Sabtu, Januari 30, 2016

S O R G A

2 Korintus 5: 1-10
“Karena kami tahu, bahwa jika lemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediamaan di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman kekal yang tidak dibuat oleh tangan manusia (ayat1)           
Sorga adalah ciptaan Tuhan. Sorga dicipta sebagai tempat kediaman orang yang berpihak kepada Tuhan dan yang mengakui-DIA sebagai satu-satunya ukuran kebenaran. Oleh karena Sorga itu indah, orang yang layak ke sana hanyalah orang yang berhati indah. Sesungguhnya Indahnya Sorga itu tidak terukur. Istana negara mampu membuat kita kagum bukan kepalang. Estetikanya membuat kita merasa melayang-layang. Arsitekturnya membuat kita berkhayal untuk membuat istana tandingan. Asrinya taman di kiri-kanan membuatnya menjadi impian. Lampu Kristal nya terang benderang namun tidak membuat orang kepanasan. Suasanya nyaman membuat kita terasa di khayangan. Namun indahnya Istana Negara tak ada apa-apanya dibanding kemegahan Rumah Tuhan. Megahnya sorga itu tak ada tandingannya. Perabotannya berkilau sepanjang zaman. Lantainya terbuat dari mutu manikam. Emas tua dunia, tak sebanding dengan murninya emas sorga. Bahkan jumlahnya pun tak ada timbangan yang mampu menghitungnya. Di Sorga musim tak ada, kegelapan pun tidak ada. Sorga itu dipenuhi kemuliaaan Allah serta dipenuhi pujian penyembahan orang percaya yang bermahkota. Itu sebabnya orang yang berhak masuk ke sorga hanyalah orang yang memiliki kualifikasi tersendiri. Kualifikasi tersebut dapat dibadi dengan dua bagian, yaitu :
Pertama, kualifikasi rohani. Orang yang masuk ke sana adalah orang yang sudah menanggalkan kemahnya yang fana. Ketika masih menggenakan kemah, ia suka mendengar Firman, dan taat kepada kebenaran. Mempersiapakan diri sebagai warga sorga dengan belajar menyembahan Tuhan dalam roh dan kebenaran. Belahar hidup didalam kekudusan sebab dia tahu ia akan menghampiri tahta yang Mahamulia. Dia selalu kuat sebab dia selalu hidup dalam doa dan firman. Sehingga walau godaan tak henti bagai bandang, ia tetap kokoh tak tergoyangkan. Walau orang fasik berpesta dalam kemewahan, ia tetap tegar di dalam kekudusan. Matanya selalu tertuju pada kekekalan. Ia paham, kemah itu memang harus dibongkar sebab bersifat sementara. Sama seperti jika anak pramuka berkemah, mereka pasti akan segera membongkarnya dan pulang. Sebab itu dia menjaga kekudusan dan melawan kedagingan. 
