Senin, Oktober 31, 2016

KEMENANGAN OLEH ROH

                                                      Ayub 3:1-4
"sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya. maka berbicaralah Ayub: "biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan malam yang mengatakan: seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan. biarlah hari itu menjadi kegelapan, janganlah kiranya Allah yang di atas menghiraukannya, dan janganlah cahaya terang menyinarinya."‎
Hari ini kita akan belajar kekuatan yg dimiliki oleh anak anak Tuhan yg cintanya kpd Tuhan-nya telah berakar begitu dlm. ‎firman Tuhan mengajarkan kita utk mengasihi Tuhan Allah kita dgn segenap hati (segenap roh kita), segenap jiwa, dan dgn segenap kekuatan kita (segenap tubuh kita). kenapa ketiga aspek dari kemanusiaan ini penting utk mengasihi tuhan? sebab jika tdk demikian, maka kadar cinta kita kpd Tuhan akan naik turun bahkan akan mudah luntur...
Nats renungan kita hari ini berbicara tentang Ayub. Di dalam tekanan yg begitu berat, Secara fhisik tubuh Ayub digerogoti oleh sakit penyakit yang membuat kekuatan tubuhnya mulai merosot. Secara financial Ayub miskin dan secara sosial dia kehilangan anak-anak yang dikasihinya dan ditertawakan oleh isterinya. Dia betul-betul sendiri sekaligus sengsara. Pelajaran buat setiap orang Kristen ialah, akan ada waktunya bagi setiap anak anak Tuhan sekalipun, dimana tubuhmu tdk akan mampu lagi utk terus mengasihi Tuhan, sekalipun engkau mau melakukannya. Ketika kita terbaring sakit, sekalipun kita mau membawa tubuh kita utk menyembah Tuhan, namun kita tdk mampu lagi melakukan,... itulah keterbatasan tubuh. Itulah sebabnya, Ayub dapat kita buat menjadi teladan. Walau secara sosial, secara phisik dan secara financial Ayub hancur, namun secara roh, dia tetap kuat. Rohnya lah yang membuat Ayub kuat saat lemah, semangat walau sakit dan menjadi pemenang (Ayub 42:1-6)
Jiwa terdiri dari perasaan, pikiran, dan kehendak. ada juga waktunya dimana kita akan 'merasa Tuhan tdk ada didekat kita'. kita merasa ditinggalkan, dilupakan,... ada saatnya pikiran kita kalud karena tekanan pergumulan yg begitu berat. tidak sedikit orang yg takut akan Tuhan pun merasa lebih baik mati dari pada hidup menghadapi tekanan yg terlalu berat, itulah sebabnya Ayub di dalam Ayub pasal 3 ini memulai keluhan keluhannya dgn 'mengutuki hari kelahirannya sendiri.' Hal itu terjadi karena tekanan yg dialami Ayub sudah sangat berat dahsyat. Ternyata didalam Alkitab, Ayub bukan satu satunya hamba Tuhan yg karena tekanan begitu berat telah mengutuki hari kelahirannya sendiri, Yeremia salah satu nabi besar itupun juga telah melakukan hal yg sama. Di kitab ‎yeremia 20:14-15 dituliskan: "...terkutuklah hari ketika aku dilahirkan! biarlah jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku! Terkutuklah orang yang membawa kabar kepada bapaku dengan mengatakan: "seorang anak laki-laki telah dilahirkan bagimu!" yang membuat dia bersukacita dengan sangat."
Bayangkan jika hamba hamba Tuhan spt Ayub atau Yeremia hanya mengasihi Tuhan sebatas 'jiwa mereka', ketika tekanan begitu berat, ketika mereka 'tidak mampu merasakan Tuhan', atau jika perbuatan dan campur tangan Tuhan tdk masuk akal lagi, mereka akan gagal dan tinggal nama tanpa keteladanan. Demikian juga dengan kita. Jika cinta kita hanya sebatas jiwa, sebatas perasaan atau pikiran semata mata, ‎pada saat spt itu, kita akan mudah menyangkal Tuhan. Itulah sebabnya cinta kita kpd Allah kita perlu dibawa lebih dlm lagi sampai roh kita manunggal dan mencintai Allah kita, mengasihi Tuhan dgn segenap hati kita. Supaya ketika jiwa kita lemah, kita mampu bertindak seperti Daud yang memerintahkan jiwanya utk bangkit kembali dan memuji Tuhan. Mazmur 103:1 "dari Daud. pujilah Tuhan, hai jiwaku! pujilah nama-nya yang kudus, hai segenap batinku!..." 
Sauadraku, belajarlah utk mengasihi Allah kita dgn segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan atau tubuh kita. Tuhan merindukan kepenuhan kita seutuhnya kepada Tuhan. Biarlah roh kita selalu menyala-nyala karena hanya dengan itulah kita dpat menikmati kemenangan disegala keadaan. Haleluya Puji Tuhan.


Rabu, Oktober 26, 2016

HALELUYA, TUHAN TAK BERUBAH!!

Ulangan 15:1-15
Haruslah kau ingat, bahwa engkaupun dahulu budak ditanah Mesir; dan engkau ditebus oleh Tuhan Allahmu, Iitulah sebbanya Aku memberi perintah kepadamu. (Ulangan 15;15)
Setiap orang paling tidak memiliki sebuah pengalaman yg susah dilupakan. Baik yg berkaitan dengan orang lain demikian juga pengalaman yang berkaitan dengan sebuah peristiwa. Entahkah pengalaman itu buruk atau indah dua-duanya adalah pengalaman.  Setiap pengalaman tersebut pasti menimbulkan reaksi yang berbeda. Terkadang olehnya kita senyum dan tertawa sendiri seakan kehilangan kendali diri. Olehnya juga kita dapat murung sepanjang hari bahkan menangis tanpa henti. Intinya, masa lalu dapat membuat kita berbangga diri, namun olehnya juga kita dapat tunduk diri menyesali yg terjadi. Pengalaman di perjalanan hidup yang kita lalui dapat kita buat menjadi pembanding antara hidup dalam dosa dimasa silam dan implikasinya yang merugikan dan hidup dalam Tuhan dengan dampak positifnya yang membahagiakan. Artinya, Pengalaman dapat kita jadikan sebagai sebuah mercusuar kehidupan yg dapat memastikan arah yang menuju maut atau arah menuju muara keberkatan.  Masa lalu dalam kekerasan hati dan diikat kuasa kegelapan dapat menjadi kesaksian utk menyadarkan org lain. Bahkan  kegagalan dan penderitaan karena dosa masa lalu yg membuat kita putus asa, dapat menjadi sebuah perenungan yg membuat kita mengambil keputusan utk berkata "tidak"! terhadap dosa dan perilaku menyimpang. Dalam nats diatas, Tuhan mengajak kita untuk mengingat masa silam yang gelap tanpa Tuhan dan pengaruhnya terhadap kehidupan. Mengingat masa silam bukan berarti menyuruh kita untuk hidup dengan masa lalu, melainkan membuat masa lalu sebagai pelajaran kemudian menaikan syukur atas masa kini serta memilki langkah pasti menuju masa depan yang lebih baik. Melalui pengalaman iman dimasa silam, akan memampukan kita bereaksi positif dimasa kini dan nanti. Sebab dengan mengingat campur tangan Tuhan dimasa lalu, kita tidak perlu ladi ragu. Artinya, jika suatu ketika kita menghadapi badai, kita tetap tegar karena kita sudah pernah mengalami pertolongan Kristus yang Sejati. Dengan mengingat Penyertaan Tuhan yang Maha Setia, kita dapat melihat masa depan dengan penuh sukacita. Asal kita pegang janji Tuhan, kita pupuk kebersamaan dan kita lenyapkan setiap bentuk prasangka, Tuhan Yesus Kristus pasti akan semakin Memberkati.
Ecclesia reformata ecclesia semper reformanda. Ubi Christus ibi ecclesia. Panta di autou egenetou, kai zoris autou egeneto aude, en ho gegonen, Amen. (pendeta Haposan R hutapea Sth, MA)

MENANG KARENA TENANG

(MAZ 108:1-14)
Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa"(ay14)
Hari demi hari yg kita lalui selalu penuh warna-warni. Cuaca hari kemaren mendung, tetapi hari ini cerah dan besok mungkin hujan. Tak ada yang pasti!! Hanya ada satu yang sama dan tak pernah berubah, yaitu Mentari tetap terbit dari timur dan menjadi penerang disiang hari.
Setiap masuk dihari yg baru, hati kita penuh dengan harapan-harapan baru. Asa kita berpadu dengan semangat dan komitmen baru untuk berjuang dari pagi sampai malam hari. Pengalaman dihari yg lalu kita jadikan sebagai bekal dan guru untuk berjalan disepanjang waktu. Kita berharap dengan cara seperti itu kita mampu mengantisifasi segala bentuk tantangan serta seteru. Sekaligus mampu memandang masalah dgn tenang dan mengatasi nya dengan cermat.
Allah memanggil kita supaya masuk pada kehendak-Nya, dan kita tahu kehendak-Nya itu indah buat siapa saja (Yeremia 29:11). Bahkan lebih dari itu, cara dan waktu Tuhan mewujudkan rancangan-Nya itu sangat indah luar biasa. Itulah sebabnya, kita perlu taat setiap waktu serta sabar menantikan lawatan Tuhan!! Sebagai umat Tuhan, kita dirancang mengenali dan mengoptimalkan potensi diri. Kemudian memahami dan mempercayai potensi-Nya Tuhan. Sebab jika kita yang terbatas selalu bersinergy dengan kuasa Tuhan yang tak terbatas akan tercipta keberhasilan yang tanpa batas. Tuhan mengatakan: "Tak ada yang mustahil bagi orang percaya (Mark 11:23). dan di Mazmur 108:14 Ia bersabda " Bersama Allah akan kita lakukan perkara-perkara yang gagah perkasa, haleluyah.
Hidup ini memang semakin sulit. Tuntutan hidup yang semakin konpleks, persaingan semakin tajam dan kasih sayang antar sesama cenderung semakin terhidrasi. Selain itu, harga kebutuhan pokok membubung tinggi dan inflasi yg tidak terkendali. Semua itu berpotensi menggoyahkan kendali diri. Tak ada yang dapat kita lakukan selain berserah  kepada Tuhan yang Maha tinggi. Teruslah menyembah Dia dgn  sorak-sorai dan senandung puja dan puji. Sehingga ketika  orang lain cemas dan resah, kita tetap menunjukkan sikap seorang pemenang sejati.
Oleh sebab itu, disegala keadaan biarkan Tuhan mendikte kita. Kita ikuti saja jalan-jalan-Nya, kita anut saja metode yang diajarkanNya. Kita lakukan saja bagian kita sebagai umat, maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Bagian kita ialah berusaha selalu bersikap tenang. Bersikap tenang saat datang masalah, merupakan langkah pertama utk berkemenangan. Sebab dengan tetap tenang, kita akan dapat berpikir cerdas, kemudian bertindak dengan pas sehingga masalahpun tuntas kita tumpas. Saat kita tetap tenang seperti itulah nampak kualitas iman. Sikap seperti itu membuat kuasa Roh kudus berkarya dahsyat, Haleluya. Tuhan itu setia sebab itu Ia selalu menolong org yg berjuang membangun dirinya. Itulah rahasia seorang pemenang dan rahasia keunggulan disegala bidang kehidupan, Tak ada yang lain.
Jika anda selama ini resah dan selalu merasa kalah dan terpinggirkan............ firman Tuhan hari inilah jawabannya. Sebab itu Mari Melakukan ajaran dan perintah TUHAN. Itulah metode terbaik dan selalu actual disepanjang zaman. Ambil sikap dan bertindaklah sekarang juga. Jangan mudah tungganglanggang seperti pecundang. Badai dan angin sakral kehidupan boleh menghadang, tetapi bagi anak Tuhan selalu ada pertolongan ( Mazmur 91:7 ). Biarkan Kemuliaan dan kebesaran-Nya terjelma dalam pelayanan, bisnis, pekerjaan dan kesehatan anda, Amin.  (doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)

Minggu, Oktober 23, 2016

BAHAGIA SEPANJANG HARI

Mazmur 84:1-13
Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepadamu (13)
Haleluyah, Tuhan telah menghantar kita masuk di hari ini, terpujilah nama-Nya. Banyak cita-cita yang ingin kita raih. Masing-masing membuat arah dan targetnya. Baik yg bersifat pribadi, keluarga maupun  secara teamkerja. Lalu lalang dan derap langkah orang mewarnai setiap sudut kota. Harapan yang membungkah Nampak melalui gegas langkah serta sukacita setiap insan. Sukacita mengandung optimisme dan harapan bahwa di hari yang baru mudah-mudahan rezeki lebih baik, lebih mudah dan lebih banyak. Namun seringkali optimisme dan sukacita berwujud terbalik dengan kenyataan, tragis ! 
Hal apakah yang sering membuat orang Kristen gagal meraih target dan mimpi serta sukacitanya tersebut? Jawabannya adalah karena tidak dekat dengan Tuhan. Mengapakah orang yang tidak dekat Tuhan kehilangan sukacitanya? Jawabannya ialah, karena sumber segala sukacita sejati adalah Tuhan Yesus Kristus. Pemahaman dasar tentang Tuhan sebagai sumber segala rahmat dan berkat harus terus dibangun dan menjadi salah satu orientasi spiritual orang percaya. Dan dekat dengan Tuhan merupakan sumber dari orientasi spiritual tersebut.
Apakah rahasia supaya dekat dengan Tuhan? Melalui renungan ini kita melihat dua hal, yaitu:

Ia selalu mencari Tuhan. Orang yang mencari Tuhan berarti orang yang berkeputusan untuk mengisi dan mengarahkan seluruh aktivitas sosialnya untuk kemuliaan nama Tuhan. Setiap pekerjaan baik harus  dilakukan seperti untuk Tuhan sekaligus dengan cara yg dikehendaki Tuhan (kolose 3:23) Jadi mencari Tuhan berarti mengambil keputusan untuk hidup taat terhadap kehendak Tuhan dan mereflesksikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga Tuhan yang tidak kelihatan itu dapat terjelma melalui sikap hidup yang selaras dengan kehendak Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Mazmur 84 ini dituliskan indicator dekat Tuhan  dan dampak yg ditimbulkanya. Indikator tersebut ialah rindu datang dipelataran Tuhan (ay 2-4), suka berdoa (ay 9-10) dan memahami makna percaya kepada Tuhan (5-8). Dan dampaknya ialah, berbahagia (ayt 5-6); mampu menjadi berkat (ayt 7) dan selalu mendapat kekuatan yang diperbaharui (ayt 8). Intinya setiap orang yang hidup selalu dekat Tuhan, setiap hari akan mampu di jalani dengan antusias, dia akan selalu berpikir cerdas dan mampu menunaikan setiap tugas sampai tuntas. Dan pasti, hasilnya pun akan jelas, Haleluyah..........!! 
Ia selalu mencari sesamanya. Apakah yang dimaksud dengan mencari sesama? Artinya, kita perduli dan rindu berkumpul dengan orang lain dengan tulus. Mencari sesama untuk membuatnya menjadi sekutu meraih janji Tuhan. Saling membangun dan menopang, membuang segala bentuk ego diri. Hal itu berarti: kita mencari sesame karena menyadari betapa penting peranan orang lain dalam hidup kita. Motivasi kebaikan tersebut mampu merubuhkan segala bentuk sekat-sekat sosial. Kesadaran bahwa Tuhan adalah matahari dan perisai (ay 12)  memampukan kita menyadari bahwa setiap orang membutuhkan kebaikan dan penghargaan dari sesamanya.  Artinya, mencari sesame merupakan perpaduan syukur kepada Tuhan dan salam tulus kepda manusia.  Sehingga secara teologis  ia percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa dan secara social ia menghargai setiap orang sesame. Haleluya.
Menjadi orang percaya itu sangat membanggakan. Kita mengenal Allah itu Mahakasih sekaligus Maha Adil. Itulah sebabnya setiap orang yang mengaku percaya kepada TuhanYesus Kristus harus menunjukkan lualitas hidup yang selaras dengan kehendak Allah. Percaya hanya dengan perkataan saja tanpa bukti perbuatan merupakan “percaya ala setan.. (Yak 2:19)”. Percaya yang benar itu terwujud melalui relasi yang benar dengan Tuhan dan relasi yang benar dengan sesama. Percaya yg benar kepada Tuhan yang Maha Benar, menimbulkan kebahagiaan yang benar dan besar. Penyertaan Tuhan Yesus Kristus membuat setiap orang percaya berbahagia. Jika Tuhan Yesus Kristus kita tinggikan, Penyertaan-Nya yg kekal akan terus menaungi kita. Membangun kerangka berpikir, cara kerja dan mengarahkan hasil kerja selaras dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus adalah muara dari dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. 
Firman Tuhan hari ini menegaskan, tidak ada alasan orang percaya berputus asa. Dalam kondisi apapun dan berada dimanapun, Tuhan akan melanjutkan pertolongan serta Pemeliharaannya yang ajaib karena kita adalah umat yang selalu dekat dengan-Nya (Mazmur 62:2) AMIN
(doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea STh, MA, Gembala Jemaat GBI Aletheia Pamulang)

Kamis, Oktober 20, 2016

INI HALUAN NYA (Yosua 1:1-12)

“Jangan kecut dan tawar hati,s ebab Tuhan Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi.” (ay 9)
Jika anda saat ini berbeban berat, kecewa dan diambang putus asa, Tuhan mengetahui semuanya, Dia mengetahi penyebab sekaligus akibatnya!!. Anda sudah berjuang dengan luar biasa. bekerja dari pagi sampai malam hari. Anda sudah menghubungi semua relasi yang anda miliki. Andapun sudah memakai metode muktahir anda...,tetapi hasilnya mengecewakan tidak seperti yang anda kehendaki!
Saudara......... Jangan putus asa! Putar haluan anda saat ini juga! Hampiri hadirat-Nya dan katakan kepada Tuhan : " Tuhan ..., aku membutuhkan Engkau. Aku sudah berdosa karena menyombongkan diri dihadapan-Mu dan menolak firman-Mu. Ternyata mengandalkan diriku sendiri tak menghasilkan apa-apa. kini saya berserah kepada-Mu". Maka lihatlah apa yang akan terjadi. Terkuaklah penyebabnya, terlihatlah aral yang melintang, terbukalah jalan yang harus engkau tempuh serta terbitlah pencerahan dan engkaupun dipenuhi hikmat untuk melakukan terobosan.
Saudara, jika anda sudah melakukan bagian Tuhan dengan memakai metode-Nya dan berjalan didalam kehendak-Nya, maka Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya yg dahsyat itu didalam pekerjaan dan hidup anda. Ia akan segera menolong anda dengan memberi tuntunan-Nya. Sehingga anda sadar, bahwa jalan (cara, sikap) yang saudara anut selama ini ternyata keliru besar.
Hari ini, Ia berfirman dalam kitab Yosua 1:8: JANGANLAH ENGKAU LUPA MEMPERKATAKAN KITAB TAURAT INI, TETAPI RENUNGKALAH ITU SIANG DAN MALAM............MAKA ENGKAU AKAN BERUNTUNG DAN BERHASIL, haleluyah! Melalui ayat ini kita dapat menemukan dua hal yaitu:
Pertama, masih ada kesempatan buat anda dan buat setiap orang yang mau mengandalkan Tuhan. Baca firman-Nya dengan penuh kerinduan, dengarkan firman –Nya melalui khotbah yg disampaikan hamba-Nya kemudian bangun imanmu ditas firman-Nya kemudian taat dan lakukan, maka janjiNya akan menjadi milik anda, Haleluyah!!!
Kedua,  semua orang yang hidup di dalam Tuhan akan berhasil, sehat dan selamat, tetapi semua org yg diluar Tuhan dengan menolak firmanNya akan gagal.
Kisah perjalanan Joshua dan bangsa Israel merupakan gambaran dan contoh yang jelas membuktikan hal tersebut. Saat Bangsa Israel taat, mereka mengalami mukjizat, saat mereka memberontak, mereka berputar-putar dipadang gurun dan mati disana. Kemudian setelah keturunan mereka bertobat dan taat kepada firman yang disampaikan hamba-Nya Joshua, mereka mendapatkan kembali tuntunan serta pertolongan Tuhan yang gagah perkasa tersebut, Haleluyah…!!
Artinya, dengan berpatokan kepada firman Tuhan, kita menutup diri pada insting atau bisikan hati, sebaliknya hati kita tersebut kita taklukkan kepada kebenaran sejati. Karena suara hati bukan suara Tuhan. Suara hati kita  sering kali ditunggangi seteru abadi kita, yakni setan. Suara hati yang ditunggangi setan itulah yang membuat kita antipati, dendam serta sakit hati yang berkepanjangan kepada orang lain. Dan perkara tersebutlah yang menghalangi berkat dan pertolongan Tuhan. Sebab itu, mari kita ubah haluan dan kita selaraskan dengan arah yang ditetapkan Tuhan, maka kita akan menikmati keajaiban-Nya.
Selamat berjuang saudaraku, doaku menyertai saudara, Amin. ( Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA )


Selasa, Oktober 18, 2016

SIAP DIBERKATI


 (KOLOSE 3:12-25)
Dan segala sesuatu yg kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita (ay 12).
Memiliki keinginan itu baik, bahkan harus!! Sebab dgn memiliki keinginan, orang akan termotivasi melakukan sesuatu. Namun cara orang untuk meraih sesuatu itu tidak sama. Ada golongan yang meraih keinginan dengan sesukanya sendiri. Bagi orang tersebut aturan-aturan tidak begitu penting. Norma-norma diukur dari hasil, bukan proses. Golongan Selanjutnya ialah, golongan yang menganut aturan berdasarkan cara orang banyak, ikut arus. Untuk Orang seperti ini nilai tidak penting. Golongan yang ketiga ialah, orang yg menganut cara kerja  berlandaskan ajaran Tuhan, yaitu Alkitab. Bagi orang seperti ini, hasil memang perlu tetapi prosesnya tidak boleh dikesampingkan. Ia membangun hidupnya dengan ajaran Tuhan. Ia percaya metode Tuhan adalah metode terbaik. Ia memahami,  Tuhan memanggil umatnya untuk melakukan sesuatu dengan caranya Tuhan, dan menikmati hasil sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia sangat memahami kemudian taat melakukan firman Tuhan yg tertulis di Kolose 3:23-24: apapun yang kamu per buat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu.
Ada 4 hal yang kita temukan dari firman Tuhan tersebut, yaitu :
1.Jika kita mengejar keinginan dgn cara yg Alkitabiah, maka kita akan mendapatkan upah dari Tuhan. Upah yg dari Tuhan berarti, langgeng, luar biasa dan menjadi berkat.
2.Kita harus mengejar impian dengan semangat dan optimis. Walau jalan terasa sulit, sarat rintangan dan berliku, kita harus terus maju. Tuhan menyertai kita disepanjang jalan yg kita tempuh (Matius 28:19-20).
3.Walau orang lain berhenti karena tak ada harapan, kita tetap berjuang maju karena pelita orang percaya tetap menyala. Hal itu berarti kita bekerja dengan perencanan yang matang dan  persiapan yang memadai sekaligus bekerja sama dengan orang lain. Jujur dan tulus. 
4.Didalam Tuhan, kita adalah pejuang.  Didalam dunia ini tidak ada yang bebas hambatan, tidak ada yang mudah. Tetapi oleh karena Tuhan dan karena kita hidup di dalam Tuhan medan yang berat terasa ringan, persaingan yang tajam menjadi pelangi yang menyegarkan, sekaligus menjadi penggerak potensi yang hebat. 
Melalui renungan ini Tuhan menyampaikan dampak positif tantangan orang Kristen, yaitu
Segala bentuk tantangan, mendorong kita untuk selalu mempersiapkan diri dengan matang dan bertekun mencari strategi yang benar mencapai tujuan. 
Tantangan menodrong kita untuk terus belajar, kreatif dan bertindak conprehensif. 
Tantangan yang semakin besar akan menggerakkan kita aktif mengajak pejuang lain berjuang dan menang bersama. Sehingga dengan Langkah mantap menggegap kita maju bersama menuju kemenangan didalam Tuhan. Berjuang sendiri hasilnya pasti minim, tetapi berjuang bersama orang lain dan bersama Tuhan hasilnya pasti siginfikan dan dahsyat. 
Tantangan mendorong kita untuk terus menggali akal dan ketrampilan yang kita meliki sehingga membuahkan hasil yg berlimpah. 
Saudara, kita dipanggil untuk selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan dan  mempersiapkan alternative-alternative sebagai bentuk antisifasi. Sehingga, bersama dengan Tuhan segala sesuatu mungkin. Sebab untuk orang yang selalu berjuang, Tuhan tidak pernah tinggal diam, Amin.

Senin, Oktober 17, 2016

TAMPIL BEDA

Kisah 11:19-30
Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan Iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan (24)
Barnabas namanya, ‘anak nabi’ artinya! Pendamai dan penghibur karunianya. Barnabas, dalam sejarah gereja merupakan salah seorang teladan iman. Perannya dalam penerimaan Paulus di hadapan Rasul-Rasul sungguh luar biasa. Oleh  kemurahannya banyak jiwa yang layu dan apatis diubahkan dan menjadi berkat. Firman Tuhan hari ini mengatakan, Barnabas orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Barnabas adalah seorang teladan karena penuh Roh Kudus sehingga  mampu memberdayakan banyak orang. Setiap angggota jemaat harus penuh roh kudus dan orang yang sudah penuh rohkudus dipanggil untuk menganut gaya hidup perduli seperti Barnabas… , yakni bertumbuh dan menjadi berkat!! 
Hal-hal apa lagi yang dia lakukan sehingga layak menjadi teladan? Barnabas melakukan dua hal:
Barnabas memberikan spirit kepada orang-orang yang membutuhkan (kisah 4:36-37). Saat membela Paulus di hadapan Rasul-rasul, dia mengorbankan rasa aman dan nama besar. Dia solider dan tetap mempercayai Paulus walau semua orang Kristen di Yerusalem mencurigai dan membenci Paulus. Namun Barnabas memberi spirit pencerahan dengan meluruskan tafsir berpikir yg salah rasul-rasul sekaligus memberikan spirit keyakinan kepada Paulus sehingga teguh dalam iman membangun sebuah kebersamaan guna mewujudkan visi  Tuhan yang universal, yakni menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.  Selanjutnya, Barnabas rela berkorban karena memahami Kristus telah lebih dahulu berkorban untuknya. Barnabas mengorbankan hartanya di Siprus dan membawanya ke Yerusalem sebagai persebahan  untuk pelayanan pekerjaan Tuhan. Barnabas menyadari, mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan dan pekerjaan-Nya tidak pernah sia-sia. Bahkan sekalipun cara mempersembahkan itu salah dan persembahan tersebut disalahgunakan orang lain, kita tetap mendapat keajaiban Tuhan, haleluyah..!!!
Barnabas memberdayakan org yg ditinggal dan yg gagal (Kisah 15:38; 2 Tim 4:11).Orang yang gagal itu sulit dan galau dan sangat membutuhkan kehadiran dan simpati orang lain. Zaman sekarang ini orang yang gagal ditinggalkan. Orang yang dahulu dikerumuni banyak teman, tiba-tiba menjadi kesepian kehilangan kenalan dan teman. Puja dan puji berubah jadi hujatan. Mereka yang dahulu dekat sekarang menjauh dan berkata: “Masa bodoh dengan dia, tidak ada untungnya memperdulikan orang seperti itu”, kasihan!!!!
Yohanes Markus mengalami hal yang sama (Kisah 12:12, 13:13) dia membuat kesalahan dalam pelayanan yang sempat melemahkan Paulus dan Barbanas serta Silas untuk memberitakan Injil. Markus pun tersisih dan kehilangan visi dan terancam gagal di tengah jalan, namun Barnabas bertindak menyelamatkan sekaligus membelanya.
Disekitar kita banyak orang yang gagal dan sedang menuju hidup yang suram. Mereka dipenuhi rasa malu yang tak terlukiskan. Mereka tidak lagi diperdulikan. Mereka  jadi bahan omongan dan ejekan orang lain. Mereka bagai sumbu yang sedang pudar yang harus kita pertahankan jangan sampai mati. Untuk orang seperti itulah kita dipanggil menjadi berkat. Kita dipanggil untuk menghampiri, mendengar dan memberi dukungan, seperti Yesus Kristus melawat kita.
Hari-hari ini keteladanan itu sangat langka. Era modern dengan gaya hidup mewah metropolitan merasuk dan menawan setiap orang. Godaan untuk menjadi yang terbesar sangat dahsyat bagai badai yang menggoyahkan semua orang disegala bidang profesi. Inilah momentum untuk menjadi teladan. Saat orang lain jatuh dan tergeletak mari kita tegak menjadi panutan. Tuhan Yesus Kristus memanggil dan menyelamatkan kita supaya  menjadi Barnabas-Barnabas dalam hidup sehari-hari. Dengan cara tersebut, kita membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan, haleluya. Amin. ( Doaku menyertai sudara, Pendeta Haposan Hutapea, Sth,MA )

