Jumat, Juli 15, 2016

KEMANAKAH ARAH HIDUP ANDA?

(Mazmur 119:1-40)
Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu (Mazmur 119:32)
Sesungguhnya setiap orang menghadapi situsasi yang sama yakni bagaikan kapal yg berlayar dihamparan laut yang  luas, bergelombang dan samar arah. Didalam perjalanan berlayar itu banyak yang tersesat, terhempas gelombang bahkan tak sedikit yang tenggelam. Sebagai orang Kristen kita pun menghadapi situasi yang sama. Tuhan memanggil kita untuk terus berlayar. Malam yang pekat, badai dan gelombang tinggi tak boleh membuat kita berhenti. Tuhan itu setia, Dia memperlengkapi kita dengan firman-Nya. Firman itu menjadi kekuatan menghadapi badai dan gelombang. Firman itu menjadi suluh didalam perjalanan. Firman itu bagai kompas didalam ruang kemudi kapal. Dengan benda kecil itu seorang nakhoda mampu melihat arah yg dituju menembus segala macam penghalang indra jasmani. Kompas terus bekerja Saat matahari tertutup awan dan saat matahari sudah tenggelam. Kompas menuntun saat manusia bingung. Intinya dalam segala keadaan, kompas itu tetap menunjuk arah yg harus ditempuh. Yang taat dan setia, aman, dan sampai ditujuan, yang membuat jalan sendiri dan mengandalkan kekuatan sendiri, tumbang dan gagal.
Didalam dunia yang gelap ini, kita membutuhkan Kompas. Di saat situasi hidup semakin tidak pasti, saat batas-batas kebenaran dan kejahatan manusia begitu samar, disaat pengaruh dosa dan kompromistis nilai menggejala dimana-mana, saat toleransi dan kasih ter-erosi dan saat hati manusia telah banyak yang membatu serta saat telinga orang mulai tuli terhadap jeritan sesama, kita membutuhkan kompas sorgawi. Dan kompas tersebut  adalah Firman Allah. Kompas sorgawi firman Allah tersebut menolong manusia membangun diri dgn norma-norma, sehingga dlm segala hal mengetahui motiv-motiv  yg berujung pada integritas dan kredibilitas diri. Kemuliaan Tuhan didahulukan dari pada kemuliaan diri sendiri. Nilai-nilai iman dipakai sebagai dasar menetapkan sasaran-sasaran hidup dan tetap di pegang sampai mati. Dengan berpatokan firman kita tidak terpaku pada insting atau bisikan hati  yg sering ditunggangi seteru abadi. Dengan Sabda Sang Illahi kita mampu menguji suara hati sehingga takluk pada kebenaran sejati. Dengan demikian kita masuk pada tujuan Tuhan, yakni menikmati hidup yang diberkati. Cara hidup yang luhur dengan metode kerja yg kudus serta  ethos kerja yg berkualitas jika dipadukan dgn tujuan hidup yang lurus akan membuat kita tiba dihasil  yg besar. Metode terbaik yang actual sepanjang zaman hanyalah metode yg diajarkan Firman Tuhan (2 Tim 3:16-17, Yosua 1:7-9; Mazmur 1:1-3).
Tuhan Yesus datang supaya kita memiliki hidup dan memilikinya dalam segala kelimpahan. Artinya, Ia mau orang yang percaya itu menjadi pemenang. Oleh sebab itu Dia memberikan “Kompas”, yakni Firman Allah. Di dalam firmanNya kita menemukan arah yang jelas, metode yang jelas serta hasil yang maksimal. Kompas kapal dapat rusak karena waktu, namun Kompas sorgawi yakni firman Tuhan tak pernah salah dan tak pernah ketinggalan zaman. Firman Allah yakni Alkitab adalah kebenaran sekaligus merupakan wujud penyataan Allah yang Dahsyat. Dalam nats diatas Raja Daud membuat sebuah keputusan untuk mengikuti petunjuk (rambu-rambu) Tuhan. Dalam keputusan tersebut terindikasi sebuah keyakinan. Dan tersirat pula sebuah pengalaman perjalanan ygpernah gagal dan mengecewakan. Tetapi saat Raja Daud bertobat, dia dipulihkan oleh Tuhan. Melalui ayat tersebut Raja Daud seakan berkata: Tak ada kata terlambat. Dari pada selamanya tersesat, lebih baik berbelok arah saat ini juga.
Saudara, Mari kita kaji kembali arah hidup yang sedang kita jalani. Kita kritisi persepsi hati yang tersembunyi dan kita uji konklusi nilai diri setiap pribadi, kemudian kita sesuaikan dengan kompas Iman yaitu firman Tuhan. Jangan buat arah sendiri, atau ikut arah yang serampangan, sebab hal itu membuat anda tersesat, gagal dan tenggelam dilaut yg dalam. Ikutilah arah Tuhan dan sabarlah berjalan diarah tersebut, maka engkau pasti tiba di pelabuhan yg sesungguhnya. Jika engkau suka mabok, bermain judi atau berselingkuh, bertobatlah!! Dari pada uangmu habis untuk mabok, lebih baik kau gandeng isterimu pergi kesalon. Pulang dari salon dia akan melayani engkau dengan sukacita. Dari pada uangmu habis main judi, lebih baik kau ajak anak-anakmu jajan dan makan mie ayam. Maka anak-anakmu dengan rasa aman dan bangga akan merebahkan kepalanya dibahumu. Dari pada menghabiskan uang demi hoby dan kebutuhanmu sendiri, lebih baik kau mengajak seisi rumah tanggamu pesiar-pesiar, maka engkau akan heran sebab hatimu akan berbunga-bunga bahagia, dan rezekimu akan bertambah-tambah, haleluyah......!
Memang, merubah kebiasaan buruk itu sulit, tetapi jika dilakukan dengan totalitas dan kesunguhan, pasti bisa!!! Mulailah saat ini juga, sebab langkah awal sangat menentukan. Hapal dan perkatakan firman Tuhan, maka bapak ibu akan termotivasi melakukannya. Firman tersebut akan memberikan saudara kopmitmen untuk berubah. Wajahmu akan berseri, mulut akan penuh senandung dan rumahtanggamu penuh canda tawa. Rona-rona bahagia menjadi milik seisi anggota keluargamu. Bukankah kita menginginkan hal tersebut terjadi...........! Amin. (Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarilah aku terus menerus supaya saya lebih turut tindakan yang membawa kebahagiaan buat isteri, suami dan anak-anakku. Amin


