( Mazmurv 37:1-11 )
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak; (ayat 5)
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak; (ayat 5)
Orang yang mengerjakan banyak hal dengan target yg terlalu tinggi
seringkali membuat orang tersebut tertekan dan emosional. Tingginya kebutuhan
hidup dan melambungnya inflasi membuat orang begitu mudah melupakan norma dan
membuat aturan sendiri, kasih banyak orangpun semakin terhidrasi.
Tidak dapat disangkal, keadaan manusia saat ini sangat rawan. Modernitas dan tehnologi yg
semakin canggih ternyata justeru lebih menjadi ancaman bagi kehidupan itu
sendiri. Hubungan sosial memprihatinkan. Kebebasan berekspresi justeru membuat situasi semakin
tidak pasti. Maka sangat sering kita melihat sosok orang yang
bertopangkan dagu dengan tatapan kosong, orang yang meratap karena kecewa,
orang yang beringas bagai binatang jalang yg terperangkap karena kehilangan akal sehat. Di sisi lain petani
dan buruh bagai kuli yg bekerja tiada henti dari pagi sampai malam hari tetapi
hasilnya kurang menjanjikan.
Semua orang berjuang membangun harkat diri namun terjerumus kedalam jurang prustasi, dan berkata “Hidup ini tidak berarti!! Dan tak ada guna menganut nilai-nilai dan adalah perbuatan bodoh kalau taat pada norma-norma”. Akan tetapi firman Tuhan hari ini sangat menghibur dan mengatakan yg sebaliknya: “Orang yang rendah hati akan mewarisi negri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah” (ayat 11). Semua yang difirmankan TUHAN melalui tulisan raja Daud ini merupakan kebenaran yang telah terbukti di dalam perjalanan kehidupan penulisnya yang telah lebih dahulu mengalami berbagai macam penderitaan seperti kita alami pada zaman sekarang ini. Melalui kisah hidupnya kita dapat menarik satu kesimpulan; “ Hidup di masa yang akan datang ditentukan melalui cara kita menghadapai hidup di masa kini. Artinya dalam hidup ini, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan: bergantung kepada Tuhan seperti Daud? Atau membiarkan hidup kita di gantung oleh masalah? Jika kita memilih bergantung kepada Tuhan, maka kita kuat dan dipulihkan. Kita akan seperti air yang mengalir dari sumbernya. Tembok yang tinggi tidak akan membuat kita berhenti. Jurang yang dalam tidak akan membiarkan langkah kita
Semua orang berjuang membangun harkat diri namun terjerumus kedalam jurang prustasi, dan berkata “Hidup ini tidak berarti!! Dan tak ada guna menganut nilai-nilai dan adalah perbuatan bodoh kalau taat pada norma-norma”. Akan tetapi firman Tuhan hari ini sangat menghibur dan mengatakan yg sebaliknya: “Orang yang rendah hati akan mewarisi negri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah” (ayat 11). Semua yang difirmankan TUHAN melalui tulisan raja Daud ini merupakan kebenaran yang telah terbukti di dalam perjalanan kehidupan penulisnya yang telah lebih dahulu mengalami berbagai macam penderitaan seperti kita alami pada zaman sekarang ini. Melalui kisah hidupnya kita dapat menarik satu kesimpulan; “ Hidup di masa yang akan datang ditentukan melalui cara kita menghadapai hidup di masa kini. Artinya dalam hidup ini, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan: bergantung kepada Tuhan seperti Daud? Atau membiarkan hidup kita di gantung oleh masalah? Jika kita memilih bergantung kepada Tuhan, maka kita kuat dan dipulihkan. Kita akan seperti air yang mengalir dari sumbernya. Tembok yang tinggi tidak akan membuat kita berhenti. Jurang yang dalam tidak akan membiarkan langkah kita
tertahan. Bagaikan Air kita harus tetap merangkak sampai mengatasi tembok, tetap bertahan
dengan
ethos juang seorang pahlawan.
Oraang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus harus seperti air yg
keluar dari sumber. Sekali air tersebut mengalir dari sumber, panas terik tidak akan sanggup mengeringkannya, hujan badai membuatnya
semakin cepat mewujudkan tujuannya. Ia menyegarkan rumput yg mulai layu.
Mengatupkan tanah yang kering kerontang dan menjadi berkat bagi setiap
mahkluk, menjadi penopang hidup bagi pepohonan.
Demikianlah orang yang sungguh-sungguh bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus.
Sebagai anak-anak Tuhan
biarlah kita selalu ada di dalam sumber yang sejati, yakni Tuhan Yesus Kristus.
AMIN.