Hosea 13:1-16
Sekarang pun mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan tukang-tukang. Persembahkanlah korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia mencium anak-anak lembu! sebab itu mereka akan seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar..." (ayat 2-3)
Orang
yang cenderung hanya fokus pada kelemahan, akan mengabaikan kekuatan
atau kelebihan yg dia miliki. Sikap seperti itu menjadi
akar masalah yang pasti membuat dirinya jatuh kepada masalah yang lebih berat. Perilaku seperti itulah yang kita temukan dalam sejarah suku Efraim. Dalam
nats diatas dikatakan: Suku Efraim memiliki kecakapan namun sayang
mereka membuat kecapakan tersebut sebagai sarana untuk melawan Tuhan. Efraim jatuh
karena mengerjakan berhala berhala yg menjijikkan dihadapan Tuhan. Perilaku yang tidak awas terhadap kelebihan itu membuat suku Efraim tersebut terjungkal kedalam dosa. Efraim jatuh
melalui kecakapan-nya. Efraim menuai
badai karena potensi atau bakat seninya
yang luar biasa. Kecakapan seni patung
telah menjadi batu sandungan bagi dirinya sendiri, tragis !!
Mengertikah saudara akan hal ini? Firman
Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa kejatuhan seseorang seringkali bukan
dititik lemahnya, melainkan diarea area dimana kita merasa kuat dan hebat. Camkan
dan dan waspadalah hal ini! Gali dan temukanlah kecakapan dan kelebihan saudara
tetapi hatihatilah senantiasa. Biarkanlah kelebihanmu menjadi sarana engkau
diberkati secara rohani dan secara jasmani demi masa depan yang lebih baik. Tuhan Yesus Kristus mengaruniakan kita kecakapan atau talenta atau ketrampilan supaya kita diberkati dan masyihur melalui pemberian-Nya tersebut.
Dalam kitab 2 Korintus 11:30, Paulus belajar dari kebenaran ini,
sehingga dia berkata:"Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas
kelemahanku." Mengapa Paulus berkata demikian? Sebab didlm kelemahannya
dia belajar utk sepenuhnya bergantung dan berharap kpd Tuhan sendiri. Sebaliknya
ketika kita kuat atau merasa kuat, seringkali kita merasa tidak memerlukan
Tuhan!
Anak anak Tuhan, juga hamba hamba Tuhan,
di area apa engkau kuat atau merasa kuat? Di area apa engkau merasa lebih dari
pada orang lain? Atau area apa yang sering orang lain engkau dengar memberi pujian
atau sanjungan kepadamu? Berhati-hati-lah, sebab justru di area itulah engkau sangat rentan jatuh...
Ingatlah semakin hebat orang
disebuah area, semakin besar pula kemungkinan area tersebut menjadi tempat
kejatuhannya.
Kita terlalu sering menemukan hamba hamba
Tuhan hebat yg dipakai utk area pemulihan keluarga, tetapi justru di dlm
keluarganya sendiri dia jatuh. Ada yg dipakai luar biasa utk menyampaikan pesan
pesan Tuhan utk mengatur keuangan pola kerajaan Allah, justru dia sendiri
terjatuh dlm area keuangan tersebut.
Orang yg dipakai Tuhan dlm area pembentukan
kharakter, tetapi justeru melalui kharakternya
sendiri dia hancur. Atau, saudara yg merasa mahir atau pakar di area tertentu,
hati hati, iblis justru sering masuk di area tsb. Melalui area kelebihanmu
tersebutlah Iblis masuk untuk menghancurkan
rencana Tuhan didlm hidupmu.
Waspadalah, Efraim jatuh di area yg dia
cakap atau mahir. Diriku dan dirimu berpotensi jatuh melalui kelebihan kita masing
masing. Itu sebabnya sebagai anak anak Tuhan perlu terus belajar rendah hati. Kita semua
termaksud saya perlu terus menerus diingatkan dan dipimpin Tuhan. Kita harus
terus menerus merasa diri tdk cakap dlm hal apapun. Sekali kita merasa punya
kelebihan maka kita akan terdorong meninggikan diri. Sebab itu diriku dan
dirimu perlu terus menerus mengemis belas kasihan dan anugerah Bapa Surgawi. Dengan
demikian kita dijauhkan dari sikap angkuh dan memegahkan diri.
Tuhan merancang kita menjadi buah bibir dan diberkati. Tuhan Yesus Kristus tidak menghendaki seorangpun 'bagai kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar'. Itulah sebabnya diriku dan dirimu perlu memperbaharui kelemahan dan me-waspadai kelebihan, Amin
Tuhan merancang kita menjadi buah bibir dan diberkati. Tuhan Yesus Kristus tidak menghendaki seorangpun 'bagai kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar'. Itulah sebabnya diriku dan dirimu perlu memperbaharui kelemahan dan me-waspadai kelebihan, Amin