Minggu, Oktober 16, 2016

KASIH KARUNIA

Efesus 2:1-10

Oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman. Itu bukan hasil pekerjaanmu jangan ada orang yang memegahkan diri (ay 8)
Orang Kristen sejati adalah orang yang memiliki pemahaman yang benar, mendasar dan luar biasa  tentang kasih karunia Allah. Iman orang Kristen seperti ini bertumbuh diatas dasar yang kokoh yakni batu karang yang tak tergoyahkan. Orang Kristen seperti itu sangat kokoh saat menghadapi badai. Dia membangun hidupnya diatas kasih karunia Allah. Hubungan yang harmonis dengan orang lain sikap terhadap harta yang dimiliki serta harapan saat mengejar mimpi yang baik juga tidak dapat dilepaskan dari kasih karunia tersebut. Intinya, orang Kristen sejati yang berdampak, teguh dan menjadi berkat besar merupakan orang yang hidup didalam pemhaman, bahwa semuanya adalah kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Bahkan orang yang diurapi dengan kuasa dan tanda-tanda ajaib adalah orang yang mengakui bahwa semuanya adalah kasih karunia Allah sekaligus menghargainyaDia akan selalu berkata:” semuanya adalah kasih karunia”, sebab itu dia akan selalu rendah hati dan tulus motivasi. 
Orang seperti ini mengetahui bahwa Kasih karunia Allah itu memang berlimpah-limpah, sebab itu dia bertekun melawan godaan dosa dan pemberontakan dari ketetapan Allah. Hidup di dalam kasih karunia adalah hidup di dalam kekudusan. Dan hidup yang berlandaskan kekudusan berarti menghargai kasih karunia itu sendiri. Hal itu sangat penting karena melaluinyalah orang kristen layak menghampiri dan menikmati hadirat Tuhan, Luar biasa.
Allah itu kudus, DIA tak pernah kompromi terhadap dosa dan kejahatan. Sebaliknya orang menghargai kasih karunia-Nya, akan masuk dalam hadirat-Nya dan menikmati kemuliaan.
Orang yang kita kasihi, semua harta benda yg kita miliki, kesempatan hidup yg sedang kita jalani dan segala bentuk kenikmatan yang kita nikmati adalah kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Mari selalu rendah hati dan jauhkansikap bermegah diri. Dari kasih karunia dan oleh kasih karunia itulah esensi iman kristiani, Haleluya.

Sebab itu masuklah dalam hadiratNya, hargailah kasih karunia-Nya dan nikmatilah berkat-berkat-Nya. AMIN.

Sabtu, Oktober 15, 2016

HADIRATMU

Pengkhotbah 8:9-17
bhawa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebhagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya (12)
Hadirat Tuhan itu adalah tahta Allah. Hadirat Nya itu suci agung tak terkira karena dipenuhi kemuliaan-Nya. Dalam Alkitab, hadirat Tuhan itu digambarkan sebagai gunung Tuhan, Sion. Orang yang masuk kesitu harus memiliki kualifikasi rohani. Bertobat, tangan suci, hati bersih dan bertutur terukur dan hidup teratur. Orang seperti ini mengetahui bahwa Kasih karunia Allah itu memang berlimpah-limpah, sebab itu dia bertekun melawan godaan dosa dan pemberontakan dari ketetapan Allah, merindukan hadirat-Nya tersebut. Orang yang ingin menikmati hadirat Tuhan selalu rindu Hidup di dalam kasih karunia adalah yaitu hidup di dalam kekudusan. Dan hidup yang berlandaskan kekudusan berarti menghargai kasih karunia itu sendiri. Hal itu sangat penting karena melaluinyalah orang kristen layak menghampiri dan menikmati hadirat Tuhan.
Hadirat Tuhan adalah tahta kemuliaan Allah. Tempat di mana kita menikmati kuasa dan kasih karunia-Nya yang tiada batas. Di sana setiap orang percaya sungguh-sungguh masuk dalam persekutuan yang indah dan mengalami suasana kerajaan Allah, yang bebas dari segala macam kepalsuan persaudaraan. Hadirat Tuhan menuntut setiap umat untuk konsisten akan kebenaran, konsisten terhadap ketulusan dan kerelaan berkorban. 
Didalam perjanjian lama hadirat Tuhan itu digambarkan sebagai tempat yang maha kudus, dimana hanya imam besar saja yang boleh masuk kesana. Hal itu menggambarkan tentang kesucian, komitmen dan pengabdian. Setiap orang yang berbuat yang tidak layak dihadapan Tuhan, dan setiap orang yang tetap hidup di dalam dosa tetapi memaksakan diri menghampiri hadirat-Nya, tak ada ampun baginya (Bilangan 16:35; 2 Samuel 6:7). Allah itu kudus, DIA tak pernah kompromi terhadap dosa dan kejahatan. Sebaliknya orang menghargai kasih karunia-Nya, akan masuk dalam hadirat-Nya dan menikmati kemuliaan.

Sebab itu masuklah dalam hadiratNya, hargailah kasih karunia-Nya dan nikmatilah berkat-berkat-Nya. AMIN.


Kamis, Oktober 13, 2016

M i n i , T e t a p i M a x i

Yakobus 3:1-12
Tetapi tidak seorang pun yang menjinakkan lidah, ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan racun yang mematikan. (ayat 8)
Lidah, merupakan salah satu organ tubuh yang kecil. Lincah berkelit tidak mudah tergigit. Bentuknya mini, andilnya maxi. Oleh lidah, kita mengecap dan bertutur kata. Bahkan melalui lidah penyakit yang sedang dialami dapat dideteksi. Dengan lidah orang memuji Tuhan, dengan lidah pula orang dapat menghujat sesame ciptaan Tuhan. Melalui lidah, orang Kristen membangun persekutuan dan dengan lidah itu pula persekutuan itu dapat dihancurkan. Dengan lidah orang dapat berhasil atau menjadi terdakwa dipengadilan.  Lidah itu tajam, bahkan lebih tajam dari pedang. Mudah terhujam, menimbulkan perpecahan dan perang. Lidah itu penting sekaligus berbahaya, sebab itu setiap orang percaya harus sungguh-sungguh mengawasi dan mengendalikan lidahnya (Ams 10:19-21).
Rasul Yakobus mengibaratkan lidah kita yang kecil itu dengan beberapa hal, yaitu:
Pertama, Sebagai mulut kuda yang harus dikenakan tali kekang. Kuda itu kuat larinya cepat geraknya tangkas. Oleh kuda jarak jauh menjadi dekat, beban berat menjadi ringan. Kuda merupakan symbol keperkasaan dan kemapanan orang. Kuda yang sudah dikendalikan,  menjadi berkat bagi pemiliknya. Demikian juga lidah yang dikendalikan, pengaruh positifnya sangat besar. Dengan lidah orang menjadi orator ulung dan meraup untung. Dengan lidah orang menghibur dan masyhur. Dengan lidah orang meyakinkan orang sehingga bertindak sesuai yg dikehendaki.  Manfaatnya besar  tak terbantahkan. Bentuknya mini, tetapi manfaatnya maxi, haleluya!!!. 
KeduaSebagai Kemudi kecil yang dapat mengendalikan kapal besar. Kapal itu besar dan berlayar ke arah samar. Tetapi dengan kemudi kecil, kapal besar dkendalikan sehingga selamat ditujuan. Lidah adalah kemudi. Lidah menuntun diri sendiri dan menuntun orang lain. Lidah yang diperbaharui akan memastikan kita tiba ditujuan seperti yang dirancang Tuhan, bahkan menjadi berkat besar bagi dunia, (Amsal 12:18-19). Hikmat dan kebodohan orang dapat dikenal melalui lidahnya. Berbahagialah orang yang mampu mengawasi dan mengendalikan lidahnya.
Ketiga, Sebagai Api yang mampu membakar habis hutan yang luas. Api yang kecil menolong manusia. Kita menjadi hangat, makanan jadi matang. Tetapi jika api sudah besar, ia menjadi musuh yang menakutkan. Susah dihadang apalagi dipadamkan. Besar kecilnya api tergantung manusia. Jika kita mengawasi sejak kecil, api itu menjadi rahmat. Jika tak ada yang dibakar api tidak akan kemana-mana. Demikan juga dengan lidah. Kita awasi dan kita kuduskan. Tong kosong nyaring bunyi, demikian pepatah berkata. Banyak berkata banyak dusta, demikian orang bijak berpesan. Sebaliknya, tak berkata juga salah. Niat yg luhur, saran yang manjur serta Visi yang kudus tak dapat dimengerti orang lain. Boleh berkata banyak, tetapi jujur dan tulus. Melalui perkataan, kita menguatkan yg lemah dan dengan kata pula yang putus asa kita bangunkan harapan baru. Perkataan kita Jadi berkatt!!!
Keempat, Sebagai Binatang buas yang ganas dan mematikan. Buas artinya ganas, tak punya konfromi apalagi belas kasih. Lidah yang lembut disebut bagai binatang yang buas, luar biasa. Itu artinya lidah itu sangat ganas, salah-salah dapat menjadi boomerang dan tombak yg menusuk hati orang lain. Situasi yang aman bisa jadi rusuh, yang akur bisa bertempur, yg kasmaran jadi bertengkar, yang bulan madu bisa pisah ranjang, semuanya karena binatang buas  yaitu lidah. Mulutmu adalah harimaumu, demikian orang bijak berpesan supaya awas dengan perkataannya.
Dari empat gambaran tentang lidah tersebut, dua yang mengarah utk kebaikan dan dua lagi mengarah pada ancaman. Artinya, lidah itu memiliki potensi positif dan potensi negative yang sama besarnya. Tergantung orang yang mempergunakannya.
Apa yg harus kita lakukan supaya lidah berkata hal-hal yg bermakna? 
Firman Tuhan berkata, jagalah hati (Ams 4:23) dan kuduskanlah mulut, itulah solusi utamanya. Roma 10:10 mengatakan: “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan”. Artinya, pemahaman sebagai orang yang sudah diselamatkan sangat penting. Kemudian kerinduan untuk diperbaharui terus menerus oleh Roh Kudus adalah tingkatan selanjutnya. Dengan demikian, melalui lidah, kita mampu mencerminkan kekristenan yang sejati yang selalu berkata positif dan yang membangun. Hidup yang sudah dipulihkan Kristus akan memiliki lidah yg sudah dikuduskan. Dan lidah yg sudah dikuduskan menghasilkan perkataan yang selalu  memuliakan Kristus, Haleluyah...... Amin. (Doaku menyertai setiap saudara, Pdt Haposan R Hutapea, STh, MA)





Rabu, Oktober 12, 2016

JALAN INDAH

Hakim-hakim 16:4-22
“tetapi tidaklah diketahuinya, bhwa TUHAN telah meninggalkan dia (ayat 20)
Saat pria dan wanita jatuh cinta, hidup mereka ceria dan sarat dengan gairah. Wajah berseri, mulut  penuh senandung, senyum bahagia tersipul! Sang pria berkata: “Alangkah cantiknya pacarku!”. Dan si Gadis juga berujar “Alangkah tampannya pasanganku!”. “Kalau aku dekat dia, tubuhku gemetar tak tahan. Bersama dia, hidup terasa bermakna”. Kami cocok, aku kepingin kawin, makan batu pun tak masalah!", hehe!! 
Sejak dari taman Eden Tuhan telah menanam didalam diri pria dan wanita suatu perasaan “Tanpa dia aku belum lengkap”. Artinya pria dan wanita dirancang untuk hidup berjodoh berpasangan sekaligus untuk berbahagia. Namun dari taman Eden pula awalnya hubungan pria-wanita itu rusak. Dari saling memuji, mereka saling mencaci. Dari saling percaya, menjadi saling curiga. Dari ingin saling menyenangkan, menjadi saling memperalat. Semuanya karena dosa. 
Simson adalah seorang pria yang cenderung dikuasai sifat pemuasan diri. Hubungannya dengan Delila  dibangun berdasarkan ketertarikan fisik dan hawa nafsu. Simson tidak perduli dengan satu iman dan kesucian. Dia tidak kritis dengan karakter dan kepribadian pasangan. Simson hanya ingin menikmati madu asmara. Didalam nats diatas dikatakan, Simson “Jatuh Cinta” (ayat 4), tetapi cintanya hanya berdasarkan daya tarik fisik saja. Nasibnya tragis, rumah tangganya hancur, tak ada keturunan. Terhina. 
Hubungan suami-isteri yang harmoni tidak akan tercipta jika dibangun hanya berdasarkan daya tarik fisik saja. Demikian juga rumah tangga yang dimulai dengan cara yang salah. Rumah tangga harmonis hanya dapat dibangun  dari kesatuan iman, saling pengertian, kepribadian yang bermoral tinggi, serta kesediaan untuk menyatu antara yang satu dengan yang lain serta bersama-sama membangun mezbah dalam sebuah persekutuan keluarga, (Mazmur 127:1). Itulah sebabnya setiap pria dan wanita yang ingin menikah harus bertobat, dewasa iman dan membangun dan mempertahankan kekudusan.
Simson mencoba hidup dengan gaya hidup pemuasan diri, jauh dari ketetapan Tuhan. Sebuah keputusan yang keliru. Tuhan tidak senang terhadap orang yang mempermainkan kemurahan-Nya (Roma 2:4-8). Tuhan  berfirman “Kuduslah kamu sebab Aku TUHAN Allahmu kudus” (Kel 2:19). Artinya, Tuhan  menentang keras pria dan wanita yang hidup didalam kegelapan. Orang yang gaya hidupnya terus menerus menolak kedaulatan Tuhan akan menuai penghakiman. Rumah tangganya akan kacau, rejeki ngacir, dan jauh dari hidup bahagia. Tuhan menghendaki, setiap  rumah tangga  mengakui kedaulatan -Nya, sebab sangat menyedihkan jikalau hidup tanpa Tuhan (Kolose 3:12-16). Tuhan menghargai kebebasan manusia, tetapi Dia akan menuntut pertanggung jawaban manusia di dalam kebebasannya itu. 
Berpasangan merupakan jalan yang dirancang untuk menikmati  indahnya tiba ditujuan kehidupan. Namun berjalan dijalan tersebut dibutuhkan sikap waspada, tangkas. Jalan itu dibutuhkan penerang dan sikap taat pada rambu-rambu serta mengenal karakter jalan. Jika semua diperhatikan, semuanya akan tiba ditujuan. Selamat berjalan dijalan yang indah, Tuhan Yesus Kristus memberkati, Amin

Minggu, Oktober 09, 2016

HIDUP AKUR, REZEKI BERLIMPAH

Kejadian 11:1-10
mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya
Saudara! Membangun hubungan yang rukun itu sangat sulit., tetapi itu harus. Sebab hidup yang harmoni dimulai dengan rukun. Hidup rukun merupakan impian setiap orang. Hidup rukun membuat semua orang bahagia, hidup ribut membuat diri sendiri sengsara. Dalam rukun ada rekonsiliasi, ada kata maaf, ada penerimaan yg tulus. Ada pemulihan hubungan yg retak kemudian ada kesepakatan untuk saling menopang. Intinya didalam sebuah hubungan yang harmoni ada transformasi relasi. Didalam relasi yang pulih tersebut masing-masing akan berkata: "bukan kamu yang salah melainkan aku". Mereka sama-sama mengutamakan teman sekaligus merendahkan hati masing-masing. Itulah esensi murid Kristus, tak ada yang lain. 
Hidup damai, rukun dan harmonis merupakan sebuah kualitas hidup impian setiap orang. Banyak rukun, banyak berkat, tidak rukun tidak ada berkat sebab Allah tidak hadir. Hidup rukun itu sangat penting. Namun saat ini keadaan seperti itu semakin hari semakin langka bahkan cenderung mendapatkan tantangan besar. Damai dan rukun hilang dari lingkungan sosial masyarakyat, dari keluarga, bahkan dari lingkungan gereja. Tak bisa dipungkiri, gaya hidup modern membuat kasih antar sesame terhidrasi, hilanglah empaty, terkiskislah toleransi dan punahlah silaturrahmi .
Apa jadinya jika sebuah keluarga atau gereja terpecah? Damai pasti hilang. Tak ada lagi harmoni, setan leluasa menawan tiap umat.
Harus diakui setiap orang memiliki keunikan tersendiri yang tidak mudah untuk bersatu dalam kebersamaan. Ada gesekan, ada penolakan bahkan ada pertengkaran. Dan disitulah dibutuhkan nilai pengampunan. Sebab bersama Tuhan Yesus Kristus dan dengan dilandasi pemahaman berlimpahnya berkat, setiap orang akan mengusahakan dan mewujudkan terciptanya kerukunan.
Hidup bersatu menghasilkan mujizat yang dahsyat. Hasilnya tak terhitung dan dampaknya sangat signifikan. Oleh sebab itu mari kita berpulih menghampiri saudara kita, membuka hati dan menjabat tangannya dan saling berkata, "Tuhan mengasihi kita".  Haleluya, AMIN.

