Markus 9:14-29
Jawab Yesus: “Katamu: jika
engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Markus 9:23)
Tuhan
Yesus mengajarkan supaya segala pergumulan kita bawa hanya kepada-Nya, karena kuasa-Nya hebat dan bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Keberadaan-Nya adalah dahsyat dan selalu merindukan setiap umat menikmati kehebatan kuasa tersebut. Hanya
saja kita sering menganggap enteng masalah, lalu menumpuknya sehingga berubah menjadi
beban yg sangat berat. Mungkin kita punya pola pikir, karena ketika masalah
diserahkan ke Tuhan selalu tidak cepat selesai seperti yang kita inginkan dengan
cara yg kita kehendaki sendiri. Jika
diberi jawaban selalu tidak masuk akal kita, bahkan cenderung dibawah ekspektasi yang
kita bangun. Tetapi sebenarnya justru disinilah kepribadian dan kematangan rohani kita diuji. Sehingga saat ditempa segala macam tekanan hidup, kita tetap teguh tidak
tergoyahkan. Karena firman Tuhan berkata: serahkanlah segala kuatirmu
kepada-Nya maka IA akan bertindak. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia dan
mengerti keberadaan kita.
Jika setia menceritakan masalah kita hanya kepada Tuhan Yesus Kristus paling tidak akan ada kebiasaan positif baru yg akan melekat dalam diri kita yaitu, antara lain: Doa akan menjadi gaya hidup yang selalu kita yakini sebagai satu satunya kekuatan merubah masalah menjadi peluang. Kita akan selalu menunjukkan gairah baru yang menjadi sebuah pernyataan proklamasi iman sekaligus menjadi bukti pengakuan bahwa tanpa Tuhan aku lemah dan rapuh. Kita menjadi pribadi yg selalu rindu memiliki karakter kuat dan bersemangat juang berkemenangan dengan selalu mengandalkan Tuhan disegala keadaan. Kita akan selalu bereaksi positif terhadap setiap perilaku orang yg menjengkelkan sekalipun karena menyadari Tuhan turut bekerja supaya saya menjadi pribadai yang semakin diberkati dan semakin diurapi Roh kudus, Haleluya...
Jika setia menceritakan masalah kita hanya kepada Tuhan Yesus Kristus paling tidak akan ada kebiasaan positif baru yg akan melekat dalam diri kita yaitu, antara lain: Doa akan menjadi gaya hidup yang selalu kita yakini sebagai satu satunya kekuatan merubah masalah menjadi peluang. Kita akan selalu menunjukkan gairah baru yang menjadi sebuah pernyataan proklamasi iman sekaligus menjadi bukti pengakuan bahwa tanpa Tuhan aku lemah dan rapuh. Kita menjadi pribadi yg selalu rindu memiliki karakter kuat dan bersemangat juang berkemenangan dengan selalu mengandalkan Tuhan disegala keadaan. Kita akan selalu bereaksi positif terhadap setiap perilaku orang yg menjengkelkan sekalipun karena menyadari Tuhan turut bekerja supaya saya menjadi pribadai yang semakin diberkati dan semakin diurapi Roh kudus, Haleluya...
Apa yang harus kita lakukan supaya kuat menghadapi
segala terpaan kehidupan?
Pertama, Seluruh masalah harus sesegera mungkin dibawa dibawah kaki Tuhan Yesus Kristus dengan mengundang campurtangan-Nya terhadap masalah tersebut. Karena hanya dengan itulah
kita sanggup maju berperang dan menumpas segala tipu daya muslihat yang
dunia sajikan. Kita akan terdorong bertindak kreatif menghadapi hidup dan peka
terhadap setiap benih konflik dengan sesama. Setiap orang Kristen harus sadar bahwa Tuhan merancang kita membangun relasi yg baik
dengan sebanyak mungkin orang dan menjadi berkat. Karena setiap orang yang waras memerlukan orang lain, dan sebagai orang percaya kita dipanggil lebih dari sekedar memerlukan orang lain melainkan membangun kebersamaan dan berjuang untuk terus mempertahankan kebersamaan tersebut. Itulah sebabnya kita dipanggil
mengendalikan salah satu panca indera kita yg kecil tetapi dahsyat yg sering merusak kebersamaan kita, yakni lidah.....
Kedua, kita perlu mengaku dan sadar bahwa kita adalah produk dosa. Kita tidak
boleh tinggi hati apalagi sampai menganggap diri sebagai manusia yang paling
benar dan paling berarti. Sebaliknya bila perlu kita menyatakan diri sebagai manusia
yang paling berdosa dan orang yang paling memerlukan bantuan dari Tuhan Yesus Kristus.
Saat kita merendahkan diri, Tuhan akan memuliakan kita. Muliakan dirimu dengan
memuliakan Tuhan bukan dengan cara menjatuhkan orang lain. Dan kita akan berubah menjadi
manusia yang utuh dan asli dalam naungan Tuhan Yesus Kristus. Bebas dari setiap
belenggu dosa dan dari belenggu kejahatan seperti dengki, fitnah dan dari perasaan diri paling
penting. Sebab kita punya kekuatan untuk maju melangkah bersama Allah. Dengan
demikian kita mengundang pernyertaan
Tuhan. Sebab firman Tuhan berkata, Karena itu buanglah
segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian
dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin
akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan
beroleh keselamatan. Saat merendahkan diri, kita akan ditinggikan; saat Tuhan kita tinggikan, maka Tuhan akan memuliakan kita, Haleluya....
Ketiga, Selalu
tampil apa adanya. Tuhan menginginkan apa yang ada di dalam kita adalah sesuai
dengan ajaran-Nya. Maka secara otomatis pikiran, tindakan, dan ucapan akan
mengalir penuh berkat dan sukacita, sebab dukacita dan sumpah serapah sudah
masuk ke dalam keranjang sampah. Ingatlah ini, Hati dan pikiran yg jernih mencerminkan integritas iman
sejati, tak ada kepalsuan, munafik dan sandiwara. Sikap seperti Iskariot yg
mencium pipi Yesus dengan ciuman palsu penuh nafsu hianat, mengundang kutuk yg
mengerikan. Orang yang selalu berbuat seperti itu akan mengalami hidup yg suram
tanpa harapan karena akan menjadi mangsa setan dan penghuni neraka jahanam. Waspadalah..., dan berjuanglah setiap waktu supaya mampu berkata dan berkarya baik dalam
kehidupan sehari-hari. Walau banyak tantangan, kita tidak perlu takut memulai.
Sebab, hal itu adalah fase yang pasti kita alami sekaligus kita perlu siasati. Itulah sebabnya bila kita sering mendapatkan
kendala, masalah, tantangan, supaya kita belajar keratif dan percaya diri. Saat kita tetap bertahan focus pada peluang, terbukti Tuhan Yesus selalu memberi kita
kekuatan dan memenangkan peperangan tersebut. Seperti firmanNya dalam Mazmur
19:7 : Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman, Dahsyat...
Saudaraku, Mari
ambil keputusan untuk berani berkata tidak ketika dunia berkata “ya”, dan
berani berkata “ya”, ketika dunia berkata “tidak”. Sebab hidup kita tidak
bergantung kepada dunia, kita bergantung kepada Tuhan Yang Maha serba mungkin,
haleluya. Amin.