1. Kalau berselisih dengan pelanggan... walaupun kita menang... Pelanggan tetap akan lari...
2. Kalau berselisih dengan rekan sekerja... Walaupun kita menang... Tiada lagi semangat bekerja dalam tim...
3. Kalau berselisih dengan boss... Walaupun kita menang... Tiada lagi masa depan di tempat itu...
4. Kalau berselisih dengan keluarga... Walaupun kita menang... Hubungan kekeluargaan akan renggang...
5. Kalau berselisih dengan teman... Walaupun kita menang... Yang pasti kita akan kekurangan teman...
6. Kalau berselisih dengan pasangan... Walaupun kita menang... Perasaan sayang pasti akan berkurang...
7. Kalau berselisih dengan siapapun... Walaupun kita menang... Pada prinsipnya kita kalah...
*Yang menang, hanya EGO DIRI SENDIRI Yang tinggi dan naik adalah EMOSI......*
*Yang jatuh adalah CITRA dan JATI DIRI KITA SENDIRI.....*
*Apabila menerima teguran, tidak usah berkelit, bersyukurlah, masih ada yang mau menegur kesalahan kita... Berarti masih ada orang yang memperhatikan kita...*
Jaga selalu kekompakan dalam kebersamaan... Jaga lisan, perbuatan dan tulisan agar tidak ada hati yang tersakiti.
*Semoga kita semua selalu dapat menjaga Ego dan Emosi.
Shalom all! "Renungan Hari Ini" dirancang sebagai pelayanan lintas denominasi, lintas waktu dan lintas tempat. Melalui Renungan ini, umat Tuhan yang berlayar di samudera, yang sedang di pedalaman rimba raya, yang berada di area tambang bawah tanah dan yang sedang berada dikamar perawatan Rumah Sakit diharapkan terpenuhi makanan rohaninya dan dipuaskan. Jika anda rindu membantu biaya operasional pelayanan ini, anda dapat menghubungi kami melalui bolg ini. Gbu always
Jumat, Juni 30, 2017
Menang kalah
Selasa, Juni 27, 2017
UPAH ORANG BENAR
Minggu, Juni 25, 2017
SELAMAT LEBARAN
Merasa dan bersikap bahwa diri sendiri bersalah merupakan momentum pemulihan. Disitu terkandung hakekat hari raya sekaligus esensi kemanusiaan. Kegembiraan di ekspresikan tali silaturrahim dieratkan. Hari yang fitri dibuat jadi momentum membangun sinergi. Sendiri kita takluk, bersama kita maju, jaya dan makmur………! Indah sekaligus fundamental, tetapi sayang hanya terjadi saat hari raya. Setelah itu ego dan persaingan kembali dominan. Hujat dan ancam kembali mekar, damai dan ceria kembali sirna.
Kamis, Juni 22, 2017
NAWA IMAN
Sabtu, Juni 17, 2017
TERUSLAH MENOLONG
"Anda sudah membayar upah saya, Tuan".
Anda tidak perlu memberi saya uang sebanyak ini untuk pekerjaan sekecil itu".
Kamis, Juni 15, 2017
CINTA DARI TUHAN
Senin, Juni 12, 2017
BLUPRINT ALLAH
Kamis, Juni 08, 2017
RAHASIA TUJUAN HIDUP
KAU SANGAT PERLU TUHAN
Obaja 1:1-4 "...Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang Edom — suatu kabar telah kami dengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa: "Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!" —
Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-bangsa, engkau dihinakan sangat.
Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"
Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, — demikianlah firman TUHAN..."
Pada saat Ribka mengandung 2 orang bayi kembar, kedua orang bayinya bergulat didlm kandungan, dan Ribka bertanya kpd Tuhan, apa yg terjadi, Tuhan menjawab, 'dua bangsa ada dlm rahimmu...' Kedua bangsa inilah yg merupakan anak anak Ishak yg lahir dari satu rahim, yaitu Yakub yg menjadi bangsa Israel dan Esau yg menjadi bapak Edom atau sekarang Yordania. Mereka berdua lahir dari satu rahim, satu keturunan...
Tapi persaingan diantara keduanya tdk mudah dilerai... Edom masih membenci dan mengharap harapkan kehancuran bagi Israel sebab kekecewaan yg terlalu mendalam dan kebencian terhadap saudaranya...
Tapi yg penting utk diperhatikan disini adalah awal atau cikal bakal kehancuran Edom, coba perhatikan baik baik,... pada umumnya manusia akan condong utk mengusahakan, mengerjakan perbaikan perbaikan pada sisi lemah yg dia miliki, sedemikian rupa sampai sampai dia terlalu focus akan sisi lemahnya... sebaliknya juga ada yg terlalu puas dgn sisi kuat atau kelebihannya sendiri sampai sampai dia begitu membanggakan kekuatan atau kelebihannya sehingga lupa, bahwa pada sisi kuatnya sekalipun, ada celah yg perlu diperhatikan, itulah sebabnya kita perlu Tuhan, bahkan di area yg kita sendiri merasa kuat...
Ketika manusia begitu bangga dan puas akan sisi atau area kuatnya sendiri, maka hal itu menjadi celah utk tumbuhnya keangkuhan... Serentetan nama nama besar telah mencatatkan hidupnya didlm sejarah:
- Kejatuhan Napoleon adalah karena dia merasa terlalu kuat bahkan mulai menantang ketimur dan barat, dia lupa kekuatannya ternyata terbatas...
- sebelum Hitler digulingkan, dia memimpin Jerman berperang melawan sekutu America dan Soviet Union pada saat yg bersamaan, dia tdk sadar bahwa kekuatan negara Jerman sangat terbatas...
- Yuri Gagarin hancur dan menghabisi careernya sbg Astronaut pada saat puncak yg seharusnya menjadi keberhasilan bukan kehancuran baginya...
Mereka semua lupa, bahwa di posisi dan di area kuat dan kehebatannya sekalipun, ada titik lemah yg mereka perlu pertolongan, dan dibutuhkan kerendahan hati utk mengakui kekurangan atau kelemahan diarea kuat kita...
Coba lihat kembali perkataan Firman Tuhan tentang Edom:
"...Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"
Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, — demikianlah firman TUHAN..."
Pagi ini Firman Tuhan mengajarkan dan mengingatkan kita utk merendahkan diri sekali lagi dan mengakui kitapun perlu Tuhan diarea area yg sebenarnya menjadi area kuat kita...
Saudara yg biasa berkotbah, biasa menjadi worship leader,... kita tetap perlu Tuhan utk dilayakkan melayani Dia...
Saudara yg kaya raya dan berhikmat utk cari uang, kita tetap perlu hikmat Tuhan utk melangkah...
Apapun alasannya, saya perlu Tuhan disetiap aspek hidup saya... spt itulah seharusnya doa dan pengakuan anak anak Tuhan.
Rabu, Juni 07, 2017
"BIDAN YESUS KRISTUS"
Penjelasan Cerdas Seorang Wanita yang Menohok Banget buat Habib Rizieq, cs Terkait Video 'Bidannya Tuhan Siapa?'
Penjelasan cerdas ini semoga bisa membungkam Habib Rizieq, cs agar bisa menghormati dan menghargai keyakinan atau agama lain.
(Penjelasan seorang Muslimah NU kepada Habib Rizieq & para Wahabi yang suka memancing keributan)
“Kalau Tuhan beranak, yang jadi bidannya siapa?”
Pertanyaan Habib Rizieq ini saya rasa lebih asyik untuk dibahas daripada pernyataan Ahok yang sudah jelas maksudnya apa, yaitu hanya mengkritisi politisi yang memanfaatkan ayat–ayat untuk kepentingannya sendiri.
Berbeda dengan pernyataan Ahok yang memang niatnya bukan menyinggung agama, tapi lebih kepada menyinggung politisi agama; pernyataan Habib Rizieq ini malah masuk ke dalam dan menyentuh dasar keimanan Kristen sendiri.
Namun sayang, sudah terlanjur basah tapi yang keluar hanya pertanyaan dangkal seperti itu. Pernyataan Habib Rizieq kemarin saya nilai tidak berbobot. Bobotnya tidak lebih dari kebanyakan salah paham muslim-muslim yang belum pernah belajar perbandingan agama sebelumnya. Muslim yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ia bicarakan.
Dia masuk ke dalam, menyentuh dasar, tapi kualitasnya hanya setara dengan pertanyaan anak sekolah minggu / santri kecil. Muslimah seperti saya saja yang suka belajar agama bisa menjelaskannya dengan mudah.
