Yesaya 6:1-13
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (ayat 1,3)
Yesaya, nabi Tuhan yg diutus mengajarkan umat Tuhan utk hidup kudus
dan benar. Nubuatan, janji dan peringatan Tuhan mengalir melalui Yesaya. Bahkan
Yesus menyatakan tentang diri-Nya melalui membaca satu nubuatan dari kitab
Yesaya.
Dalam
nats hari ini timbul pertanyaan buat kita, mengapa Tuhan hadir saat itu di
Bait-Nya, mengapa setelah Uzia mati Yesaya melihat Tuhan dengan Jubah-Nya menutupi Bait Allah ada apakah gerangan yang
terjadi?
Uzia adalah seorang raja Yehuda yg diangkat menjadi
raja pada usia masih sangat muda. (2 Tawarikh 26). Uzia mencari Allah
selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama Uzia
mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil. Uzia memulai perjalanan hidupnya dgn penuh hormat dan takut
akan TUHAN, namun pada saat dia menjadikan kuat, Uzia menjadi tinggi
hati sehingga melakukan hal yang merusak. kesombongan
itu menggerogoti dan mengikis kharakternya. Dia merasa berhak utk mengatur
sendiri hidupnya dengan nilai-nilai yg ditetapkan sendiri. Tidak cukup dengan itu Uzia mengatur tatanan Bait Allah
yg sudah ditentukan sendiri oleh TUHAN. Dengan kata lain, Semua dilakukan Uzia setelah dia merasa kuat dan
merasa besar. Ia berubah setia
kepada TUHAN, Allahnya. Uzia memasuki Bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas
mezbah pembakaran ukupan yang biasanya hanya dilakukan seorang imam. Inilah kesombongan, dan itu sangat berbahaya!! Kekuasaan
dan harta adalah anugerah Tuhan yang sangat special untuk umat-Nya. Tetapi
karena Kekuasaan dan harta pula yang membuat orang jatuh seperti Uzia. Harta dan kekuasaan adalah alat uji watak terbaik seseorang.
Kesombongan adalah factor utama penghalang melihat Tuhan dan faktor utama kehilangan
urapan serta perkenanan Allah. Sombong adalah sebuah sifat yang mencoba
mendudukan diri sendiri sebagai Allah. Orang sombong hanya focus utk diri
sendiri, bukan focus kepada Tuhan apalagi orang lain. Itulah sebabnya orang
sombong itu dibenci Allah dan dijauhi manusia. Sombong adalah awal kejatuhan
(Yes 14:12-18).
Sebagai orang percaya kita harus selalu berkata, “semuanya karena Tuhan
dan oleh Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan". Bibir kita harus terus
mengumandangkan pujian dan syukur kpd Tuhan. Biarlah kita selalu merendahkan
diri, selalu siap utk ditegur dan selalu siap utk mengaku salah, selalu siap
utk dikoreksi. Dengan demikian dapat dipastikan kesombongan tdk memiliki tempat lagi di
hati dan pikiran kita.
Setelah itu setiap mata kita akan melihat mujizat Tuhan.
Berkat-berkat-Nya serta perlindungan dan janji janji-Nya yg dilambangkan dgn
ujung jubah-Nya yg menutupi Bait-Nya akan berlaku bagi kita, sebab kita inilah
Bait-Nya. Haleluya Amin ( Doaku menyertai saudara, Pendeta HR Hutapea, Sth, MA )