Wahyu 1 : 9-20
Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada
seorang serupa Anak manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki,
dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas (ayat 13)
Tuhan
sangat bersukacita jika umat-Nya berhasil. Yakni keberhasilan yg diraih dengan
cara benar dan menikmatinya didalam
kebenaran pula. Artinya, sebagai orang percaya hubungan antara proses dan hasil serta sikap ketika menikmati hasil merupakan tiga
rangkaian etis-teologis yang tidak dapat dipisahkan. Peristiwa Yesus Kristus
naik keSorga dapat kita sebut juga sebagai sebuah keberhasilan. Yesus Kristus
meraih keberhasilan melalui porses yg berat, sarat dengan penderitaan (Flip 2:6-9).
Namun walau demikian Dia tetap hidup
didalam kebenaran. Dan ketika Dia naik ke Sorga (berhasil), Yesus Kristus juga ‘menikmatinya’
didalam kebenaran.
Bagaimanakah sikap saudara kepada
orang yang pernah melupakan, menghina saudara
saat saudara gagal dan tidak berdaya? Dan bagaimana pula balasan Saudara saat
anda sudah berhasil dan status saudara berubah menjadi penguasa? Yesus memberikan contoh dan keteladanan
sikap yang benar, yaitu tetap benar disegala situasi dan tetap bersikap positif
walau sudah dipuncak prestasi.
Ketika Yesus naik ke Sorga, segala
kuasa yang di sorga dan yang di bumi ada di dalam tanganNya (Why 1:13-18).
Sementara orang orang yang memfitnah, mendakwa, menghukum-Nya sebagian besar
masih tetap dalam posisi mereka Bahkan mereka
yg menyalibkan itu kembali melakukan ke semena-menaan terhadap Yohanes murid
yang sangat dikasihi-Nya. Tuhan Yesus Kristus tidak mempergunakan kekuasaan-Nya
sebagai kesempatan untuk balas dendam. Ia justeru memberi kesempatan utk bertobat. Dan
kalau tidak bertobat, Yesus Kristus menyatakan keadilan-Nya. Itulah sebabnya
Tuhan tidak pernah merampas kebebasan berpikir dan bertindak manusia. Sikap seperti itu juga yg harus kita terapkan didalam segala dimensi hidup kita. Tuhan
selalu memberi kesempatan untuk memilih. Ia memberi rambu-rambu,
peringatan-peringatan. Namun Tuhan juga mengingatkan akibat-akibat yang akan manusia hadapi kalau tetap
mengeraskan hati.
Yesus Kristus memang Tuhan yang
Maha benar! Hal itu terbukti nampak melalui Kasih dan keadilan-Nya yg selalu sejalan.
Bahkan lebih dari pada itu, Dia mengirimkan Rohkudus untuk menolong kita
mencapai tujuan hidup yang benar sekaligus untuk menyatakan kebesaran-Nya
didunia ini (Kis 1:8) Makna yang paling mendasar
dari peristiwa Kenaikan Yesus Kristus ke
Sorga membuktikan bahwa Dia Sungguh Allah yang Mahakuasa di Sorga dan Mahakuasa
dibumi (Mat 28:18-20). Dia satu-satunya yg berdaulat disorga tidak ada yang
lain (Yoh, 14:1,6). Selain itu Dia sekaligus memberi ajaran sekaligus
keteladanan bagaimana seharusnya orang percaya bersikap saat mencapai sebuah
tujuan hidupnya.
Oleh sebab itu jangan biarkan apapun merampas keyakinanmu kepada Tuhan. Segala bentuk kekuatiran harus segera dilenyapkan. Yang penting, segala sesuatu harus
dimulai dan diraih dengan kebenaran dan dinikmati didalam kebenaran. Berkuasa
tanpa kebenaran, akan cenderung serakah, kikir dan arogan. Orang seperti itu
akan menghalalkan segala cara utk berhasil dan akan congkak saat meraih
banyak hasil.
Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke
sorga, selain memberikan kepastian keselamatan bagi kita, juga mampu memberikan
pemahaman baru betapa pentignya meluruskan niat dan motivasi kita selaras
dengan nilai-nilai yg Tuhan Yesus Kristus ajarkan saat Dia naik ke dalam
Sorga. Artinya, kerja keras itu harus, tetapi motivasinya harus lurus. Bersinergi dngan orang itu perlu, tetapi niatnya harus tulus, Amin. Doaku menyertai saudara (Pdt Haposan Hutapea STh, MA).