Sabtu, Oktober 20, 2012

DOA YANG MENGHASILKAN MUKJIZAT

Kis 16 : 19-40
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang –orang hukuman lain mendengarkan mereka (25).
Salah satu perintah Tuhan kepada setiap umat ialah berdoa! Apakah artinya berdoa? Berdoa berarti memohon! Berdoa itu juga memiliki arti ‘menyembah’. Kalau seseorang mengungkapkan permohonannya, biasanya ditunjukan kepada seseorang yang lebih tinggi kedudukannya,  atau ditujukan kepada orang yang memiliki otoritas terhadap sesuatu. Permohonan tersebut seringkali disampaikan  karena berharap melaluinya segala sesuatu yg berkaitan dengan kebutuhan jasmanai dan rohani dapat terpenuhi.
Mengapa kita harus berdoa? Sesorang berdoa juga berkaitan dengan tanggung jawab yang tidak dapat kita selesaikan sehingga kita membutuhkan pengertian dan dukungan. Dan biasanya saat mengungkapkan permohonan itu dibarengi dengan sikap merendah.
Prinsip dan sikap yang demikian seharusnya menjadi sikap kita ketika menghadap hadirat Tuhan. Doa yang penuh kuasa bermula dari sikap yang benar. Kita yakin dengan isi doa kita dan kita yakin bahwa Allah yg menghendaki kita berdoa. Selain itu, kesadaran akan keterbatasan kita sebagai manusia, dan kesadaran  akan kebesaran Allah yang diikuti dengan rasa hormat dan sembah, mutlak ditunjukkan.
Dalam nats di atas dikatakan, Paulus dan Silas sedang berdoa dan doa mereka menghasilkan mujizat. Pintu-pintu penjara terbuka lebar-lebar dan jalan untuk terlepas dari permasalahan sudah tersedia, Haleluya!! Waktu, tempat dan perasaan seharus tidak boleh menghalangi kita untuk berdoa (I Tes 5:18) Tuhan mengajar kita untuk tetap berdoa.Hal itu berarti doa merupakan kebutuhan utama orang percaya.  Kehidupan doa kita tidak boleh terganggu atau terbengkalai hanya karena keadaan lingkungan serta karena keadaan fisik dan emosi kita.
Paulus dan Silas menunjukkan hal itu. Meskipun tembok-tembok penjara mengepung mereka, meskipun kegelapan dan kamar yang pengap itu menjadi siksaan bagi mereka, hal itu tidak menjadi penghalang untuk berdoa. Mereka menunjukkan, justru dalam saat-saat seperti itu, kita harus lebih meningkatkan doa, pujian serta penyembahan kita. Kuasa doa itu luar biasa, sebab itu terus dan tekunlah berdoa. AMIN.


















Minggu, Oktober 14, 2012

UKURAN YANG BENAR

II Samuel 17 : 1-29
“Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia kerumahnya, ke kotanya, ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri (ayat 23)”
Ahitofel terkenal sebagai orang yang sangat cerdik. Oleh sebab itu dia diangkat menjadi penasihat raja dan penentu strategi kerajaan. Hasil kerjanya luar biasa. Setiap Ide dan strategi yg disampaikan sangat cerdas. Ia bukan seorang nabi namun setiap nasihatnya seringkali dianggap sebagai petunjuk Tuhan. Tetapi dalam nats dikatakan, Ahitofel tiba-tiba bunuh diri! Mengapa ia bunuh diri? Penyebabnya adalah berkaitan dengan konsep diri! Ia melakukan tugasnya hanya demi kemuliaan diri. Orang yang seperti ini disebut ' sick oriented, orang yang sakit ' dan mudah berhianat (II Sam 15:31). Baginya yang penting adalah kerja dan mencipta, sukses dan menyandang nama besar. Dia akan mudah mengorbankan segala sesuatu yang dianggap sebagai penghalang dalam mencipta, termasuk orang-orang dekatnya. Kalau lingkungannya tidak lagi mendukung untuk mengaktualisasi diri, yang olehnya ia tidak lagi mendapatkan penghargaan diri, maka baginya hidup ini tidak lagi berarti.
Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia supaya manusia memiliki hidup, yaitu hidup yang berharga dihadapan Tuhan dan dihadapan manusia. Ada dua hal yg kita temukan melalui pernyataan ini, yaitu:
Pertama, keberhargaan manusia tidak lagi tergantung pada bentuk pekerjaan dan hasil kerja. Tidak pula tergantung dengan sikap dan kata orang lain, melainkan tergantung pada pemahaman akan perbuatan Tuhan yang luar biasa yang olehnya kita mau memuliakan namaNya. Artinya, pemahaman dasar tentang konsep diri yang telah dipulihkan melalui karya Tuhan Yesus Kristus, harus dibangun di atas kebenaran yang utuh, sehingga setiap aktivitas ibadah, pelayanan dan segala bentuk kegiatan di dunia ini senantiasa memuliakan Tuhan. 
Kedua, keberhargaan diri tidak lagi diukur dari lingkungan, hasil dan status melainkan seberapa banyak Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita.
Ahitofel tidak pernah berpikir untuk memuliakan Tuhan. yang ia cari hanyalah pujian, hormat dan sukses. Akibatnya, pada saat ide, metode dan usulannya ditolak, iapun malu dan kehilangan harga diri dan bubuh diri. hidupnya dibatasi reaksi yang diterimanya, kasihan.
Sebagai orang percaya, kita perlu mewaspadai sifat  seperti sifat Ehitofel. Di dalam Kristus, sukacita kita bukan berasal dari keberhasilan-keberhasilan, atau dari pengakuan-pengakuan. kemuliaan kita bukan diukur dari hasil. Keberhargaan dan sukacita kita hanya berasal dari penerimaan Allah. Oleh sebab itu, kalau dunia ini mengecewakan Saudara, ingatlah dunia belum kiamat, masih ada second oppurtunity. Satu-satunya kiamat yang sesungguhnya ialah jika Yesus Kristus mengatakan kepada Saudara: “Enyalah!” Tetapi apakah mungkin Tuhan Yesus Kristus berkata  seperti itu kepada orang yang sungguh percaya? Tak akan pernah!” Amin.

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...