(Kisah 16:19-34)
Tetapi
kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian
kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka (ay 25)
Tuhan
Yesus merencanakan umat-Nya diberkati! Diberkati adonannya, diberkati usahanya,
diberkati keluarganya dan diberkati kesehatannya. Konkritnya, setiap orang
percaya yang selalu mempercayakan diri kepada Tuhan Maha Pencipta, pasti diberkati secara jasmani dan
rohani. Ia memanggil kita supaya memiliki tubuh yang sehat. Ia menyediakan
tumbuhan utk menunjang hidup sehat, Ia menyediakan oksigen utk sarana hidup
sehat, dan Ia menyampaikan firman-Nya sebagai petunjuk menuju hidup sehat,
Haleluyah!!!
Paulus
dan Silas memahami isi hati Tuhan tersebut. Itulah sebabnya ketika mereka
ditangkap karena kebenaran dan dimasukkan kedalam penjara, mereka menaikkan
pujian dan penyembahan. Mereka tidak meratap seperti biasa dilakukan banyak
orang. Dilihat dari lingkungan penjara yg keras dan tidak bersahabat, mereka
layak dikuasai sikap negative, marah dan kepahitan. Tetapi mereka tidak ingin
dikuasai sikap tersebut, bahkan sebaliknya mereka menguasai lingkungan yg buruk
itu dan kesehatan mereka pun terpelihara. Paulus dan Silas memilih tetap
bersukacita dan menjadi berkat besar bagi orang-orang tahanan yang diambang
putus asa. Mereka jadi berkat ditengah
tekanan. Mereka memilih sehat dari pada
sakit, luar biasa!!
Penelitian ilmiah membuktikan bahwa tubuh manusia dapat sakit jika dia dikuasai oleh emosi negatif. Emosi negative seperti kebencian, amarah, perasaan tertekan, dendam
serta luka batin merupakan sumber penyakit yg membahayakan tubuh dan jiwa
seseorang. Oleh sebab itu dari pada mengingat-ingat perilaku orang, Paulus dan Silas melepaskan pengampunan sekaligus menaikkan
pujian….dan mujizatpun terjadi.., Haleluyah!!!!
Memang
jika perbuatan baik kita dibalas dengan kejahatan, sangat mudah
bagi kita untuk dikuasai kepahitan. Bahkan seringkali kita jadi begitu mudah menutup pintu maaf. Itulah
sebabnya Alkitab mengatakan emosi negative tersebut bertentangan dengan stabilitas
sel tubuh kita. Dari pada sakit hati berlarut-larut lebih baik kita melepaskan
pengampunan dan melupakannya. Demi kesehatan jiwa dan tubuh kita, lebih baik
memaafkan orang yg melukai, merugikan dan menyakiti perasaan kita. Sikap
tersebut selain membuat wajah kita
berseri, hal itupun otomatis membuka pinta rahmat dan berkat Tuhan. Bahkan
lebih dari pada itu, kita pun terpelihari dari segala bentuk ancaman berbagai
sakit penyakit. Firman Tuhan mengatakan:
seorang pendendam, pemarah …….tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan
Allah (1 Kor 6:10). Memaafkan orang yang merugikan dan yang menyakiti perasaan kita memang sulit. Tetapi selalu ada hasil dari sebuah perjuangan. Dari pada memikirkan perilaku orang lain, lebih baik memuji dan menyembah Tuhan. Memaafkan salah orang serta setia menyembah Tuhan merupakan obat yang sangat manjur untuk tubuh kita. Itulah cara hidup sehat yang baik yang perlu kita ingat dan lakukan, AMIN. (doaku menyertai saudara, Pdt haposan Hutapea STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar