(Markus 10:35-45 )
Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNyamenjadi tebusan bagi banyak orang (ay 45).
Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNyamenjadi tebusan bagi banyak orang (ay 45).
Kristiani artinya
orang yang keluar dari kegelapan dosa dan masuk kepada terang Kristus dan berhimpun sebagai umat. Yakni berkumpul guna memenuhi panggilan sebagai gereja. Setelah itu kembali diutus kedalam dunia (1Pet
2:9-10). Orang-orang yang berhimpun itu saling bersatu didalam persekutuan yang
akrab kemudian diutus supaya menjadi berkat. Perintah Kristus
untuk melayani ditujukan kepada setiap orang percaya. Untuk itu Kristus memberi
contoh melalui seluruh pelayananNya di tengah-tengah dunia ini. Tuhan Yesus
Kristus menjadi sesama kita dan mati dikayu salib demi saya dan saudara. Tuhan
menghendaki setiap umat-Nya menangisi setiap jiwa dengan menunjukkan welas-kasih
kepada mereka yang terlupakan. Tuhan Yesus Kristus menghendaki supaya jangan
seorangpun hilang dan dimangsa setan dan mati didalam dosa. Seorang Kristiani dipanggil untuk bertindak menunaikan hal itu. Iman
tanpa tindakan adalah mati. iman tanpa belas-kasihan adalah dusta besar.
Pelayanan dimulai dari rumah tangga. Mulai dari kepala yaitu suami yang melayani isterinya dan suami isteri tersebut melayani anak-anak dan seisi rumah tangganya. Setelah beres dirumah tangga, berlanjut di gereja kemudian kedalam dunia yang lebih luas. Itulah tahapan pelayanan yang benar !!
Pelayanan dimulai dari rumah tangga. Mulai dari kepala yaitu suami yang melayani isterinya dan suami isteri tersebut melayani anak-anak dan seisi rumah tangganya. Setelah beres dirumah tangga, berlanjut di gereja kemudian kedalam dunia yang lebih luas. Itulah tahapan pelayanan yang benar !!
Mengapa kita harus
melayani? Tanpa pamrih pula? Bukankah kita lebih baik mementingkan diri sendiri
dan mencari kesenangan diri sendiri saja? Memang demikianlah dahulu! Namun oleh kuasa Roh Kudus kita dikaruniakan kuasa untuk meninggalkan sikap hidup
dan pola pikir yang lama. Jika dahulu kita tidak layak untuk menghampiri tahta
kemuliannNya, tapi oleh karyaNya yang agung kita menjadi anak-anak-Nya. Itulah
dasarnya kita melayani dengan kasih, luar biasa, Haleluya!
Di dunia ini banyak
sekali manusia yang sengsara. Sengsara karena penyakit, sengsara karena cacat
badani, sengsara karena yatim piatu, janda miskin, jompo dan papa. Bahkan tidak
sedikit sengsara social, tidak ada teman, tersisih dan kesepian ditengah
hiruk-pikuk masa. Mereka sangat
mengharapkan cinta dan keperdulian.Itulah tugas kita
Tuhan menangis jika
ada yang terhilang. Dia menghendaki kita
bersikap yang sama. Dia datang ke dalam
dunia, supaya manusia mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan
(Yohanes 10:10). Dialah gembala yang baik, yang menyerahkan nyawanya untuk
domba-dombaNya (Yohanes 10:11).
Saudara, mari tingkatkan frekuensi komunikasi, kita pertajam
kepekaan hati, tumbuhkan simpati dan bangun terus silaturrahmi. Mari berlomba perduli, sebab itulah esensi hidup yang sejati. Wajahmu akan berseri alami. Hatimu
ceria setiap waktu, jauh dari akar pahit. Assetmu akan berlimpah karena sumber
rezekimu tak pernah lagi berhenti. Kasih dan empatymu
membuat yang mustahil menjadi mungkin, Haleluyahhh!!!.
Melayani orang lain
merupakan pengorbanan yang sangat besar. Tetapi korban besar itu adalah pintu
keberhasilan besar. Melayani bukan supaya dipuji bukan pula supaya dapat hasil.
Motivasi melayani adalah motivasi yang murni, yakni memberi. Artinya setiap kita perlu meluruskan motivasi
sehingga benar seperti ini: “Saya mau melayani, karena Kristus telah melayani
saya. Saya mencintai, karena Kristus telah mencintai saya. Saya mau menghargai,
karena Kristus telah sangat menghargai saya. Saya mau mengampuni orang lain,
karena Kristus telah sangat menderita bahkan mati demi pengampunan saya” Melayani untuk melayani, diberkati untuk memberkati, Haleluya, Amin