Mazmur 37:12-29
Tuhan mengetahui hari hari orang saleh, dan milik
pusaka mereka tetap selama-lamanya (18)
Setiap orang percaya rindu hidupnya diberkati, terhormat, berbahagia dan
panjang umur. Tuhan pun merencanakan hal yang sama kepada setiap umat-Nya.
Dengan demikian kerinduan tersebut adalah “ya, dan amin”, pasti digenapi Tuhan.
Namun yg sangat perlu kita waspadai adalah sikap kita setelah
diberkati. Sebab tak sedikit kehilangan teman, sahabat dan kehilangan
kebersahajaan saat memiliki kekuasaan. Saudaraku waspadalah...!! Jika seseorang
berkuasa dan semakin kaya, sering sekali dia mengisolasi diri sendiri dan
hidupnya semakin sepi. Semua demi rasa aman, demi wibawa, demi gengsi dan
eksklusivitas. Sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja bernasib
seperti itu. Diberkati tetapi kesepian. Nama besar terkenal tetapi kehilangan
hormat orang lain. Dia ditakuti banyak orang tetapi bukan di segani. Tragis
bukan!!!
Salah satu makna 'diberkati supaya menjadi berkat'
ialah, setiap orang rindu dekat dengan kita. Dan mereka dekat bukan karena apa yg kita punya
melainkan berdasarkan apa yg mereka lihat dan rasakan terpancar dari dalam diri
kita, yaitu cinta, kehangatan dan persaudaraan. Jika orang Kristen diberkati semua tembok tembok
jarak harus semakin rata. Itulah jati diri orang kristiani, orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus, Haleluya. Tetapi harus tetap cerdas karena banyak
juga orang menyalah gunakan kebaikan orang lain dengan alasan ‘kita bersaudara'.
Serta tak terhitung juga orang yang hidup bermental parasit. sebab itu perlu
hati hati, tulus hati sekaligus tegas dan benar. Bagaimana caranya
supaya kita selalu bersikap benar saat kita diberkati secara rohani dan secara
jasmani?
1.Setiap orang harus selalu mengakui bahwa semua
adalah anugerah-Nya. Orang Kristen sadar betul makna kedaulatan Allah atas
segala sesuatu dan faham makna anugerah Tuhan tersebut dalam hidup sehari hari.
Akan tetapi setelah menikmati kemurahanNya, seringkali kata dan tindakan
menunjukkan yg sebaliknya. Tak sedikat pelayan menjadi pongah dan bermegah.
“Semua karena aku hebat, karena aku mampu atau karena aku cerdas" Bermegah
diri, lupa diri, lupa teman dan menutup diri kepada orang lain. Saudaraku...
mari kita ingat selalu bahwa Tuhan itu Maha pemilik segala sesuatu. Orang bijak
adalah orang yg bersikap seperti ranting pohon yg berbuah penuh, ia tertunduk
tetapi tidak putus. Saat angin berhembus kuat, ranting itu tak goyah karena
bobot buah yg penuh tersebut membuatnya memiliki daya tahan. Sedikit demi
sedikit daya tahannya bertambah seiring bertambahnya berat buah yang semakin
lama semakin besar. Berbeda dengan dahan yg nihil buah, ia dimainkan oleh angin
kesana kemari, kemudian patah meranggas dan jadi kayu api. Mari kita mengejar
segala sesuatu di dalam dan bersama anugerah-Nya yg hebat dan yg tak terukur
tersebut. Sebab semakin kita menghargai anugerah-Nya, DIA akan membuat saudara
dan saya semakin berharga dan dihargai.
2.Setiap orang harus selalu menghagai kesetiaan
Allah
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu memberi
kesempatan kepada manusia untuk berbalik dari dosanya dan menikmati
Anugerah-Nya. Sebab orang yg mengeraskan hati dan terus menolak kasih Allah sampai
akhir, maka Allah juga akan menolak mereka. Sebab kesetiaan Allah itu tidak
membuat Allah kompromi terhadap dosa seseorang. Sebab itu mari kita selalu
menghargai perbuatan Tuhan yg ajaib. Dari pada seteru Tuhan lebih baik
kita bersekutu dengan-Nya. Ingatlah ini selalu, dunia ini ‘seluas daun kelor’. Artinya,
kalau melakukan yang baik dan yang buruk pasti tersiar. Orang yg tidak bisa
dipercaya, pasti menyebar dan terdengar banyak orang. Tak ada yang tersembunyi,
taka da yg bisa sempurna ditutupi. Dunia ini hanya seluas daun kelor.
3. Setiap orang mendapatkan pengajaran yang benar
Pengajaran yang benar mengundang berkat benar
sekaligus besar. Ketaatan kepada Alkitab sebagai firman Allah membuat orang
jadi benar. Kualitas rohani orang tua akan mempengaruhi masa depan
keturunannya. Berkat tercurah leluasa karena orang tua menunjukkan cara hidup
benar dan memperbincangkan yang benar. Itulah sebabnya Alkitab mengajarkan
supaya setiap orang tua mengestafetkan iman dan keteladanan, disiplin dan
semangat juang, kebaikan dan kesucian kepada generasinya. Kasih dan didikan
harus sejalan dan otoriatifisasi harus dikembangkan. Terlalu memanjakan dan
membiarkan harus dihindarkan karena akan menjadi bomerang. Itulah yg dilihat
dan dirasakan Daud dalam hidup orangtuanya sekaligus yg dialami Daud sendiri
diperjalanan hidupnya sehingga percaya berkat yang sama akan dialami
keturunannya. Berbahagialah orangtua yg berusaha hidup benar karena hal itu
membuatnya berbahagia dan akan memastikan anak-cucu nya sehat, berhasil dan berhasil.
Bukankah kita juga merindukan hal yang sama? Itulah salah satu dampak hidup
didalam Tuhan, Haleluya. Amin