Kedua, kualifikasi jasmani. Orang yang akan masuk ke sana juga memiliki mental prima. Tandanya adalah pekerja keras bersemangat baja. Semangatnya bagai energy gunung berapi yang tak pernah henti. Ia tak undur walau sekitarnya berlaku buruk. Ia yakin, imannya akan menghasilkan buah. Ia percaya segala perbuatannya yang baik akan diperhitungkan Tuhan sehingga perbuatan baik tersebut tanpa dia sadari menolong dirinya dan jadi pemenang. Ia tidak menyerah terhadap segala macam bentuk tantangan. Dia tidak akan membiarkan orang lain melemahkan semangat bajanya. Ia berjuang keras mengatasi berbagai kelemahan sampai setiap keinginan baik tersebut tergapai. Ia yakin keberhasilan pasti tercapai. Itulah sebabnya dia tidak berhenti meski kesulitan datang silih berganti. Ia tahu, dirinya adalah mahluk berkodrat ilahi yang sarat energi. Ia mengakui, iman tanpa aplikasi hanyalah sebuah ilusi.
Saudara, kemah sementara itu adalah tubuh yang sedang kita kenakan. Dan kemah yang sedang kita kenakan ini suatu ketika akan kita tanggalkan dan masuk di dalam kemah yang baru dan yang kekal. Suka atau tak suka, kemah setiap orang memang harus dibongkar. Dan setelah dibongkar sebagian dilempar ke neraka dan dibakar di sana. Tetapi kemah orang percaya akan dijemput kemudian diangkat ke sorga. Itulah salah satu untungnya orang yang percaya Tuhan, Haleluya !!
Sorga itu diwartakan Tuhan sejak dahulu kala. Tuhan mengutus hamba-hambanya dengan berbagai cara agar mudah-mudahan semua mendengar taat dan masuk ke sana. Ia sampaikan Firman-Nya. Ia nyatakan mujizatnya. Ia curahkan kasih-Nya supaya manusia melakukan kebenaran-Nya. Tidak cukup dengan itu, Dia sendiri turun kedunia dan menyatakan Diri-Nya didalam Tuhan Yesus Kristus, Luar biasa !!.
Saudaraku, tidak baik mengeraskan hati di dalam dosa. Tidak baik pula hanya mengandalkan logika. Berdagang dan berharap untung besar boleh tetapi jangan hanya karena ingin untuk besar engkau masuk ke neraka. Memiliki posisi dan jabatan tingi boleh, tetapi jangan pake cara yang oleh cara itu engkau menjadi calon penghuni neraka. Memiliki harta banyak itu tidak dilarang, tetapi ingat engkau harus berbagi sebab dengan suka berbagi merupakan bukti kita pengikut Kristus. Itulah sebabnya orang yang kikir tidak layak masuk sorga, sebab perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai iman Kristen. 
Sampai saat ini Sorga dan pintunya masih terbuka. Tetapi saat yang tidak ketahui dan disaat yang tidak kita duga, tiba-tiba Pintu sorga tersebut akan tertutup. Sebab itu mari kita hidup seolah olah Pintu Sorga akan segera ditutup. Sebab itu biarlah orientasi segala kehidupan kita senantiasa mengarah ke sorga. Amin. (Doaku menyertai saudara, Gembala Jemaat GBI Aletheia Pamulang, Pendeta Haposan Hutapea, STh, MA)


Minggu, Januari 24, 2016

Ibadah yang berdampak

   Mazmur 47:1-10
Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita
Satu-satunya tujuan orang Kristen pergi beribadah adalah untuk memuji Nama Tuhan dan bersyukur atas segala rahcmat-Nya. Namun saat kita bertekun menjalankan ibadah itu Tuhan mengaruniakan berkat-berkat-Nya, haleluya. Itulah sebabnya, kita harus tulus, setia dan sungguh-sungguh beribadah. Ketika kita mengejar kualitas ibadah, memuja DIA yang kita sembah, maka kuasa dan berkat-Nya mengikuti kita, Dahsyat!!!
Dizaman ini tujuan beribadah itu banyak yg salah dan diselewengkan. Tidak sedikit orang Kristen pergi beribadah untuk kepentingan pribadi dengan mengutamakan kepuasan diri. Mereka sering berkata: “aku mau pergi ibadah supaya hatiku senang, aku mau menghilangkan streesku karena aku sudah penat bekerja selama seminggu”. Atau saya mau beribadah karena yang berkotbah adalah pendeta Anu dan yang pimpin pujian adalah si nona itu", Orientasi ibadah tidak lagi tertuju kepada Tuhan melainkan kepada Manusia. Maka itulah sebabnya kita seringkali mendengar orang Kristen berkata : “Ah, aku tidak mendapatkan apa-apa dari kebaktian di gereja itu, disitu tidak ada urapan, tidak ada mukjizat !!” Saudara, disetiap ibadah yang dilakukan untuk memuji Tuhan Yesus Kristus, selalu ada kehadiran Allah, ada lawatan sekaligus urapan, ada sukacita sekaligus terobosan yang ajaib. Itulah sebabnya motivasi saat beribadah, harus lurus sekalgus tulus. Tujuan ibadah yang benar dan yg utama adalah memuliakan Tuhan. Dan setiap orang Kristen yang beribadah dengan benar, pasti mendapat untung, mendapat berkat! (I Timotius 6 : 10; I Timotius 4:8). Tetapi harus diingat, berkat atau untung itu tidak datang dari praktek ibadah yang kita lakukan, tetapi dari Dia, Raja yang kita muliakan dalam ibadah tersebut. Kita harus mengutamakan Dia yang kita sembah. Artinya, penghormatan yang setinggi-tingginya yang harus diberikan kepada Raja segala raja. Dengan kata lain: Penyembahan harus berpusat pada Allah, ditujukan kepada Allah. Itulah sebabnya, ketika kita berangkat beribadah, hati dan pikiran sudah siap untuk memuliakan Dia di seluruh rangkaian ibadah. Mulai dari pembukaan ibadah sampai kepada pengutusan.  
Bagaimanakah caranya kita harus menyembah? Yesus berkata: “Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran (Yohanes 4:24) Artinya, penyembahan kepada Allah melibatkan ketiga aspek dalam diri manusia, yaitu perasaan, pikiran dan kehendak. Ibadah tidak boleh hanya melibatkan emosi saja.
Melalui renungan hari ini firman Tuhan memberikan kita pelajaran penting, yaitu: Pertama, alasan-alasan mengapa kita harus beribadah dgn tulus dan setia, yaitu….
1.    Dia adalah Allah yg Mahatinggi yang harus di elu-elukan dengan sorak-sorai
2.    Dia adalah Allah Raja yang memerintah atas seluruh bumi
3.    Dia adalah Allah yang sangat dimuliakan
Kedua, alasan-alasan mengapa Tuhan yang harus kita buat menjadi tujuan  beribadah, yaitu….
1.    Karena itu adalah perintah firman Tuhan (ayat 1,7)
2.    Karena Dia sudah memberikan kita kuasa dan kemenangan (ayat 4)
3.    Karena Dia sudah sangat memelihara dan memberkati kita (ayat 5)
Ada dua kesimpulan renungan hari ini yaitu: Ibadah yang berdampak adalah ibadah yang
berpusat kepada Tuhan Yesus Kristus, bukan yang berpusat kepada orang yang berdiri
dimimbar gereja atau yang berpusat kepada perkara-perkara lain.
Ibadah yang berdampak menuntut penyembahan yang berdasarkan pada kehendak Allah. Menyembah dalam kehendak Allah berarti terletak pada sikap batin dan motiv saat menyembah. Dan hal itu muncul dari kesadaran bahwa yang kita sembah itu adalah Tuhan, Raja segala Raja, Yehova Elohim yang kita kenal dan sembah didalam Tuhan Yesus Kristus. Amin. ( Doaku menyertai setiap saudara, Pendeta Haposan Hutapea, ST.h, MA )
           

  

