Zakharia 9:1-10
Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion,
bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil
dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban
yang muda (aya 9)
Tuhan rindu perayaan Natal itu bukan eforia semata yang menghabiskan dana, yang menguras tenaga pikiran
dan waktu panitia, tetapi membawa dampak positif yang luar biasa kepada
setiap umat. Di harapkan melalui perayaan Natal tersebut ada semangat baru
untuk menjadi saksi, ada semangat untuk berubah menjadi baru serta semangat
untuk semakin mengandalkan Tuhan semata. Ada beberapa kondisi yg harusnya
menjadi pengalaman kita jika sungguh sungguh menghayati makna Natal itu, yakni
antara lain:
Natal adalah Api Harapan Baru. Saat engkau
merasa sendiri karena tidak ada yang perduli, saat hatimu galau tak menentu, saat
engkau rasa hidupmu tidak lagi berarti, saat engkau merasa bebanmu semakin berat,
saat engkau merasa masa depan tak lagi pasti, jangan engkau goyah!!. Ketahuilah
Tuhan Yesus Kristus lahir dan hadir untukmu dan untukku. DIA mengerti segala yg
kita alami dan DIA setia untuk memberikan kita kekuatan mengatasi semua
tantangn hidup dan tantangan pelayanan. Tuhan Yesus Kristus akan segera turun
tangan saat diriku dan dirimu ada didalam batas akhir daya tahan. Tujuannya adalah supaya menjadi kesaksian bagi banyak orang. Sebab itu walau kepala
sudah botak sebagian, walau rambut yg dahulu sangat hitam telah menjadi uban,
tetaplah percaya...!!!
Ucapan “Selamat Natal”, tidak perlu
terlalu diharapkan. Natal adalah perbuatan Allah, tindakan Allah. Manusia tidak
punya andil distu dan tidak ada jerih-payah yang membuat engkau layak
mendapatkan ucapan, ‘selamat!!’. Ada atau tidak ada orang lain yg mengucapkan
" selamat Natal " kepada kita, sedikitpun itu tidak boleh
mempengaruhi sukacita natal orang percaya. Suka cita karena menikmati tindakan
konkrit dari Tuhan Yesus Kristus. Sebab yg paling utama dalam Natal tersebut
adalah kesadaran bahwa "Tuhan menghampiri saya, DIA memperdulikan
saya!!", Haleluya. Hari raya natal berbeda jauh dengan hari raya lebaran. Hari raya natal adalah menerima lawatan Allah. hari raya lebaran adalah perayaan atas keberhasilan melakukan puasa. Sebab itu umat yg melakukan ibadah puasa merasa perlu diapresiasi oleh orang lain dengan mengucapkan "selamat"! Karena itu setiap orang percaya harus menyadari
bahwa kegembiraan Natal adalah berkaitan dengan Penghargaan Tuhan kepada saya
yg penuh dgn kejahatan dan yang penuh kelemahan. Maka teruslah berjuang dan
tetaplah semangat.
Natal membuktikan Tuhan itu concern
dengan janji-Nya. Dia tepat janji!!. Saat manusia berdosa, DIA menegur,
mencari, memanggil sambil memberikan janji-Nya. Tuhan sangat perduli atas hidup
kita. DIA menyertai kita senantiasa. Mari kita jalani hidup ini apa adanya.
Tetap semangat, Jujur, tulus dan berlimpah syukur. Tuhan kita adalah
Tuhan yang setia. Sekali DIA berjanji pasti DIA genapi. Sebab itu sebagai orang
percaya, kita harus ikut Tuhan dengan berpegang teguh terhadap janji. Suami
menggenapi janji demikian juga isterinya. Orang tua kepada anaknya dan anak
terhadap orang tuanya. Suami isteri yang sama sama memiliki kualitas iman yg
sama dan konsisten terhadap janjinya akan berdampak signifikan terhadap
keharmonisan keluarga. Mereka sama-sama bertumbuh, mereka tdk saling
menyalahkan dlm kesusahan. Mereka sepakat melakukan kebaikan. Sepakat untuk
berkorban dan menjauhkan diri dari persekongkolan kejahatan. Seisi
keluarganya pasti berhasil dan terberkati.
Natal mendorong kita utk terus beribadah
dan melayani Tuhan. Datang beribadah menyembah TUHAN merupakan keuntungan
besar. Dipanggil dan diurapi melayani pekerjaan Tuhan Yesus Kristus merupakan
berkat dan kesempatan besar. Dirumah Tuhan itu kita menikmati lawatan Tuhan
Yesus Kristus yg menyucikan sekaligus membebaskan. Maka teruslah focus saat
didalam gereja. Jangan biarkan apapun mengalihkan hatimu dari penyembahan.
Pelayanan dan penyembahan menyehatkan rohani dan menyehatkan jasmani. Orang yg
sehat itu terus bentumbuh. Secara rohani ia terus bertumbuh dan tidak boleh
berhenti, sebab sekali ia berhenti kemunduran terjadi. Tidak boleh pula berpuas
diri karena jika demikian ia jatuh ke titik awal lagi dan lemah. Sebaliknya
secara jasmani orang yg sehat terus bertumbuh sampai ke satu titik dia tidak
bisa bertumbuh lagi. Setelah itu tubuh mulai merosot kulit mengkerut, tulang
keropos dan panca indera menurun. Tetapi meskipun pertumbuhan rohani dan
jasmani sifatnya berbeda, dua2nya membutuhkan hal
yg sama yaitu berjuang. Berjuang supaya terus beribadah dan berjuang supaya
terus semangat melayani pekerjaan Tuhan. Orang yg ingin rohaninya terus
bertumbuh harus berjuang, dan orang yg ingin jasmaniahnya merosot perlahan harus tetap kuat, juga harus berjuang. Dan supaya memiliki semangat
juang membutuhkan kuasa Rohkudus dan kasih dari tempat tinggi. Untuk kasih dan
kuasa itulah Tuhan Yesus Kristus lahir dan hadir ditengah tengah kita didalam
kita, Immanuel, Haleluya. Selamat Natal, Amin. (Pendeta
Haposan Hutapea )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar