Lukas 9:57-62
Lalu Ia berkata kepada seorang lain:
“ikutlah aku!”
Daging ikan tambak itu mungkin lebih gemuk
dengan daging ikan yang hidup bebas di sungai atau didanau, tetapi lembek dan
banyak duri. Ikan yg bebas disungai atau didanau dagingnya keras, durinya tebal,
tidak menganggu. Mengapa demikian? Karena Ikan yang ditambak hidupnya aman, semua
makanannya disediakan, bahkan ditambah dengan vitamin. Lain halnya dengan ikan
disungai yang bebas tetapi harus berjuang untuk mencari makan. Walau hdupnya
penuh tantangan, tetapi makanannya serba alami. Dagingnya manis durinya tidak
mengganggu saat dimakan. Semakin deras arus air habitatnya semakin senang
ikannya. Ia kadang mehanyutkan diri seakan tak berdaya dan hilang kendali, tetapi
sekejab ia melesat ke hulu menerjang arus.
Masalah yang kita hadapi sesungguhnya
bukan hanya sebagai pelajaran tetapi Tuhan rancang sebagai sarana latihan. Diharapkan
tantangan itu memmbuat kita kuat, sehat rohani, sehat jiwani dan sehat jasmani.
Kalau Tuhan berkenan mengijinkan kita menghadapi tantangan hidup, hal itu
berarti karena Tuhan ingin melihat semua umatnya menjadi pribadi yang penuh
pengalaman, menjadi kuat sehingga layak dipercayakan perkara-perkara yang lebih
banyak dan berat. Diharapkan level kita semakin meningkat dan leluasa
bermultiplikasi dalam kebenaran. Sebab semakin sering mengahadapi tantangan,
semakain besar kapasitas kita. Semakin besar kapasitas kita semakin banyak pula
Tuhan mempercayakan tugas. Itulah sebabnya Tuhan memanggil kita untuk terus
memandang kepada Tuhan dan selalu menyadari bahwa dibalik tantangan selalu ada
peluang, dibalik ancaman ada kesempatan besar, setelah gelap pasti muncul fajar
cerah dan setelah hujan pasti ada pelangi. Bagaimana cara supaya kita selalu
mampu menerima masalah dengan tenang? Selain hidup intim dengan Tuhan dan
firman-Nya kita perlu melakukan satu hal llain, yaitu:.
Kita perlu memperhatikan lingkungan
sepergaulan. Manusia cenderung hidup mengikuti lingkungan sepergaulannya.
Lingkungan yang baik akan menghasilkan orang yang berkarakter baik. Sebab itu
sebagai orang percaya kita dipanggil menjadi sahabat sejati bagi semua orang.
Sahabat sejati adalah seperti Yesus Kristus. DIA rela berkorban, rela menegur
dan rela menerima teguran, rela menghajar sahabatnya dan merampas sahabatnya
dari api yang yang menghanguskan. Sahabat seperti Yesus adalah sahabat yang mau
terbuka dan mau mendengar sahabatnya. Ia membangun tidak meruntuhkan, ia
mendorong bukan menjatuhkan, ia menghibur bukan menghancurkan. Seoang sahabat jika tidak bisa menjadi solusi, paling tidak harus bisa
menjadi inspirasi buat sahabtnya. Seorang sahabat selain berintegritas juga
seorang yg mampu ber empati dan bersikap
terbuka ( Yohanes 15:15) Orang yg beruntung adalah orang yang memiliki sahabat yang
berbudi luhur. Sebaliknya orang yang malang adalah orang yang menghianati
sahabat2nya yang berbudiluhur tersebut. Hidup mujur dan hidup hancur seringkali
berawal dari lingkungan sepergaulan (Mazmur 1:1-2). Maka penuhilah hidupmu
dengan sahabat yang takut Tuhan dan berbudi mulia dan jadilah sahabat mulia
buat orang lain. Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, menaruh kasih
disetiap keadaan. Kita harus membuktikan bahwa kehadiran Tuhan Yesus Kristus
itu sangat berdampak dahsyat utk diri sendiri dan untuk orang lain.
Itulah rencana Tuhan Yesus Kristus
buat kita org percaya. Sebab itu bersyukurlah jika sudah mempunyai pergaulan
baik dan sudah punya sahabat yg terbukti baik. Berjuanglah utk mempertahankan
itu. Biarkan dirimu dikelilingi oleh sahabat2 yg baik, teman2 yg mau membangun,
menegur dan terus perduli walau kau merasa sudah tak ada lagi yg perduli.
Neraka itu bukan sekedar api yg menyala nyala, tetapi juga saat kita membiarkan
sahabat kita kecewa karena tindakan kita jauh dari bukti integritas iman.
Kualifikasi seorang sahabat ditentukan relasinya dengan Tuhan Yesus Kristus
sahabat yang Maha Setia itu, Amin.