Kejadian 11:1-9
Dan Ia berfirman: “mereka
ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Inibarulah permulaan usaha mereka;
mulai dari sekarang apapun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan
terlaksana (ay 6)
Satu dalam Tuhan itu indah luarbiasa, karena akan menikmati keberhasilan (Mazmur
133:1-3). Keluarga yang menyatu akan lebih berhasil dan lebih berbahagia dari
keluarga yang tidak harmonis. Suami-isteri yang berjalan bersama pergi ke gereja, yang
bertobat bersama-sama, bahkan melayani bersama-sama, akan menjadi suami-isteri
yang sangat berbahagia. Sebab saat ada masalah, mereka mencari jalan keluar bersama. Mereka
saling menguatkan, saling menopang. Saat senang, mereka saling bersuka didalam
Tuhan, Haleluyah!!
Keluarga
adalah gereja mini. Panggilan gereja untuk bersekutu, bersaksi dan melayani, Tuhan
rancang untuk dimulai di rumah Tangga. Itulah sebabnya setiap keluarga Kristen
dipanggil membuat Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala Rumah tangga (Matius 5:22-24). Menempatkan Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala keluarga
itu berarti anggota keluarga tersebut meniru cara hidup Yesus dan melakukan
firman-Nya dalam hidup sehari-hari.
Saudara, Tuhan rindu agar berkatnya itu dapat dinikmati bersama.
Dia memanggil pria dan wanita menjadi suami-isteri supaya menjadi rekan
sekerja-Nya (1 Kor 3:9) menaklukkan bumi dan mengusahakan bersama-sama
(kej 1:28). Firman Tuhan mengatakan, sia-sia orang yg membangun rumah
tanpa Tuhan (Maz 127). Di bagian lain Dia bersabda, berbahagialah suami-isteri
yang takut akan Tuhan (Mazmur 128). Jika suami-isteri harmonis bahagia,
anak-anak pasti bahagia. Mereka betah dirumah dan menjadi pribadi yang tahan
uji serta berdaya juang tinggi. Merekalah pribadi penyongsong masa depan yg
gilang gemilang serta perkasa dibumi (Mazmur 112:2).
Sebab itu, marilah kita masuk dalam
rencana keberkatan-Nya. Sepakatlah di dalam ajaran Tuhan Yesus Kristus sebab ajaran Kristus itu membahagiakan sekaligus membebaskan. Seorang suami menerima isteri apa adanya dan isteri menghargai suami sebagaimana
mestinya (Filipi 2:2-3). Amin.
(doaku menyertai setiap saudara)