*Siapa sih Yesus itu?*
Pertama–tama kita harus mengerti terlebih dahulu posisi Yesus di mata Kristiani. Ya, lepas dahulu kacamata Islam kita yang penuh dengan doktrin dan ayat-ayat Quran tentang nabi Isa agar dapat melihat dengan jelas perspektif Kristiani terhadap Yesus. (lepasin perspektif islamnya, bukan lepasin agama islamnya yach)
Bagi umat Kristen, Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi (=menjelma) menjadi manusia, bukan manusia yang diangkat menjadi Tuhan seperti yang selama ini disalah pahami ummat Muslim. (Red : menurut perspektif Kristen, manusia tak mungkin jadi Tuhan. Tapi Tuhan Maha Kuasa, jadi Tuhan bisa menjelma menjadi apapun, termasuk menjadi manusia. Menyangkal bahwa Tuhan bisa menjelma menjadi manusia, berarti menyangkal Kemahakuasaan Tuhan)
Hal ini bukan tanpa dasar. Mereka melihat banyaknya nubuatan mengenai kedatangan Messiah, sang pembebas, Tuhan yang mengambil rupa manusia ini dari kitab Taurat, kitabnya para Yahudi. Kitab yang sama yang juga memuat cerita mengenai nabi Adam AS, nabi Ibrahim, dan nabi Musa AS.
Ummat Islam mungkin akan sulit mengerti ajaran Kristen mengenai kodrat ganda Yesus : "sepenuhnya insani" (kamil bi al-nasut), sekaligus "sepenuhnya ilahi" (kamil bi al-lahut) sebagai Kalimatullah.
Agar mengerti, kita mungkin dapat membandingkannya dengan ajaran Islam sendiri mengenai kitab suci al-Quran al-Karim
Bagaimanapun, sebenarnya konsep dalam Kristen ini juga ada dalam Islam, dengan posisi Yesus dalam iman Kristen dibandingkan sejajar dengan posisi al-Qur'an dalam iman Islam.
Perbandingannya bukan Yesus dengan nabi Muhammad. Karena dalam Islam, nabi Muhammad sekedar penerima Firman Allah, padahal dalam Kristen Firman-Nya adalah Yesus itu sendiri
Sebaliknya, posisi nabi Muhammad sejajar dengan Maria (Maryam), karena keduanya adalah "sarana turunnya Firman ke dunia" menurut keyakinan masing-masing.
Secara teologis, keperawanan Siti Maryam juga paralel dengan kebuta-hurufan nabi Muhammad (Nabi al-Ummi). Karena fakta bahwa Maria tetap perawan dan nabi Muhammad buta huruf, menegaskan kemurnian Firman Allah, tanpa intervensi atau campur tangan manusia
Jadi sebenarnya ada hubungan paralel antara keyakinan Kristen mengenai Firman Allah yang menjadi manusia dengan keyakinan Islam akan Kalam Allah yang kekal yang turun menjadi al-Qur'an atau nuzul al-Qur'an.
Kalau Yesus itu Tuhan/Firman Allah/Kalimatullah, kenapa dia butuh makan? Kenapa dia bisa mati? Kenapa.....
Salah satu hal yang sering menjadi olok-olok kepada kaum Nasrani adalah ketika orang awam membenturkan sifat keTuhanan Yesus dengan kodratnya sebagai manusia. Rata-rata karena mereka tidak paham sifat "sepenuhnya insani" (kamil bi al-nasut) dan "sepenuhnya ilahi" (kamil bi al-lahut) yang dimiliki Yesus diatas.
Yesus adalah 100% Allah (dlm kapasitasnya sbg Firman Tuhan) namun juga 100% manusia (dlm fisik insaninya). Sama persis dengan Al Quran yang 100% Kalimatullah dan 100% buku.
Secara fisik mungkin buku tersebut dapat rusak, robek, atau bahkan terbakar sampai habis, bukan? Namun ketika Al Quran rusak secara fisik, apakah artinya Firman Allah juga telah rusak? Tentu tidak.
Yesus pun dalam rupanya sebagai manusia tentu dapat mengalami kerusakan secara fisik - merasakan rasa sakit, lapar, mati (namun bangkit lagi). Tapi kerusakan secara fisik tentu tidak berpengaruh apa-apa terhadap statusnya sebagai Firman Allah. Apalagi sampai hal-hal fisik ini dipandang sebagai bukti bahwa Yesus bukan Firman Allah.
Mungkin lho ya, olok-olok kaum awam ini dipandang oleh umat Nasrani sebagai hal yang tidak lucu sama sekali sekaligus menyedihkan. Bukan, bukan karena mereka sedang tersinggung sehingga merasa olok-olok itu tidak lucu. Tetapi lebih kepada rasa miris karena mengetahui pemahaman pengolok-olok itu terlalu dangkal.
Sama mirisnya ketika kita kedatangan orang yang niatnya menghina Al Quran yang kebetulan ketumpahan kopi: “Iiihh.... Kok lucu sih Firman Allah bisa rusak ketumpahan kopi? Bukan Firman Allah tuh namanya kalau bisa rusak!”.
Kalau kamu dengar olok-olok itu apakah kamu tersinggung? Apakah menurutmu olok-olok itu lucu? Tentu tidak. Kita tidak merasa lucu bukan karena kita merasa tersinggung. Kita merasa tidak lucu karena memang olok-olok itu sangat menyedihkan. Menggunakan sifat2 fisik sebuah buku untuk menyangkal Quran sebagai Kalimatullah adalah sesuatu yang sangat tidak nyambung. Ini menunjukkan dengan jelas kapasitas dan volume otak si pengolok.
Konsep ‘Dualisme’ Yesus (Kalimatullah-manusia) dan Quran (Kalimatullah-buku) ini juga bukanlah sebuah konsep yang dibuat-buat hingga terkesan unik bin antik, dimana suatu hal ternyata dapat memiliki 100% sifat A namun sekaligus juga memiliki 100% sifat B (sesuatu yang menjadi anggota himpunan sifat A dan B yang saling lepas).
Dalam dunia science, cahaya juga memiliki sifat 100% partikel namun secara bersamaan juga memiliki sifat 100% gelombang. Tapi bagaimanapun juga, kita tidak bisa membenturkan segala hasil eksperimen yang menunjukkan bukti cahaya adalah partikel untuk menyangkal fakta bahwa cahaya juga merupakan gelombang. Begitupun sebaliknya.
Hal ini karena memang tidak nyambung. Yang mau diuji apa, parameternya apa
Ibarat kita yang adalah 100% anak ibu, namun juga merupakan 100% anak dari bapak kita. Fakta bahwa hidung kita mirip ibu tidak lantas bisa dipertentangkan untuk menyangkal bahwa kita bukan anak dari bapak. Begitupun dengan fakta bahwa mata kita yang mirip bapak tidak bisa dijadikan bukti bahwa kita bukan anak dari ibu.
Lebih tepat kalau mau mempertanyakan Yesus adalah Tuhan atau bukan, ujilah apakah Ia pernah berbuat dosa atau tidak (karena kodrat manusia adalah berdosa). Dengan unsur Ilahi pada beliau, adakah mukjizat besar yang Ia perbuat dimana mukjizat ini hanya bisa dilakukan Allah sendiri? Membuat sesuatu menjadi mahkluk hidup, misalnya. Dst, dst.
Sama halnya dengan jika kita ingin menguji Al Quran adalah Firman Allah atau bukan. Ujilah apakah Al Quran pernah bertentangan dengan sifat kemanusiaan atau tidak. Apakah ada ayat Al Quran yang isinya memerintahkan perbuatan jahat, seperti mencuri atau membunuh misalnya. Dst, dst.
*Lantas waktu Yesus turun ke dunia siapa yang ngatur alam semesta?*
Mengatur alam semesta tidak ada hubungannya dengan hadirnya Yesus di dunia. Kita ummat Islam juga percaya kan bahwa Allah memiliki sifat omnipotent (maha kuasa) dan omnipresent (maha hadir).
Begitupun dengan umat Kristiani. Saat kita percaya bahwa Allah sedang hadir menjawab doa kita sekarang, tentu tidak perlu menyangsikan kemampuanNya dimana pada saat yang bersamaan Ia juga bisa hadir di tengah-tengah saudara kita di belahan dunia lain. Bukankah Allah itu Maha Kuasa?
*Apakah benar Yesus adalah anak biologis Tuhan?*
Teman-teman harus paham bahwa ummat Nasrani memiliki pemahaman yang sama dengan Islam, yakni Tuhan itu tidak beranak.
Bible tidak mengajarkan Allah melakukan hubungan biologis dengan Maryam sehingga melahirkan allah baru, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Inilah pemahaman sebagian umat Muslim yang salah.
Banyak dari mereka menganggap Tuhannya Nasrani itu ada 3: Tuhan Bapa, Tuhan Istri (Maryam), dan Tuhan Anak (Yesus). Mereka yang mempunyai pemahaman demikian, bahwa Yesus anak biologis Tuhan, sulit membedakan antara bahasa figuratif dan bahasa harfiah.
Tapi anehnya, bila mendengar kalimat “Muhammad adalah kekasih Allah” mereka tahu ungkapan tersebut hanya kiasan, sedangkan saat mendengar kata “Anak Tuhan” mereka langsung mengartikannya secara harfiah.
Kiranya kita mengerti bahwa Bible dan orang Nasrani manapun (bahkan bid’ah Nasrani paling melenceng seperti Saksi Yehuwa atau Mormon sekalipun) tidak ada yang mengajarkan Isa Al-Masih adalah hasil hubungan biologis antara Allah dan Siti Maryam!
*Kalau Yesus bukan anak biologis Tuhan, trus kenapa dia disebut “Anak Tuhan”?*
Anak Tuhan itu hanyalah istilah, sayang. Sama halnya dengan anak kunci atau anak tangga. Kunci dan tangga tidak melahirkan anak kunci dan anak tangga bukan?
Istilah “Anak Tuhan” disematkan kepada Yesus dalam kapasitasnya sebagai manusia. Patut dipahami oleh ummat Islam bahwa istilah anak Tuhan tersebut tidak hanya terbatas untuk Yesus saja. Tiap individu umat Nasrani menyebut dirinya anak Tuhan, oleh karena itu mereka memanggil Tuhan mereka dengan sebutan “Bapa”. Istilah anak dan Bapa ini digunakan untuk menunjukkan kedekatan ummat Nasrani dengan Tuhannya. Layaknya seorang bapak yang memelihara, membimbing, melindungi, dan mendisiplinkan anaknya, begitu pula sikap Tuhan pada ummatNya.
Akhirul kalam, seperti itulah Yesus. Bagi umat Nasrani dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Jadi tidaklah heran dalam dirinya terkandung atribut-atribut illahi yang tidak dimiliki oleh siapapun, bahkan oleh nabi manapun, seperti dapat menghidupkan orang mati.
Pun demikian, sosoknya tidaklah lepas dari sifat-sifat kemanusiaan (karena Ia memang menjelma menjadi manusia) seperti dapat merasakan rasa sakit, kantuk, lapar, sekaligus atribut anak Tuhan juga tersemat padanya, sebagaimana umat yang mengenal Allah.
Sementara itu, kita ummat Islam memandang Yesus adalah suci (QS 19:19), dapat meniupkan nafas kehidupan pada tanah liat hingga menjadi burung (QS 3:40), dan banyak hal senada lainnya.
Hendaknya dari hal-hal yang sudah saya paparkan diatas dapat membantu teman-teman untuk memahami iman saudara kita yang beragama Nasrani, sehingga rasa saling menghormati dapat lebih terjalin. Aamiin...
(Aisha Nurramdhani) disadur utuh dari wa kiriman Imam S
Selasa, Juni 06, 2017
LANGKAH TEPAT
Minggu, Juni 04, 2017
SIFAT LUHUR ALAMI
Amos 4:1, 12
"Dengarlah firman ini, hai lembu-lembu Basan, yang ada di gunung Samaria, yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-tuanmu: bawalah ke mari, supaya kita minum-minum!...
"Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. — Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"
Alkitab bahasa Indonesia, oleh LAI, perikop ini diberi judul 'terhadap perempuan-perempuan Samaria yg mabuk kemewahan'... ternyata memang benar, kemewahan, keberhasilan dan ketenaran itu memabukan, dan apabila manusia sudah terlalu menikmati anggur kemewahan atau keberhasilan dan ketenaran, maka sama spt orang yg mabuk anggur, tingkah lakunya akan aneh dan bodoh, bahkan seringkali menjijikkan dan membuat orang lain risih dan terganggu...
