Kamis, September 29, 2016

SELAMAT DAN SEJAHTERALAH ENGKAU


(Maz 119:1-33)
Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu (Mazmur 119:32)
Hidup kita bagaikan kapal yg berlayar dilautan luas. Yg terus berlayar walau malam semakin pekat. Yg tidak berhenti walau dihadang gelombang tinggi, yg tidak perduli walau diterjang badai. Walau mata jasmani nakhoda tak lagi mampu melihat arah, kapal terus berjalan menembus samudra hingga sampai ditujuannya.
Mengapakah kapal tersebut mampu tiba di tujuan dgn selamat? Mengapa kapal itu dapat berlayar di arah yg benar meskipun ‘dikepung’ laut yg seakan tiada berujung? Mengapa nakhoda kapal dapat memastikan arah saat malam kelam begitu mencekam? Apakah karena ketrampilan nakhoda dan awak kapal lainnya? Ternyata Bukan!!, melainkan karena disana ada, kompas!!! Benda kecil yang di kabin jurumudi kapal itulah yg menjadi  mata bagi kapal. Ia menentukan arah yg harus ditempuh. Ia mampu melihat ketika mata jasmani manusia kalah terhadap pekatnya malam. Kompas terus bekerja Saat matahari telah tenggelam, saat bintang tertutup awan, saat manusia bingung karena hamparan samudera membuat  arah semakin samar. Intinya dalam segala keadaan, kompas itu tetap menunjuk arah yg harus ditempuh.
Didalam dunia yang gelap ini, kita membutuhkan Kompas. Di saat arah hidup kita semakin tidak pasti, saat batas-batas kebenaran dan kejahatan manusia begitu samar, disaat pengaruh dosa dan kompromistis menggejala dimana-mana, saat toleransi dan kasih terkikis erosi dan saat hati kebanyakan manusia telah membatu serta saat mata jasmani dan mata hati telah buta, kita membutuhkan kompas. Kompas tersebut ialah, Firman Allah di Alkitab.
Tuhan Yesus datang supaya kita memiliki hidup dan memilikinya dalam segala kelimpahan. Artinya, Ia mau orang yang percaya itu menjadi pemenang. Oleh sebab itu Dia memberikan “Kompas”, yakni Firman Allah. Di dalam firmanNya kita menemukan arah yang jelas, metode yang jelas serta hasil yang maksimal. Kompas kapal dapat rusak karena waktu, namun Kompas Allah yakni firman Tuhan tak pernah salah dan tak pernah ketinggalan zaman. Firman Allah yakni Alkitab adalah kebenaran sekaligus merupakan wujud penyataan Allah yang Dahsyat. Mari kita tetapkan arah hidup kita sesuai dengan kompas Iman yaitu firman Tuhan.
John Maxwell mengatakan, manusia paling tidak membutuhkan tiga kompas dalam hidupnya:
Kompas Moral : menolong manusia membangun diri dgn norma-norma, sehingga dlm segala hal mengetahui motiv-motiv  yg berujung pada integritas dan kredibilitas diri. Kemulian Tuhan didahulukan dari kemuliaan diri sendiri. Nilai-nilai iman di pegang sampai mati.
Kompas Arah: menolong setiap orang menetapkan sasaran-sasaran hidup. Suara Tuhan, bisikan Roh sangat menentukan. Jangan berpatokan pada insting atau hati  sebab itu dapat dicemari oleh seteru abadi. Tetapi ujilah suara hati dgn kebenaran sejati, dgn demikian engkau merasa pasti.
Kompas Strategi:  menolong manusia utk sampai pada tujuan. Metode kerja yg jelas serta  etos kerja yg berkualitas kemudian dipadukan dgn arah yg jelas akan membuat kita tiba dihasil  yg pas.
Jangan buat arah sendiri, sebab hal itu membuat kita capek dan tersesat. Jangan pula ikut arah yang lain sebab jalan itu pasti menuju kegagalan dan kebinasaan. Ikutilah arah Tuhan dan sabarlah berjalan diarah tersebut, maka engkau pasti tiba di pelabuahan yg sesungguhnya, amin.


Rabu, September 28, 2016

TUHAN BERSABDA; " AKU SALAH, KAU BENAR"


Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya…” ( Lukas 1 ay 68)
Nats diatas diucapkan oleh Zakharia dengan penuh Roh kudus. Zakharia mengucapkannya dengan berlimpah bahagia dan syukur karena ternyata jerih payahnya melayani pekerjaan Tuhan tidak pernah sia-sia. (1 Kor 15:58) Zakharia menyampaikan sebuah nubuatan besar tentang Tuhan Yesus Kristus yg segera akan melawat umat-Nya, dan hal itu dimulai dari keluarganya. Artinya, Sebelum melawat dunia dengan berkat yang besar, Tuhan lebih dahulu memberkati keluarga Zakharia dengan berkat yang special, sebagai upah kesetiaan keluarganya melayani pekerjaan Tuhan. Setiap Keluarga yang mengijinkan Tuhan berkarya dalam hidupnya dan memberikan diri menunjukkan karya diladang Tuhan, pasti menikmati lawatan dan berkat Allah, Haleluyah
Kata melawat dalam bahasa Yunani yakni ‘epeskepsato’, berarti memperhatikan, memperdulikan, membawa sesuatu yang sangat baik. Atau dalam bahsa Indonesia berarti menjenguk sambil membawa yang baik. Itulah esensi kehadiran Allah, yakni Tuhan Melawat manusia, memberikan semua yang baik yang dibuthkan manusia, Puji Tuhan. Buka hatimu, salurkan berkatmu, ulurkan tanganmu kemudian ayunkan langkah kakimu untuk saling melawat…! Ingat banyak orang membuthkan kehadiranmu.
Pujian Zakharia yg sekaligus merupakan nubuat ini memiliki tujuan untuk menegaskan bahwa janji Allah akan segera digenapi, Haleluyah! Sekali Allah berjanji, Ia pasti menggenapi.  Jangan ragukan itu. Oleh sebab itu mari kita coba  ingat kembali janji Tuhan secara khusus kepada kita setiap pribadi. Pegang janji itu dan setialah menunggu tiba waktu Tuhan menggenapi janji-Nya. Jika kita setia, maka janji Tuhan  pasti kita nikmati karena Ia akan merealisasinya. Allah melawat manusia itu merupakan fakta sejarah yg tidak bisa ditutup-tutupi. Walau banyak orang atau lembaga dunia berusaha menyangkalnya, Allah akan terus melawat umat-Nya dan akan terus sampai akhir zaman. Melalui renungan hari ini kita dapat membuat refleksi tentang dua hal, yaitu: Kita ditantang sekaligus dimotivasi untuk berjuang menggenapi visi Tuhan terhadap gereja masing masing, yaitu turut aktif membangun sidang jemaat diatas dasar yang benar selaras dengan esensi lawatan Allah sepanjang zaman. Melawat berarti membangun, memberdayakan sehinggga mandiri dan berdampak. Tuhan selalu mendemonstrasikan kuasa dan mujizat-Nya untuk menyediakan segala kebutuhan sekaligus menopang orang yang setia kepadanya, Amin……………! (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh,MA)

Selamat sukses, Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Senin, September 26, 2016

BERKATMU MELIMPAH

YOHANES 10:1-12
Akulah pintu, barang siapa masuk melalui aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput (ay 9)
Tuhan Yesus Kristus memiliki rencana yg sangat konkrit terhadap setiap orang percaya. Rencana tersebut ialah  menolong Umat tebusan Kristus bertumbuh, menjadi berkat besar dan maksmal dalam panggilan. Artinya setiap orang Kristen perlu mengembangkan karakter dewasa, teguh dan berwawasan luas. Terdepan dalam inovasi, unggul dalam mewujudkan visi dan kreatif mengatasi kritis. Itulah sebabnya gereja dituntut untuk mengajarkan kepada anggota jemaat prinsip prinsip Alkitab secara utuh dan berkesinambungan. Melalui pengajaran, Firman Tuhan diresapi orang Kristen, kemudian dihayati sekaligus ditaati. Dengan demikian terciptalah transformasi religi yang mendorong setiap kristiani kembali kepada nilai imani. 
Kalau orang Kristen hidup didalam Tuhan, maka Tuhan pun berkarya di dalam hidup orang tersebut, dan orang itu pun berubah. Itulah ajaran gereja yang mampu membentuk pribadi jemaat yang berkarakter seperti Kristus. Sebab, orang yang mengalami kasih didalam persekutuan akan lebih mampu mengasihi. Orang yang hidup ditengah-tengah jemaat yang berpengharapan akan memiliki daya tahan. Dan orang yang hidup ditengah – tengah jemaat yang  setia dan jujur, akan mampu hidup setia dan berwatak luhur. Intinyapola pelayanan yang positif, penuh iman dan kasih, sangat berdampak besar terhadap perilaku jemaat. Kehidupan persekutuan yang dipenuhi oleh Roh kudus akan ditransferkan melalui kehidupan orang percaya saat menunaikan panggilan masing-masing ditengah dunia
Dalam nats diatas disebutkan,  Yesus Kristus adalah pintu keberhasilan, pintu berkat dan pintu dari segala kabaikan yang dibutuhkan manusia. Itulah janji dahsyat, menentukan dan janji yang dijamin akan digenapi. Yesus Kristus memberikan diri-Nya sendiri sebagai jaminan Janji tersebut. Kita hanya dipanggil masuk kepada rancangan-Nya dan menjadi serupa dgn Kristus yakni menunjukkan kualitas dan integritas, sehat pikiran, sehat hati dan sehat prilaku.
Tuhan Yesus Kristus menghendaki semua orang Kristen diberkati dengan berlimpah-limpah. Sebab Yesus datang untuk itu (Yoh 10:10) Namun sangat disayangkan masih begitu banyak orang Kristen jauh dari rancangan Allah yang besar tersebut. Kenapa demikian? Karena orang Kristen hanya mau menerima berkatnya, tetapi tidak mau memberi hidupnya. Orang Kristen mau diberkati tetapi tidak mau berubah menjadi sama seperti Kristus. Sebab itu berubahlah dan lihatlah apa yang akan terjadi, Amin (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Doa: Tuhan Yesus Kristus, aku rindu menikmati padang rumput-MU, tuntunlah aku senantiasa supaya selalu masuk dan keluar melalui pintu yang Engkau sediakan, Amin.

DAMPAKNYA SIGNIFIKAN

  Jakobus 5:12-20
Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa (ayat 13).
Di dalam hidup ini, kita seringkali diperhadapkan dengan banyak masalah. Anehnya walau masalah tersebut kelihatannya sangat sepele, sukar SEKALI diatasi jika hanya mengandalkan mengandalkan logika. Bahkan semakin dipikir,. masalah justeru semakin bertambah.
Kenyataan tersebut menyadarkan kita bahwa ada kekuatan diluar logika manusia yang layak dijadikan sebagai pegangan disetiap keadaan. Dan dalam pengalaman iman, banyak orang percaya berlimpah  dengan sukacita karena mendapatkan jalan keluar karena mengandalkan kekuatan tersebut. Kekuatan dahsyat tersebut ialah doa.
Alkitab  mengajarkan bahwa berdoa itu mudah dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Doa itu kuasanya tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi oleh apapun. Berdoa itu mudah tidak perlu pintar menghafal dan tidak harus dilakukan dalam ritual formal ibadah. Oleh sebab itu, kita tidak boleh membuat doa itu sebagai alternatif terahkir dalam mengatasi persoalan. Doa harus menjadi prioritas!!. Mengapa berdoa itu begitu menentukan dan harus menjadi prioritas utama kita? Marilah kita melihat kepada Tuhan Yesus sendiri.
Waktu Yesus dibaptis, Yesus berdoa (Luk 3:21). Ia pun berdoa di atas gunung dan melakukan doa semalaman (Luk 6:12). Sebelum memilih murid-muridNya Yesus  tidak lupa berdoa. Ia juga melakukan doa secara pribadi dan doa bersama-sama murid-muridNya (Luk 9:18-28)). Ketika penderitaan akan dimulai. Dia berdoa di Getsemani (Mat 26:36). Dan ketika Yesus mau menyerahkan nyawaNya Ia tidak lupa berdoa. Pun Ia menyuruh semua umatNya supaya tekun berdoa (Luk 18:1-8). Dari rangkaian ayat-ayat di atas kita dapat menemukan kebenaran bahwa doa adalah bagian dari iman. Sementara iman itu tidak dipisahan dari hubungan-hubungan. Doa membuat orang berpaut dengan Allah. Dan Orang yg berdoa adalah orang yang  memiliki persekutuan dengan orang lain
Orang yang berdoa adalah orang yang mengasihi  Tuhan. Dan orang yang mengasihi Tuhan pasti mengasihi orang lain dan diri sendiri. Dan karena kasih itu, seseorang berdoa. Ia mendoakan orang lain karena ia mengasihi orang tersebut. Ia mendoakan orang lain karena ia rindu orang lain semakin diberkati. Orang yang memuliakan Tuhan, meninggikan dan menyembahNya melalui doa, Dengan berdoa ia percaya kepada Tuhan yang tidak dilihatnya. 
Sebagai umat Tuhan mari kita bertekun saling menopang dalam doa. Mari kita selalu mempercayakan seluruh anggota keluarga kita dengan berdoa. Mari kita dukung tempat kita mengabdi melalui doa. Semua pergumulan sidang jemaat dan pergumulan gereja kita dapat kita dukung dengan berdoa. Dengan berdoa kita mendapatkan kekuatan. Dengan berdoa kita mendapatkan jawaban dan kepastian. Sebab itu, walau kelihatannya sepele dan tidak selaras dengan logika, tetaplah berdoa. Berdoa itu mudah, namun pengaruhnya dahsyat, AMIN.

Minggu, September 25, 2016

KOMPETENSI ORANG KRISTEN

Lukas 16: 1-9
Aku tahu apa yang akan aku perbuat. (ayat 4a)
Bertanggungjawab merupakan, sebuah kompetensi iman. Kompetensi merupakan tuntutan profesionalitas yang sedang actual di zaman ini. Kompetensi berarti kemampuan seseorang menguasai bidang yang sedang dikerjakan.
Dalam iman Kristen, Tuhan menuntut kompetensi umat-Nya. Ia menghendaki umat tersebut menunjukkan kompetensi melalui perbuatan. Apakah yang dimaksud kompetensi sebagai umat Kristen? Maksudnya adalah bahwa keber-agamaan seorang Kristen, tidak dinilai hanya dengan label agama yang tertera di KTP saja, tetapi menyangkut seluruh aspek kehidupannya. Artinya setiap orang Kristen dituntut menunjukkan kualitas iman.  Kualitas iman tersebut nampak melalui pertumbuhan rohani yg terus menerus. Hal itu berarti, orang Kristen yang kompeten tidak berhenti ditahap pertobatan saja melainkan menjadi berkat yg besar bagi dunia ini. Ia tidak hanya menjauhkan diri dari dosa tetapi juga melakukan yang baik. Kompetensi orang Kristen nampak melalui  pelaksanaan tanggungjawab sebagai orang Kristen. Artinya dalam berelasi dengan sesama ia tidak terus menuntut tetapi juga menurut. Ia tidak mudah mutung saat tersinggung, melainkan tersenyum sambil terus berhimpun. Ia kuat, tegar tak tergoyahkan. Orang Kristen yg kompeten selalu tulus dan membuang sikap pura-pura. Orang Kristen yang kompeten mengetahui displin dan berlatih adalah kunci berhasil. Orang Kristen yg kompeten mengetahui, bahwa didalam Tuhan Yesus Kristus ia berlimpah potensi yang hanya perlu digali. Orang Kristen yg kompeten selalu rindu berprestasi dan membuatnya sebagai alat sembah puji untu Dia Yang Mahatinggi.
Dalam nats diatas kita menemukan sebuah tindakan yg menunjukkan sebuah komitmen baru untuk bertobat dari kejahatannya dengan mengurangi beban utang orang lain yang dia buat sendiri. Ia tidak bereaksi negative terhadap pimpinan yg bertindak negative, sebaliknya mengisi waktu yg tersedia sebagai kesempatan untuk memulihkan hubungan dengan cara yg luhur pula. Ia membebaskankan dirinya dari segala bentuk hubungan yg merugikan. Ia tidak meratap sekaligus membuang amarah.
Melalui ayat tersebut, Tuhan mengajar kita, supaya waspada terhadap sikap menghakimi sebaliknya berusaha menunjukkan nilai luhur kristiani.
“aku tahu yang akan aku lakukan”. Artinya orang Kristen yang kompeten, selalu memahami apa yang dikehendaki Tuhan dan kemudian meletakkan seluruh kehendak diri dibawah kehendak Tuhan tersebut. Di sana ada komitmen sekaligus keyakinan. Apakah Anda orang Kristen yang kompeten? Sekarang Anda tentu sudah tahu, Amin. (Pdt. Haposan R Hutapea STh, MA)

Kamis, September 22, 2016

MENGALIR BAGAI AIR

( Mazmur 37:1-11 )
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak; (ayat 5)
Orang yang bekerja dengan target terlalu tinggi cenderung membuat diri sendiri tertekan dan emosional. Target membuat manusia berpikir tentang cara untuk mencapai hal tersebut. Dan sangat jamak tidak lagi memikirkan nilai iman dan norma yang berlaku. 
Tidak dapat disangkal, keadaan manusia saat ini sangat rawan. Tingginya kebutuhan hdup dan melambungnya inflasi membuat orang begitu mudah melupakan norma dan membuat aturan sendiri. Modernitas dan tehnologi yg semakin canggih ternyata justeru lebih menjadi ancaman bagi kehidupan itu sendiri. Kasih banyak orang semakin terhidrasi. Hubungan sosial memprihatinkan. Kebebasan berekspresi justeru membuat situasi semakin tidak pasti. Maka sangat sering kita melihat sosok orang yang bertopangkan dagu dengan tatapan kosong, orang yang meratap karena kecewa, orang yang beringas bagai binatang jalang yg terperangkap karena kehilangan akal sehat. Di sisi lain petani dan buruh bagai kuli yg bekerja tiada henti dari pagi sampai malam hari tetapi hasilnya memperhatingkan.
Semua orang berjuang membangun harkat diri namun akhirnya sangat banyak yang terjerumus kedalam jurang prustasi. Mereka berkata  “Hidup ini tidak berarti! Dan tak ada guna menganut nilai-nilai. Dan adalah perbuatan bodoh kalau taat pada norma-norma”.  Akan tetapi firman Tuhan hari ini sangat menghibur dan mengatakan yg sebaliknya: “Orang yang rendah hati akan mewarisi negri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah” (ayat 11). Semua yang difirmankan TUHAN melalui tulisan raja Daud ini merupakan kebenaran yang telah terbukti di dalam perjalanan kehidupan penulisnya. Raja Daud telah lebih dahulu mengalami berbagai macam penderitaan seperti kita alami pada zaman sekarang ini. Namun karena iman, Daud menikmati kuasa penyertaan Tuhan yang ajaib, luar biasa !!
Melalui kisah hidup Raja Daud ini kita dapat menarik satu kesimpulan; “ Hidup di masa yang akan datang ditentukan melalui cara kita menghadapai hidup di masa kini. Artinya dalam hidup ini, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan:  bergantung kepada Tuhan seperti Daud? Atau membiarkan hidup kita di gantung oleh masalah? Jika kita memilih bergantung kepada Tuhan, maka kita kuat dan dipulihkan. Kita akan seperti air yang mengalir dari sumbernya. Tembok yang tinggi tidak akan membuat kita berhenti. Jurang yang dalam tidak akan membiarkan langkah kita  tertahan. Bagaikan Air kita harus tetap merangkak sampai mengatasi tembok. Cerdas kreatif, pantang menyerah, tangkas ber ethos juang yg tinggi bagai seorang pahlawan.
Oraang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus harus seperti air yg keluar dari sumber. Sekali air tersebut mengalir dari sumber, panas terik tidak akan sanggup mengeringkannya, hujan badai membuatnya semakin cepat mewujudkan tujuannya. Ia menyegarkan rumput yg mulai layu menjadi penopang hidup bagi berbagai tumbuhan. Mengatupkan tanah yang kering kerontang dan menjadi berkat bagi setiap mahkluk. Demikianlah kemenangan sekaligus kualitas orang yang sungguh-sungguh bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya  semua anak-anak Tuhan ada di dalam sumber yang sejati, yakni Tuhan Yesus Kristus. AMIN. (Doaku menyerai saudara, Pdt. Haposan Hutapea)

Selasa, September 20, 2016

MERDEKA UNTUK MEMERDEKAKAN ORANG LAIN

Efesus 1:1-8
Sebab didalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercatat dihadapan-Nya (aya 4)
Kita dipilih untuk merdeka. Merdeka dari perbudakan dosa dan cengkeraman Iblis, sehingga kudus tak bercacat, kemudian  dipersekutukan sebagai warga negara Sorgawi, diperlengkapi dengan otoritas ilahi untuk melenyapkan segala belenggu dan membebaskan mereka yang  ter-intimidasi dari segala ikatan kekuatan duniawi. Konkritnya, merdeka didalam Kristus ialah: bergerak didalam kemerdekaan untuk memberi kemerdekaan buat orang lain.
Tuhan menghendaki agar pola hidup demokrasi, penghargaan hak azasi dan keadilan ditegakkan. Hal itu penting karena Tuhan menciptakan manusia sederajat. Diciptakan saling merendahkan hati bersinergi melestarikan bumi. Perbuatan Tuhan yang ajaib yg memerdekakan manusia itu sesunggahnya berorientasi sejahtera, adil. Namun sayang hal itu tidak diresfoni semua manusia. Manusia lebih ingin hidup dengan mengeksploitasi dan memperhamba orang lain. Mereka bertindak licik, sadis dan penuh kezaliman. Tak perduli suara hati nurani dan jauh welakasih. Bangsa yg kuat memperbudak bangsa yg lemah. Etnis yang merasa diri mayoritas menganiaya yang minoritas. Keluarga yg serba ada menghina martabat keluarga yang belum sejahtera. Allah rindu memerdekakan seluruh manusia tanpa terkecuali dengan mengaruniakan kasih yang kekal, namun manusia memandang sesama sebagai ancaman sehingga ingin membunuh sesamanya. Manusia membesarkan diri dihadapan Allah. Dari pada meneladani perbuatan Allah yang sarat dengan kemurahan, manusia lebih suka meniru perbuatan ilblis yg selalu membinasakan.
Kemerdekaan Kristen itu Kreasi Yang Maha Tinggi dan dirancang disorga. Ia memberi diri sebagai tebusan  dengan mati dikayu salib. Pengorbanan dan rela merendahkan diri adalah strategi-Nya. Dari Kalvari benih kemerdekaan mengalir dan bermanifestasi keseluruh bumi. Kemerdekaan sejati harus dimulai dari orang yang sudah lebih dahulu merdeka. Ia harus meneladani Yesus Kristus sehingga layak diteladani orang lain. Ia harus lebih dahulu berkorban.
Kemerdekaan Kristen adalah anugerah dari Tuhan Yang Mahatinggi. Kemerdekaan Kristen bukan untuk bermegah diri, bukan pula untuk memuskan diri sendiri  melainkan untuk introsfeksi diri dengan membukan hati untuk berbagi dan membuka mata jasmani supaya tidak tersesat saat siang hari. Dengan demikian dia mampu untuk menolong orang lain untukmerdeka. Sebab Tuhan mengaruniakan kemerdekaan supaya kita memerdekakan orang yang masih terikat dengan berbagai belenggu dan penjajahan, Amin. (Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

CARA MUDAH HIDUP SEHAT

   (Kisah 16:19-34)    
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka (ay 25)
Tuhan Yesus merencanakan umat-Nya diberkati! Diberkati adonannya, diberkati usahanya, diberkati keluarganya dan diberkati kesehatannya. Konkritnya, setiap orang percaya yang selalu mempercayakan diri kepada Tuhan Maha Pencipta, pasti  diberkati secara jasmani dan rohani. Ia memanggil kita supaya memiliki tubuh yang sehat. Ia menyediakan tumbuhan utk menunjang hidup sehat, Ia menyediakan oksigen utk sarana hidup sehat, dan Ia menyampaikan firman-Nya sebagai petunjuk menuju hidup sehat, Haleluyah!!!
Paulus dan Silas memahami isi hati Tuhan tersebut. Itulah sebabnya ketika mereka ditangkap karena kebenaran dan dimasukkan kedalam penjara, mereka menaikkan pujian dan penyembahan. Mereka tidak meratap seperti biasa dilakukan banyak orang. Dilihat dari lingkungan penjara yg keras dan tidak bersahabat, mereka layak dikuasai sikap negative, marah dan kepahitan. Tetapi mereka tidak ingin dikuasai sikap tersebut, bahkan sebaliknya mereka menguasai lingkungan yg buruk itu dan kesehatan mereka pun terpelihara. Paulus dan Silas memilih tetap bersukacita dan menjadi berkat besar bagi orang-orang tahanan yang diambang putus asa.  Mereka jadi berkat ditengah tekanan. Mereka  memilih sehat dari pada sakit, luar biasa!!
Penelitian ilmiah membuktikan bahwa tubuh manusia dapat sakit jika dia dikuasai oleh emosi negatif. Emosi negative seperti kebencian, amarah, perasaan tertekan, dendam serta luka batin merupakan sumber penyakit yg membahayakan tubuh dan jiwa seseorang. Oleh sebab itu dari pada mengingat-ingat perilaku orang, Paulus dan Silas melepaskan pengampunan sekaligus menaikkan pujian….dan mujizatpun terjadi.., Haleluyah!!!!
Memang jika perbuatan baik kita dibalas dengan kejahatan, sangat mudah bagi kita untuk dikuasai kepahitan. Bahkan seringkali kita jadi begitu mudah menutup pintu maaf. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan emosi negative tersebut bertentangan dengan stabilitas sel tubuh kita. Dari pada sakit hati berlarut-larut lebih baik kita melepaskan pengampunan dan melupakannya. Demi kesehatan jiwa dan tubuh kita, lebih baik memaafkan orang yg melukai, merugikan dan menyakiti perasaan kita. Sikap tersebut selain  membuat wajah kita berseri, hal itupun otomatis membuka pinta rahmat dan berkat Tuhan. Bahkan lebih dari pada itu, kita pun terpelihari dari segala bentuk ancaman berbagai sakit penyakit. Firman Tuhan mengatakan:  seorang pendendam, pemarah …….tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (1 Kor 6:10). Memaafkan orang yang merugikan dan yang menyakiti perasaan kita memang sulit. Tetapi selalu ada hasil dari sebuah perjuangan. Dari pada memikirkan perilaku orang lain, lebih baik memuji dan menyembah Tuhan. Memaafkan salah orang serta setia menyembah Tuhan merupakan obat yang sangat manjur untuk tubuh kita. Itulah cara hidup sehat yang baik yang perlu kita ingat dan lakukan,  AMIN. (doaku menyertai saudara, Pdt haposan Hutapea STh, MA)

Senin, September 19, 2016

SELAMAT BERBAHAGIA

MATIUS 5:1-13
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah  ( ayat 8 )
Allah memanggil manusia untuk hidup merdeka dari setan dan kejahatan supaya leluasa menikmati berkat-berkat yang sudah disediakan. Berkat tersebut ialah keselamatan, keberhasilan dan panjang umur. Itu pula sebabnya Tuhan mendirikan gereja-Nya disepanjang zaman dan disegala tempat, termasuk di Pamulang. Di GBI Aletheia Pamulang Tuhan mau mempertegas kembali, bahwa sukses bermula di Sorga. Dan sukses tersebut dapat diraih hanya dengan bekerja bersama Tuhan. Bekerja bersama Tuhan berarti selalu berkomitment untuk maju, berpikir kreatif saat menghadapi tantangan, dan berkata ‘ya’ terhadap  metode Tuhan. Bekerja bersama Tuhan berarti berkeputusan memakai hasil pencapaian tersebut utk kemuliaan Tuhan. Intinya, bekerja bersama dengan Tuhan berarti membuang setiap motive kerja yg menyimpang, merubah  kerangka berpikir yg keliru dan membuang niat yang bertolak belakang dengan ketetapan Tuhan. Bekerja bersama Tuhan berarti sanggup mengoptimalkan waktu dan focus pada satu hal demi sukses yg lebih besar dengan hasil yang maksimum. Intinya, kerja keras merupakan ethos yg tidak terpisahkan dari orang yang percaya Tuhan. 
Allah memanggil manusia supaya menikmati kebahagiaan yang hakiki. Artinya, manusia berbahagia saat  berjuang, berbahagia saat sukses dan berbahagia pula  saat melihat orang lain ikut berhasil. Intinya, bersama Tuhan tak ada lagi yang sanggup merampas bahagia nya tersebut, haleluya (Mat 5 :3-12).
Firman Tuhan menegaskan bahwa kebahagiaan yang sejati hanya dapat dinikmati oleh orang yang hidup tekun didalam Tuhan. Orang yang tekun dekat Tuhan menikmati kemurahan-Nya dan kemurahan Tuhan tersebut lebih dari pada hidup. Kemurahan-Nya itu lintas waktu, lintas zaman bahkan lintas tempat, dahsyat........
Saudara, mempunyai usaha dan bisnis yg besar itu, perlu. Memiliki penghasilan serta harta yang banyak itu perlu. Tetapi semuanya itu tidak akan menjadi ukuran orang berbahagia. Orang yang berbahagia adalah orang yang tekun dekat Tuhan serta memiliki penghasilan yang memadai. Maka carilah Tuhan dan berbahagialah, Amin. (Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA ) 

Minggu, September 18, 2016

DENGARLAH SAPAAN TUHAN YG LEMBUT

Setiap orang paling tidak memiliki sebuah pengalaman yg susah dilupakan. Baik yg berkaitan dengan orang lain demikian juga dengan sebuah peristiwa yang dialami. Entahkah pengalaman itu buruk atau indah dua-duanya adalah pengalaman. Dan setiap pengalaman tersebut pasti menimbulkan reaksi yang berbeda. Oleh pengalaman tersebut orang senyum dan tertawa sendiri seperti orang yang kehilangan kendali diri. Olehnya juga orang dapat murung sepanjang hari bahkan menangis tanpa henti. Intinya, masa lalu dapat membuat kita berbangga diri, namun olehnya juga kita dapat tertunduk diri menyesali yg terjadi. Pengalaman di perjalanan hidup yang kita lalui dapat kita buat menjadi ukuran sekaligus menjadi sebuah alat untuk instrospeksi diri. Pengalaman itu dapat berfungsi sebagai pembanding antara hidup dalam dosa dimasa silam dan implikasinya yang merugikan dengan hidup dalam Tuhan dengan dampak positifnya yang membahagiakan. Intinya, Pengalaman dapat kita jadikan sebagai sebuah mercusuar kehidupan sehingga dapat memastikan arah yang menuju maut atau arah menuju muara keberkatan. Perubahan seseorang yang duhulu keras hati dan menjadi seorang yang berwelas kasihan pasti sangat dahsyat. Dan kesaksian orang yang pernah diikat kuasa kegelapan akan mampu menyadarkan org lain dari perangkap kegelapan tersebut. Bahkan Penderitaan dan kegagalan karena dosa yg membuat kita putus asa dimasa lalu, dapat menjadi sebuah perenungan yg membuat kita mengambil keputusan  utk berkata "tidak"! terhadap dosa dan perilaku menyimpang. Dalam nats diatas, Tuhan mengajak kita untuk mengingat masa silam yang gelap tanpa Tuhan dan pengaruhnya terhadap kehidupan. Mengingat masa silam bukan berarti menyuruh kita untuk hidup dengan masa lalu, melainkan membuat masa lalu sebagai pelajaran yg berharga sehingga setiap orang memilih langkah yang lebih baik menuju masa depan yang Tuhan janjikan. Pengalaman iman dimasa silam memampukan kita bereaksi positif dimasa kini dan nanti. Artinya, jika suatu ketika kita menghadapi badai, kita tetap tegar karena kita sudah pernah mengalami pertolongan Kristus yang Sejati. Sebagai orang Kristen kita menyadari bahwa setiap peristiwa mampu membuat keyakinan kita semakin dikukuhkan bahwa Tuhan Yesus Kristus itu adalah Tuhan yang Maha setia. Dalam iman kita meng amini, bahwa Dialah yang memulai dan Dia sendiri juga yg akan terus membela dan menyertai dan memberkati setiap anggota Jemaat-Nya, terutama orang yg sungguh terbeban mendukung pekerjaan Tuhan. Pengalaman Penyertaan Tuhan di  yang sarat warna warni kehidupan pasti semakin membuat sidang jemaat memandang hari depan dengan penuh keyakinan.  sekaligus meningkatkan konsistensi dan komitmnen setiap pribadi untuk terus maju bersama melakukan perkara-perkara yang gagah perkasa.
Dengan mengingat Penyertaan Tuhan yang Maha Setia, kita dapat melihat masa depan dengan penuh sukacita. Sebab dengan mengingat masa lalu, kita tidak perlu lagi ragu disepanjang waktu. Kita pegang janji Tuhan, kita pupuk kebersamaan dan kita lenyapkan setiap bentuk prasangka, Tuhan Yesus Kristus Memberkati, Amin, (Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Sabtu, September 17, 2016

TIGA PILAR IMAN ORG KRISTEN

Tuhan Yesus Kristus memanggil setiap orang Kristen memiliki kualitas rohani dan karakter yang sesuai dengan standard-Nya. Sebab itu, hari ini kita menyoroti tiga kualitas yang dimaksud tersebut, yaitu
Kualitas pertama, Memiliki hubungan yang baik dengan orang lain terutama terhadap sesame anggota gereja. Yohanes 17:21, Tuhan Yesus bersabda: “supaya mereka semua menjadi menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku didalam Engkau. 
Bersatu dan hidup damai, rukun dan harmonis merupakan impian setiap orang. Dengan damai dan rukun, orang dapat berpikir cerdas, bekerja dengan nyaman dan berkomplentasi dengan tenang. Namun keadaan keadaan seperti itu, semakin hari semakin langka. Damai dan rukun hilang termasuk dari gereja. Kehidupan bergereja bertolak belakang dengan harapan DIA Pendiri gereja, tragis!! Rencana Tuhan Yesus Kristus utk hidup damai dan rukun, saling mengasihi, hidup bersama serta toleransi, lenyap. Manusia lebih suka mengikuti kata hati dari pada kata Tuhan. Pada hal hidup damai itu membuat wajah berseri, bebas sakit kronis, bebas wajah berkerut sebelum tua. Hidup damai itu  membuka pintu rezeki semakin lebar. Sebaliknya semua penghalang damai seperti anti pati, iri hati, dendam dan perasaan tersaingi merupakan pembawa penyakit dan penghalang rezeki sekaligus pembuat rugi. Tulang jadi ngilu, liver bisa hepatitis dan jantung berdegup kencang. Sebab itu mari berusaha hidup dengan damai dengan semua orang terutama didalam persekutuan gereja kita (Matius 5:9)
Kualitas kedua, .Menyadari bahwa kita adalah biji mata Tuhan (Zakharia 2:8) Yang menjamah kita berarti menjamah biji Mata Tuhan, Haleluya. Ini adalah status yg sangat dahsyat. Tak ada yang sama dengan status kita. Kita aman dan nyaman, diproteksi secara khusus. Tuhan menempatkan kita di posisi yang nyaman dan spesial sekaligus sebagai pewaris berkat dan kuasa-Nya, bersyukurlah. Kita sudah ditebus, dipelihara dengan kasih dan kekuatan Allah, diberkati dengan umur panjang dan dilimpahi dengan keberhasilan, dipenuhi dengan Rohkudus, bahkan diangkat menjadi anak-anak Allah. Layaklah kita bersyukur dan mengakui anugerah Tuhan tersebut. Tunjukkanlah totalitas dan setialah. Tuhan tahu mengangkat kita jika dihadapan-Nya kita sudah layak. Mari kita selalu ingat, bahwa kasih setia Tuhan itu untuk selama lamanya, lintas batas, Haleluya. 
Kualitas ketiga, Memiliki Iman yg hebat seperti Abraham (Kejadian 12:1-6). Untuk iman dan ketaatan, Abraham adalah ukuran! Iman, karya dan keteladanan Abraham membuat tiga Agama besar dunia menetapkannya sebagai bapa iman. Abraham menjadi contoh orang yang membuktikan iman melalui perbuatan. Abraham mampu tampil beda. Ia menyiarkan kebenaran sekaligus mewujudkan kebenaran. Konkritnya, sebagai orang beriman, ia selaraskan perkataan dengan perbuatan. Ini namanya intergritas. Ia melakukan langkah iman yang membuatnya menjadi teladan sepanjang abad. Saat Allah memanggil, Abraham mendengar, percaya, taat dan bertindak. Orang Kristen dengar firman namun banyak yang tidak mau percaya! Dosa tertemplak khotbah, banyak yang marah dan ngambek. Orang Kristen tahu dan hafal firman: “jangan marah sampai matahari terbenam”, tetapi orang Kristen banyak yang marah sampai ubanan. Saat dosa Abraham ditegur, dia bertobat. Orang Kristen tidak tobat, malahan kumat!, terlalu!! Tuhan, melalui Abraham megatakan kepada semua orang yg percaya kepada Allah yang Esa, “ tak ada  iman jika tanpa perbuatan, dan iman tanpa keteladanan  adalah omong kosong!!”
Inilah pilar iman orang Kristen. Zaman ini zaman modern, menuntut semuanya harus serba transparan, tak ada tempat bagi orang yang hanya omong doang. Apakah Anda merasa punya iman? Jadilah teladan! Kualitas iman saudara nampak dari kualitas perbuatan saudara, Amin. (Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh,MA)

Jumat, September 16, 2016

IMAN PEMBUKA PINTU SORGA

Yakobus 2 :1-24
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuat-perbuatanNya dan bukan hanya karena iman (ayat 24).
“Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading”. Tuhan merancang manusia  meninggalkan cipta dan karya saat ‘berpulang’. Hal yg sama ditinggalkan Abraham! Iman, karya dan keteladanan Abraham membuat tiga agama besar di dunia menetapkannya sebagai bapa iman. Iman Abraham menjadi ukuran. Ia menjadi contoh orang yang membuktikan iman melalui perbuatan. Abraham mampu tampil beda. Ia menyiarkan kebenaran sekaligus mewujudkan kebenaran. Konkritnya, sebagai orang beriman, ia selaraskan perkataan dengan perbuatan. Ini namanya intergritas. Ia melakukan langkah iman yang membuatnya menjadi teladan sepanjang abad. 
Hal apalagi yang dilakukan Abraham sehingga ia menjadi teladan orang beriman disepanjang abad?
Pertama, Abraham melangkah dengan iman. (Kej. 12:1-6). Allah memanggil, ia mendengar! Allah menyuruh pergi Abraham percaya, taat dan bertindak. Orang Kristen dengar firman namun banyak yang tidak mau percaya! Dosa tertemplak khotbah, banyak yang marah dan marah sampai tahunan. Orang Kristen tahu dan hafal firman: “jangan marah sampai matahari terbenam”,  tetapi orang Kristen banyak yang marah sampai ubanan. Saat dosa Abraham ditegur, dia bertobat, orang Kristen saat dosanya tersingkap firman, tidak tobat malah semakin kumat!, Luar biasa……….
Kedua, Abraham memberikan yang terbaik kepada Tuhan. (Kej. 22:11-19). Saat  usia menjelang seratus tahun dan belum mempunyai anak, ia tetap percaya janji TUHAN. Ketika anak lahir sehat, Abraham berbahagia. Sorak-sorai berkumandang senantiasa. Dan saat Allah meminta anaknya, tak sedikitpun ia ragu. Ia mengetahui,  TUHAN yang meminta adalah TUHAN yg memberi. Abraham tak mundur sebaliknya bersyukur, Dahsyat!!!.
Ketika orang Kristen banyak yg diberkati, mereka lupa Tuhan, lupa saudara dan lupa teman. Orang Kristen banyak yg takabur serta enggan bersyukur. Mengapa banyak orang Kristen bersikap demikian? Jawabannya ialah, iman tak tumbuh, dan ragu pada Tuhan yang Maha Mampu.
Ketiga, Abraham memberi yang terbaik kepada sesame (Kej. 18:22-23). Saat TUHAN bertitah: “Kota Sodom harus dimusnahkan, dosanya banyak tak ada harapan. Tak ada iman apalagi kasih-sayang, saat siang pesta-pora, saat malam penuh maksiat”................,  Abraham bertindak memberi tawaran. Sodom terancam, Abraham gemetar. TUHAN murka, Abraham bersyafaat. Ia menangis dikala sesamanya terancam. Ia tak tahan memikirkan dahsyatnya hukuman. Ia berdoa untuk mengusahakan kelepasan. Inilah Iman yg benar. Iman yg benar itu perduli dan selalu siap berbagi, tidak egois....................!
Apalah artinya iman kalau tanpa perbuatan, demikian kira-kira Abraham berpesan. Apa pula artinya iman tanpa keteladanan, demikian esensi firman Tuhan sepanjang zaman.
Zaman ini zaman modern, menuntut semuanya harus serba transparan, tak ada tempat bagi orang yang hanya omong doang. Apakah Anda orang yang merasa punya iman? Jadilah teladan! Kualitas iman saudara nampak dari kualitas perbuatan saudara, Amin.

 

Kamis, September 15, 2016

MENGINGAT SANG SUMBER

( M A Z M U R  107 : 4 - 38)
Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya (31)
Lima tahun yg lalu, pohon apokat tumbuh alami diteras rumahku. Dipinggir pagar rumah memang sengaja saya sediakan lahan kosong dengan luas 40 cm. Saya senang melihat pohon apokat itu tumbuh sebab daunnya hijau menyegarkan mata. Saat membuka pintu dipagi hari aku selalu menikmati daunya yg hijau membuat pagi hari rasanya bertambah segar. Betambah tahun bertambah pula besar batangnya dan bertambah lebat daunnya. Kalau dulu saya mengharapkan pohon tersebut hanya sebagai penyejuk mata, kini saya mengharapkan lebih dari pada itu. Saya mengharapkan suatu ketika nanti bisa menikmati buahnya yang akan saya tunggu matang dipohon. Saya senyum membayangkan saat memetik buahnya. Apokat itu semakin besar dan tinggi bahkan  melampaui atap rumah.  
Lima tahun berlalu, apokat belum memberikan hasilnya. Jangankan buah, batangnya yang tinggi menjadi jalan kucing liar naik kegenteng rumahku. Saya mulai jengkel. Buah tidak ada, genteng rumahku jadi sarang kucing liar. Serigkali saya harus memanggil tukang untuk membetulkan genteng yg tergeser kucing.
Satu ketika saya berdiri dikeramik yang didepan pohon apokat itu. Aneh, lantai keramik yang saya pijak retak sekaligus terdesak sehingga posisinya lebih tinggi dari keramik yang lain. Ampun, ternyata Akar apokat telah merasuk kebawah lantai sehingga mulai mengancam dan merusak. Saya mulai gelisah. Dalam hatiku aku berpikir, lama-lama akar pohon itu akan mengancam seftytank dan meruntuhkan dingdingnya dan mala petaka akan terjadi. Akhirnya saya panggil isteri, saya ungkapkan masalah dan kemungkinan yang bisa muncul dikemudian hari jika pohon apokat dibiarkan terus hidup. Akhirnya saya dan isteri sepakat apokat itu harus dimatikan. Ia tidak layak untuk dipelihara. Ia tidak jadi berkat malahan jadi ancaman. Keputusan sudah diambil, apokat harus dimusnahkan. Saya tidak menebang batangnya karena sudah besar dan kalau hanya dipotong akarnya mungkin akan tetap berkembang. Maka saya menyuruh isteri  membeli minyak tanah dan menyiram sekeliling batang pohon dan kemudian mengolesi batangnya pagi dan sore hari. Satu minggu kemudian pohon apokat itu mati dan batangnya meranggas. Tragis!!!!
Dalam hidup yang kita jalani betapa sering kita berperilaku seperti pohon apokat tersebut. Kita diberi tumpangan, kita diberi makan, kita dihargai dan dianggap sebagai bagian dari team, namun lama kelamaan kita lupa diri, kita ingin berkuasa dan ingin menguasai segalanya. Sikut kanan sikut kiri. Kita berperilaku seperti Lucyfer yang merasa tidak puas hanya tangan kanan Allah, Iblis ingin menginginkan tahta Allah (Yesaya 14: 12-14, Yehezkiel 18:14-16). Aturan aturan kita terabas dan menggantinya dengan aturan sendiri. Bahkan tidak jarang kita menjadi penghianat mengangkat tumit terhadap teman, mentor atau pimpinan kita. Kita banyak menuntut tetapi tak pernah ingin memberi. dan bertindak seperti Lucyfer. Jika terus menerus berperilaku seperti itu, kita tinggal tunggu waktu menerima nasib seperti Lucyfer tersebut. 
Bersyukur kepada Tuhan itu membawa dampak luhur. Menghasilkan buah seperti yg Tuhan tuntut, harus kita tunaikan. Dalam berbuah itulah kita menunjukkan kekristenan kita. Kita menyenangkan Tuhan melalui gaya hidup yang memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan sudah mempercayakan tugas besar kepada kita. Tuhan sudah menempatkan kita di posisi yang nyaman dan spesial yakni sebagai pewaris berkat dan kuasa-Nya, bersyukurlah. Kita sudah ditebus, dipelihara dengan kasih dan kekuatan Allah, diberkati dengan umur panjang dan dilimpahi dengan keberhasilan, dipenuhi dengan Rohkudus dan bahkan diangkat menjadi anak-anak Allah, teruslah bersyukur dan mengakui peranan Tuhan tersebut. Tunjukkanlah totalitas dan setialah. Tuhan tahu mengangkat kita jika dihadapan-Nya kita sudah layak.
Saudara kita perlu berteduh kalbu utk menguji  diri, supaya kita terus menghasilkan buah yang baik dan membawa keteduhan. Mari kita ingat selalu, bahwa kasih setia Tuhan itu untuk selama lamanya, lintas batas, Amin. ( Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Doa: Tuhan Yesus Kristus, kiranya Rohkudus menolong saya supaya tidak melupakan Engkau sumber rezeki yang berkenan melimpahi aku. Buatlah aku selalu mengembalikan milikmu dan mengeluarkan milik orang yang engkau titipkan didalam rejekiku tersebut, Amin.)








Rabu, September 14, 2016

DEMIKIANLAH FIRMAN ALLAH

Filipi 2:1-11
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sanpai mati, bahkan sampai mati dikayu salib (ay 8) 
Kalau kita membaca Alkitab dengan seksama, kita akan memahami bahwa memberi korban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Kristen. Sedari dulu saat tokoh-tokoh Alkitab mendengar perintah Tuhan, mereka selalu taat dan rela berkorban melakukan perintah tersebut. Bahkan semakin besar tanggungjawab yg diterima tokoh-tokoh tersebut semakin besar pula korban yang mereka persembahkan. Renungan ini mengajak kita untuk mengenali sekaligus meneladani perbuatan tokoh-tokoh tersebut sekaligus mengenali korban-korban mereka. 
Pertama, Nuh. Ia adalah salah seorang tokoh Alkitab yg banyak berkorban untuk pekerjaan Tuhan. Ia memberikan waktu yang lama utk membangun sebuah perahu. Nuh korban perasaan karena dicerca dan direndahkan orang hanya karena taat membangun perahu diatas gunung. Tidak cukup dengan itu Tuhan memerintahkannya untuk mengorbankan lingkungan tempat dia bertumbuh dan berkembang. Nuh mengorbankan sanak saudara, teman-teman bahkan peradaban manusia. Ia rela memulai dunia baru, kebudayaan serta komunitas baru. Sebuah korban yang luar biasa… 
Kedua, Abraham. Bapa orang beriman ini lebih hebat lagi….! Saat Abraham mendengar firman Tuhan, ia taat meninggalkan kampung halaman, teman-teman, sanak saudara, rumah dan meninggalkan ladang kesayangan. Abraham mengorbankan zona aman dan pergi ketempat yang tidak ia kenal dan menjadi pendatang. Bahkan saat Tuhan berfirman untuk mengorbankan anaknya, Abraham tidak menolak. Mengapa Abraham taat mengorbankan semuanya? jawabannya ialah karena Abraham percaya dan Abraham bertindak sesuai kepercayaannya. Abraham mempercayakan hidup serta semua yg dimiliki untuk pekerjaan DIA yang Abraham percayai. Saat dia mendengar firman Tuhan untuk berkorban, Abraham berkata: “Tuhan yang mencipta, Tuhan pula pemiliknya. Tuhan yang memberi Tuhan berkuasa mengambil. Dan jika saya mempersembahkan utk pekerjaan Tuhan, Ia pasti kembalikan berlipat kali”, demikian kira-kira Abraham bergumam, 
Ketiga, Musa. Ia mengambil resiko mengorbankan statusnya sebagai Pangeran. Dari orang yang memiliki banyak keistimewaan, Musa rela berubah menjadi miskin. Dari orang yg dikawal setiap waktu, menjadi buronan kerajaan dan menjadi pengembara digurun. Dari ibukota dunia, ia menjadi penghuni padang belantara Midian. Dari putra angkat dengan kenyamanan istana, Musa menjadi gembala kesasar. Sebuah Pengorbanan yang luar biasa. Musa mengorbankan semua demi membela kebenaran dan rencana Tuhan yang besar.
Tiga bentuk pengorbanan dari tiga tokoh besar Alkitab ini menjadi nubuatan sekaligus gambaran ajaran agama Kristen. Mereka menubuatkan Kehadiran Allah kedunia melalui Korban Kristus dikayu salib. Tuhan ingin memberi pesan yang universal dan aktual sepanjang zaman, yaitu: hanya dengan Cinta yang sanggup menghasilkan perubahan. Cintu itu kuat seperti maut (Kidung Agung 8:6)
Dalam nats yang diatas kita diajar bahwa melalui korban ada kemenangan, kemuliaan dan kehormatan. Intinya sebuah pengorbanan membawa dampak positif yang multi dimensi. teduh dihati, sehat jasmani. Oleh sebab itu jangan ragu, mari tetapkan hati. Dibalik setiap korban yang kita beri, kita akan menuai berkat jasmani dan berkat rohani…... Tuhan adalah teladan memberi.!! 
Orang yg taat melakukan seperti yg dilakukan dan diajarkan Tuhan akan dimuliakan. Wajahnya berseri setiap hari, belalang pengirik lari dari lemari, belalang pelahap terhardik dan tak berani kembali (Mal 3:9-10). 
Embun berkat turun dgn limpahnya utk seluruh anggota keluarga, Haleluyah! Mari kita berkorban seperti Kristus melakukannya. Amin. 
(Doaku menyertai saudara: Pendeta Haposan Hutapea STh, MA)

Selasa, September 13, 2016

BERSAMA YESUS KRISTUS ADA KEPASTIAN

Ulangan 31:1-8
Sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau (ay 6b)
Malu bertanya sesat dijalan, demikian sebuah peribahasa yang sering kita dengarkan. Artinya, dengan banyak bertanya, kita mengharapkan makin cepat menemukan tujuan. Tetapi di kota Jakarta, peribahasa itu seringkali tidak selalu benar. Sebab walau sudah banyak bertanya semakin tersesat juga. Karena orang yang ditanya justeru memberi arah yang menyesatkan. Yang tepat barangkali ialah, banyak-banyalah bertanya supaya menemukan jalan yg benar.
Dalam nats diatas dikatakan, TUHAN akan berjalan didepan. Hal itu berarti DIA bertindak untuk memandu dan menuntun umat-Nya sampai tiba ditujuan (Yes 26:7). Dengan kata lain, DIA tidak  menunjuk jalan tetapi DIA memberi Diri-Nya sendiri sebagai jalan. Tidak cukup dengan itu, DIA pun menjamin dan bertanggungjawab atas keselamatan kita selama dalam perjalanan didunia  bahkan setelah sampai ditujuan, yakni didalam kekekalan (Yoh 14:6), Puji Tuhan!!!
Menemukan dan memastikan arah hidup bukankah harapan setiap kita? Oleh sebab itu marilah kita bertanya hanya kepada Tuhan bukan kepada manusia. Bertanya kepada Tuhan mendapatkan kepastian, tetapi bertanya kepada manusia menimbulkan keragua-raguan  bahkan kecelakaan !!!. Itulah sebabnya pemahaman akan tuntunan Tuhan yang lurus haruslah menjadi dasar bagi kita saat memulai, membangun dan menyempurnakan tugas di bidang kita masing-masing (Yes 26:3). 
Musa hamba Tuhan itu menyadari hal tersebut. Dia mengetahui, Yosua yang menggantikannya sangat membutuhkan jaminan Tuhan. Musa menyadari  tangungjawab yg dipikul Yosua berat dan sarat tantangan. Memimpin bangsa yang tegar tengkuk dan bermental budak bukanlah pekerjaan mudah. Selain itu Yosua harus memimpin perang melawan dan mengusir bangsa-bangsa yang akan dilaluinya dan berperang dengan pendududuk negeri yang mereka tuju. Semuanya membutuhkan jaminan dan kepastian.
Kita semua memiliki tujuan. Baik sebagai pribadi, keluarga demikian juga sebagai jemaat. Hidup memang harus mempunyai tujuan. Namun, kita seringkali merasa tujuan yg sudah kita tetapkan sulit untuk diraih. Tetapi firman Tuhan berkata: Tak ada yang mustahil bagi orang yang percaya (Mark 9:23)Artinya,  jikalau kita berjalan bersama Tuhan, maka Tuhan akan membela. Tuhan akan terus menuntun dan menopang kita di arah dan target hidup yg lurus. DIA akan menyertai kita sampai kesudahan zaman sehingga berhasil tiba ditujuan masing-masing (Mat 28:18-20).
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita kembali, bahwa  hidup yang berhasil harus dimulai dengan Tuhan, dilanjutkan bersama Tuhan, dan di akhiri bersama Tuhan pula (Roma 11:36). Sebab itu dengan penuh kepastian kita berani berkata: Tahun ini kita akan lebih maju. Usaha pekerjaan kita lebih maju. Tubuh kita akan lebih sehat. Pelayanan kita akan lebih maju. Dengan demikian saudar dan saya mampu mewujudkan visi TUHAN yang kekal untuk dunia yakni menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, Haleluyah!!!!, Amin. (Doaku menyertai saudara, Haposan Hutapea STh,MA, Gembala Jemaat GBI Aletheia Pamulang)

Senin, September 12, 2016

Memastikan Tujuan Hidup


Kolose 1 : 15-23
Untuk sebagian orang,mengenali tujuan hidup itu merupakan perkara yang mudah. Tetapi bagi sebagian org lain memastikan tujuan hidup itu sangat membingungkan. Kenapa demikian? Hal itu biasanya berkaitan dgn awal pencarian tujuan itu sendiri. Banyak orang gagal karena mereka memulai dari diri mereka sendiri. Seperti yg dikatakan oleh Rick Warren: "Mereka mengajukan pertanyaa-pertanyaan seperti,  menjadi apa aku kelak? Apa yg sebaiknya aku lakukan? Apakah sasaran-sasaran hidupku dan impian-impian masa depanku"? Semuanya itu merupakan awal yang keliru dan hasilnya keliru pula.
Kalau demikian, dari mana kita seharusnya memulai sekaligus memastikan tujuan hidup itu? Setiap orang harus memulai berdasarkan kehendak  Allah. Umpamanya, apa rencana Allah untuk hidupku, apa yang Allah ingin aku lakukan untuk kemuliaan-Nya?, apakah sasaran-sasaran Allah yang harus kukerjakan? Semua itu menolong kita menemukan Tujuan yg benar dan membuat arah hidup kita menadi benar pula.
Allah menebus kita supaya kita berbuat yang Tuhan kehendaki bukan yang kita kehendaki. Tujuan hidup yg benar adalah semua yang Tuhan kehendaki. Memusatkan perhatian pada sendiri tidak akan menyingkapkan tujuan hidup kita. Sebaliknya membuat Tuhan sebagai pusat dan landasan hidup membuat kita dapat memastikan  tujuan hidup yg benar.. Itulah sebabnya betapa penting  menyadari bahwa ia diciptakan oleh Allah dan untuk Allah. Hanya di dalam Allah seseorang menemukan asal-usulnya, identitasnya, makna hidup sekaligus  tujuan hidupnya sendiri. Jalan itu akan membawa kepada kemenangan, tetapi semua jalan lain membawa kepada jalan buntu. Tujuan hidup kita jauh lebih besar daripada prestasi pribadi, ketenangan pribadi atau bahkan lebih besar dari kebahagiaan itu sendiri. Tujuan hidup yang besar jauh lebih besar daripada keluarga, karier bahkan dari ambisi-ambisi kita. Jika kita ingin tahu mengapa kita ditempatkan di bumi ini, kita harus memulainya dengan Allah.
Tujuan hidup yang benar harus dimulai bersama Tuhan dan diarahkan untuk memuliakan Tuhan. Tujuan itu akan memusatkan usaha dan energy kemudian berdampak besar. Sengan memiliki tujuan yang benar dan jelas, kita akan tetap di arah yg dari Tuhan dan memaksimalkan waktu yg tersedia.
Dalam nats di atas, rasul Paulus mengatakan “di dalam Dia dan untuk Dia.” Artinya hanya dengan Tuhan dan untuk Tuhan sajalah kita dapat menikmati kehidupan yang bermakna dan sejahtera dan dapat menjadi berkat yg besar bagi dunia ini.  Dengan demikian semua yang kita miliki, kita sadari berasal dari Tuhan dan kita pergunakan untuk kemuliaan Nama Tuhan, Majorem Gloriam Dei!!Temukan tujuan hidup anda dan selaraskan semuanya  didalam rangcangan Allah saja, Amin.  (Pendeta Haposan Hutapea STh, MA)

Minggu, September 11, 2016

JALAN ANEH

1 Raja-raja 23:1-34b
Sementara itu Benhadad melarikan diri dan masuk ke kota, dan bersembunyi dari satu kamar ke kamar yang lain. (ayat 30b)
Awan membuat hari cerah jadi mendung, hari yg indah berubah menjadi kelabu, Walau demikian, tidak ada awan yang tak berlalu. Sebab kalau sang bayu kencang melaju, awan akan segera hanyut bagai tersapu.
Awan dikehidupan insan Tuhan tidak mungkin datang kalau tidak diundang. Namun walau awan kehidupan tersebut tidak diundang, ia mampu melingkupi seseorang sampai tahunan, bahkan tak beranjak walau orang tersebut sudah kelimpungan. Angin tersebut hanya menghilang kalau Angin Tuhan diundang untuk menghalau, yaitu Roh kudus .
Manusia membutuhkan angin. Manusia, kalau gerah ia cari angin. Ia akan segera mengambil kipas angin, kebas kanan kebas samping supaya dapat angin. Tetapi meski butuh angin, manusia tidak boleh masuk angin. Perut menjadi kembung dan kepala jadi pusing; berjalan jadi miring-miring, tubuh menggigil ber keringat dingin, sakit.
Roh kudus asalnya dari kata “ruach” yang salah satu artinya ialah angin. Yang satu ini tak membuat kepala orang pening dan pusing, tak membuat jalan orang miring dan tak membuat perut orang jadi kembung. Roh kudus itu justru membuat setiap hati orang riang bukan kepalang, berdendang tak berkesudahan. Melangkah penuh kepastian dan berjuang tanpa takut rintangan. Roh kudus membuat kepala tiap orang enteng sehingga hatinya penuh senandung. Roh kudus tidak membuat perut orang makin kembung, melainkan melenyapkan mendung yang timbul karena penyakit yang menahun.
Roh kudus adalah pendamping tanpa tanding dan Penolong tanpa ujung. Roh kudus itu juga menjadi tabib bagi segala bentuk penyakit. Rohkudus adalah panglima umat Tuhan yang membawa kemenangan di setiap medan perjuangan.
Dalam nats diatas dikatakan, Raja Benhadad, berpikir akan menjadi pemenang. Bagi Benhadad raja Ahab dan Samaria itu tidak masuk hitungan. Benhadad pongah menantang menganggap rendah setiap lawan, Ia tertipu karena hanya focus dengan yg kelihatan. Mata jasmaninya tak mampu melihat Angin Tuhan. Raja Benhadad tertipu karena dominasi congkak yg membutakan sehingga salah mengambil tindakan. Perhitungan yg keliru berakibat Raja Benhadad jadi pecundang. Ia tersandung dan tak lagi mampu bangun. Ia tidak mampu melihat tangan Tuhan yang teracung meluluhlantakkan pasukannya yg besar dan hebat. Kesombonganitu adalah musuh besar yang pasti menjatuhkan diri sendiri.
Kehancuran Benhadad dan pasukannya menjadi pelajaran bagi kita umat Tuhan. Jika orang jauh dari TUHAN, akan mendorong orang TERSEBUT melakukan sesuatu hanya berdasarkan perhitungan matematis dan insting semata. Tetapi org yg takut TUHAN, ia akan dibimbing oleh Rohkudus dan membawanya kepada ‘jalan yg aneh’ tetapi bermuara pada kemenangan. ‘Jalan aneh’ tersebutlah yg dialami Raja Ahab dan Samaria. Orang yg menerima jalan aneh dari Tuhan, dalam pandangan orang tak ada lagi harapan, tetapi oleh Angin Tuhan tersebut ia menjadi Pemenang, Temukanlah ‘jalan aneh melalui hembusan Angin TUHAN’……Haleluyah..Amin (pdt Haposan R hutapea).

Sabtu, September 10, 2016

KUASANYA MEMBEBASKAN

Yakobus 1:2-15
Berbahagialah orang yg bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yg dijanjikan Allah kepada barangsiapa yg mengasihi Dia (ay 12).
Kuasa nama Yesus itu nyata dan dahsyat. Firman-Nya berkata : Jika Nama Yesus Kristus di tinggikan dan diserukan, perubahan pasti terjadi. Yang lemah menjadi kuat, yang putus asa dapat pengharapan baru, yang terikat kuasa setan dilepaskan, bahkan yang mati dibangkitkan. Intinya, kuasa nama Yesus sanggup melepaskan orang percaya dari segala hal yang kita tidak sukai, dan memampukan kita kuat saat  mengalami masalah. Mendapat kekuatan saat mengalami masalah merupakan indikartor kualitas iman, dan itu hanya terjadi bagi orang yang sungguh percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,
Masalah merupakan sesuatu yang  umum kita alami! Kita sering mengalami saat-saat seakan dunia ini mengerut sekecil kepentingan kita sendiri. Kita merasa dunia begitu gelap, hidup terasa hampa, tekanan begitu dahsyat sehingga kita mencoba melakukan banyak hal namun ternyata keadaan semakin sukar. Bahkan Kita semakin  kehilangan kendali diri. Kenapa demikian? Jawabannya adalah karena kita melupakan kuasa nama Tuhan Yesus Kristus!!! Jadi persoalannya bukanlah apakah engkau sedang menghadapi masalah atau tidak, melainkan bagaimana engkau bersikap saat masalah datang. Reaksi seperti apa yang engkau tunjukkan. Disinilah letak pembeda orang yang percaya nama Yesus dengan orang yg tidak percaya. Sebenarnya Kita hanya perlu tetap tenang, selanjutnya Tuhan akan menunjukkan yang harus dilakukan-Nya: Dia akan bertindak melakukan salah satu diantara dua hal, yakni melepaskan kita dari masalah atau memberi kekuatan mengatasi masah tersebut. Itulah pentingnya percaya dan mengandalkan nama Tuhan Yesus Kristus, Haleluyah!!
Tiap-tiap orang memiliki masalahnya sendiri. Ada yang cita-citanya kandas, karir terhambat, kesehatan  terganggu.  Saudara, Nats di atas mengatakan: “berbahagialah dalam pencobaan..”Berbahagia dalam pencobaan? Bagaimana hal itu mungkin? Saudara, dengan kekuatan sendiri, itu tidak mungkin! Tetapi dengan nama Tuhan Yesus Kristus, semua serba mungkin!!! Itulah mujizat terbesar. 
Sebab jika kita kuat saat mengalami susah, saat menghadapi pergumulan, atau saat menerima sesuatu yang tidak kita harapkan,  kita akan menjadi kesaksian yang luar biasa di hadapan Tuhan dan dihadapan manusia, itulah dahsyatnya nama Tuhan Yesus Kristus.     AMIN. (Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea STh, MA)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...