Lukas 2:13-23
Lalu
Yusuf pun bangunlah, diambilnya anak itu serta ibunya dan pergi ketanah Isarel
(21)
Di Minggu
terakhir tahun 2018 ini kita perlu menyadari tentang tiga hal. Baik yang
berkatian dengan sikap kita kepada Tuhan dan firman-Nya demikian juga dengan
sikap diri yang suka membuat kita jatuh kepada dosa.
Pertama, Tiga sikap orang Kristen saat mendengar firman Tuhan:
1. Percaya firman Tuhan dan segera melakukan dgn hidup sesuai firman Tuhan tersebut.
2. Berkata "Amin" terhadap firman tetapi hidup nya bertolak belakang dengan firman.
3. Menutup hati terhadap firman dan hidup menurut maunya sendiri.
Saat mendengar firman, Yusuf tdk menunda nunda melakukan yg sudah dia dengan dan yang diketahui dari Tuhan. Sesudah bangun dari tidurnya, dia langsung mengerjakan apa yg Tuhan perintahkan dan bersukacita karena luput dari perbuatan keji penguasa politik negeri. Di dalam kitab Matius, Yusuf tiga kali mendengat firman Tuhan, tiga kali pula dia segera bangkit dan melakukannya. Tidak heran, Tuhan memakai Yusuf untuk menggenapi sebuah rencana Maha Agung sepanjang sejarah umat manusia. Saudaraku, saat org yg di Tanjung lesung mendengar tsunami, semuanya pasti segera melakukan sesuatu sebagai reaksi dari berita yg didengar. Mari kita segera bertindak taat saat mendengar firman Tuhan supaya tsunami kehidupan jauh dari hidup kita masing2. Jangan ada yang keraskan Hati
1. Percaya firman Tuhan dan segera melakukan dgn hidup sesuai firman Tuhan tersebut.
2. Berkata "Amin" terhadap firman tetapi hidup nya bertolak belakang dengan firman.
3. Menutup hati terhadap firman dan hidup menurut maunya sendiri.
Saat mendengar firman, Yusuf tdk menunda nunda melakukan yg sudah dia dengan dan yang diketahui dari Tuhan. Sesudah bangun dari tidurnya, dia langsung mengerjakan apa yg Tuhan perintahkan dan bersukacita karena luput dari perbuatan keji penguasa politik negeri. Di dalam kitab Matius, Yusuf tiga kali mendengat firman Tuhan, tiga kali pula dia segera bangkit dan melakukannya. Tidak heran, Tuhan memakai Yusuf untuk menggenapi sebuah rencana Maha Agung sepanjang sejarah umat manusia. Saudaraku, saat org yg di Tanjung lesung mendengar tsunami, semuanya pasti segera melakukan sesuatu sebagai reaksi dari berita yg didengar. Mari kita segera bertindak taat saat mendengar firman Tuhan supaya tsunami kehidupan jauh dari hidup kita masing2. Jangan ada yang keraskan Hati
Kedua, Ada tiga kelompok manusia dgn sikap berbeda di seputar
Natal:
yaitu, 1.Kelompok Orang munafik (IMAM DAN AHLI TAURAT). Walau sudah membaca, mendengar dan mengetahui kebenaran mereka tidak berbuat apa apa, mereka bersikap masa bodoh. Hidupnya stagnan tidak menjadi ‘siapa siapa’
2.Kelompok 'Orang jauh' (MAJUS) Walau sudah menghabiskan biaya besar utk akomodasi selama perjalanan dari negeri masing masing, mereka memberikan persembahan yang tanpa mereka sadari menjadi bekal untuk menjalani kehidupan!! Persembahan mereka menjadi bekal saat Yesus Kristus dan org tua lari ke Mesir.
3.Kelompok 'Orang dekat' (HERODES), Dia sangat dekat, pura pura baik, banyak senyum tetapi hatinya jahat dan Merencanakan Kematian. Musuh dalam selimut!! Berbahaya …!
yaitu, 1.Kelompok Orang munafik (IMAM DAN AHLI TAURAT). Walau sudah membaca, mendengar dan mengetahui kebenaran mereka tidak berbuat apa apa, mereka bersikap masa bodoh. Hidupnya stagnan tidak menjadi ‘siapa siapa’
2.Kelompok 'Orang jauh' (MAJUS) Walau sudah menghabiskan biaya besar utk akomodasi selama perjalanan dari negeri masing masing, mereka memberikan persembahan yang tanpa mereka sadari menjadi bekal untuk menjalani kehidupan!! Persembahan mereka menjadi bekal saat Yesus Kristus dan org tua lari ke Mesir.
3.Kelompok 'Orang dekat' (HERODES), Dia sangat dekat, pura pura baik, banyak senyum tetapi hatinya jahat dan Merencanakan Kematian. Musuh dalam selimut!! Berbahaya …!
Ketiga. Ada tiga kebiasaan yang perlu kita kritisi. 1. Ingin mendominasi
segala sesuatu. Dia rela melakukan banyak banyak hal tetapi tidak maksimal. Tujuannya adalah ingin
dipuji dan merasa menjadi pusat dari kegiatan. Ini berbahaya. 2.Suka berprasangka
negative. Dia menuntut semua orang mengerti dirinya dan membuat dirinya sebagai
prioritas utama. Setiap sikap dan gerakan orang yang dianggap bertolak belakang
dengan perasaannya akan dianggap sebuah usaha untuk merendahkan. Orang seperti
ini mudah marah tanpa arah dan tersinggung karena alasan yg sangat subyektif. Berbahaya
sebab dia tidak bisa berpikir netral. Segala sesuatu diukur dengan perasaannya.
Benar tidaknya segala sesuatu berkaitan dengan perasaannya. 3. Orang yang tidak
berbuat apa apa tetapi bersikap seakan melakukan apa apa. Dia berpangku tangan
tetapi selalu sesumbar melakukan banyak perkara. Saat orang lain berjerih lelah
dia hilang entah dimana, tetapi saat berkumpul untuk berpesta dia hadir paling
pertama. Dia tertawa berbusung dada seakan semuanya adalah karya jerihpayahnya.
Berbahaya!!
Saudara ketiganya
berbahaya karena ancaman bagi harmoni persekutuan. Ada dua hal yang harus kita
lakukan supaya bebas dari ketiga kebiasaan buruk tersebut?
1.
Kembali kepada semangat Natal.
Setiap org Kristen perlu selalu menyadari,
bahwa Natal adalah semata-mata merupakan perbuatan perduli dari Allah, kasih
karunia Allah. Natal itu sangat spektakuler, dahsyat tidak tergambarkan.
Allah yg Mahakuasa yg difahami dan disadari manusia sebagai Allah yg Mahatinggi
tidak terhampiri karena bertahta di Sorga, kini datang menghampiri diriku dan
dirimu. DIA meninggalkan ke Mahatinggian-Nya dan masuk pada kerendahan kita. Kita
bersyukur karena menydari kasih-Nya dan berjuang utk melakukannya. Tuhan
perduli, itulah dasar dan alasan sukacita kita, haleluya. Maka biarlah hatiku
dan hatimu terus bersukacita.
2.Kita harus selalu hidup didalam pertobatan. Bertobat
itu jalan berkat, bukan hukuman. Bertobat itu mudah tetapi sulit. Bertobat itu
mengalahkan daging sekaligus sebuah bukti bahwa kita mengasihi diri. Bertobat
itu sakit tetapi menyembuhkan. Bertobat itu mungkin di benci orang lain tetapi
pasti disayang Tuhan. Bertobat itu membuat makan terasa enak, tidur cepat
terlelap. Tubuh sehat, wajah berseri bebas dari perasaan intimidasi, hati
jernih pikiran bening, emosi stabil, bibir berhias senyum. Hidup jadi nikmat
dan berlipat makna, Haleluya. Intinya bertobat itu mengundang berkat, menolak
bala dan petaka. Ayooo bertobat, Jangan tunda tunda!! Amin (Pendeta
Haposan Hutapea)