Nubuatan Amos yg kita baca pagi ini mencela tingkah laku orang-orang yg demikian, yg begitu mabuk dan ketagihan akan kemewahan dan keberhasilan, coba perhatikan ciri ciri orang-orang yg mabuk akan keberhasilan dan kemewahan, perhatikan ayat 1:
"Dengarlah firman ini, hai lembu-lembu Basan, yang ada di gunung Samaria, yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-tuanmu: bawalah ke mari, supaya kita minum-minum!... "
Terhadap orang-orang lemah dan miskin, mereka menginjak dan memeras... terhadap para tuan, para bos para orang kaya, mereka menjilat... itulah ciri ciri orang yg mabuk akan kekayaan dan kemewahan, tindak tanduk mereka memalukan dan menjijikan... pernahkah saudara melihat atau menemukan orang-orang munafik spt itu? Dihadapan penguasa dan orang kaya begitu lembut, menunduk dan menyanjung, tapi dihadapan orang miskin begitu menekan dan meremehkan? Atau mungkin kita sendiri sering melakukannya tanpa berani jujur mengakuinya...
Beberapa hari yg lalu, saya dan keluarga sedang makan malam disatu restaurant kecil dan cukup ramai saat itu, sebab bertepatan dgn buka puasa saudara-saudara kita,... waitress yg melayani meja kami mungkin karena terlalu sibuk atau kurang perhatian, melakukan beberapa kesalahan kecil, dan waktu saya panggil spt agak mengabaikan. Saya panggil lagi dgn suara yg lebih besar dan saat itu anak saya yg terkecil langsung angkat suara menegur saya: 'hai hai hai daddy, remember, you used to be like one of them... hai daddy, jgn lupa, daddy dulunya juga sama spt mereka itu...' Perkataan itu spt halilintar ditengah hari bolong yg menampar keangkuhan saya, betapa sering tanpa disadari, kita disingkapkan akan kebusukan hati kita sendiri oleh perkataan dan tingkah laku kita. Tuhan ijinkan itu tersingkap supaya kita sadar dan segera bertobat, sebab jika tdk, Amos 4:1 tdk akan berdiri sendiri, akan terjadi Amos 4:12 demikian:
"Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. — Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"
Beranikah kita berkelit dan berargumentasi dihadapan Tuhan pencipta langit dan bumi? Jika kita berlaku kasar terhadap orang lemah, orang-orang miskin, dan menjilat kpd orang-orang kaya, orang-orang yg berpengaruh, bukankah itu menjijikan dipikiran kita sendiri sekalipun, tapi mengapa masih kita kerjakan hal tsb? Masalahnya kusta itu ada dihati dan pikiran kita, itulah sebabnya Paulus mengajarkan, sunatlah hatimu... rendahkan dan lembutkan hatimu agar tangan sang penjunan mampu mengerjakan perkara mulia didlm hidup kita.
Sabtu, Juni 03, 2017
SORY, INI BERSIFAT PRIBADI
Firman Tuhan dibawah ini menunjukkan besarnya 'kekecewaan Tuhan' terhadap bangsa itu. Tuhan bersabda:
Nuh tinggal diantara umat manusia yg begitu jahat dan tdk mau perduli kpd kebenaran Firman Tuhan. Sedemikian jahatnya manusia saat itu sampai Tuhan harus membinasakan semuanya. Dan memulai kembali keberadaan manusia melalui Nuh dan keturunannya. Tiap hari berada dilingkaungan jahat, tetapi iman Nuh tak tergoyahkan, Hebat !!
Daniel adalah salah satu dari sedikit anak anak Tuhan yg bertahan hidup benar di Babel. Walau diasingkan secara sosial dan berada ditengah tengan bangsa penyembah berhala, Daniel menolak semua gaya hidup Babel, menahan diri dari semua godaan dan tekanan yg dijatuhkan ke atas dirinya. Walau nyawanya diujung tanduk, Daniel tetap maju berpegang teguh, berkatnyapun tak terbendung, namanya masyhur sepanjang waktu.
Setiap orang harus bertanggungjawab dengan dirinya sendiri. Iman menentukan kebenaran kita. Dan kebenaran yg kita anut menentukan nasib kita. Mari kita melembutkan hati kita dan menerima Firman Tuhan itu dengan sepenuh hati. Haleluya, Amin.
Kunci utk Menang
Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus. *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...
-
KESAN DAN PESAN SEBAGAI GEMBALA JEMAAT TAHUN 1995-2005 Pdt. Haposan R Hutapea, STh, MA Kesan T uhan merancang GKOI Pondok Pucung men...
-
Yehezkiel 17:1-20 Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH: Demi Aku yang hidup, Aku pasti menimpakan atas kepalanya sumpahnya ke...