Gema takbir berkumandang bersahut sahutan. Saudara dan tetangga ber adu ucap maaf dan salam. Di 'hari kemenangan' bersama menafikan perbedaan dan melupakan
persaingan. "Salah dan dosa mohon dilupakan", demikian setiap orang ber ucap.
Merasa dan bersikap bahwa diri sendiri bersalah merupakan momentum pemulihan. Disitu terkandung hakekat hari raya sekaligus esensi kemanusiaan. Kegembiraan di ekspresikan tali silaturrahim dieratkan. Hari yang fitri dibuat jadi momentum membangun sinergi. Sendiri kita takluk, bersama kita maju, jaya dan makmur………! Indah sekaligus fundamental, tetapi sayang hanya terjadi saat hari raya. Setelah itu ego dan persaingan kembali dominan. Hujat dan ancam kembali mekar, damai dan ceria kembali sirna.
Merasa dan bersikap bahwa diri sendiri bersalah merupakan momentum pemulihan. Disitu terkandung hakekat hari raya sekaligus esensi kemanusiaan. Kegembiraan di ekspresikan tali silaturrahim dieratkan. Hari yang fitri dibuat jadi momentum membangun sinergi. Sendiri kita takluk, bersama kita maju, jaya dan makmur………! Indah sekaligus fundamental, tetapi sayang hanya terjadi saat hari raya. Setelah itu ego dan persaingan kembali dominan. Hujat dan ancam kembali mekar, damai dan ceria kembali sirna.
Rendang dan kacang panjang terhidang
dimeja makan, opor dan es kopior membuat aneka makanan
semarak terpajang. Lemang dan kembang layang tertata
menantang mengundang nafsu handai tolan agar bergegas
makan.
Sebagai rekan dan sesame
insan, tak lupa saya ber ucap buat saudaraku sekalian: Selamat Hari Raya Lebaran,
biarlah semangatnya tak lekang sampai
ahir zaman.
Haposan & fam