KASIH
ALLAH ITU AGUNG, TINDAKAN KITA HARUS AGUNG
(2 Kor 5:14-21)
(2 Kor 5:14-21)
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2 Kor 5:21)
Kasih Allah itu adalah kasih yang Agung! Kasih yang
tak ber-awal dan tak ber-ujung. Lebar, panjang, tinggi dan dalamnya tak
terukur, melampaui segala pengetahuan. Dasarnya tak terselami dan Motivasinya
Maha luhur, haleluyah. Kasih Allah yang agung itu kita rayakan hari
ini, hari Jumat Agung. Dihari ini kita
dipanggil berteduh diri guna menghayati makna kasih Allah sekaligus menguji
sudah sejauh mana kita menghargai kasih Allah tersebut saat berinteraksi dengan
sesama dan saat memenuhi panggilan Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Dihari ini bahkan disepanjang minggu-minggu sengsara yg sudah kita lalui, kita
dipanggil untuk menghargai karya Yesus Kristus yang fenomenal. Tujuannya ialah,
supaya kita menyadari bahwa Yesus Kristus telah memberikan diriNya disalibkan
sebagai korban pendamaian. Artinya, yang
harus disalibkan sebenarnya adalah kita. Tetapi oleh kasih-Nya yang agung,
Yesus Kristus disalibkan ganti kita.
Sehingga
dari atas kayu salib diatas bukit Golgota terdengar seruan Yesus Kristus yang sangat
sarat makna: “sudah selesai!!!”.
Apakah artinya sudah selesai dan
apa saja yg sudah selesai tersebut?
Dosa membuat manusia menjadi seteru Tuhan dan harus menerima hukuman
maut. Tetapi oleh kasih Allah yang agung tersebut, penghakiman Allah yang
dahsyat untuk manusia digantikan oleh Yesus Kristus. Artinya oleh kasih Allah
yg Agung dosa kita dituntaskan dan tidak lagi diperhitungkan sebagai kesalahan
melainkan dibenarkan. Yesus disalibkan, kita dibebaskan, haleluyah...sudah
selesai!!!!. Ada beberapa kebenaran yang kita temukan disini, yaitu:
1. Didalam kasih agung tersebut kita menemukan kabar
baik. Kabar baik yang dinantikan manusia sepanjang abad. Sekaligus kabar
yg menempelak semua manusia. karena kabar baik itu berlawanan
dengan keangkuhan manusia. Melalui karya Yesus, semua manusia mengakui,
bahwa idealisme, moralitas bahkan syarat agama yang bagaimanapun baiknya tidak
dapat menolong manusia. Semuanya bagaikan kain kotor yang menjijikkan dihadapan
Tuhan (Yesaya 64:6). Manusia hanya selamat oleh Anugerah-Nya. Sola Gratia.
2. Didalam Kasih Agung tersebut kita menemukan, bahwa
Allah yang harusnya mendakwa dan menghukum, justeru membenarkan sekaligus
membebaskan kita. Itulah untung kita......., Puji Tuhan.
3. Kasih agung itu menjadi jalan buat kita untuk
menikmati hidup baru. Sebab melalui pertobatan kita serta melalui
perpalingan kita kepada Tuhan, maka yang lama sudah berlalu dan yg baru sudah
datang, haleluya (2 kor 5:17; Yoh 3”3-5) Hidup baru orang Kristen
didapat melalui anugerah dan pertobatan. Bukan karena usaha manusia semata.
Sebuah perubahan yg konkrit melalui perpaduan antara karya Roh kudus dan
respon manusia yg membuka hatinya. Indikatornya ialah pertobatan, rela
berkorban seperti Yesus Kristus yg sudah berkorban, berbuah roh dan berbuah
jiwa-jiwa.
Kalau ada kasih yg Agung berarti ada kasih yg biasa.
Itulah sebabnya didalam kehidupan sehari-hari kita menemukan banyak kasus-kasus yang sangat memlukan. Umpamanya, seorang
ibu membuang bayi yg dilahirkannya atau seorang ayah melupakan anaknya bahkan
memperkosa anak perempuannya. Bahkan didalam persekutuan gereja sering terjadi
hubungan yang dulunya hangat berubah menjadi hambar. Semua karena
hubungan-hubungan tersebut dibangun diatas dasar kasih biasa. Oleh sebab itu, Semua hubungan antar sesama harus dibangun
diatas kasih Allah yg Agung. Melalui Kasih Allah yg agung itu
kita diselamatkan supaya kita menyelamatkan orang lain. Oleh kasih Allah yg agung itu, kita setia dan
mengulurkan tangan membantu orang lain. Di dalam kasih Allah yang agung tersebut, kita membangun persekutuan
dengan orang lain. Kash yg Agung berarti, kasih yang berkorban. Orang yang rela berkorban merupakan
bukti bahwa kita menghargai kasih Allah yg agung itu, Amin
(doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)
(doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)