Kisah 11:19-30
Karena Barnabas adalah orang
baik, penuh dengan Roh Kudus dan Iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan (24)
Barnabas namanya, ‘anak nabi’
artinya! Pendamai dan penghibur karunianya. Barnabas, dalam sejarah gereja merupakan salah seorang
teladan iman. Perannya dalam penerimaan Paulus di
hadapan Rasul-Rasul sungguh luar biasa. Oleh
kemurahannya banyak jiwa yang layu dan apatis diubahkan dan menjadi
berkat. Firman Tuhan hari ini mengatakan, Barnabas orang baik, penuh dengan Roh
Kudus dan iman. Barnabas adalah seorang teladan karena penuh Roh Kudus sehingga
mampu memberdayakan banyak orang. Setiap
angggota jemaat harus penuh roh kudus dan orang yang sudah penuh rohkudus dipanggil
untuk menganut gaya hidup perduli seperti Barnabas… , yakni bertumbuh dan menjadi
berkat!!
Hal-hal apa lagi yang dia lakukan
sehingga layak menjadi teladan? Barnabas melakukan dua hal:
Barnabas memberikan spirit kepada orang-orang
yang membutuhkan (kisah 4:36-37). Saat membela Paulus di hadapan Rasul-rasul, dia
mengorbankan rasa aman dan nama besar. Dia solider dan tetap mempercayai Paulus walau semua orang Kristen di
Yerusalem mencurigai dan membenci Paulus. Namun Barnabas memberi spirit
pencerahan dengan meluruskan tafsir berpikir yg salah rasul-rasul sekaligus
memberikan spirit keyakinan kepada Paulus sehingga teguh dalam iman membangun
sebuah kebersamaan guna mewujudkan visi Tuhan yang universal, yakni menjadi berkat
bagi bangsa-bangsa. Selanjutnya, Barnabas rela berkorban
karena memahami Kristus telah lebih dahulu berkorban untuknya. Barnabas mengorbankan
hartanya di Siprus dan membawanya ke Yerusalem sebagai persebahan untuk pelayanan pekerjaan Tuhan. Barnabas menyadari, mempersembahkan sesuatu
kepada Tuhan dan pekerjaan-Nya tidak pernah sia-sia. Bahkan sekalipun cara
mempersembahkan itu salah dan persembahan tersebut disalahgunakan orang lain,
kita tetap mendapat keajaiban Tuhan, haleluyah..!!!
Barnabas memberdayakan org yg ditinggal dan yg gagal (Kisah 15:38; 2 Tim 4:11).Orang yang gagal itu sulit dan galau dan sangat membutuhkan kehadiran dan simpati orang lain. Zaman sekarang ini orang yang gagal ditinggalkan. Orang yang dahulu dikerumuni banyak teman, tiba-tiba menjadi kesepian kehilangan kenalan dan teman. Puja dan puji berubah jadi hujatan. Mereka yang dahulu dekat sekarang menjauh dan berkata: “Masa bodoh dengan dia, tidak ada untungnya memperdulikan orang seperti itu”, kasihan!!!!
Yohanes Markus mengalami hal yang sama (Kisah 12:12, 13:13) dia membuat kesalahan dalam pelayanan yang sempat melemahkan Paulus dan Barbanas serta Silas untuk memberitakan Injil. Markus pun tersisih dan kehilangan visi dan terancam gagal di tengah jalan, namun Barnabas bertindak menyelamatkan sekaligus membelanya.
Disekitar kita banyak orang yang gagal dan sedang menuju hidup yang suram. Mereka dipenuhi rasa malu yang tak terlukiskan. Mereka tidak lagi diperdulikan. Mereka jadi bahan omongan dan ejekan orang lain. Mereka bagai sumbu yang sedang pudar yang harus kita pertahankan jangan sampai mati. Untuk orang seperti itulah kita dipanggil menjadi berkat. Kita dipanggil untuk menghampiri, mendengar dan memberi dukungan, seperti Yesus Kristus melawat kita.
Hari-hari ini keteladanan itu sangat langka. Era modern dengan gaya hidup mewah metropolitan merasuk dan menawan setiap orang. Godaan untuk menjadi yang terbesar sangat dahsyat bagai badai yang menggoyahkan semua orang disegala bidang profesi. Inilah momentum untuk menjadi teladan. Saat orang lain jatuh dan tergeletak mari kita tegak menjadi panutan. Tuhan Yesus Kristus memanggil dan menyelamatkan kita supaya menjadi Barnabas-Barnabas dalam hidup sehari-hari. Dengan cara tersebut, kita membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan, haleluya. Amin. ( Doaku menyertai sudara, Pendeta Haposan Hutapea, Sth,MA )
Barnabas memberdayakan org yg ditinggal dan yg gagal (Kisah 15:38; 2 Tim 4:11).Orang yang gagal itu sulit dan galau dan sangat membutuhkan kehadiran dan simpati orang lain. Zaman sekarang ini orang yang gagal ditinggalkan. Orang yang dahulu dikerumuni banyak teman, tiba-tiba menjadi kesepian kehilangan kenalan dan teman. Puja dan puji berubah jadi hujatan. Mereka yang dahulu dekat sekarang menjauh dan berkata: “Masa bodoh dengan dia, tidak ada untungnya memperdulikan orang seperti itu”, kasihan!!!!
Yohanes Markus mengalami hal yang sama (Kisah 12:12, 13:13) dia membuat kesalahan dalam pelayanan yang sempat melemahkan Paulus dan Barbanas serta Silas untuk memberitakan Injil. Markus pun tersisih dan kehilangan visi dan terancam gagal di tengah jalan, namun Barnabas bertindak menyelamatkan sekaligus membelanya.
Disekitar kita banyak orang yang gagal dan sedang menuju hidup yang suram. Mereka dipenuhi rasa malu yang tak terlukiskan. Mereka tidak lagi diperdulikan. Mereka jadi bahan omongan dan ejekan orang lain. Mereka bagai sumbu yang sedang pudar yang harus kita pertahankan jangan sampai mati. Untuk orang seperti itulah kita dipanggil menjadi berkat. Kita dipanggil untuk menghampiri, mendengar dan memberi dukungan, seperti Yesus Kristus melawat kita.
Hari-hari ini keteladanan itu sangat langka. Era modern dengan gaya hidup mewah metropolitan merasuk dan menawan setiap orang. Godaan untuk menjadi yang terbesar sangat dahsyat bagai badai yang menggoyahkan semua orang disegala bidang profesi. Inilah momentum untuk menjadi teladan. Saat orang lain jatuh dan tergeletak mari kita tegak menjadi panutan. Tuhan Yesus Kristus memanggil dan menyelamatkan kita supaya menjadi Barnabas-Barnabas dalam hidup sehari-hari. Dengan cara tersebut, kita membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan, haleluya. Amin. ( Doaku menyertai sudara, Pendeta Haposan Hutapea, Sth,MA )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar