(2 Tawarikh 30:1-9)
Sekarang janganlah tegar tengkuk seperti nenek
moyangmu. Serahkanlah dirimu kpd Tuhan
dan datanglah ketempat kudus yang telah dikuduskan-Nya
untuk selama-lamanya (ayat 8)
Banyak
orang merasa masa depan itu sangat gelap tanpa harapan. Akibatnya orang seperti itu cemas dan gelisah berkepanjangan. Untuk orang seperti itu hidup menjadi tidak
berarti. Saya berdoa supaya kita jangan
sampai dikuasai perasaan seperti itu. Tetapi, kalau diantara saudara ada yang
dikuasai keadaan seperti itu, saudara perlu
memperbaharui pemahaman saudara kepada Tuhan dan rancangan-Nya yg ajaib! Ingatlah, Tuhan Yesus Kristus hidup dan berkuasa. Dialah pemilik masa depan sekaligus sasaran hidup masa depan.
Hidup yang tenang dan masa depan yang cerah pasti tercipta jika ada penyerahan kepada Tuhan. Dan konsisten didalam panggilan-Nya tersebut akan
membuat ambisi dan keinginan luhur akan semakin pasti dan hal itu menimbulkan sejahtera. Sebab siapakah yang
menciptakan waktu dan siapakah yang mendominasi waktu? Tuhanlah yang punya
waktu! Oleh sebab itu kita harus senantiasa berkata kepada Dia yang empunya segala
sesuatu, “waktuku untuk Tuhan dan di setiap waktu aku akan terus memuliakan
nama Tuhan!”, Artinya, dalam perjuangan kita didunia ini kita terus mengagungkan Tuhan Sang
pemberi waktu tersebut.
Tuhan
memberi kita waktu 24 jam satu hari atau 168 jam satu minggu. Sekarang mari
kita bersikap jujur, berapa lamakah
waktu yang saudara kembalikan kepada Tuhan sang pemberi waktu itu? Apakah hanya dua jam dalam satu minggu atau hanya lima menit dalam satu hari? Ah, jikalau demikian halnya, keterlaluan juga! Saudara habiskan waktu
dengan berbagai macam aktivitas, sementara Tuhan saudara lupakan. Tubuhmu pun semakin
letih untuk sesuatu yang saudara kira dapat memberikan sejahtera dan bahagia.
Raja
Hizkia menyadari makna kehadiran TUHAN didalam kehidupannya. Ia pun menyadari
TUHAN sebagai sumber pekerjaan dan
sumber segala yang ia miliki. Hizikia pun memahami bahwa untuk membuatnya
berhasil mejalankan tugas-tugas hanyalah dengan memuliakan TUHAN dihari pertama
ia dilantik sebagai raja. Konkritnya, Raja Hizkia menghargai waktu yang TUHAN
berikan dengan mengingat dan mengutamakan TUHAN yang memberi waktu (Matius 6:33).
Sebagai
orang yang mengenal TUHAN, seyogyanya setiap kita mengikuti keteladanan yang
ditunjukkan Hizikia. Menghormati TUHAN sebagai sumber kebaikan sangatlah
penting. Menyadari TUHAN sebagai pemberi waktu seharusnya mampu memotivasi
setiap kita untuk memuliakan Tuhan Yesus dengan mengingatNya disetiap waktu.
Memprioritaskan TUHAN disetiap aktivitas merupakan sebuah bentuk keteladanan.
Mengisi waktu dengan hal-hal yang berguna merupakan sebuah keharusan. Tuhan Yesus berkata: “hanya
satu yang perlu!”, Ungkapan tersebut merupakan sebuah janji yang tersirat
tentang betapa bermaknanya hidup yang mensyukuri perbuatan TUHAN dengan mengisi
setiap waktu dengan efektif sambil terus mencari wajah-Nya. Sudahkah anda mengisi waktu sambil memuliakan Tuhan?