Minggu, Desember 14, 2014

Anak berhasil, Orang tua bahagia ( Efesus 6:1-9 )

Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di Sorga dan Ia tidak memandang muka (ay 9b)
Shalom saudara di dalam Kristus. isi renungan hari ini saya sadur utuh dari akun tema saya 
Seorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.
Direktur mengetahui bahwa dari cvnya, si pemuda memiliki akademik yg baik. Kemudian dia bertanya" apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah ?" Kemudian si pemuda menjawab tidak.
"Apakah ayahmu yg membayar uang sekolah ?"
"Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayarkannya"
"Dimana ibumu bekerja ?"
"Ibuku bekerja sebagai tukang cuci."
Si direktur meminta si pemuda utk menunjukkan tangannya. Si pemuda menunjukkan tangannya yg lembut dan halus.
"Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju ?"
"Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku."
Si direktur mengatakan "aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu. Kemudian temui aku esok hari."
Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi. Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya. Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya. Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kali dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan penuh luka. Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.
Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yg setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah. Luka di tangan ibunya merupakan harga yg harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam2 mencuci semua pakain tersisa untuk ibunya. Malam itu, ibu dan anak itu berbicara panjang lebar. Pagi berikutnya, si pemuda pergi ke kantor direktur. Si direktur menyadari ada air mata di mata sang pemuda. Kemudian dia bertanya, "dapatkah kamu ceritakan apa yg kamu lakukan dan kamu pelajari tadi malam di rumahmu ?"
Si pemuda menjawab," saya membersihkan tangan ibu saya dan juga menyelesaikan cuciannya. Saya sekarang mengetahui apa itu apresiasi. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi diri saya seperti sekarang. Dengan membantu ibu saya, baru sekarang saya mengetahui betapa sukar dan sulitnya melakukan sesuatu dengan sendirinya. Dan saya mulai mengapresiasi betapa pentingnya dan berharganya bantuan dari keluarga". Si direktur menjawab,"inilah yg saya cari di dalam diri seorang manajer. Saya ingin merekrut seseorng yg dapat mengapresiasi bantuan dari orng lain, seseorang yg mengetahui penderitaan orang lain ketika mengerjakan sesuatu, dan seseorang yg tidak menempatkan uang sebagai tujuan utama dari hidupnya. Kamu diterima !!"
Seorang anak yang selalu dilindungi dan dibiasakan memberikan apapun yg mereka inginkan akan mengembangkan " mental ke'aku'an" dan selalu menempatkan dirinya sebagai prioritas. Dia  tidak akan peduli dengan jerih payah orangtuanya. Apabila kita tipe orang tua seperti ini, apakah kita menunjukkan rasa cinta kita atau menghancurkan anak2 kita ? Kamu dapat membiarkan anak2mu tinggal di rumah besar, makan makanan enak, les piano, menonton dari TV layar besar. Tetapi ketika kamu memotong rumput, biarkan mereka mengalaminya juga. Setelah makan, biarkan mereka mencuci piring mereka dengan saudara2 mereka. Ini bukan masalah apakah kamu dapat memperkerjakan pembantu, tetapi ini karena kamu ingin mencintai mereka dengan benar. Kamu ingin mereka mengerti, tidak peduli seberapa kayanya orangtua mereka, suatu hari nanti mereka akan menua, seperti ibu si pemuda. Yang terpenting, anak2mu mempelajari bagaimana mengapresiasi usaha dan pengalaman mengalami kesulitan dan belajar kemampuan untuk bekerja dengan orang lain agar segala sesuatu terselesaikan.  Disadur utuh dari facebook: account Eka Fiarsa


Jumat, Desember 12, 2014

Selamat Ber akhir Tahun

( Mazmur 90:1-6 )
Sebab dimata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga diwaktu malam (ayat 4)
Hari terasa singkat. Tak terasa kita sudah tiba dihari ini. Hari ini adalah Minggu - minggu terakhir di 2014. Dalam segala hal kita tentu dipenuhi rasa sukacita yang luar biasa, sebab diberi kesempatan untuk menjalani hari demi hari dalam keselamatan dan keberhasilan. Saudara, itulah untungnya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus!!
Terlebih dari pada itu kita sangat berlimpah sukacita karena terbukti Firman Tuhan kita adalah “Ya” dan “Amin”, sebab Providensia Allah tergenapi diseluruh perjalan hidup kita. Kita sehat, diberkati pekerjaan, kesehatan, sekolah dan pelayanan kita, maka kuatkan dan teguhkan selalu iman saudara !! Haleluyah……
Memang, waktu pasti berlalu seperti dunia ini yg pasti berlalu! Hal itu tidak dapat kita pungkiri. Namun satu hal yang kita perlu renungkan ialah bagaimana cara kita mengisi  waktu yang Tuhan karuniai. Dia yang menciptakan waktu dan yang memberi kita kesempatan untuk menjalani waktu, tentu ingin melihat  kita sungguh-sungguh dapat mengoptimalkan waktu tersebut untuk melakukan semua yang Tuhan kehendaki. Tuhan Yesus Kristus memanggil kita mengisi waktu dengan mengabdi, bersekutu, sekaligus melayani pekerjaan Dia yang Maha suci. Sebab itu jika selama ini kita banyak membuang-buang waktu, mari kita bertobat (Mazmur 90:9-12) 
Didalam mengisi waktu, terkadang kita bergumul keras, berdoa bertekun, tetapi waktu Khairos juga yang berlaku. Itulah sebabnya kita harus berpegang teguh kepada Tuhan Yesus Kristus yang tak pernah berlalu.
Dalam nats di atas disebutkan, di mata Tuhan seribu tahun sama dengan satu hari saja. Hal itu menunjukkan betapa tidak ber-artinya jangka waktu yang dapat kita nikmati dibanding dengan kekekalan Tuhan. Namun meskipun demikian bukan berarti kita tidak bersyukur atas segala rahmat yang diberikan, sebaliknya, kita perlu menatalayani waktu sehingga benar-benar produktif (Ef 5:16)
Sebagai rekan kerja Allah kita mengoptimalkan waktu untuk menunaikan tugas melaksanakan Amanat Agung. Jika kita taat maka kita akan melihat penyataan kuasa-Nya yang ajaib dan menikmati penyertaan-Nya yang kekal. Sebaliknya jika kita ingkar, kepercayaan kita kepada Tuhan menjadi sia-sia. Sebab kuasa dan berkat Tuhan itu hanya dinikmati setiap orang yg melakukan kehendak-Nya. Intinya, Waktu yg singkat harus dipakai melakukan sesuatu yg memastikan kita manikmati waktu yg panjang didunia, serta masuk di zona waktu yg tak berkesudahan didalam kekekalan Sorgawi.
Sebab itu dihari ini kita perlu merenungkan tiga hal, yaitu: 
Pertama, Karena kita mampu mengisi waktu dengan efektif, banyak hal yang telah kita lakukan dan banyak pula yang sudah kita raih. Baik itu sebagai pribadi, sebagai keluarga, dan sebagai jemaat Tuhan. Haleluyah terpujilah nama Tuhan, Bersukacitalah!!
Kedua, Setelah kita tiba di hari ini, tentu beragam rasa, harapan, bahkan kekuatiran teraduk menjadi satu. Hari Natal yang sudah kita rayakan dan akhir Tahun yg diambang pintu, menumbuhkan perenungan sendiri. Apa yang harus aku kenakan dan kemana  aku harus berakhir Tahun? Merupakan dua pertanyaan yg sering muncul setiap bulan Desember. Saudara, jangan ragu dan jangan pikirkan hal-hal yang tidak terjangkau dan yang tidak begitu perlu. Kita harus mengingat satu hal, yakni: Tuhan yang Maha Kuasa itu adalah  “Imanuel”. Tuhan Yesus Kristus selalu setia akan janji-janjiNya dan akan terus membawa kita  yang percaya kepada rencana-Nya yang indah. Dia tidak akan membiarkan kakimu goyah. Dialah kekuatan sekaligus perisai  kita. Bersama Tuhan Yesus Kristus kita pasti terpelihara. Tak akan ada yang sanggup bertahan menghadapi kita sebab malaikat-Nya berperang bersama kita (Maz 91:5-11)
Ketiga, Disetiap hari  yang kita lalui kita perlu menguji diri, sudah sejauh mana kita memberi korban syukur kepada Tuhan dan pekerjaanNya?. Dan sebanyak apa yang sudah kita Persembahkan kepada Tuhan sebagai bukti pengakuan akan penyertaan-Nya?. Kita tentu terpanggil untuk merenungkan naungan kuasa kasih Tuhan Yesus Kristus yang ajaib. Dia, Yesus Kristus menjaga, menolong sekaligus menyertai kita sampai hari ini. Itu merupakan berkat terbesar. Sudah selayaknyalah kita memberikan korban dan syukur atas perbuatan itu.
Tuhan bersabda: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu (Yer 31:3). Itulah rahmat yang sudah kita nikmati sekaligus menjadi jaminan yang kita miliki sampai selama-lamanya, Haleluyah..., Amin

Sabtu, November 22, 2014

Sukses anak, bahagia orang tua ( Efesus 6:1-9 )

Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di Sorga dan Ia tidak memandang muka (ay 9b)
Shalom saudara di dalam Kristus. isi renungan hari ini saya sadur utuh dari akun teman saya Eka F. Isi ceritera dibawah ini pasti dapat menjadi berkat bwt saudara. Apakah saudara sebagai oran tua  atau anda sebagai seorang anak dihadapan orang tua yang mungkin sedang berjuang meraih impian atau sedang menikmati hasil perjuangan saudara.
Seorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.
Direktur mengetahui bahwa dari cvnya, si pemuda memiliki akademik yg baik. Kemudian dia bertanya" apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah ?" Kemudian si pemuda menjawab tidak.
"Apakah ayahmu yg membayar uang sekolah ?"
"Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayarkannya"
"Dimana ibumu bekerja ?"
"Ibuku bekerja sebagai tukang cuci."
Si direktur meminta si pemuda utk menunjukkan tangannya. Si pemuda menunjukkan tangannya yg lembut dan halus.
"Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju ?"
"Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku."
Si direktur mengatakan "aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu. Kemudian temui aku esok hari."
Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi. Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya. Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya. Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kali dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan penuh luka. Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.
Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yg setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah. Luka di tangan ibunya merupakan harga yg harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam diam mencuci semua pakain tersisa untuk ibunya. Malam itu, ibu dan anak itu berbicara panjang lebar. Pagi berikutnya, si pemuda pergi ke kantor direktur. Si direktur menyadari ada air mata di mata sang pemuda. Kemudian dia bertanya, "dapatkah kamu ceritakan apa yg kamu lakukan dan kamu pelajari tadi malam di rumahmu ?"
Si pemuda menjawab," saya membersihkan tangan ibu saya dan juga menyelesaikan cuciannya. Saya sekarang mengetahui apa itu apresiasi. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi diri saya seperti sekarang. Dengan membantu ibu saya, baru sekarang saya mengetahui betapa sukar dan sulitnya melakukan sesuatu dengan sendirinya. Dan saya mulai mengapresiasi betapa pentingnya dan berharganya bantuan dari keluarga". Si direktur menjawab,"inilah yg saya cari di dalam diri seorang manajer. Saya ingin merekrut seseorng yg dapat mengapresiasi bantuan dari orng lain, seseorang yg mengetahui penderitaan orang lain ketika mengerjakan sesuatu, dan seseorang yg tidak menempatkan uang sebagai tujuan utama dari hidupnya. Kamu diterima !!"
Seorang anak yang selalu dilindungi dan dibiasakan memberikan apapun yg mereka inginkan akan mengembangkan " mental ke'aku'an" dan selalu menempatkan dirinya sebagai prioritas. Dia  tidak akan peduli dengan jerih payah orangtuanya. Apabila kita tipe orang tua seperti ini, apakah kita menunjukkan rasa cinta kita atau menghancurkan anak2 kita ? Kamu dapat membiarkan anak2mu tinggal di rumah besar, makan makanan enak, les piano, menonton dari TV layar besar. Tetapi ketika kamu memotong rumput, biarkan mereka mengalaminya juga. Setelah makan, biarkan mereka mencuci piring mereka dengan saudara2 mereka. Ini bukan masalah apakah kamu dapat memperkerjakan pembantu, tetapi ini karena kamu ingin mencintai mereka dengan benar. Kamu ingin mereka mengerti, tidak peduli seberapa kayanya orangtua mereka, suatu hari nanti mereka akan menua, seperti ibu si pemuda. Yang terpenting, anak2mu mempelajari bagaimana mengapresiasi usaha dan pengalaman mengalami kesulitan dan belajar kemampuan untuk bekerja dengan orang lain agar segala sesuatu terselesaikan.  Disadur utuh dari facebook: Eka Fiarsa
Nah, saya ingin saudara merenung sambil menjawab pertanyaan ini: Jika saat ini saudara sedang berjuang belajar: apakah anda menghargai perjuangan orang tua yang selalu berusaha mencukupkan biaya sekolah anda? 
Jika anda sudah bekerja dan tertawa menikmati keberhasilan anda, apakah anda mengingat perjuangan orang tua yg membuat  anda tertawa...? Amin !!!
Doaku menyertai setiap saudara, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Sabtu, Oktober 04, 2014

Apakah Anda Sehat?


Mazmur 107:10-22
Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa
Dalam nats hari ini (ay 17) kita menemukan sebuah kebenaran, yakni: dosa dengan penyakit tertentu berhubungan. Itulah sebabnya, seorang yang sakit walau sudah berobat ke dokter dan rumah sakit ternama, orang tetap sakit tidak sembuh. Mengapa demikian? Sebab  pengobatan medis ternyata bukanlah jawaban terbaik, melainkan pertobatan melalui pengakuan dosa kepada Tuhan dan meninggalkan dosanya. Dalam ayat 19 dikatakan biarlah mereka berseru-seru kepada Tuhan dan taat melakukan firmanNya (ay 20). Berseru-seru berarti sadar dan menyesali kejahatannya dan berkomitmen meningggalkannya. Mendengarkan firman berarti tobat serta ingin diperbaharui terus menerus. Tetapi disinilah masalahnya. Namun bagaimana mereka mendengar firman Tuhan?Sementara  orang berdosa adalah orang yang enggan baca Alkitab, tidak membuka hati terhadap kotbah, bahkan menjauhkan diri dari persekutuan. itulah sebabnya dosa semakin merajalela, beban penderitaan pun semakin berat dan meninbulkan penyakit berbahaya. Bahkan wajahpun cepat keriput mengkerut, sinar mata sayu dan redup, senyumnya kecut dan suka sakit perut.
Tuhan merancang setiap umat-Nya hidup sehat. Jika jasmani sehat, rohani sehat, maka keuanganpun akan sehat. Konkritnya sehat, berhasil dan berbahagia. Uang, prestasi, jabatan dan nama besar bukan sumber kebahagiaan melainkan sekedar ornament keberhasilan. Kebahagiaan yang sejati hanya didalam dan bersama Tuhan (Mazmur 112:1-3; 127:1-2 dan 128).
Apakah yang dimaksud didalam dan bersama Tuhan? Menurut ayat firman Tuhan ini, setiap orang perlu menunjukkan tiga hal, yaitu:
Pertama, Firman Tuhan berkata: Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setiaNya (ay 21) Didalam ucapan syukur ada kuasa, ada kepuasan, ada gairah, ada harapan yang tak pernah berkesudahan dan itu menimbulkan suka cita yang menyehatkan jasmani dan rohani. Wajah jadi cantik karena suka senyum tulus. Mata berbinar karena hati ceria tanpa beban yang menekan. Bersyukur itu perlu danmerupakan indikator kualitas iman seseorang.
Kedua, Firman Tuhan berkata: biarlah mereka mempersembahkan korban…!(ay 22a) Semua agama didunia mengajarkan  rela berkorban. Bahkan hal itu merupakan nilai kristiani yang utama. Bedanya ialah mereka berkorban supaya dosanya diampuni, sebaliknya orang Kristen berkorban karena sudah lebih dahulu menikmati korban Kristus. Berkorban itu mendatangkan berkat dan kesembuhan dalam segala asfek. Sebab dengan berkorban, natural kita sebagai manusia ilahi dapat tersalurkan. Ia bagaikan air segar yang terus mengalir sekaligus membersihkan. Semakin banyak berkorban semakin kita dibersihkan. Didalam berkorban ada kerendahan hati, ada kepuasan diri serta kualitas spiritualitas. Hal itu melenyapkan iri hati, meninggalkan segala bentuk intrik dan menumbuhkan kebersamaan. Karena kita percaya kepada Kristus yang rela berkorban, setiap orang Kristen dituntut menjadi pribadi yang suka berkorban
Ketiga. Firman Tuhan berkata: menceriterakan pekerjaan-Nya dengan sorak sorai (ay 22b).  Orang yang sehat itu senang dan sukacita. Apalagi orang yang menikmati mukjizat Allah. Dan sukacita yang benar ialah menimbulkan sukacita bagi orang lain. Kita dipanggil supaya menjadi berkat. Diberkati untuk memberkati. Kita menerimanya dengan Cuma-Cuma dari Tuhan Yesus Kristus, kita dipanggil untuk berbagi perbuatan Allah tersebut dengan sukacita pula. Bagaimanapun bentuk perbuatan Allah tersebut, kita dipanggil untuk menceriterakannya. Itulah amanat Agung. Agung artinya besar, mulia dan wajib dijalankan sema orang percaya (Matius 28:18-20).
Melalui pesan firman Tuhan hari ini kita diingatkan, dengan melakukan ketiga hal tersebut, yaitu bersyukur, rela berkorban serta bersaksi kita menunjukkan kualitas iman yang sesungguhnya. Dan ketiga hal tersebut sangat dahsyat, berkuasa dan menentukan. Olehnya kita sehat jasmani, sehat rohani dan sehat mental dan financial, haleluyah!!! Itulah sebab Tuhan menghendaki kita mendengar sekaligus melakukan firman-Nya. Artinya, firman Tuhan merupakan jalan yang akan memastikan tubuh kita sehat kuat dan berkemenangan. Tuhan Yesus Kristus sayang kepada kita lebih dari pada kita sayang kepada tubuh kita sendiri. Haleluyah.......!!!
Selamat berjuang saudaraku, doaku menyertai saudara, Amin




Minggu, Agustus 31, 2014

SPESIAL DIHADAPAN ALLAH ( Efesus 4: 1-16 )

Utk memperlengkapi orang2 kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus (12)
Tuhan Yesus Kristus memberi TUGAS yg sangat jelas kepada setiap  umat-Nya. Tugas tersebut ialah  menolong orang lain bertumbuh sehingga menjadi berkat yang besar. Artinya, setiap orang Kristen perlu mengembangkan karakter dewasa, BER IMAN teguh dan berwawasan luas. Hal itu perlu karena di era bebas dan modernitas seperti saat ini, Gereja  harus terdepan dalam inovasi, unggul dalam mewujudkan visi dan kreatif melakukan penetrasi misi. Itulah sebabnya  GBI Aletehia Pamulang mengajarkan prinsip Alkitab secara utuh dan berkesinambungan. Melalui pengajaran, Firman Tuhan diresapi, kemudian dihayati sekaligus ditaati oleh setiap pribadi sehingga terjadi tranformasi diri. Tercipta rekonsiliasi bagi mereka yang lama saling antipati. Muncul harmoni bagi mereka yang lama saling memisahkan diri. Dan terciptanya perubahan perilaku, bagi orang yang memiliki hati yang keras bagai batu. 
Menjadi orang percaya merupakan kesempatan besar dan rahmat besar !! Sebab itu setiap orang harus sungguh-sunguh hidup didalam Tuhan. Jikalau orang Kristen hidup didalam Tuhan, maka Tuhan pun berkarya di dalam hidup orang tersebut, dan orang itu pun berubah. Aplikasinya ialah, Uang untuk mabok lebih baik dialokasikan untuk jajan anak cucu. Uang yg biasanya beli rokok harus dipakai memenuhi gizi anak dan isteri. Uang yang habis karena terlalu sering ke salon, lebih baik untuk persiapan masa depan anak-anak. Dan uang yang biasanya terlalu banyak beli pulsa, lebih baik sebagian dialihkan untuk asuransi JKN. Setiap suami harus puas dengan isterinya sendiri dan seorang isteri harus bersyukur akan suaminya. Setiap orang tua harus bangga karena anak-anaknya dan anak-anak harus bangga atas orang tuanya. Itulah ajaran gereja yang mampu membentuk pribadi jemaat yang berkarakter seperti Kristus, yakni memiliki kasih, Iman yg kuat, dan berpengharapan. Sadar sehat, sadar masa depan serta sadar tentang yang prioritas. Itulah esensi Hukum kasih (Matius 22:37-40), mengasihi Tuhan, mengasihi orang lain dan mengasihi diri. Dan semuanya itu bermula dari persekutuan dengan Tuhan. Orang yang mengalami kasih didalam persekutuan akan lebih mampu mengasihi. Orang yang hidup ditengah-tengah jemaat yang berpengharapan akan memiliki daya tahan, dan orang yang hidup ditengah – tengah jemaat yang  setia dan jujur, akan mampu hidup setia dan berwatak luhur. Intinya, pola pelayanan yang positif, penuh iman dan kasih, sangat berdampak besar terhadap perilaku jemaat. Kehidupan persekutuan yang dipenuhi oleh Roh kudus akan ditransferkan melalui kehidupan orang percaya didalam menunaikan panggilan masing-masing ditengah-tengah dunia. 
Dalam nats diatas disebutkan,  yg harus menjadi serupa dgn Kristus adalah semua  anggota jemaat. Allah tdk hanya menginginkan satu orang, melainkan semua orang.
Itulah sebabnya orang-orang yang menatalayani gereja haruslah orang yang positif , jujur dan mempunyai integritas diri, mampu ber empaty dan mengampuni. Firman Tuhan berkata: sehat pikiran, sehat hati dan sehat perilaku, sehat berelasi.
Visi jemaat GBI Aletheia Pamulang ialah: Membangun Sidang Jemaat Yang Benar dan Berdampak Besar. Untuk menjadi  gereja yang benar bukan hanya karena dibenarkan oleh Dia Pemilik gereja tetapi juga karena gereja tersebut menjalankan tugasnya dengan seutuhnya, yaitu:  
1.      Menatalayani Persekutuan melalui kebersamaan seperti jemaat mula-mula ( Kisah  Rasul 2:42-46;       Mark 16:15,20 )
2.   Menjalankan Pelayanan diatas dasar yg benar ( Matius 16:16-19 )
3.   Membangun hubungan berdasarkan Nilai luhur Kristiani ( Mat 22: 37-40 ) 
Tuhan Yesus Kristus menghendaki semua orang Kristen diberkati dengan berlimpah-limpah. Sebab Yesus datang untuk itu (Yoh 10:10) Namun sangat disayangkan masih begitu banyak orang Kristen jauh dari rancangan Allah yang besar tersebut. Kenapa demikian? Karena orang Kristen hanya mau menerima berkatnya, tetapi tidak mau memberi hidupnya. Orang Kristen mau diberkati tetapi tidak mau memberkati. Ingin dihargai, tetapi tidak mau menghargai. Ingin selalu dimengerti, tetapi tidak mau mengerti. Orang Kristen ingin disapa tetapi tidak mau menyapa. Mari, kita mulai dari diri sendiri .
Saudaraku........, Menjadi seperti Kristus berarti melakukan perbuatan seperti yang diperbuat Kristus (Markus 10:45), itu tidak bisa ditawar!!!! Amin.


Minggu, Agustus 17, 2014

M a n t a b ( Mat 5:17-48 )

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di Sorga adalah sempurna (ayat 48). 
Menjadi manusia yang sempurna, mungkinkah? Apapun jawaban saudara? Satu hal yang Tuhan kehendaki dari orang Kristen ialah, hendaklah engkau sempurna!!!. Tuhan Yesus Kristus merancang kita sempurna, bukan hanya pribadi yang biasa-biasa saja. Dan ukuran kesempurnaan tersebut adalah Bapa di Sorga. Dengan hidup sempurna, kita menjadi berkat besar buat dunia ini.
Apakah ada manusia yang sama dengan Bapa di Sorga? Mustahil !!! Saudara, kita dirancang sempurna bukan berarti sama dalam segala hal dengan Bapa disorga, melainkan sempurna dalam hal orientasi moral menuju serupa dengan sifat-sifat Allah. Artinya, harus ada perbedaan yang signifikan antara orang percaya dengan orang yang tidak percaya. Antara orang  Kristen yang hidup dalam roh dengan orang Kristen yang hidup didalam daging. Ada pembaharuan dan ada bukti yang jelas. Ada perbedaan praktek keagamaan dengan kehidupan yg diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. 
Mari kita perhatikanlah firman yang disabdakan oleh Tuhan  Yesus Kristus dinats yang kita baca hari ini: Pertama, orang yang masuk neraka bukan karena sudah melanggar 10 hukum Taurat, tetapi juga saat orang masih merencanakan pelanggaran tersebut dan mengatakannya (21-22; 27-28)
Kedua, orang yang rajin memberi persembahan besar kegereja, tetapi membenci orang lain, maka persembahannya tersebut akan mubazir (ay 23-24)
Ketiga, orang yang hanya mendoakan teman-temannya saja dan  berbuat baik hanya kepada orang yang berbuat baik kepadanya saja, tetapi membenci musuh dan mengutuki orang yang menganiaya, perbuatan baik tersebut adalah perbuatan yang sia-sia (ay 43-47). Melalui rangkaian ayat-ayat tersebut dapat kita temukan inti pesan firman Tuhan, yaitu: aktifitas agamawi yang dijalankan berdasarkan keinginan untuk memenuhi syariat agama saja, bukanlah kekristenan yang sebenarnya. Orientasi moralnya harus berbeda, luarbiasa!!! 
Memang, setiap orang memiliki karakteristik dan temperamen tersendiri. Tetapi hal itu bukan sebuah alasan utk tidak berubah. Kuasa Roh kudus sanggup merubah semua orang dari segala macam temperamen dan karakter. Semua dirubah untuk  bertumbuh. Anak yang lahir harus ditolong untuk bertumbuh sempurna. kalau tidak bertumbuh berarti ada masalah. Ada penyakit oleh sebab itu perlu obat. Perlu tambahan gizi, perlu makanan tambahan. Benih yang ditanam perlu bertumbuh. Kalau tidak bertumbuh, berarti ada hama, sebab itu perlu petisida, mungkin ada batu yg menghambat akar, batu itu perlu dihancurkan. Tuhan Yesus Kristus sudah memberi jalan, bekal, kuasa, tuntunan yang jelas untuk bertumbuh. Apapun yang dipercayakan kepada kita, baik itu tugas dirumah tangga, disawah, dikantor atau tempat usaha, dicampus atau disekolah, dalam pelayanan digereja atau ditengah dunia, semua harus dilakukan dengan setia, tuntas dan sempurna. Dalam kesempurnaan ada kualitas dan integritas. Perpaduan kualitas dengan integritas akan menghasilkan totalitas. Orang yg seperti itu akan bertindak pas dan bekerja sampai tuntas. Iman, etis dan ethosnya selaras.
Artinya, kehadiran kita ditengah-tengah masyarakat harus selalu menimbulkan gairah dan warna baru. Kata-kata kita  terkontrol dan membangun. Sikap kita  lembut penuh kasih dan simpati. Sikap garang yg cenderung menantang kita rubah dengan komitmen persahabatan. Dengan hidup seperti itu kita sedang berjalan mengarah sempurna sehingga kita dapat mengakui bahwa sesungguhnya nilai kehidupan yang dikaruniakan TUHAN ini sangat berharga dan layak kita jalani dengan syukur dan antusias. Dia yang Maha Sempurna telah mengaruniakan kesempurnaan melalui Anak-Nya Yesus Kristus kepada semua orang yang mau menghargai karya-Nya. Saudara, hendaklah engkau sempurna,  demikianlah firman Tuhan, Amin.


Jumat, Agustus 15, 2014

Pribadi Yang Sangat Berharga

Efesus 1:1-14
Di dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. (ayat 5)
Tuhan dengan jelas menentukan tujuan kita hidup dan tujuan kita ditebus, yaitu untuk menyenangkan Tuhan disetiap aktivitas yang kita lakukan, baik melalui pekerjaan didunia dan saat pelayanaan diladang pekerjaan Tuhan. Memiliki tujuan hidup seperti yang direncanakan Tuhan merupakan sebuah kegembiraan. Karena dengan demikian arah jalan kita menjadi jelas. Artinya, dalam bisnis kita focus dalam satu bisnis sehinga potensi berhasilnya terukur. Dalam pekerjaan kita antusias dan tuntas. Saat sekolah dan kuliah kita bersemangat karena sudah mengetahui cita-cita dengan jelas. Dalam melayani pekerjaan Tuhan kita konsekuen tidak berdua hati dan tidak terbawa perasaan. Artinya, dengan berjalan ditujuan Allah, kita tidak mengijinkan apapun menggoyahkan kita. Kebenaran ini harus dipahami sepenuhnya sebab hal itu membuat Anda memiliki perasaan berharga. Hidup menjadi indah, langkah kaki kita semakin mantap dan fokus. Sebab dikenan Allah itu berarti dianggap penting oleh Allah. Dikenan Allah  merupakan sebuah status yang tak tergantikan di dalam kehidupan manusia. Sebab orang yang kehilangan orientasi hidup seringkali bermula dari perasaan keterasingan dari Tuhan. Perasaan terasing dari Allah akan mengangap diri diasingkan oleh teman-teman. Akibatnya, tindakannyapun akan cenderung negatif. 
Perasaan terasing yang berlarut-larut tanpa kesanggupan untuk memahami diri sebagai pribadi yang berpotensi khusus dan yg dirancang Yang Maha kudus untuk melakukan yang khusus, akan membuat seseorang semakin kehilangan pegangan hidup. Dalam keadaan seperti itulah rasul Paulus mengatakan, bahwa sejak semula Tuhan merencanakan setiap orang percaya begitu special, yaitu menjadi seorang yang kudus (ay 4), menjadi anak-anak Nya (ay 5), seorang pribadi yg dipercayai oleh Allah (9), pemilik janji Allah (ay 10) serta pribadi pujian bagi Allah (ay 11-14). Artinya, Allah merancang kita menjadi pribadi yang diberkati secara rohani dan diberkati secara jasmani, Haleluyah!!! Seorang hamba Tuhan berkata: “………, setiap orang percaya tidak ada lahir dengan kebetulan. Tidak ada yang lahir hanya karena keinginan laki-laki dan perempuan. Setiap umat Tuhan terlahir dalam rencana dan rancangan Maha Pencipta dan untuk sebuah tujuan yang jelas. Kita direncanakan untuk kesenangan-Nya. Inilah yang luar biasa. Saya harap Anda semua sadar akan hal itu dan Anda semua tersenyum karenanya. Salah satu pemberian terbesar Allah kepada kita ialah kita diberi kemampuan untuk menikmati kesenangan. Dia memperlengkapi kita dengan panca indera dan emosi yang membuat kita dapat menikmati kehidupan ini. Alasan mengapa Anda bisa menikmati kesenangan adalah karena Allah menjadikan Saudara menurut gambar-Nya”. 
Hidup untuk menyenangkan Allah itu sangat menentukan. Sebab itu seorang isteri harus mendorong suaminya untuk maju didalam Tuhan, dan seorang suami harus membimbing isterinya supaya berjalan bersama ditujuan Allah. Orang tua perlu terus memotivasi anak-anaknya bertekun didalam ketaatan. Dan seorang anak perlu mengingatkan orang tuanya supaya melakukan tanggungjawab seperti yang ditentukan Allah. Dengan demikian seluruh anggota keluarga selalu saling menyenangkan dan sepakat menyenangkan hati Tuhan Ef 5:22-Ef 6:1-9). Sebab rahasia kebahagiaan sebuah keluarga yang bahagia adalah jika semua anggota keluarga tersebut menyenangkan hati Tuhan. Anggota keluarga yang berasal dari keluarga bahagia akan menjadi pribadi yang antusias, hangat, selalu berpikir positf dan percaya diri serta bersikap pantang menyerah saat menghadapi tantangan. 
Tak ada hidup yang sia-sia. Tak ada pula pribadi yang tak berguna. Dimanapun anda bertempat tinggal, bagaimanapun keadaan fisik dan keadaan social anda, ingatlah, semuanya adalah untuk kesenangan Allah. Tuhan merancang setiap orang tebusannya berhasil (Yosua 1:8-9; Mazmur 1:1-3; Jeremia 29 :11) Dan menyertai kita saat berjuang mengejar keberhasilan tersebut (Mat 28:18-20; Markus 16:17-18) serta memberi kuasa untuk kita pergunakan meraihnya (Kisah 1:8; Johanes 1:12). Tuhan hanya ingin kita taat melakukan kehendaknya dan hidup berkenan dihadapannya, maka semuanya akan dikaruniakanNya kepada kita, Haleluyah (Roma 8:31-32). Apakah Anda sudah menyenangkan hati Allah? Jawabannya ada didalam diri kita masing-masing. AMIN. (Doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)




Minggu, Juli 27, 2014

KATAKAN DAN LAKUKANLAH

(I Yohanes 2:1-17)
“Barang siapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintahNya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.”. (I Yohanes 2:4)
Taat kepada firman Allah merupakan bukti pengenalan kepada Allah yang berfirman, sekaligus bukti orang tersebut dipenuhi kasih Allah. Orang yang seperti ini selalu menyadari, perkataan tanpa perbuatan hanyalah sebatas wacana yg tak bermakna,! Banyak orang berkata: saya mengenal Kristus, itu bagus,!! tetapi jika hanya pengakuan saja tanpa perbuatan, itu disebut dusta semata. 
Apakah yang dimaksud dengan pengenalan itu? Pengenalan memiliki unsur perjumpaan yang terus berkembang menuju keakraban. Ada tegur sapa, ada tatap muka, ada percakapan. Yohanes memberi pemahaman tentang hubungan yang sangat dalam antara Yesus Kristus dan orang percaya. Yohanes mengajak kita untuk mendalami apa yang menjadi makna dan kewajiban serta hak kita sebagai orang yang mengenal Allah. Pengenalan kepada Yesus berarti melibatkan Yesus sebagai Juru Selamat. Pengenalan mancakup hubungan pribadi, yakni hubungan dengan Dia sebagai Juru Selamat, hubungan dengan Dia sebagai Tuhan, dan hubungan dengan Dia sebagai sahabat. Kita mengenal dia sebagai Allah yang Maha Besar, tetapi juga mengenal Dia sebagai Bapa yang rahmani. Pengenalan akan Allah berarti menuruti Firman-Nya, dan hidup seperti Kristus hidup. Orang yang mengenal Allah pasti mengasihi saudaranya, sedangkan orang yang membenci saudaranya pasti tidak mengenal Allah yang Maha Kasih.
Orang Kristen dipanggil menghargai semua orang dan menganggap semua orang itu penting. Dalam ayat 15 dan 16, Yohanes mengajak kita untuk waspada terhadap godaan untuk lebih condong kepada dunia. Sebab hal itu merupakan langkah awal penolakan terhadap kehendak Allah dan memandang keliru  kepada sesama. Orang yang lebih condong kedunia akan cenderung memandang sebagian sesama sebagai  alat  dan sebagian lain sebagai ancaman. Godaan untuk menguasai dunia demi kepuasan hawa nafsu akan membuatnya menghalalkan segala cara. Itulah sebabnya setiap orang Percaya perlu wasapada terhadap motiv dalam melakukan sesuatu serta orientasi hidup yang dianutnya.
Ada dua alasan mengapa kita perlu waspada, yaitu: Pertama, karena itu merupakan alat iblis menjatuhkan manusia seperti ia menjatuhkan Hawa (Kejadian 3:1-7), dan memakainya juga untuk mencobai Yesus Kristus (Matius 4:1-11).
Kedua, supaya keinginan daging tersebut tidak menjadi keinginan kita yang utama. Karena kita adalah orang yang percaya, cirinya ialah memiliki pengendalian diri serta murah hati. Sebab orang yang mengenal Allah mengasihi Allah, melakukan kehendakNya dan memiliki hidup yang kekal. AMIN.


Rabu, Juli 16, 2014

BERIBADAH ITU MENYEMBAH

Yeremia 9:1-11
Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu, mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya (ayat 8). 
Beribadah itu berarti menyembah. Bagai abdi dalem keraton yang menyembah raja. Mereka bertelut, tiarap dan menyembah. Selain itu beribadah juga berarti menempatkan diri sebagai orang yang selalu bergantung kepada Tuhan. Intinya, beribadah adalah buah sekaligus bentuk kesadaran pada keterbatasan diri. Beribadah itu juga wujud penaklukkan diri untuk segala bentuk usaha dan pekerjaan sekaligus rencana-rencananya. Orang yang beribadah itu, semestinya adalah orang yang sungguh-sungguh pula menaklukkan segala bentuk prinsip-prinsip diri dibawah prinsip dan jalan Tuhan. Apakah itu prinsip dalam berkeluarga, prinsip saat mencari nafkah, bahkan prinsip berelasi dengan semua orang. Apakah itu dengan atasan, bawahan dan terhadap pembantu sekalipun. 
Itulah sebabnya Tuhan menginginkan setiap umat-Nya beribadah kepada-Nya dalam Roh dan kebenaran (Yoh 4:24). Bagaimanakah respon manusia terhadap keinginan Tuhan yang indah itu? Ternyata sebagian besar umat Tuhan bersikap seperti Bangsa Yehuda, yakni mendegilkan hati dan menutup telinga kepada Tuhan. Bangsa Yehuda mambalas panggilan Tuhan yang membahagiakan tersebut dengan lebih mencondongkan diri kepada berhala. Dengan demikian mereka menunjukkan diri sebagai bangsa yang bodoh tetapi sombong. Bodoh, karena mengabdi kepada kayu dan batu yang kalau berjalan harus mereka pangku, yang kalau berdiri harus mereka topang, dan yang kalau disapa tidak mendengar dan selalu terkatup mulut. Sombong, karena terlalu bangga dengan ciptaan dan kreasi sendiri dan melupakan sumber anugerah sejati, yakni Tuhan Yesus Kristus.
Hidup yang didasari dengan sikap bodoh dan sombong akan berakibat pula salah dalam bersikap. Menyombongkan kebodohan merupakan kebebalan. Orang yang bebal adalah orang yang merasa diri benar dan sulit  percaya. Sebab hatinya telah membatu tanpa rasa. Di Yehuda kejujuran dan kasih merupakan slogan kosong (ayat 3, 5). Kepedulian terhadap sesame merupakan masa lalu dan berganti pemujaan terhadap diri sendiri. Akibatnya ialah, hukuman Tuhan telah dirancang (ayat 9) dan penghakiman segera dimulai sebab kesabaran Tuhan itu adil adanya. 
Zaman ini, moral Orang Kristen, banyak menjadi foto copy moral bangsa Yehuda. Orang Kristen banyak yang suka pergi kegereja. Mereka berkata: “luar biasa kotbahnya, pujiannya dahsyat, pendetanya hebat, gedungnya megah” tetapi mereka tidak berubah. Mereka mengetahui Firman Tuhan namun hatinya tidak pernah takluk terhadap Firman itu. Mereka mengetahui Tuhan tetapi tidak mau berpaut kepada Tuhan, itulah Kristen Yehuda. 

Saudara, beribadah berarti memberikan hati sekaligus menaklukkan pikiran kepada Tuhan. Kita beribadah karena sudah diberkati bukan supaya diberkati. Kita beribadah karena ingin bersyukur atas semua yang sudah diberi bukan karena ingin diberi. Kita beribadah supaya kita menyapa sesame, bukan menutup hati terhadap sesame. Itulah artinya beribadah. Beribah itu penting, karena saat beribadah kita menyapa Tuhan, menyapa sesame. Dan didalam ibadah tersebut, Tuhan menyapa kita, Haleluya. 
Selamat beribadah, Tuhan Yesus Kristus Memberkati !! AMIN.

