LUKAS 1:1-25
"Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang." (25)
Hidup diberkati adalah keinginan semua orang percaya. Tetapi
hidup dalam berkat merupakan sebuah cara
hidup menatalayani berkat seperti kehendak Tuhan, sehingga kita masuk kepada
rencana Bapa yang kekal yaitu diberkati untuk memberkati. Bagaimana kah hidup
dalam berkat tersebut? Nats hari ini memberikan petunjuk yg jelas utk kita
teladani,
Pertama, tetap semangat melayani Tuhan. Untuk bapak-ibu Zakaria kehadiran anak
merupakan sebuah impian besar yg sudah melintasi batas harapan. Tak ada lagi
faktor pendukung harapan itu terwujud. Momentum nya sudah lewat. Tetapi walau
demikian, Zakaria tetap semangat dan Elizabeth tetap mendukung suaminya. Kini
mereka hanya focus pada keinginan Tuhan, lebih dari pada kebutuhan mereka
sendiri. Mereka tetap bersukacita, tetap setia
melayani Tuhan, membangun persekutuan yg indah didalam keluarga, hasilnya
dahsyat tak terkira. Karena saat mereka
focus pada keinginan Tuhan, kebutuhan mereka di wujudkan Tuhan. Dan saat mereka
menerima berkat yang sudah mereka lupakan, mereka semakin giat melayani
pekerjaan Tuhan, haleluya. Saudaraku, ada kalanya kita berpikir bahwa semua
yang kita inginkan sudah tidak mungkin. Ternyata seperti yg dialami Zakaria,
Tuhan membuatnya serba mungkin. Haleluya. Maka tetaplah bersemangat.
Kedua, memiliki pikiran rohani. Mendengar janji yg tidak masuk akal,
layaklah Zakaria tidak percaya. Sebab itu Zakaria harus bisu sementara waktu.
Mengapa harus bisu, supaya dia tidak menceriterakan yg dilihat dan yg didengar
nya itu ke orang banyak, karena orang banyak itu akan semakin membuat Zakaria berpotensi tidak percaya.
Utk mengamini janji Allah, kita harus memiliki pikiran rohani. Hal itu berarti logika manusiawi kita harus ditaklukkan di bawah pikiran KRISTUS { 1Kor 2:16}. Zakaria hamba Allah, imam besar Yahudi, tetapi hanya percaya kepada hal hal yg bersifat logis. Tuhan itu bersifat supranatural tak terbatas, sementara kita sangat terbatas. Kita dipanggil hanya percaya saja, cukup!!
Utk mengamini janji Allah, kita harus memiliki pikiran rohani. Hal itu berarti logika manusiawi kita harus ditaklukkan di bawah pikiran KRISTUS { 1Kor 2:16}. Zakaria hamba Allah, imam besar Yahudi, tetapi hanya percaya kepada hal hal yg bersifat logis. Tuhan itu bersifat supranatural tak terbatas, sementara kita sangat terbatas. Kita dipanggil hanya percaya saja, cukup!!
Ketiga, Bergembira didalam Berkat Tuhan. Dalam hidup yang semakin sulit seperti
saat ini, banyak orang yg khawatir. Itu wajar! Tetapi jika hanya karena kuatir
kita melupakan Tuhan, itulah yg sangat berbahaya.
Tugas kita adalah mendorong diri masing masing utk terus percaya, berdoa supaya
terus kuat menghadapi tekanan hidup dan persaingan yg tajam, serta giat berkontemplasi
utk kreatif melakukan terobosan mengatasi kesulitan. Sehingga walau mimpi
terealisasi setelah lama dinanti, kita tetap berbangga diri dengan wajah
berseri. Tidak perlu malu seperti Elisabeth yang mengurung diri sendiri. Bergembiralh
karena Tuhan sebab emosi gembira itu sangat besar manfaat. Baik utk tubuh kita
sehingga selalu disegarkan, baik utk sesama sehingga ikut digembirakan dengan
demikian kehadiran kita sangat
didambakan.
Keempat, bersyukur memuliakan Tuhan.
Akhirnya Elisabeth berani mengaku dan bersyukur bersukacita. Dia berkata:
"inilah perbuatan Tuhan bagiku, berkat Tuhan yg menghapus aibku dan
menggantinya dgn keajaiban". Upah kesetiaannya dahsyat membahagiakan
sekaligus membanggakan. Perubahan mental dan emosi Elisabeth tersebut sangat
berdampak positif kepada kepribadian Yohanes dikemudian hari. Yohanes menjadi seorang Nabi pemberani yg tidak
pernah kompromi terhadap pelanggaran nilai dan kesucian. Kualitas itu didapat
Yohanes secara genetik dan pedagogik dari Elisabeth ibunya. Hubungan psikologis
ibu yg mengandung terhadap anak yg dikandung memang sangat berkaitan. Itulah
sebabnya peranan iman dan penyerahan seseorang kepada Tuhan itu sangat penting
dan menentukan. Karena itulah kita perlu menyaksikan setiap perbuatan Tuhan yg
sudah kita nikmati. Hidup diberkati adalah keinginan kita dan rencana Bapa,
tetapi hidup didalam berkat adalah ujian sekaligus indikator kualitas iman orang Kristen, Haleluya ( Doaku menyertai
saudara, Pendeta HR Hutapea, STh, MA)