Sabtu, Oktober 08, 2016

Mutiara yang dilupakan

Kejadian 11:1-10
mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya
Harus diakui setiap orang memiliki ke unikan tersendiri yang tidak mudah untuk bersatu dalam kebersamaan. Perkumpulan apapun namanya, disitu selalu ada gesekan, ada penolakan bahkan ada pertengkaran. Ada perbedaan pendapat, kepentingan diri dan motif yang berbeda. Itualh sebabnya diperlukan norma. Dalam persekutuan kristiani dibutuhkan nilai pengampunan. Selanjutnya, bersama Tuhan Yesus Kristus dan dengan dilandasi pemahaman berlimpahnya berkat, setiap orang akan mengusahakan dan mewujudkan terciptanya kerukunan.
Hidup yang bersatu menghasilkan mujizat yang dahsyat. Hasilnya tak terhitung dan dampaknya sangat signifikan. Oleh sebab itu mari kita berpulih menghampiri saudara kita, membuka hati dan menjabat tangannya dan saling berkata, "Tuhan mengasihi kita, mari kita saling mengasihi". Sebab itu setiap orang yang sengaja atau tidak sengaja menciptakan disharmoni harus berinsiatif dan bergegas untuk membangun damai, jika tidak dia akan menuai antipati dari semua orang termasuk dari orang yang diharapkan perduli. Itulah hukum emas berelasi yang tak pernah lekang oleh waktu, tempat. Baik didalam kehidupan social, bisnis dan pelayanan ( Matius 7:12)
Nats hari ini memberi pelajaran yang sangat penting, bersatu didalam dosa dan pemberontakan kepada Allah hasilnya luar biasa. Walau tehnologi sederhana, orang babel itu mampu membangun menara. Apalagi jika bersatu didalam kasih dan kebenaran Allah, pasti hasilnya jauh lebih hebat dan berdampak..
Saudara! Membangun hubungan yang rukun itu sangat sulit., tetapi itu harus. Sebab hidup yang harmoni dimulai dengan rukun. Hidup rukum merupakan impian dan kebutuhan natural setiap orang. Hidup rukun membuat orang bahagia, hidup ribut membuat orang sengsara. Dalam rukun ada rekonsiliasi, ada kata maaf, ada penerimaan yg tulus. Ada pemulihan hubungan yg retak kemudian ada kesepakatan untuk saling menopang. Intinya didalam sebuah hubungan yang harmoni ada transformasi relasi. Didalam relasi yang pulih tersebut masing-masing orang akan berkata: "bukan kamu yang salah melainkan aku". Selumbar dimata orang jangan dibesar besarkan dan balok dimata sendiri harus dilenyapkan (Matius 7:1-5). Bersama-sama saling merendahkan hati. Itulah esensi murid Kristus, tak ada yang lain. 
Hidup damai, rukun dan harmonis merupakan sebuah kualitas hidup impian setiap orang. Banyak rukun, banyak berkat, tidak rukun tidak ada berkat sebab Allah tidak hadir. Hidup rukun itu sangat penting. Namun saat ini keadaan seperti itu semakin hari semakin langka bahkan cenderung mendapatkan tantangan besar. Damai dan rukun hilang dari lingkungan sosial masyarakyat, dari keluarga, bahkan dari lingkungan gereja. Tak bisa dipungkiri, gaya hidup modern membuat kasih antar sesame terhidrasi, hilanglah empaty, terkiskislah toleransi dan punahlah silaturrahmi, Amin


JALUR TEPAT MENUJU BERKAT.

(Mazmur 50:1-23)
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan kuperlihatkan kepadanya (Maz 50:23)
Mempersembahkan syukur itu berarti berkorban. Dalam konteks Perjanjian Lama dan dalam ritual Agama Yahudi memberi korban adalah menyembah Allah yang Maha kuasa sekaligus memohon pengampunan dosa. Secara univesal memberi Korban itu berarti dengan sadar merelakan satu atau sebagian miliknya berkurang bahkan hilang karena dipersembahkan. Dalam iman Kristen memberi korban disebut mengembalikan milik Tuhan sekaligus mengakui bahwa semua yang dimiliki termasuk dirinya sendiri adalah anugerah-Nya. Dalam firman Tuhan  dituliskan bahwa perbuatan seperti itu sangat  menyenangkan Allah karena dengan demikian Tuhan sangat diagungkan dan dimuliakan. Tempat mengembalikan milik Tuhan itu, lintas lembaga, tempat dan kuantitas.
Dalam nats di atas dikatakan bahwa mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan itu adalah perbuatan jujur yang mendatangkan keuntungan. Rugi tetapi untung, haleluyah!!! Hal yang sama dikatakan TUHAN di Kejadian 22:15-19, bahwa Allah menguatkan janji-Nya kepada Abraham dengan bersumpah  bahwa Abraham akan diberkati berlimpah-limpah. Oleh sebab itu dapat kita simpulkan, bahwa mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan sebagai korban, sangat besar makna dan untungnya bagi orang percaya. Mempersembahkan suatu sebagai korban artinya memberikan sesuatu yang berharga dan bernilai baik secara ekonomis maupun secara spiritual. Bernilai secara ekonomis berarti berbeda antara memberi kepada Pekerjaan Tuhan dengan beramal kepada pengamen dan pengemis. Sementara bernilai secara spiritual berarti mempersembahkan seluruh hidup dan keberadaan kita sebagai sarana kemuliaan bagi nama-Nya.
Bagaimana caranya supaya setiap warga jemaat dapat mepersembahkan korban dengan benar sekaligus kontiniu sehingga menerima upah seperti yang diterima Abraham? Setiap anggota jemaat perlu memahami tiga hal, yakni:
Kita perlu meluruskan pemahaman tentang Allah seperti Abraham. Setiap orang Kristen harus menyadari bahwa Allah itu hidup dan berdaulat serta ber-otoritas penuh terhadap dirinya. Sebagai pemilik otoritas maka TUHAN itu harus ditinggikan, disembah, dipuja dan dimasyurkan. Dengan demikian kualitas iman kita seperti Abraham sehingga otoritas TUHAN tersebut akan terus ada diatas kita. 
Kita perlu meluruskan pemahaman tentang diri sendiri seperti Abraham. Melalui salib, Allah telah kembali meninggikan manusia, maka seyogyanya manusia itu harus sungguh-sunguh berdamai dengan dirinya sendiri. Berdamai dengan diri sendiri berarti menerima dan menghargai diri sebagai pribadi yang unik dan spesifik. Kemudian menyakini diri sebagai pribadi yang berpotensi meraih prestasi dan ingin membuat prestasi tersebut sebagai sarana untuk bersaksi. Kita menjadi pribadi yang berani melangkah, siap meninggalkan zona nyaman yang menyilaukan dan tetap maju dengan cerdas saat aral melintang menghadang jalan. Itulah karakter Abraham. Tak ada istilah berhenti dan tak ada satupun yang membuat kita gentar dan mundur. Semua orang Percaya harus mengingat, bahwa Tuhan merancang setiap orang berhasil. Dengan demikian setiap orang percaya dapat memilih nilai-nilai yg berguna untuk diri sendiri dan berkenan di hadapan Allah.
Kita perlu meluruskan pemahaman tentang orang lain  seperti Abraham
Jikalau seorang memahami diri dengan benar maka setiap orang percaya akan mampu pula bersikap positif terhadap sesama. Orang tersebut akan mampu memberi perhatian, sabar dan menghargai orang lain. Konsep berpikirnya ialah, Kita menghargai orang lain karena kita sudah lebih dahulu dihargai oleh Tuhan. Kemampuan dan kerelaan berkorban tidak dapat dipisahkan dari kualitas iman seseorang. Iman tidak boleh sebatas kata melainkan harus nampak dalam tindakan nyata. Ibadah tidak boleh sebatas eforia belaka, tetapi harus menimbulkan perubahan yang nyata. 

Anda ingin memiliki iman seperti Abraham? Atau anda ingin masyhur seperti Abraham? Itu bagus,!!! Tetapi Hidup dan bertindaklah sepertti Abraham, maka lihatlah apa yang akan terjadi, AMIN. (Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea STh, MA)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...