Jumat, Desember 28, 2018

TIGA


Lukas 2:13-23
Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya anak itu serta ibunya dan pergi ketanah Isarel (21)
Di Minggu terakhir tahun 2018 ini kita perlu menyadari tentang tiga hal. Baik yang berkatian dengan sikap kita kepada Tuhan dan firman-Nya demikian juga dengan sikap diri yang suka membuat kita jatuh kepada dosa.
Pertama, Tiga sikap orang Kristen saat mendengar firman Tuhan:
1. Percaya firman Tuhan dan segera melakukan dgn hidup sesuai firman Tuhan tersebut.
2. Berkata "Amin" terhadap firman tetapi hidup nya bertolak belakang dengan firman.
3. Menutup hati terhadap firman dan hidup menurut maunya sendiri.
Saat mendengar firman, Yusuf tdk menunda nunda melakukan yg sudah dia dengan dan yang diketahui dari Tuhan. Sesudah bangun dari tidurnya, dia langsung mengerjakan apa yg Tuhan perintahkan dan bersukacita karena luput dari perbuatan keji penguasa politik negeri. Di dalam kitab Matius, Yusuf tiga kali mendengat firman Tuhan, tiga kali pula dia segera bangkit dan melakukannya. Tidak heran, Tuhan memakai Yusuf untuk menggenapi sebuah  rencana Maha Agung sepanjang sejarah umat manusia. Saudaraku, saat org yg di Tanjung lesung mendengar tsunami, semuanya pasti segera melakukan sesuatu sebagai reaksi dari berita yg didengar. Mari kita segera bertindak taat saat mendengar firman Tuhan supaya tsunami kehidupan jauh dari hidup kita masing2. Jangan ada yang keraskan Hati
 
Kedua, Ada tiga kelompok manusia dgn sikap berbeda di seputar Natal:
yaitu, 1.Kelompok Orang munafik (IMAM DAN AHLI TAURAT). Walau sudah membaca, mendengar dan mengetahui kebenaran mereka tidak berbuat apa apa, mereka bersikap masa bodoh. Hidupnya stagnan tidak menjadi ‘siapa siapa’
2.Kelompok 'Orang jauh' (MAJUS) Walau sudah menghabiskan biaya besar utk akomodasi selama perjalanan dari negeri masing masing, mereka memberikan persembahan yang tanpa mereka sadari menjadi bekal untuk menjalani kehidupan!! Persembahan mereka menjadi bekal saat Yesus Kristus dan org tua lari ke Mesir.
3.Kelompok 'Orang dekat' (HERODES), Dia sangat dekat, pura pura baik, banyak senyum tetapi hatinya jahat dan Merencanakan Kematian. Musuh dalam selimut!! Berbahaya …!
Ketiga. Ada tiga kebiasaan yang perlu kita kritisi. 1. Ingin mendominasi segala sesuatu. Dia rela melakukan banyak banyak hal  tetapi tidak maksimal. Tujuannya adalah ingin dipuji dan merasa menjadi pusat dari kegiatan. Ini berbahaya. 2.Suka berprasangka negative. Dia menuntut semua orang mengerti dirinya dan membuat dirinya sebagai prioritas utama. Setiap sikap dan gerakan orang yang dianggap bertolak belakang dengan perasaannya akan dianggap sebuah usaha untuk merendahkan. Orang seperti ini mudah marah tanpa arah dan tersinggung karena alasan yg sangat subyektif. Berbahaya sebab dia tidak bisa berpikir netral. Segala sesuatu diukur dengan perasaannya. Benar tidaknya segala sesuatu berkaitan dengan perasaannya. 3. Orang yang tidak berbuat apa apa tetapi bersikap seakan melakukan apa apa. Dia berpangku tangan tetapi selalu sesumbar melakukan banyak perkara. Saat orang lain berjerih lelah dia hilang entah dimana, tetapi saat berkumpul untuk berpesta dia hadir paling pertama. Dia tertawa berbusung dada seakan semuanya adalah karya jerihpayahnya. Berbahaya!!
Saudara ketiganya berbahaya karena ancaman bagi harmoni persekutuan. Ada dua hal yang harus kita lakukan supaya bebas dari ketiga kebiasaan buruk tersebut?
1.  Kembali kepada semangat Natal.
Setiap org Kristen perlu selalu menyadari, bahwa Natal adalah semata-mata merupakan perbuatan perduli dari Allah, kasih karunia Allah. Natal itu sangat spektakuler, dahsyat tidak tergambarkan. Allah yg Mahakuasa yg difahami dan disadari manusia sebagai Allah yg Mahatinggi tidak terhampiri karena bertahta di Sorga, kini datang menghampiri diriku dan dirimu. DIA meninggalkan ke Mahatinggian-Nya dan masuk pada kerendahan kita. Kita bersyukur karena menydari kasih-Nya dan berjuang utk melakukannya. Tuhan perduli, itulah dasar dan alasan sukacita kita, haleluya. Maka biarlah hatiku dan hatimu terus bersukacita.  
2.Kita harus selalu hidup didalam pertobatan. Bertobat itu jalan berkat, bukan hukuman. Bertobat itu mudah tetapi sulit. Bertobat itu mengalahkan daging sekaligus sebuah bukti bahwa kita mengasihi diri. Bertobat itu sakit tetapi menyembuhkan. Bertobat itu mungkin di benci orang lain tetapi pasti disayang Tuhan. Bertobat itu membuat makan terasa enak, tidur cepat terlelap. Tubuh sehat, wajah berseri bebas dari perasaan intimidasi, hati jernih pikiran bening, emosi stabil, bibir berhias senyum. Hidup jadi nikmat dan berlipat makna, Haleluya. Intinya bertobat itu mengundang berkat, menolak bala dan petaka. Ayooo bertobat, Jangan tunda tunda!! Amin (Pendeta Haposan Hutapea)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...