1Ptr 3:8-12
Dan
akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara,
penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,
karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat……:
Sepanjang kehidupan ini kita akan selalu diperhadapkan dengan berbagai
bagai masalah. Bahkan masalah seakan menjadi salah satu indikator orang yang
masih hidup. Seperti kecewa akibat ulah pasangan, kehilangan pekerjaan,
dihianati kawan bahkan putus asa karena bisnis gagal. Tapi apakah kita harus
bermurung durja memikirkan masalah-masalah tersebut. Sikap kita saat mengalami
masalah sangat berkaitan dengan focus kita. Jika focus kita adalah untuk
memuliakan Tuhan, maka setiap masalah akan kita terima sebagai sebuah sara
mendewasakan diri yang berguna utk meningkatkan kualifikasi diri sehinggi
memiliki sertifikasi sebagai manusia ilahi, anak anak Allah. Artinya, Jika saya
ingin kehidupan saya berguna bagi orang lain, maka saya tidak akan berlarut
larut dikuasai kekecewaan saat dihianati.
Tetapi bagi anda tentu ada hal yang lebih krusial
yang harus diperkaran dalam kehidupan anda. Yaitu bagaimana menghilangkan rasa
kecewa yang berlarut larut tersebut? Jawabanya
sangat sederhana, kita hanya perlu fokus untuk mencari solusi dan bergerak maju
sesuai dengan perkataan Tuhan, bukan sesuai kemauan kita sendiri atau bukan
pula karena mengikuti kebiasaan umum. Bagaimana caranya supaya kita bisa menyelesaikan
semua perkara sesuai dengan perkataan dan kehendak Tuhan? Tentu saja dengan membuat
membaca dan merenungkan firman Tuhan itu sebagai gaya hidup. Dengan gaya hidup
seperti itu dipastikan akan menuntun kita menjadi lebih baik daripada
sebelumnya. Hal itu dapat kita pelajari dari nats kita hari ini. Bahwa suber
hikmat dan kekuatan serta kesanggupan kita hanya karena Tuhan Yesus Kristus. Kuasa-Nya
tanpa batas, hikmatnya tanpa batas, kasih dan penyertaannya sungguh tanpa
batas, haleluya… Setiap orang percaya akan menikmati dampak positif dari setiap
aktifitas agamawi yang dilakukannya dengan sungguh sungguh. Setiap orang akan
menikmati dampak positif dari niat tulus dalam membangun persekutuan, setiap
orang akan menikmati dampak positif dari kedewasaan rohani yang diperjuangkan dengan tekun,
bahkan setiap orang percaya akan menikmati dampak positif dari setiap
pengorbanan yang diperbuat utk gereja Tuhan. Karena itulah melalui firman Tuhan
ini kita diajar melakukan tigal hal:
Pertama, Hendaklah pola ucap dan pola
tingkah laku kita dalam kehidupan sehari hari selaras dgn firman yang kita baca
di Alkitab. Tuhan itu suci adanya, sebab itu DIA akan membela setiap orang yang
mengusahakan dan mempertahankan kesucian hidupnya.
Kedua, Hendaklah segala perkara yang
kita usahakan dalam kehidupan ini adalah perkara baik dan bermanfaat bagi
keluarga, diri sendiri dan menjadi berkat besar bagi banyak orang. Tuhan itu
adalah Maha baik, sebab itu DIA akan melakukan kebaikan yg khusus terhadap
setiap orang yang mengusahakan kebaikan dan yang mempertahankan perbuatan baiknya
tersebut dan fokus membangun kehidupan yang lebih baik
Ketiga, Hendaklah kita berupaya
mengejar kebenaran, sebab mata Tuhan selalu tertuju pada mereka pengejar kebenaran.
Tuhan kita adalalah Mahabenar sebab itu DIA akan membenarkan setiap orang yg
hidup benar. Sebab itu mari fokus membangun kehidupan yang lebih baik dan benar.
Saatnya kita beranjak
dari hal hal yang sifatnya fundamental kepada hal-hal yang lebih tinggi dan
lebih maju. Membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci
maki, iri hati, mudah tersinggung, ingin selalu disanjung, cemburu, sakit hati merupakan
perkara remeh remeh, masih anak anak rohani. Sebagai jemaat Tuhan, kita
dirancang menjadi dewasa rohani, matang, menjadi pribadi yang kokoh tahan
banting sehingga mampu jadi berkat. Dalam firman Tuhan diatas dituliskan cara
untuk naik kelas dan kompeten ialah persis seperti seorang siswa dalam proses
belajarnya, yakni:”……….. hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu
dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat…..” kita mulai melakukan maka kita menerima,
Haleluya. Gbu (Rev.John Merari)