Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu
yang di Sorga adalah sempurna (ayat 48).
Menjadi manusia yang sempurna,
mungkinkah? Apapun jawaban saudara? Satu hal yang Tuhan kehendaki dari orang Kristen ialah, hendaklah engkau sempurna!!!. Tuhan Yesus Kristus merancang kita
sempurna, bukan hanya pribadi yang biasa-biasa saja. Dan ukuran kesempurnaan tersebut adalah
Bapa di Sorga. Dengan hidup sempurna, kita menjadi berkat besar buat dunia ini.
Apakah ada manusia yang sama
dengan Bapa di Sorga? Mustahil !!! Saudara, kita
dirancang sempurna bukan berarti sama dalam segala hal dengan Bapa disorga,
melainkan sempurna dalam hal orientasi moral menuju serupa dengan sifat-sifat Allah. Artinya, harus ada perbedaan
yang signifikan antara orang percaya dengan orang yang tidak percaya. Antara
orang Kristen yang hidup dalam roh
dengan orang Kristen yang hidup didalam daging. Ada pembaharuan dan ada bukti
yang jelas. Ada perbedaan praktek keagamaan dengan kehidupan yg
diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Mari kita perhatikanlah firman yang disabdakan oleh Tuhan Yesus Kristus dinats yang kita baca hari ini: Pertama, orang yang masuk neraka bukan karena sudah melanggar 10 hukum Taurat, tetapi juga saat orang masih merencanakan pelanggaran tersebut dan mengatakannya (21-22; 27-28)
Kedua, orang yang rajin memberi persembahan besar kegereja, tetapi membenci orang lain, maka persembahannya tersebut akan mubazir (ay 23-24)
Ketiga, orang yang hanya mendoakan teman-temannya saja dan berbuat baik hanya kepada orang yang berbuat baik kepadanya saja, tetapi membenci musuh dan mengutuki orang yang menganiaya, perbuatan baik tersebut adalah perbuatan yang sia-sia (ay 43-47). Melalui rangkaian ayat-ayat tersebut dapat kita temukan inti pesan firman Tuhan, yaitu: aktifitas agamawi yang dijalankan berdasarkan keinginan untuk memenuhi syariat agama saja, bukanlah kekristenan yang sebenarnya. Orientasi moralnya harus berbeda, luarbiasa!!!
Mari kita perhatikanlah firman yang disabdakan oleh Tuhan Yesus Kristus dinats yang kita baca hari ini: Pertama, orang yang masuk neraka bukan karena sudah melanggar 10 hukum Taurat, tetapi juga saat orang masih merencanakan pelanggaran tersebut dan mengatakannya (21-22; 27-28)
Kedua, orang yang rajin memberi persembahan besar kegereja, tetapi membenci orang lain, maka persembahannya tersebut akan mubazir (ay 23-24)
Ketiga, orang yang hanya mendoakan teman-temannya saja dan berbuat baik hanya kepada orang yang berbuat baik kepadanya saja, tetapi membenci musuh dan mengutuki orang yang menganiaya, perbuatan baik tersebut adalah perbuatan yang sia-sia (ay 43-47). Melalui rangkaian ayat-ayat tersebut dapat kita temukan inti pesan firman Tuhan, yaitu: aktifitas agamawi yang dijalankan berdasarkan keinginan untuk memenuhi syariat agama saja, bukanlah kekristenan yang sebenarnya. Orientasi moralnya harus berbeda, luarbiasa!!!
Memang, setiap orang memiliki
karakteristik dan temperamen tersendiri. Tetapi hal itu bukan sebuah alasan utk
tidak berubah. Kuasa Roh kudus sanggup merubah semua orang dari segala macam
temperamen dan karakter. Semua dirubah untuk bertumbuh. Anak yang lahir harus ditolong untuk bertumbuh sempurna. kalau tidak bertumbuh
berarti ada masalah. Ada penyakit oleh sebab itu perlu obat. Perlu tambahan gizi, perlu
makanan tambahan. Benih yang ditanam perlu bertumbuh. Kalau tidak bertumbuh,
berarti ada hama, sebab itu perlu petisida, mungkin ada batu yg menghambat akar, batu itu
perlu dihancurkan. Tuhan Yesus Kristus sudah memberi jalan, bekal, kuasa, tuntunan yang
jelas untuk bertumbuh. Apapun yang dipercayakan kepada kita, baik itu tugas
dirumah tangga, disawah, dikantor atau tempat usaha, dicampus atau disekolah,
dalam pelayanan digereja atau ditengah dunia, semua harus dilakukan dengan setia, tuntas dan sempurna. Dalam
kesempurnaan ada kualitas dan integritas. Perpaduan kualitas dengan integritas
akan menghasilkan totalitas. Orang yg seperti itu akan bertindak pas dan bekerja sampai tuntas. Iman, etis dan ethosnya selaras.
Artinya, kehadiran kita
ditengah-tengah masyarakat harus selalu menimbulkan gairah dan warna baru. Kata-kata kita
terkontrol dan membangun. Sikap kita lembut penuh kasih dan simpati. Sikap garang yg cenderung menantang kita rubah dengan
komitmen persahabatan. Dengan hidup seperti itu kita sedang berjalan
mengarah sempurna sehingga kita dapat mengakui bahwa sesungguhnya nilai
kehidupan yang dikaruniakan TUHAN ini sangat berharga dan layak kita jalani
dengan syukur dan antusias. Dia yang Maha Sempurna telah mengaruniakan kesempurnaan melalui
Anak-Nya Yesus Kristus kepada semua orang yang mau menghargai karya-Nya. Saudara, hendaklah
engkau sempurna, demikianlah firman
Tuhan, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar