1Korintus
10:1-14
Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan
ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. 1 Korintus 10:13 (TB)
Sebagai manusia kita seringkali menghadapi pencobaan
pencobaan. Saat mengalaminya, saudara mungkin sama seperti saya, hati gundah gulana,
dada sesak, pikiran tak tenang tetapi saat kita menaikkan pujian utk Tuhan,
kita kembali tenang sukacita kembali meluap, haleluya. Demikianlah harapan
Tuhan kepada kita, kadang pencobaan diijinkan datang supaya kita ingat dan
mendekat kepada-Nya. Dia tidak ingin umat tebusan-Nya hilang dan ditelan setan.
Maka saat menghampiri hadirat-Nya, mari kita tuluskan hati, yakin kan diri.
Fokus pada harapan, lupakan masalah yg menghadang, lihat peluang yang
membentang. Mari kita belajar kepada pohon bambu. Pohon bambu tidak akan
menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama. Ditanam ditanah yg
subur atau tidak, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja. Namun setelah
5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat. Ternyata di lima
tahun pertama, pertumbuhan bamboo tersebut berpusat seputar akar bukan
pada batang. Di saat itu pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat
kuat, agar ia bisa menopang ketinggiannya yang ber-puluh2 meter kelak kemudian
hari. Dari pohon bambu tersebut kita belajar banyak hal, antara lain:
Pelajaran pertama, Jika kita mengalami kegagalan,
bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, justru kita sedang mengalami
pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita. Saat kita lelah dan mungkin
hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pupus harapan,
lakukan terus bagianmu. Ingatlah, Oleh pengharapan, kegagalan akan dirubah
menjadi kemenangan.
Pelajaran kedua,
bersama lebih baik dari pada sendiri. Pohon bambu adalah pohon yang sangat
jarang rubuh walau dilanda badai sederas apapun. Mengapa demikian? Karena pohon
bamboo tidak tumbuh sendiri sendiri. Bambu tumbuh dan hidup berkelompok,
berkomunitas. Didaerah tertentu bamboo sengaja ditanam sekeliling kampung sebagai
pagar hidup dan sebagai perisai penduduk dari angin kencang. Ketika pohon bambu
ditiup angin kencang, dia akan merunduk. Setelah angin berlalu, dia akan tegak
kembali. Nats hari ini mengajar kita seperti pohon bamboo. Saat angin pencobaan
datang kita menundukkan diri bertekun didalam Tuhan, saat angin pencobaan
berlalu, kita naikkan syukur kepada Tuhan..!!!
Nats yg diatas mengatakan,
pencobaan yg kita alami menjadi pencobaan biasa karena Tuhan dan kuasa-Nya
membela kita. Kuasa-Nya membuat kita kuat melebihi pencobaan tersebut. Inilah
second blessing orang percaya, yang tidak akan menyerah walau tekanan terasa
berat. Pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan
hati. Walaupun badai menerpa kita terus bertumbuh. Tidak ada alasan untuk
terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan
harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang
paling sulit sekalipun. Amin