Sabtu, Juni 15, 2019

STRONG FAITH

1 Sam 17: 40-50
Ketika orang Filistin bergerak maju menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu (48) 
Goliath orang Filistin itu menghadang, Raja Saul beserta pasukannya gemetar. Saat Goliath menantang dengan lembing dan pedang, Saul dan pasukannya mundur ketakutan. Iman orang Israel tumbang dan lutut mereka goyah, orang Filistin sesumbar meang..!
Mengapa laskar Israel mundur dan gemetar? Karena mata mereka hanya tertuju pada penghalang yang besar dan musuh yang kuat. Semakin laskar Israel berhitung, mereka semakin focus pada kelemahan. Semakin mereka melihat fakta mereka pun semakin kehilangan pegangan. Tak ada lagi yang sanggup mereka lakukan selain mengangkat bendera putih, menyerah! Mereka siap takluk dan siap menjadi budak sebagai pecundang. Situasi mereka betul betul memburuk, krisis.
Daud datang dan keadaan pun berubah. Daud bergerak dan berpikir dengan cara yang berbeda. Ia melihat musuh dengan pandangan yang berbeda. Ia tidak fokus pada fostur  Goliat yg besar, tidak pula fokus pada canggihnya pakaian besi yang dikenakannya. Daud focus pada dampak negative akibat pakaian besi tersebut. Ia tidak fokus pada postur yang besar tetapi focus pada sisi negative fhisik besar Goliath. Daud menyadari, Goliat memakai perlengkapan perang yang benar dan hebat, tetapi pakaian tersebut tidak cocok di arena pertempuran satu lawan satu. Daud sadar, Goliat yang besar serta persenjataannya yang lengkap tersebut merupakan sebuah tantangan besar. Secara fhisik Daud kalah dan secara tehnologi senjata dia sangat tertinggal. Namun pandangannya tidak berhenti kepada tantangan besar tersebut, melainkan  tertuju kepada Tuhan yang Maha besar. Semakin besar tantangan yang di hadapi semakin kuat dia bergantung kepada Dia Yang Maha Besar, inilah karakter orang ber iman sejati, Haleluyah!!!!
Sebagai orang Kristen kita perlu bersikap seperti Daud. Kalau kita dihadang rintangan, carilah jalan lain untuk maju, hadapi dengan kesungguhan, cerdas dan penuh ketekunan. Potensi harus dimaksimalkan. Iman harus diandalkan dan percaya penuh  pada Firman Tuhan. Dalam ayat 48 dikatakan, saat orang Filistin maju, Daud tidak mundur. Sebaliknya ia berlari menghampiri Goliat dan menyerang secara kilat. Kita perlu memadukan iman dan keberanian serta strategi dan kuasa Tuhan, hasilnya pasti dahsyat. Saat momentum datang, cepat dan cerdaslah berhitung, dengan demikian peluang berwujud  kemenangan
Melihat persoalan dengan positif itu penting  dan sangat menentukan. Daud tampil dan menang karena dia mengaplikasikan iman dan pengalamannya yang sudah teruji. Berbeda dengan laskar Israel yang percaya kepada Tuhan tetapi  perbuatan nihil dan hampa pengalaman.
Goliat jatuh dan takluk karena ia angkuh dan salah hitung. Goliat hanya bergantung dengan perlengkapan perangnya yang hebat serta perisai yang canggih. Goliat tidak mampu melihat tangan Tuhan yang ter-acung. Gerakannya jadi lamban di medan yang membutuhkan kecepatan. Ia lupa bahwa pertarungan yg sedang dia hadapi bukan massal, melainkan satu lawan satu. Sikap sombong dan angkuh itu menjatuhkan diri sendiri. Kekalahan bermula dari kesombongan. Sebab itu menjauhkan sikap sombong dan sembrono itu sangat penting. Karena kesombongan adalah awal kejatuhan. Sebaliknya melangkah dengan iman itu harus! Karena saat bertindak dalam iman itulah kuasa dan mukjizat Tuhan dinyatakan.
Apakah Saudara saat ini sedang menghadapi ‘Goliat-goliat’ kehidupan? Jangan berhenti karena ‘Goliat’ tersebut. Mari bertindak seperti Daud. Tetap memandang Tuhan. Ingatlah kuasa-Nya yang besar. Bertindaklah cepat dengan cara yang benar dan nikmatilah kemenangan besar. Ingatlah ini, asal dengan iman yg kuat kita berjuang, didalam krisis sekalipun pasti masih ada harapan. Amin. 

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...