Minggu, Juli 06, 2014

Bahagia di dalam perbedaan

Hakim-hakim 16:4-22
“tetapi tidaklah diketahuinya, bhwa TUHAN telah meninggalkan dia (ayat 20)
Saat pria dan wanita jatuh cinta, hidup mereka ceria dan sarat dengan gairah. Wajah berseri, mulut  penuh senandung, senyum bahagia tersipul! Sang pria berkata: “Alangkah cantiknya pacarku!”. Dan si Gadis juga berujar “Alangkah tampannya pasanganku!”. “Kalau aku dekat dia, tubuhku gemetar tak tahan. Bersama dia, hidup terasa bermakna”. Kami cocok, aku kepingin kawin, makan batu pun tak masalah!", hehe!! 
Sejak dari taman Eden Tuhan telah menanam didalam diri pria dan wanita suatu perasaan “Tanpa dia aku belum lengkap”. Artinya pria dan wanita dirancang untuk hidup berjodoh berpasangan sekaligus untuk berbahagia. Namun dari taman Eden pula awalnya hubungan pria-wanita itu rusak. Dari saling memuji, mereka saling mencaci. Dari saling percaya, menjadi saling curiga. Dari ingin saling menyenangkan, menjadi saling memperalat. Semuanya karena dosa. 
Simson adalah seorang pria yang cenderung dikuasai sifat pemuasan diri. Hubungannya dengan Delila  dibangun berdasarkan ketertarikan fisik dan hawa nafsu. Simson tidak perduli dengan satu iman dan kesucian. Dia tidak kritis dengan karakter dan kepribadian pasangan. Simson hanya ingin menikmati madu asmara. Didalam nats diatas dikatakan, Simson “Jatuh Cinta” (ayat 4), tetapi cintanya hanya berdasarkan daya tarik fisik saja. Nasibnya tragis, rumah tangganya hancur, tak ada keturunan. Terhina. 
Hubungan suami-isteri yang harmoni tidak akan tercipta jika dibangun hanya berdasarkan daya tarik fisik saja. Demikian juga rumah tangga yang dimulai dengan cara yang salah. Rumah tangga harmonis hanya dapat dibangun  dari kesatuan iman, saling pengertian, kepribadian yang bermoral tinggi, serta kesediaan untuk menyatu antara yang satu dengan yang lain serta bersama-sama membangun mezbah dalam sebuah persekutuan keluarga, (Mazmur 127:1). Itulah sebabnya setiap pria dan wanita yang ingin menikah harus bertobat, dewasa iman dan membangun dan mempertahankan kekudusan.
Simson mencoba hidup dengan gaya hidup pemuasan diri, jauh dari ketetapan Tuhan. Sebuah keputusan yang keliru. Tuhan tidak senang terhadap orang yang mempermainkan kemurahan-Nya (Roma 2:4-8). Tuhan  berfirman “Kuduslah kamu sebab Aku TUHAN Allahmu kudus” (Kel 2:19). Artinya, Tuhan  menentang keras pria dan wanita yang hidup didalam kegelapan. Orang yang gaya hidupnya terus menerus menolak kedaulatan Tuhan akan menuai penghakiman. Rumah tangganya akan kacau, rejeki ngacir, dan jauh dari hidup bahagia. Tuhan menghendaki, setiap  rumah tangga  mengakui kedaulatan -Nya, sebab sangat menyedihkan jikalau hidup tanpa Tuhan (Kolose 3:12-16). Tuhan menghargai kebebasan manusia, tetapi Dia akan menuntut pertanggung jawaban manusia di dalam kebebasannya itu. 
Setiap orang yang menikah pasti ingin  berbahagia, harmonis dan diberkati. Bagaimana caranya? Ppernikahan itu dapat diibaratkan seperti petani yang menanam tanaman di ladang. Supaya tanaman itu tumbuh dan kuat berbulir banyak, dibutuhkan pupuk sebagai vitamin, disediakan air supaya segar, dan juga membutuhkan sinar matahari. Tanaman harus dirawat setiap hari. Demikian juga pernikahan, supaya harmonis, lestari dan bahagia harus dirawat!!! Dirawat dengan kasih Tuhan. Perawatan tersebut harus dilakukan seumur hidup dan dilakukan oleh pria dan wanita yang menikah tersebut. Dua pribadi yang berbeda harus berjuang supaya semakin cocok. Sebab Tidak ada suami istri yang cocok! Dan untuk dapat hidup bahagia didalam ketidak cocokan tersebut, dibutuhkan pengorbanan seperti Kristus berkorban. (Efesus 5:22-32, Filipi 2: 3-9) 
Saudara......., satu-satunya solusi untuk menikmati rumah tangga harmonis dan diberkati adalah dengan hidup kudus dan membuat Tuhan hadir selalu diseluruh kehidupan suami dan isteri. Dan supaya Tuhan hadir, suami isteri dan seisi keluarga harus giat beribadah dan selalu mengucap syukur. Itulah rahasia Bahagia dalam perbedaan, amin. (doaku menyertai saudara, Pendeta HR Hutapea STh, MA)

Minggu, Juni 15, 2014

VISI KUDUS YANG MAHA KUDUS ( Mazmur 133:1-3 )

Sungguh alangkah baiknya sungguh alangkah indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun.
Hidup damai, rukun dan harmonis merupakan sebuah kualitas hidup impian setiap orang. Banyak rukun, banyak berkat, tidak rukun tidak ada berkat sebab Allah tidak hadir. Hidup rukun itu sangat penting. Namun saat ini keadaan seperti itu semakin hari semakin langka bahkan cenderung mendapatkan tantangan besar. Damai dan rukun hilang dari lingkungan sosial masyarakyat, dari keluarga, bahkan dari lingkungan gereja. Tak bisa dipungkiri, gaya hidup modern membuat kasih antar sesame terhidrasi, hilanglah empaty, terkiskislah toleransi dan punahlah silaturrahmi . 
Dalam nats diatas raja Daud mengungkapkan situasi keluarga dan bangsanya yg sedang menghadapi ancaman. Dan anehnya ancaman tersebut bersalah dari lingkungan keluarganya sendiri. Kerajaannya terancam pecah, sementara dlingkungan keluarga mulai timbul benih-benih permusuhan. Sebab itu Raja Daud sangat merindukan masyarakyat dan anggota keluarganya memahami dampak besar hidup rukun dgn mengganmbarkannya dengan minyak urapan dan embun gunung yang menyegarkan, yaitu: 
Pertama, minyak yang baik. Minyak yang baik adalah minyak urapan yang mahal, minyak yang dituangkan ke atas kepala Harun dalam pelantikan sebagai imam. Minyak langka sekaligus mahal. Dengan minyak itu seorang Imam ditahbiskan dan diurapi sekaligus disucikan untuk menjalankan tugas pelayanan.  Saat minyak tersebut dituang, maka bau yg semerbakpun akan tercium disekeliling. Demikian juga rasanya kalau kita hidup damai dan rukun, kita akan membawa dampak positif yg luar biasa bagi tubuh kita sendiri , bagi keluarga dan  menjadi berkat bagi orang yang lain. 
Kedua, embun gunung Hermon. Puncak gunung Hermon ditutupi salju sepanjang tahun, sementara daerah di sekitarnya sangat kering. Oleh karena itu embun dari gunung hermon tidaklah mungkin mencapai bukit Sion yang dibatasi oleh lembah dan kering. Namun di sinilah rahasinya, yaitu semua dapat terjadi hanya karena Tuhan. Demikianlah juga dengan kerukunan, Kalau Tuhan sudah hadir didalam kehidupan seseorang, maka segala bentuk penghalang terciptanya damai dan rukun akan mudah dilenyapkan. Sebaiknya setiap orang termotivasi untuk membuka diri untuk menerima dan rindu mengerti orang lain. Konkritnya, Hidup yang saling menghargai tercipta karena semua sama-sama menyadari diri sebagai mahluk Tuhan yang memiliki potensi-potensi khusus sekaligus memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus pula. Itulah sebabnya Paulus berkata, “bertolong-tolonganlah kamu menanggung bebanmu!” (Galatia 6:2). Artinya, didalam sebuah komunitas selalu ada yang sanggup memberi pertolongan dan sebaliknya selalu ada orang yang membutuhkan pertolongan. Oleh sebab itu gaya hidup individual dan eksklusivisme harus disingkirkan supaya kebahagiaan akibat kerukunan tersebut dapat dinikmati bersama. Damai sejahtera merupakan visi kudus Allah untuk umatNya dan hal tersebut hanya dapat dinikmati jika setiap orang menerima orang lain dalam ketulusan, seperti yang Tuhan Yesus firmankan “..... supaya mereka menjadi satu, sama seperti kita adalah satu” (Yohanes 17:22). 
Saudara! Kerukunan itu sangat sulit., tetapi harus. Apa jadinya jika sebuah keluarga atau gereja terpecah. Harus diakui setiap orang memiliki keunikan tersendiri yang tidakmudah untuk bersatu dalam kebersamaan. Ada gesekan, ada penolakan bahkan ada pertengkaran. Dan disitulah dibutuhkan nilai pengampunan. Selanjutnya, bersama Tuhan Yesus Kristus dan dengan dilandasi pemahaman berlimpahnya berkat, setiap orang akan mengusahakan dan mewujudkannya terciptanya kerukunan. Bukankah untuk itu berlaku juga kuasa Tuhan ?,  AMIN.


