Pengkhotbah 8:9-17
bhawa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebhagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya (12)
Hadirat Tuhan itu adalah tahta Allah. Hadirat Nya itu suci agung tak terkira karena dipenuhi kemuliaan-Nya. Dalam Alkitab, hadirat Tuhan itu digambarkan sebagai gunung Tuhan, Sion. Orang yang masuk kesitu harus memiliki kualifikasi rohani. Bertobat, tangan suci, hati bersih dan bertutur terukur dan hidup teratur. Orang
seperti ini mengetahui bahwa Kasih
karunia Allah itu memang berlimpah-limpah, sebab itu dia bertekun
melawan godaan dosa dan pemberontakan
dari ketetapan Allah, merindukan hadirat-Nya tersebut. Orang yang ingin menikmati hadirat Tuhan selalu rindu Hidup di dalam
kasih karunia adalah yaitu hidup di dalam kekudusan. Dan hidup yang berlandaskan
kekudusan berarti menghargai kasih karunia itu sendiri. Hal itu sangat penting
karena melaluinyalah orang kristen layak menghampiri dan menikmati hadirat
Tuhan.
Hadirat Tuhan adalah tahta kemuliaan Allah. Tempat di mana kita menikmati
kuasa dan kasih karunia-Nya yang tiada batas. Di sana setiap orang percaya
sungguh-sungguh masuk dalam persekutuan yang indah dan mengalami suasana
kerajaan Allah, yang bebas dari segala macam kepalsuan persaudaraan. Hadirat Tuhan menuntut setiap umat untuk konsisten akan
kebenaran, konsisten terhadap ketulusan dan kerelaan berkorban.
Didalam perjanjian lama hadirat Tuhan itu digambarkan sebagai tempat yang maha kudus, dimana hanya imam besar saja yang boleh masuk kesana. Hal itu menggambarkan tentang kesucian, komitmen dan pengabdian. Setiap orang yang berbuat yang tidak layak dihadapan Tuhan, dan setiap orang yang tetap hidup di dalam dosa tetapi memaksakan diri menghampiri hadirat-Nya, tak ada ampun baginya (Bilangan 16:35; 2 Samuel 6:7). Allah itu kudus, DIA tak pernah kompromi terhadap dosa dan kejahatan. Sebaliknya orang menghargai kasih karunia-Nya, akan masuk dalam hadirat-Nya dan menikmati kemuliaan.
Didalam perjanjian lama hadirat Tuhan itu digambarkan sebagai tempat yang maha kudus, dimana hanya imam besar saja yang boleh masuk kesana. Hal itu menggambarkan tentang kesucian, komitmen dan pengabdian. Setiap orang yang berbuat yang tidak layak dihadapan Tuhan, dan setiap orang yang tetap hidup di dalam dosa tetapi memaksakan diri menghampiri hadirat-Nya, tak ada ampun baginya (Bilangan 16:35; 2 Samuel 6:7). Allah itu kudus, DIA tak pernah kompromi terhadap dosa dan kejahatan. Sebaliknya orang menghargai kasih karunia-Nya, akan masuk dalam hadirat-Nya dan menikmati kemuliaan.
Sebab itu masuklah dalam hadiratNya, hargailah kasih karunia-Nya dan
nikmatilah berkat-berkat-Nya. AMIN.