Wahyu 22:12-21
“ya, aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Minggu ini kita masuk dalam masa
perayaan hari kenaikan Yesus Kristus ke Sorga. Sebuah peristiwa yang terjadi setelah Yesus Kristus selesai mengosongkan diri menjadi sama dengan manusia, Dia kembali naik ketempat semula Yesus Kristus berada, yaitu di Sorga. Peristiwa kenaikan Yesus Kristus tersebut adalah fakta sejarah. Apakah arti kenaikan itu didalam kekinian kita? Naik berarti berhasil, mendapat
promosi atau dimuliakan. Dibalik peristiwa
kenaikan Yesus Kristus tersirat sebuah rahasia sekaligus bentuk keberhasilan
yang natural sekaligus radikal. Natural karena proses dimulai dari dasar, yakni
lahir di kandang Betlehem, bertumbuh di kampung Efrata dan memulai pelayanan
dari desa-kedesa, kemudian membangun sebuah komunitas kudus. Radikal karena cara itu sebuah cara berhasil yang tidak
disukai orang.
Yaitu sebuah keberhasilan melalui proses. Sebuah proses yang bermula dari yang
paling dasar, penuh korban dan penderitaan tetapi akhirnya tiba ditujuan yang
diharapkan. Diberkati dan pasti pula menjadi berkat. Keberhasilan melalui proses
itu bagaikan buah yang matang dipohon, manis dan menyegarkan. GBI Aletheia
Pamulang sedang melewati proses ini dan akan terus bergerak naik ke level matang
dan menyegarkan. Kita akan melihat sekaligus menikmati wujud visi Tuhan dan
menjadi berkat besar bagi banyak orang. Oleh sebab itu dibutuhkan soliditas,
konsistensi dan totalitas sekaligus rela berkorban.
Siapakah Dia
yang sudah naik kesorga itu dan yang membuat kita beribadah di hari ini? Jawabnya ialah Yesus
Kristus! Yang ketika ada
di tengah-tengah dunia menjalani hidupNya dengan suatu pola mengosongkan diri (Filipi 2:7). Yesus Kristus dapat diibaratkan bagaikan
seorang putra mahkota konglomerat yang rela belajar melalui proses awal yaitu
menjadi kariawan bawahan yang dengan telaten melalui tahap demi tahap level
jabatan. Dengan demikian seluruh tahapan awal produksi sampai hilir dia ketahui
dengan detail lengkap dengan suka dukanya. Demikianlah
gambaran yang akurat tentang mengosongkan
diri.
Yesus Kristus yang walau memiliki segala kuasa di sorga dan di bumi, Dia membuat diriNya sama dengan manusia yang tidak berdaya.
Dengan kata lain, ia tidak membuat status-Nya yang Maha Kuasa itu untuk melakukan hal-hal yang
arogan dan semena-mena. Bahkan ia rela membiarkan diriNya di perlakukan dengan
seman-mena. Itulah sebabnya, Yesus Kristus sangat mengetahui
penderitaan manusia dan menghargai setiap pribadi yang rela berkorban.
Cara hidup Yesus Kristus di dunia merupakan suatu cara hidup yang radikal,
suatu cara hidup yang tidak mudah dan tidak disukai oleh banyak orang.
Selanjutnya kenaikan Yesus Kristus ke sorga merupakan bukti keberhasilan yang
radikal dari cara hidup yang radikal bahwa sikap rendah hati merupakan suatu
sikap hidup yang sangat penting dan menentukan yang perlu dimiliki oleh semua
orang (Matius 5:3).
Tidak ada orang yang anti terhadap orang yang rendah hati, kecuali orang
yang sakit kepribadian. Tidak demikian halnya dengan orang yang congkak, angkuh
dan sombong. Ia pasti dibenci oleh banyak orang yang pasti ditolak di sorga
oleh Dia yang sudah naik ke sorga.
Naik itu berarti ditinggikan, dimuliakan dan berada di atas semua orang.
Oleh sebab itu kenaikan dapat kita kita kategorikan dengan dua hal, yaitu kenaikan yang berkaitan dengan diri sendiri, dan klenaikan yang berkaitan dengan orang lain,
yaitu:
1. Untuk
diri sendiri, kenaikan Yesus Kristus itu harus membuat setiap orang:semakin
mampu menerima diri, semakin
mampu menerima orang lain, semakin
meyakini diri sebagai orang yang berpotensi sekaligus semakin mampu memipin diri
2. Dalam
hubungan dengan orang lain, kenaikan itu harus membuat setiap orang Semakin
termotivasi memberi perhatian, semakin
termotivasi menghargai orang lain. semakian
gemar menolong orang lain, semakin
sabar terhadap orang lain
Melalui kenaikkan Yesus Kristus dapat kita tarik sebuah kesimpulan, selalu
ada kesempatan bagi orang yang memandang orang lain sebagai orang berharga yang
oleh Nya Yesus Kristus merendahkan diri. Amin.
Shalom saudaraku yang diberkati Tuhan Yesus Kristus.
Jika saudara rindu mengembalikan milik Tuhan untuk membantu pelayanan kami, kirimkan Persembahan anda ke rekening GBI Aletheia Pamulang di BCA nomor: 4731438557, a/n Tenni kimin/Haposan.
Jika saudara menyadur renungan ini untuk warta gereja, secara etis teologis anda tentu rindu untuk saling memberkati dengan membantu pelayanan kami, sebab kami masih ber- ibadah di RUKO sewa, Tuhan Yesus Memberkati.