Yeremia 27:1-15
Beginilah
firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Beginilah harus kamu katakan kepada
tuan-tuanmu: Akulah yang menjadikan bumi, manusia dan hewan yang ada di
atas muka bumi dengan kekuatan-Ku yang besar dan dengan lengan-Ku yang
terentang, dan Aku memberikannya kepada orang yang benar di mata-Ku (ayat 4-5)
Kuk dan
tekanan hidup yang kita alami sering kali TUHAN pakai membentuk dan mengubahkan
kharakter kita sehingga kembali mengenakan kharakter semula, yaitu serupa dan
segambar dgn Dia. Kuk itu adalah beban sekaligus kendali diri. Sama seperti lembu yang membajak dikenakan kuk dipundaknya supaya seluruh keberadaannya utuh terlibat proses pembajakan dengan beban terasa ringan. Melalui kuk yang dikenakan lembu bisa menghasilkan energy yg maksimal dan hasilnyapun maksimal pula. Kuk itu meng optimalkan potensi kita, puji Tuhan.
TUHAN mengijinkan berbagai tekanan agar kita belajar rendah
hati dan rela memikul kuk yg Tuhan pasang seperti Yesus Kristus sendiri katakan.
Matius 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Dengan memikul kuk yang dari Tuhan kita sudah masuk dalam proses belajar rendah hati dan bersikap lemah lembut
seperti kehendak Tuhan Yesus Kristus, haleluya.
Dalam
nats diatas Tuhan berfirman,”…..tunduklah kpd hambaku Nebukadnezar….” Ternyata Nebukadnezar
yg memperbudak Israel dan Yehuda dan seluruh bangsa bangsa disebut sbg
'hamba-Ku' merupakan bentu kuk yg dari Tuhan. Kepada bangsa itu TUHAN
memberikan pilihan, menerima atau menolak. Jika mereka menerima, maka
firman-Nya: “…. mereka akan Kubiarkan di atas tanahnya, dan mereka akan
mengolahnya dan diam di sana." ( ayat 11 ) Itulah janji pemulihan yg Tuhan
kerjakan didlm diri seorang yg taat menerima kuk Tuhan. Dipulihkan total dan
sempurna adanya. Sebaliknya jika mengeraskan hati, TUHAN berkata: "…. maka
bangsa itu akan Kuhukum dengan pedang, kelaparan dan penyakit sampar, sampai
mereka Kuserahkan ke dalam tangannya.". Jika taat berkatnya hebat, jika
memberontak hukumnya dahsyat!! Pilihlah berkat jangan hukuman.
Sesungguhnya
sejak kanak kanak, kita sudah dikenakan kuk di pundak kita. Anak anak memiliki
kuk utk belajar dirumah masing masing. Pada saat mulai kuliah, kuknya semakin
berat, ada yg harus belajar utk membayar sendiri biaya kuliahnya. Dan saat menikah,
kuknya bertambah berat, harus bekerja utk istri dan anak anak. Dan semuanya
berat. Tetapi kenapa kita tidak rasakan semua itu sbg kuk? Sebab kita melakukannya
dgn cinta. Seorang bapak bangun pagi dan
pulang malam hari tak pernah mengeluh, seorang ibu kerja sejak dini hari tanpa
henti dengan wajah berseri. Semuanya karena cinta. Karena cinta kita tergerak
membantu kesusahan orang lain. Karena cinta pula kita rela mempersembahkan uang
utk pekerjaan Tuhan walau uang itu dapat kita pergunakan untuk kesenangan kita.
Cinta membuat kuk
yg Tuhan pasang terasa ringan. Kuk itu
adalah wujud lain dari Cintanya Tuhan. Hari ini, jika ada kuk diatas pundakmu, engkau punya dua pilihan;
bertahan, engkau akan selamat dan dipulihkan, lari maka engkau akan letih dan
tertekan.
Saudaraku, demi kasih setia Kristus, bertahanlah
ketika kuk mu terasa berat. Tuhan yg menempatkan kuk diatas pundakmu tahu level
kekuatanmu, Kalau kuk itu masih melekat dipundakmu, berarti itu pas buat mu.
Sebab itu nikmatilah dgn cinta Tuhan. Ingatlah engkau adalah umat-Nya yg
terkasih. Engkau sudah ditenbus dan materai keselamatan ada didalam dirimu. Jangan
lemah dalam didikan-Nya sebab didikan Tuhan itu mendewasakan, Haleluya. (
Pendeta HR Hutapea, STh, MA )