, ikut Tuhan dan sangkal diri.
Saudara, Pelayanan itu tidak terbatas. Pelayanan tidak harus didalam gereja saja. Tetapi dimana saja kita melakukan aktifitas social kita, ditempat itulah kita melayani menjadi saksi Tuhan. Namun jangan lupa, kita adalah bagian persekutuan sebuah lembaga gerejawi. Dan Hamba Tuhan yg ditempatkan Tuhan didalam gereja itu mengutus kita untuk kembali ditengah-tengah dunia melalui Doa Pengutusan yang disampaikan. Jadi me;layani Tuhan ditengah dunia, merupakan lanjutan ibadah yang kita lakukan didalam gedung gereja, Amin



Doa : Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur karena rencana-Mu indah bagiku. Engkau menghendaki aku menjadi pelayan kemuliaan Nama-Mu. Ini aku Tuhan, pakailah sesuai rencana-Mu. Amin

Selasa, Juni 07, 2016

Cinta dan Mukjizat

Matius 15:32-39
Lalu Yesus memanggil murid-muridNya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belaskasihan kepada orang banyak itu…”(32) 
Tuhan Yesus Kristus itu hidup dan Mahakuasa. KeTuhanan dan keIlahian-Nya tak terbantahkan. Mukjizat yang dinyatakan dan otoritas-Nya terhadap alam serta kasih-Nya yang tak ter ukur kepada manusia adalah beberapa bukti yang mendukung hal tersebut. Kuasa-Nya satu-satunya andalah untuk sebuah hidup yang berkemenangan. Saat kita lemah, kemudian berdoa, Dia memberi kekuatan. Saat kita mengalami pergumulan, tetapi tetap berpengharapan, Dia memberi  kelepasan. Saat kita merasa tak ada harapan, tetapi kita tetap berusaha, Dia menyatakan mukjizat. Itulah tandanya Tuhan Yesus Kristus hadir dan menyatakan diri-Nya. Keberadaan dan kehadiran-Nya ditengah dunia bukanlah dongeng nenek tua.
Melalui nats hari ini, kita menyaksikan kasih dan mukjizat-Nya dinyatakan. Yesus Kristus memperhatikan kebutuhan roh sekaligus kebutuhan jasmani manusia. Dia mengajarkan keseimbangan. Selanjutnya Yesus mengajarkan bahwa mukjizat diawali dengan belaskasihan. Dimana saja belaskasihan ditebar, disana makjizat pasti terjadi. Cinta itu kuat seperti maut. Hidup yang diberkati bermula dari kasih sayang. JIKA ANAKMU SUSAH DIATUR BERIKAN DIA KASIH SAYANG. JIKA ORANGTUAMU INGIN LEBIH BAHAGIA, BERIKAN DI KASIH SAYANG. JIKA SUAMI ATAU ISTERIMU INGIN LEBIH ROMANTIS, BERIKAN DIA KASIH SAYANG. Dan kasih sayang bermula dari hubungan dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang Mahakasih.
Saudaraku, jangan ragu tentang masa depanmu. Jangan kau ragu akan apa yg akan kamu kenakan dan yang akan kamu makan. Datang dan serahkan semuanya kepada Tuhan Yesus Kristus, kemudian penuhi hidupmu dengan belaskasihan, maka mukjizat Tuhan akan dinyatakan. Ingatlah, Dia hanya sejauh doa, sangat dekat yakni direlung hatimu. Amin

Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajar aku utk percaya dan tolong aku supaya dipenuhi belaskasihan untuk saya tebarkan, Amin.



Senin, Juni 06, 2016

MUDAH,TIDAK SULIT

Matius 19:27-30
Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup kekal.
Hari ini Tuhan mau  memulihkan sekaligus memberkati saudara. Diberkati adalah rancangan-Nya buat kita umat-Nya. Dan untuk masuk kepada rancangan diberkati itu Tuhan, mudah tidak susah. Manusia itu sendiri yg membuat yang mudah itu jadi sulit. Bagaimana caranya masuk dan mmenikmati rancangan Tuhan tersebut?
Firman Tuhan berkata: ” Hanya orang bertobat yang layak menikmati berkat Tuhan “. Bertobatlah dan menyesal. Buanglah kebencian dan taburlah kasih sayang. Lenyapkanlah dendam dan berikanlah pengampunan. Dibalik pertobatan tersirat perpalingan. Oleh pertobatan, kuasa kemenangan diimpartasikan. Melalui pertobatan kekuatan menghadapi tantangan dilipatgandakan, Haleluya.
Keputusan bertobat merupakan komitmen untuk lebih mengutamakan Tuhan Yesus Kristus. Bertobat merupakan sebuah tindakan sadar bahwa semua adalah anugerah-Nya. Dengan kesadaran tersebut kita mengembalikan semuanya kepada Tuhan. Orang yang bertobat berarti berkata “ya” kepada suara Tuhan dan bertindak selaras dengan cara kerja Tuhan.
Didalam nats hari ini Yesus Kristus mengatakan, setiap orang yang lebih mengutamakan Tuhan ”akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup nyang kekal.
Saudara, setiap keputusan pertobatan sangat diperhatikan Tuhan Yesus Kristus. DIA akan segera memulihkan dan memberkati. Sebab itu supaya pertobatan kita menghasilkan berkat dan pemulihan Tuhan, kita perlu melakukan semua yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus. 
Lihat dan ikut semua keteladanan yang ditinggalkan Yesus Kristus, yaitu Cara hidup-Nya, ajaran dan perintah-Nya. Tiru dan modifikasi cara mengajar-Nya, cara Dia melayani orang dan cara Dia bersosialisai dengan orang lain. Semua itu baik adanya dan engkau akan bersukacita. 
Saudara, selamat bertobat!! Jangan tunda sampai hari esok. Amin. (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea,STh,MA) 

