1 Tawarik 27:16-34
Ahitofel adalah penasehat raja; Husai orang Arki adalah sahabat raja (ay
33)
Tuhan merancang
teman sepersekutuan itu menjadi sahabat yg baik. Menjadi sahabat berarti
menjadi teman yg berani membuka diri dan membuka masalahnya dan menjadi seorang
teman yg berani menerima keterbukaan sahabatnya. Yesus Kristus menunjukkan
kualitas dan tujuan persahabatan yg sesungguhnya, yaitu terbuka, percaya dan
dapat dipercayai.
Persahabatan didalam KRISTUS membuat yg berbeban
berat mengalami kelegaan. Saat sahabat mengalami kegelapan, kita memberi
penerangan. Bagai matahari pagi bagi bumi kehadiran dan empaty teman sangat
dibutuhkan sahabat. Selain memberi terang, matahari itu menghangatkan, menghidupkan
sekaligus memekarkan, demikianlah sikap seorang sahabat yg diutus Yesus Kristus.
Kita menjadi matahari yg memberi kekuatan buat sahabat kita. Dengan demikian
sahabat tetap bersemangat, terus berjuang dan akahirnya menikmati kemenangan. Dengan
kehadiran dan keperdulian sahabat semua yang awalnya terasa samar dan gelap
jadi terang benderang sehngga sahabat kita tiba ditujuannya. Apa yang harus
kita tunjukkan supaya kita menjadi sahabat yang baik setiap waktu?
Pertama, menyadari hidup
tidak selalu mulus. Yang baik dan yg
buruk mewarnai hari yg kita lalui. Reaksi kita seringkali berkaitan dengan
situasi yg kita alami. Manusia dibedakan
berkaitan dengan cara pandang.Saat situasi baik, kita senang tetapi saat
situasi buruk kita bereaksi keras. Ada org yg cenderung focus hanya kepada
masalah, hidupnya sepi dan biasa2. Sebaliknya ada orang yg mampu melihat
peluang dibalik masalah, hidupnya ceria, banyak kawan serta berlimpah rezeki.
Kita dipanggil menjadi seorang yg berusaha supaya orang lain tetap tenang saat
tertekan dan tetap yakin saat tantangan menghadang. Kita dipanggil supaya
setiap sahabat kita menyadari bahwa dibalik hujan ada pelangi, didalam
kekelaman malam ada bintang yg cerlang cemerlang. Allah turut bekerja dibalik
segala sesuatu. Kita dipanggil supaya sahabat menyadari bahwa sampah sekalipun
bisa di daur ulang jadi sesuatu yg bernilai, besi yang berkarat dapat didaur
ulang dan berharga mahal dan situasi yg sulit bisa jadi sebuah misteri yg penuh
rezeki. Didalam Tuhan Yesus Kristus semua serba mungkin. Buang sikap mudah putus
asa.
Kedua, Bergumul didalam Tuhan menumbuhkan Iman. Dan iman seperti itu membuat
seseorang sanggup melihat peluang dibalik masalah. Salah satu bukti kualitas
iman kita adalah sikap kita saat sahabat terpuruk. Jika kita perduli saat dia jatuh
miskin, jatuh pada dosa, jatuh pada masalah atau jatuh pada hal lain, itulah
saatnya Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dan saudara kita di kuatkan, iblis
dikalahkan. Perduli itu mengundang rezeki, menumbuhkan energi dan membuat wajah
berseri.
Saat Daud Berjaya terkenal sebahai seorang
maharaja, banya orang mendekat dan bersahabat dengan raja, namun saat Daud
terancam kalah dan kehilangan kuasa satu persatu sahabatnya bertindak kontra. Ahitofel
salah satunya. Dari orang yg paling dekat dan paling dipercaya oleh raja, dia menjadi
penghianat. Persahabatnnya pudar dalam sekejab. Ahitofel hanya sahabat saat
senang, akibatnya akhir hidupnya sangat tragis.
Sebagai persekutuan, setiap anggota jemaat
dipanggil dan dirancang menjadi sahabat karib bukan sekedar sesame anggota Aletheia.
Sebab itu mari memberi hati, berusaha membangun empati. Rubuhkan tembok
penghalang dan kita dirikan kebersamaan. Bukankah didalam kebersamaan ada
kekuatan? Amin (Pendeta Haposan Hutapea, STh)