AMSAL 21:1-12
Setiap jalan orang adalah lurus menurut
pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati (2)
Shalom saudaraku ....! ‘Jalan’ artinya pilihan, cara melakukan sesuatu
atau pandangan hidup yg dianut. Jalan yang kita pilih menentukan hasil apa yang
kita tuai. Jalan kita sendiri, jalan jalan penguasa duniawi atau jalan orang
banyak. Jalan apapun itu semuanya harus diuji dengan jalan Tuhan. Jalan Tuhan
itu menghidupkan, membenarkan serta membahagiakan. Kita dipanggil mengikut
jalan Tuhan, bukan jalan sendiri. Jalan manusia itu kelihatan lapang melegakan
tetapi ujungnya mempermalukan dan menuju maut. Sebab itu mari memutar haluan dengan
ikut jalan Tuhan. Lakukan yg benar sebab dunia ini seluas daun salam, sempit
tak ada tempat bersembunyi. Mengapa tidak boleh mengikuti jalan sendiri dan harus
memutar haluan?
Pertama, Karena setiap jalan yg kita pilih akan berpengaruh
besar dengan keadaan kita hari ini dan hari nanti. Jalan bersama Tuhan membuat kita terus berjuang tetapi tetap kuat,
banyak rintangan tetapi tetap maju, banyak saingan tetapi tetap jadi pemenang, tetap
berjerih lelah hebat tetapi sukses, berhasil tetapi tetap rendah hati. Sementara
jalan tanpa Tuhan membuat kita susah, malu, dan banyak kehilangan waktu. Jalan
bersama Tuhan dipenuhi daya tahan serta berlimpah harapan, sementara jalan
tanpa Tuhan hasilnya hampa dan nihil daya tahan. Berjalan dijalan yg salah
akan terus serba salah, tetapi berjalan di jalan Tuhan pasti bermuara dirumput
yg hijau dan di air yg tenang, Haleluya!!
Selurus lurusnya jalan orang, dihadapan Tuhan pasti salah dan
menyesatkan. Itulah sebabnya setiap orang harus mengikuti jalan Tuhan. Sebab
hanya jalan Tuhan jalan yg lurus. Walau jalan Tuhan itu terasa aneh, tetapi percayalah pasti aman dan sampai ditujuan. Sebab
saat jalan terasa gelap, Dia menerangi jalan kita. Saat jalan begitu terjal dan
mengancam, Dia menggendong kita. Dan ketika jalan terasa samar, Tuhan menuntun
kita, haleluya. Maka bersyukurlah karena menjadi umat-Nya. Kita adalah orang
orang yg beruntung karena menjadi umat dari Tuhan Yang Maha Benar dan Maha
Pasti. Jalan-Nya pasti dan benar.
Kedua, Membuat rambu-rambu dijalan yg sudah dilalui, Setiap
orang memiliki pengalaman. Entahkah itu pengalaman baik atau pengalaman buruk
semuanya kita buat menjadi rambu atau tanda tanda jalan. Jika itu merupakan
pengalaman indah bersama Tuhan kita membuatnya sebagai ingatan, supaya saat goyah engkau tetap berpengharapan. Jika itu sebuah pengalaman dihianati, ditinggalkan
dan dirugikan orang lain, kita membuatnya sebagai monumen kewaspadaan.
Kesaksian hidup bersama Tuhan dengan campurtangan-Nya yg hebat adalah rambu
rambu dan tanda tanda jalan yang sangat penting supaya dalam perjalanan hidup selanjutnya
kita tetap kuat, waspada sehingga sampai di tujuan. Itulah indahnya hidup bersama
Tuhan.
Berjalan dijalan Tuhan berarti
bersyukur. Bahwa oleh kuasa kasih-Nya, kita telah menjadi seorang pemenang
kehidupan yang tetap sejuk di tempat yang panas, tetap manis di tempat yang
sangat pahit, yang tetap rendah hati meskipun telah menjadi besar serta tetap
tenang walau sedang di tengah badai yang paling hebat. Sebab itu jangan
mengorbankan kesehatan demi harta duniawi dan jangan kawatir tentang massa
depan sehingga tidak menikmati masa kini. Jangan sombong karena kaya berkedudukan
dan jangan minder karena miskin, karena kaya belum tentu mulia dan miskin belum
tentu hina. Amin (Doaku menyertai saudara, Pendeta HR Hutapea, STh, MA)