Doa: Tuhan Yesus Kristus, tunjukkanlah kepadaku kebiasaan dosa yang harus segera saya tinggalkan, sebab aku ingin menyenangkan hati-Mu. Amin



PENDERITAAN DAN KEMENANGAN

1 Petrus 4:12-19
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada pencipta yang setia (ayat 19).
Tuhan Yesus Kristus merancang hidup yg seimbang. Antara penderitaan dan keberkatan. Antara peperangan dan kemenangan. Antara menabur dan menuai. Antara memberi dan menerima. Sebagai pengikut Kristus, kita harus hidup seperti Kristus. Siap menyongsong penderitaan demi puncak pemuliaan seperti Yesus ditolak, disesah dianiaya karena kebenaran. Demikian juga orang Kristen. Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dirancang untuk diberkati. Tetapi untuk diiberkati orang Kristen harus siap melalui proses, penuh tantangan dan beragam persaingan. Gaya hidup instan harus disingkirkan. Doa, kerja keras, perjuangan total, potensi, kekuatan, hikmat dioptimalisasikan. Dan hal itu mengakibatkan Penderitaan. Orang yang giat, yang bekerja keras, yang berkejuangan dan yang rajin itu menderita kesusahan, tetapi hasilnya pasti jelas dan besar. Inilah penderitaan karena kehendak Allah. Beda dengan orang yang malas, berdukun atau penipu,  dia tidak capek atau letih, tidak susah tetapi hasilnya nol besar. Penderitaan fhisik dan finasial akan dituai. Inilah penderitaan karena dosa (ayat 15)
Sejarah kekristenan sarat dengan penderitaan. Dilingkungan social dikucilkan, ditempat pekerjaan dihambat bahkan didunia roh diganggu oleh kekuatan kegelapan. Itulah sebabnya Firman Tuhan yang dituliskan Petrus ini mengajarkan kita tentang sikap yang benar menghadapi penderitaan, baik penderitaan karena Nama Yesus Kristus demikian juga penderitaan karena perjuangan menuju keberhasilan, yaitu:
Pertama, Selalu menyadari bahwa penderitaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari orang yang hidup dalam kebenaran (ay12)
Kedua, Selalu bersukacita, karena penderitaan merupakan tanda bahwa kita sedang berjalan menuju karakter sempurna seperti Tuhan Yesus Kristus kehendaki ( 13 )
Ketiga, Selalu berbahagia, karena penderitaan merupakan tanda pertumbuhan didalam Tuhan Yesus Kristus melalui urapan Rohkudus (14)
Keempat, Selalu memuliakan Allah karena penderitaan karena kehendak Allah adalah sebuah persiapan yg kita lakukan terus-menerus untuk menghadapi penghakiman yang pasti akan datang (ay 16-17)
Kelima, Selalu menyerahkan jiwa raga kepada Tuhan karena perbuatan seperti itu merupakan satu-ssatunya cara untuk selalu kuat berkemenangan (ay19)
Saudaraku, jangan lemah dan jangan putus asa. Ingatlah, kita menderita karena mengutamakan yang Maha Kuasa. Dia berkuasa dibumi dan di Sorga. Tuhan Yesus Kristus itu sangat perduli kepada setiap orang yang menderita karena mengutamakan Nama-Nya (1 Kor 10:13). Oleh sebab itu kuat dan bertekunlah sebab indicator kualitas iman kita nampak melalui sikap kita disaat menghadapi keadaan sulit. Amin.  Doaku menyertai saudara (Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Doa: Tuhan Yesus Kristus, berilah hamba-Mu kekuatan saat menghadapi hambatan karena nama-Mu dan penderitaan saat berjuang meraih impian hidupku, Amin.

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...