Cara Hidup Diberkati

(Maz 41:1-10)    
Berbahagialah org yg memperhatikan org lemah! Tuhan akan meluputkan dia pada waktu celaka
Mengapakah orang yang memperhatikan orang lemah itu berbahagia? Bukankah org yg lemah itu tidak akan sanggup membalas kebaikan orang diterimanya? Bukankah memperhatikan orang kuat itu jauh lebih memberi keuntungan? Jawabannya ialah: karena tugas memperhatikan orang lemah itu merupakan panggilan sekaligus kewajiban dan wujud ketaatan kepada Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya, korban seperti itu menghasilkan kebahagiaan, Haleluyah…..! Lain halnya kalau memperhatikan orang yang kuat. Perbuatan seperti ini bersifat umum karena biasanya dilakukan banyak orang. Tujuan orang memperhatikan orang kuat biasanya untuk mencari muka dan motivasi terselubung. Memperhatikan org kuat  itu kelihtannya akan mendapatkan yg lebih baik. Namun sesungguhnya berpotensi besar menuai kecewa. Sebabnya ialah selain karena yang dilakukan gaungnya kurang, perbuatan cari muka seperti itu akan menuai antipati dari orang lain.
Memperhatiakn orang lemah artinya, ber-diakonia! Diakonia adalah sebuah kesaksian gereja yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab melalui diakonia, gereja menunjukkan solidaritasnya kepada mereka yang kurang beruntung dan yang dilupakan orang. Selain itu dengan ber-diakonia, gereja menunjukkan kasih Kristus yg sudah lebih dahulu ber- diakonia kepada dunia. Intinya, Diakonia adalah mercusuar kekristenan yg olehnya setiap orang dapat melihat dan menikmati makna kekristenan yang sejati. Sama seperi kapal ditengah laut mampu menghindari karang karena peranan mercusuar ditengah kegelapan, demikianlah seharusnya orang Kristen ditengah kegelapan dunia. Oleh sebab itu kita perlu memahami unsur-unsur dibalik ber diakonia, yaitu: Dengan ber-diakonia, setiap individu, keluarga dan lembaga gerejawi menunjukkan, bahwa  kualitas imannya tidak hanya ditunjukkan dengan pengetahuan melainkan juga didukung melalui  tindakan nyata dengan menyelamatkan orang lain dari segala bentuk kelemahannya. 
Dengan Ber-diakonia setiap Kristen menujukkan dirinya sebagai pengikut Kristus. Ia tidak hanya mengetahui, tetapi juga dikuasai kasih Kristus sekaligus mau menyalurkan kasih tersebut. Ber-diakonia bukanlah memberi dengan ala kadarnya, melinkan sebuah persembahan khusus. Ber-diakonia bukanlah ber-amal seperti memberi kepada pengemis, melainkan memberi karena bersyukur atas Diakonia Tuhan yang sudah diterima dalam bentuk keselamatan, kelimpahan, kesehatan dan pemeliharaan yang ajaib. Artinya, Yesus menyuruh kita ber diakonia untuk menunjukkan, bahwa kita adalah pengikut-Nya sekaligus Rekan sekerja Tuhan untuk melanjutkan tugas men-diakonia dunia yang sedang menuju jurang kebinasaan.
Dengan ber-diakonia kita menunjukkan kualitas iman yg sesungguhnya, yakni iman yang tidak mati karena disertai dengan perbuatan (Yakobus 2:17).
Dengan ber-diakonia kita memilki gambaran tuaian yang akan kita terima di kemudian hari. Bagaimanakah bentuk tuaian tersebut? Dibawah ini bentuk tuaian seperti yang dikatakan nats diatas, yaitu:
·    Orang yang berdiakonia pasti semakin berbahagia
·    Orang yang berdiakonia pasti akan menikmati perlindungan yang sempurna
·    Orang yang berdiakonia akan menikmati kemenangan demi kemenangan
·    Orang yang berdiakonia akan diberi kekuatan menahan  sakit
·    Orang yang berdiakonia akan menikmati mujizat kesembuhan, Haleluya........!
Mari sebagai gereja, sebagai keluarga kristiani dan sebagai individu kita nikmati janji Tuhan dengan ber – diakonia, amin!!!! Tuhan Yesus Memberkati      (doaku menyertai saudara, Pdt haposan Hutapea STh, MA)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...