Rabu, Maret 12, 2014

M e n y a n y i l a h !!

1Kor 14:15-17
….aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku (ay 15b)            
Menyanyi itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam ibadah orang Kristen! Kapan dan dimanapun orang Kristen berkumpul disana nyanyian dikumandangkan. Mengapakah orang Kristen bernyanyi saat beribadah? Salah satu jawabnya ialah karena Yesus Kristus dan murid-muridnya juga menyanyi (Matius 26:30) seperti yang dilakukan bangsa Israel saat beribadah ( Taw 16:7; Ezra 3:11).
Apakah tujuan orang Kristen menyanyi? Jawabnya ialah untk bersyukur dan mengagungkan nama Tuhan. Bernyanyi dalam ibadah itu bukan untuk menyiapkan hati umat, melainkan memberikan hati yang sudah penuh dengan syukur. Pun menyanyi itu bukan pelengkap ibadah, melainkan bagian yang tidak terspisahkan dari liturgi ibadah.   Intinya, menyanyi untuk Tuhan berarti menyembah sekaligus  mempersembahkan hidup kepada Tuhan sumber hidup itu. Itulah sebabnya puji-pujian yg akan dinyanyikan harus dipersiapkan secara khusus dan pelayan yang memimpin puji-pujian harus hidup didalam kekudusan dan penyerahan.
Seorang pelayan pujian harus menyadari bahwa dia memimpin umat yg rindu memuji Tuhan yang sudah memberkati mereka disepanjang Minggu yang mereka lalui. Seorang pelayan pujian harus menyadari bahwa dia dipakai Tuhan untuk membekali umat yang berkumpul dengan pujian dikehidupan sehari-hari. Kenapa demikian? Sebab orang Kristen pergi kegereja penuh dengan kesaksian keajaiban Tuhan, dan saat pulang dari gereja, umat menerima jaminan penyertaan kekal dari Tuhan. Orang Kristen yang seperti itulah yang menikmati kemenangan dalam hidupnya. Mengapa orang Kristen jika  penuh pujian akan berkemenangan dalam hidupnya? Karena pujian, selain sebagai ungkapan iman juga mengandung doa sekaligus pengharapan. Itulah sebabnya pujian itu penuh dengan kuasa. Sebab Allah suka dengan pujian umat-Nya dan Dia bersemayam diatas puji-pujian umat-Nya tersebut (Mazmur 22:4). Itulah sebabnya menyanyi untuk Tuhan itu harus antusias dan penuh ekspresi. Bertepuk tangan dan mengangkat tangan, menari dan bergandengan tangan juga tidak masalah saat menyanyi buat Tuhan (Mazmur 47:1-5) Sebab itu, bagaimanapun bentuk nada pujian, harus kita nyanyikan dengan sungguh-sungguh.
Ketika Yosafat dan orang Yehuda menghadapi perang dengan Amon dan Moab, Raja Yosafat menyadari mereka bukanlah lawan yang sepadan, mereka terlalu kecil dan minim pengalaman perang. Bangsa Amon dan Moab akan  mudah membinasakan mereka. Karena itu yg dilakukan Yosafat bukan mengerahkan serdadu dan perlengkapan perang, melainkan mengerahkan pemuji dan perlengkapan memuji. Para serdadu meletakkan senjata dan mengumandangkan pujian. Mereka, menyanyi dan bersoraksorai, dan mereka menikmati hasilnya, Haleluya (2Taw 20:21-23). Mereka menyanyi bukan karena sudah putus asa, melainkan nyanyian itu mereka andalkan sebagai senjata, itulah  pujian iman, pujian kemenangan.  Pujian yang didasari kesadaran  kehadiran Tuhan mengandung kuasa sekaligus menghasilkan mukjizat yang dahsyat.
Sebab itu, kalau menyanyi buat Tuhan, menyanyilah dengan sungguh-sungguh. Biarlah roh, emosi serta akal budi kita seimbang saat memuji dan menyembah  Tuhan. Bagaimanpun bentuk suara anda, menyanyilah. Dalam segala keadaan menyanyilah. Nyanyian mengundang kuasa, menyanyi menumbuhkan iman, menyanyi itu membangun pengharapan, Amin.


Jika anda diberkati melalui renungan ini dan rindu membantu Pengadaan Gedung GBI Aletheia Pamulang, kirimkan Donasi anda ke  BCA  0671025708


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...