Minggu, Juni 01, 2014

Mudah, tetapi sulit

2Tawarikh 29: 3-36
Pada tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama, ia membuka pintu pintu rumah Tuhan dan memperbaikinya (ay 3).
Banyak orang hidup tanpa gairah. Mereka merasa hidupnya tidak ada arti karena merasa masa depannya suram tidak pasti, akibatnya mereka dikuasai rasa takut yang tak jelas, gelisah dan cemas. Mereka memandang orang lain penuh curiga, menutup pintu terhadap ajakan berbuat kebajikan dan cenderung bertindak nekad dan mencari jalan pintas.
Mengapa banyak orang bertindak seperti itu? Factor utamanya pasti berhubungan dgn pemahaman org tersebut mengenai arti hidup dan pemahaman diri yg keliru tentang tujuan Tuhan terhadap hidupnya. Itulah sebabnya setiap orang perlu  berteduh diri dihadapan Tuhan.
Raja Hizkia menyadari hal itu. Dia percaya, kehadiran Tuhan dalam segala tugasnya akan membuat  hari-hari yang dilaluinya menjadi hari yang indah penuh kesaksian karena dipenuhi keajaiban campurtangan Tuhan. Oleh sebab itu sejak hari pertama  dilantik sebagai raja, Hizkia mencari Tuhan dan kehendak-Nya. Hizkia mengambil keputusan yang tepat dengan memuliakan Tuhan yang mengangkatnya menjadi raja (2 Tawarkh 29:3-4). Alkitab menyaksikan Hizkia berhasil dan bahagia. Tindakan Hizkia tersebut menjadi petunjuk yg jelas  kepada setiap orang percaya disegala tempat, jika kita mengutamakan Tuhan, kita akan dibuatNya menjadi yang utama. Itulah sebabnya Alkitab mengajarkan umat Tuhan untuk mempersembahkan yang utama kepada Tuhan. Contoh, Hari Minggu hari pertama disetiap minggu, kita pake untuk beribadah. Saat bangun pagi hari, yg pertama kita harus lakukan ialah mencari Tuhan dan kerajaanNya (Mat 6:33). Penghasilan pertama juga harus dipersembahkan kepada Tuhan (Amsal 3:9-10). Anak sulung harus diprioritaskan menjadi Pelayan Tuhan (Kel 13:2). Artinya, dengan mengutamakan Tuhan, kita bebas dari rasa cemas dan was-was sebab masa depan kita terjamin, haleluyah!!.
Sebagai orang Kristen, kita bersyukur karena masa depan kita dijamin oleh Tuhan. Mari kita singkirkan perkataan “aku tidak punya waktu buat Tuhan dan pekerjaan-Nya”. Kita harus sadar, bahwa Tuhan lah yang menciptakan waktu sekaligus mendominasi dan berdaulat terhadap waktu. Segala seuatu yg kita kejar didunia ini menyita waktu kita, tetapi jika kita memberi waktu kepadaNya, maka Tuhan akan membuat kita memiliki waktu yang berlimpah-limpah. Ingatlah, Tuhan itu Maha berdaulat, termasuk tentang waktu. Jika DIA berkehendak, Tuhan sanggup mengambil waktu kita sekaligus rindu menambahkan waktu buat kita, haleluyah!!!. 
Saat akan memulai tugas pemerintahannya, Raja Hiskia mengutamakan Tuhan. Dia memikirkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah Tuhan dan memikirkan hidup para pelayan yang menjalankan tugas pelayanan tersebut. Raja Hizkia menunjukkan kepada kita rahasia keberhasilan yang paling utama. Mengutamakan kehidupan rohani merupakan sebuah rahasia ilahi guna kehidupan yang lebih baik. Dan rahasia tersebut sudah diwartakan Tuhan sejak dahulu kala, tetapi ditolak oleh dunia.Tuhan Yesus Kristus memberikan rahasia utama tersebut, karena DIA sayang kepada kita. Dengan menerapkan rahasia Ilahi tersebut, semuanya menjadi mudah. Itulah metode yang dirancang Tuhan yang aktual sepanjang zaman. Sebab itu, mari kita pakelah metode ilahi dan tolaklah metode dunia, Amin.


Selasa, Mei 20, 2014

BENAR DAN JELAS

Yakobus 3:1-12
Tetapi tidak seorang pun yang menjinakkan lidah, ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan racun yang mematikan. (ayat 8)
Lidah, merupakan salah satu organ tubuh yang kecil. Lidah lincah berkelit tidak mudah tergigit. Bentuknya mini, andilnya maxi. Oleh lidah, kita mengecap dan berkata. Dengan lidah pula orang dapat berhasil atau terdakwa. Dengan lidah orang memuji Tuhan, dengan lidah pula orang dapat menghujat sesame ciptaan Tuhan. Melalui lidah orang Kristen membangun persekutuan dan dengan lidah itu pula persekutuan itu dihancurkan. Lidah itu tajam, bahkan lebih tajam dari pedang. Mudah terhujam, menimbulkan perpecahan dan perang. Lidah itu penting sekaligus berbahaya, sebab itu setiap orang percaya harus sungguh-sungguh mengawasi dan  mengendalikan lidahnya (Ams 10:19-21). Rasul Yakobus mengibaratkan lidah kita yang kecil itu dengan beberapa hal, yaitu:
Pertama, Sebagai mulut kuda yang harus dikenakan tali kekang. Kekuatan kuda dapat dikendalikan dan dipergunakan untuk menolong pemilik kuda. Jika kuda sudah dikendalikan, kuda dapat memikul beban, menjadi tunggangan, menarik gerobak yang membuat pekerjaan tuannya menjadi ringan. Larinya tangkas, geraknya cepat. Jarak yg jauh menjadi singkat. Sebelum mesin tercipta, kuda merupakan anugerah yg disediakan Allah untuk menolong manusia. Kuda merupakan symbol keperkasaan dan kemapanan orang. Bahkan tenaga kuda menjadi ukuran tenaga mesin, luar biasa… Kuda yang sudah dikendalikan, kekuatannya yg dahsyat menjadi berkat bagi pemiliknya. Demikian juga lidah yang dikendalikan, pengaruh positifnya sangat besar. Dengan lidah orang menjadi orator ulung dan meraup untung. Dengan lidah orang mengibur dan masyhur dan dengan lidah orang meyakinkan orang sehingga bertindak melakukan yang dia mau.  Lidah bermanfaat besar bagi manusia dan sekaligus alat sukses yang dikaruniakan Allah bagi manusia. Bentuknya mini, tetapi manfaatnya, haleluya!!!. 
Kedua, Sebagai Kemudi kecil yang dapat mengendalikan kapal besar. Kapal itu besar dan melintasi laut yang ber arah samar. Tetapi dengan kemudi yg kecil, sebuah kapal dengan penumpang yang banyak mampu tiba selamat ditujuan. Lidah adalah kemudi. Lidah menuntun diri sendiri dan menuntun orang lain.Lidah yang diperbaharui akan memastikan kita tiba ditujuan seperti yang dirancang Tuhan, bahkan menjadi berkat besar bagi dunia, (Amsal 12:18-19).
Ketiga, Sebagai Api yang mampu membakar habis hutan yang luas. Api yang kecil menolong manusia. Kita menjadi hangat, makanan jadi matang. Tetapi jika api sudah besar, ia menjadi musuh yang menakutkan. Susah dihadang apalagi dipadamkan. Jika yang dilalap masih ada, api akan tetap menjalar. Lihatlah hutan di Riau sampai sekarang terbakar tak terpadamkan. Besar kecilnya api tergantung manusia. Jika kita mengawasi sejak kecil, api itu menjadi rahmat. Jika singkirkan segala sesuatu yang bisa dilalap, api tidak akan kemana-mana. Demikan juga dengan lidah. Kita awasi dan kita kuduskan. Tong kosong nyaring bunyi, demikian pepatah berkata. Banyak berkata banyak dusta, demikian orang bijak berpesan. Sebaliknya, tak bicara juga salah. Niat yg luhur, saran yang manjur serta Visi yang kudus tak dapat dimengerti orang lain jika tidak diungkap dengan kata. Boleh berkata banyak, tetapi jujur dan tulus. Biarlah kita bijak berkata dan kata-kata kita positif dan bermakna. Melalui perkataan, kita menguatkan yg lemah dan yang putus asa kita bangunkan harapan baru. Perkataan kita Jadi berkatt!!!
Keempat, Sebagai Binatang buas yang ganas dan mematikan. Buas artinya ganas, tak punya konfromi apalagi belas kasih. Lidah yang lembut disebut bagai binatang yang buas, luar biasa. Itu artinya lidah itu sangat ganas, salah-salah dapat menjadi boomerang dan tombak yg menusuk hati orang lain. Situasi yang aman bisa jadi rusuh, yang akur bisa bertempur, yg kasmaran jadi bertengkar, yang bulan madu bisa pisah ranjang, semuanya karena binatang buas  yaitu lidah. Mulutmu adalah harimaumu, demikian orang bijak berpesan supaya awas dengan perkataannya.
Dari empat gambaran tentang lidah tersebut, dua yang mengarah utk kebaikan dan dua lagi mengarah pada ancaman. Artinya, lidah itu memiliki potensi positif dan potensi negative yang sama besarnya. Tergantung orang yang mempergunakannya.
Apa yg harus kita lakukan supaya lidah kita mengarah pada hal-hal positif? 
Firman Tuhan berkata, jagalah hati (Ams 4:23) dan kuduskanlah mulut, itulah solusi utamanya. Roma 10:10 mengatakan: “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan”. Artinya, pemahaman sebagai orang yang sudah diselamatkan sangat penting dan kerinduan untuk diperbaharui terus menerus oleh Roh Kudus adalah tingkatan selanjutnya. Kedua hal tersebut merupakan wujud takluk dan hormat terhadap kuasa-Nya. Itulah sebabnya, Alkitab menganjurkan agar Bapa dan Firman-Nya menjadi raja disetiap hati kita. Dengan demikian, kita mampu mencerminkan kekristenan yang sejati melalui lidah kita yang selalu berkata positif dan yang membangun.
Pemulihan serta kesempurnaan diukur dari perkataan, yakni perkataan positif. Hidup yang sudah dipulihkan Kristus akan memiliki lidah yg sudah dikuduskan. Dan lidah yg sudah dikuduskan, menghasilkan perkataan yang selalu  memuliakan Kristus, Haleluyah...... Amin.


(Doaku menyertai setiap saudara, Pdt Haposan R Hutapea, STh, MA)


Selasa, Mei 13, 2014

MENJADI ANAK IDAMAN

Maz 127:1-5
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda (ay 5)
('kisah ini' disadur utuh dari akun Fb Purnia Dewi) 
Setiap orang tua sangat perduli kepada anak-anaknya dan kebutuhannya. Bahkan sebelum anak-anak minta orang tua sudah mengerti kebutuhan mereka. Orang tua manakah yang tidask bahagia melihat anak-anaknya bahagia? Dan orang tua manakah yang tidak gelisah jika melihat anak-anaknya gagal dan sakit.  Namun banyak anak-anak tidak pernah memahami bahwa orang tua pun membutuhkan empati dan keperdulian anak-anaknya. Kisah dibawah ini dapat menjadi ganmbaran bagi kita untuk mengkaji ulang sikap kita kepada orang tua. (disadur utuh dari akun Fb Purnia Dewi) Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook.
Pertama kali yang dicek adalah inbox. Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua…..dia membukanya. Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu, dari bapaknya Diapun mulai membaca isinya:
“Hai anakku...., ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu. Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan. Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah!
Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil: “Bapak, Bapak, Bapak. Bapak”. Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me-manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”. Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu. Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan. Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya. Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah, karena kamu lucu sekali dan menyenangkan. Bapak sangat mengiginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah. Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP? Diam2 waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan-kawanmu sudah memiliki.
Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja setelah itu masuk lagi dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu. Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu2 kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu2 saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.
Ketika mulai kuliah di luar kotapun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya, jarang menghubungi kami kecuali disaat mendapatkan kesulitan. Sewaktu pulang liburanpun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.
Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati, adakah kawan2mu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja? Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms, berjumpa tapi tak berkata-kata, berbicara tapi seperti tak bersuara, bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu. Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu, cuma Bapak sudah merasa terlalu tua, usia Bapak sudah diatas 60-an, kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi. Bapak tidak minta banyak nak…! Kadang-kadang, bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak, berbicara tentang hidup kamu, meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu, menangis pada Bapak, mengadu pada Bapak, bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu. Andaipun kamu sudah tidak punya waktu sama sekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan TuhanMu. Jangan letakkan cintamu pada seseorang di dalam hati melebihi cintamu kepada TuhanMu. Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali2 mengabaikan TuhanMu. Maafkan Bapak atas segalanya, maafkan Bapak atas curhat Bapak ini.”
Pemuda itu meneteskan air mata, terisak. Dalam hati terasa perih tidak terkira................... 
Bagaimana tidak? Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.


Kesimpulan dari penulis.... Hormat kepada orang tua bukan hanya dalam hati. Tetapi juga empati tentang kebutuhan orang tua akan kasih serta apresiasi dari anak-anaknya yang terkasih. Pengaruh tehnologi dan internet memang luarbiasa. Tehnologi dan internet satu sisi sangat menolong manusia, namun disisi lain dapat merampas esensi manusia sebagai mahluk sosial dan sebagai hamba Allah yang dirancang untuk menjadi sesamanya. Untuk itu seiap orang mempergunakan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah, Amin.




Jumat, Mei 09, 2014

CONTOH P E R N Y A T A A N

P E R N Y A T A A N


Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama                                       :
Tempat / Tanggal lahir :
Alamat                                    :
Agama                                     :
Pekerjaan                                 :
No. KTP                                  :

            Dengan ini menyatakan bahwa :
1.   Bahwa saya sampai dengan saat ini belum pernah menikah  dengan siapapun / tidak terikat perkawinan            dengan siapapun (status saya masih Gadis, Perawan) 
2.   Bahwa sampai saat ini saya belum pernah dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil                 manapun

 Demikian Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan dari siapapun juga. Dan  apabila dalam pernyataan ini terdapat hal-hal yang tidak berdasarkan keadaan yang sebenarnya, saya  bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan dengan Hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.  


                   Jakarta, .......................

                  Yang Membuat Pernyataan 
        


                                    Materai 6000




                                                                                                           (                                     )


                                                                                   
Saksi-saksi:

Saksi 1 : …………………................(                                 )



Saksi 2 : …………………................(                                 )



                                                                              Mengetahui, Orang tua





                                                                               (                                    )

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...