Sabtu, Januari 16, 2016

Orang Kristen Bunga Bakung

     Hosea 14: 6-9
Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar (ayat 6.)
Bunga bakung, bunga idaman, ber warna-warni menawan mata dan menarik hati. Banyak di padang, indah dipandang, terpatri abadi di tiap tiang rumah Tuhan (I Raj. 7: 19,22)
Bunga bakung itu melambangkan manusia yang direncanakan untuk kemulian nama Tuhan. Bunga tersebut menjadi visi Tuhan untuk seluruh umat manusia. Ia juga melambang manusia yang ‘hari ini’ gagah dan bersemangat tetapi besok sudah tidak ada. Tuhan mendandani bunga bakung sedemikian indah melebihi kemilaunya dandanan yang diciptakan dan yang dimiliki oleh manusia. Oleh sebab itu melalui ‘bunga bakung’ kita akan melihat dampak kehadiran Tuhan yang luar biasa di setiap hidup manusia yang berserah kepadaNya, yaitu:
Pertama. Setiap orang yang percaya akan dimampukan untuk menjadi saksi yang besar di setiap lingkungan masing-masing. Bagai bunga bakung yang berbunga, manusia itu dituntut untuk memancarkan keindahan dan keharuman. Ia aktif dinamis, tidak pasif. Dia  berusaha menjadi solusi bukan pembuat kontroversi. Dia selalu rindu menjadi historys maker, bukan trouble maker. Dia menjadi berkat besar. Dia menjadi seorang pribadi yang dirindukan. Kalau dia tidak ada rasanya tidak rame, sepi !!
Kedua. Tuhan merancang setiap orang yang akan percaya selalu kuat tidak tergoyahkan saat dalam menghadapi setiap tantangan. Tidak mudah kecewa dn tidak mengecewakan orang lain. Tidak mudah mundur dari gereja dan tidak membuat orang lain mundur dari gereja. Kalau dia seorang laki-laki, dia menjadi pria yang berbibawa yg tidak mudah mengumbar kata.. Kalau dia seorang wanita, dia menjadi seorang yang anggun mulia, karena menahan diri mengumbar kata dan fitnah. Bagai pohon hawar ia akan menjulurkan dan menancapkan akar-akarnya hingga tahan di segala musim dan kuat di setiap badai. Dia bagai karang yang tak tergoyahkan oleh apapun. Haleluya….
Ketiga. Tuhan merindukan Setiap orang percaya menghasilkan buah dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Menjadi tiang rumah Tuhan dan tidak menjadi batu sandungan. Ia memandang semua orang sebagai saudara dan tidak membuat orang lain menjadi sasaran kepentingan diri. Dia tidak membuka mulutnya untuk mnghasut orang lain dan menutup telinganya terhadap setiap hasutan dan fitnah. Ia tahu kalau ada yang salah, Tuhanlah yang menjadi hakimnya. Oleh sebab itu ia tidak pernah mengambil haknya Tuhan. Ia tak cemburu di saat orang senang, ia tidak congkak saat mencapai puncak. Ia ada saat orang lain berduka, ia mengulurkan tangan tatkala orang lain merana. Bunga bakung Tuhan adalah orang yang selalu menyadari, bahwa seorang kawan berpotensi sejuta peluang, dan meninggalkan seorang kawan berpotensi sejuta hambatan. Itulah sebabnya kita harus berusaha membangun persaudaraan, bahkan sekalipun kawan kita tersebut sering mengecewakan. Dari pada mudah menjatuhkan vonis bersalah kepada orang lain, lebih baik kita menguji dri sendiri.
Tuhan itu selalu menginginkan umatnya terpelihara dan menginginkan umatnya bertindak memeliharan sesamanya. Kekristenan dituntut untuk selalu dapat menselaraskan hak dan tanggung jawab. Untuk mewujudkan hal itu, Tuhan menginspirasikannya agar kita menjadi Bunga Bakung nama-Nya. Artinya,  setiap anggota jemaat dapat merencanakan yang terbaik bagi dirinya dan memberikan yang terbaik buat orang lain. Selamat Menjadi Bunga Bakung, God Bless all.




Senin, Januari 11, 2016

TIDAK ADA YG MUSTAHIL

Pesan Roh Kepada Gereja
Wahyu 2: 18-29
Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai aku datang (ay 25)
Kota Tiatira merupakan salah satu kota yang sangat penting di jamannya. Kota yang terletak di sebelah barat Turki ini, selain menjadi pusat ekonomi juga menjadi markas utama pasukan penjaga perbatasan kekaisaran romawi. Sebagai pusat industry, kota itu bagai gula untuk semut yang mengundang orang dari seluruh jajahan Roma mengadu nasib. Selain itu dikota tersebut berdiri berbagai serikat dagang yang berpengaruh besar terhadap nasib pencari kerja. Dalam serikat tersebut orang melakukan loby dan setiap pertemuan disertai makan daging yang lebih dahulu dipersembahkan kepada ilah kafir dan berakhir dengan pesta cabul. Intinya, Tiatira memang modern, namun penuh maksiat, materialistis dan sangat hedonis.
Jemaat Tuhan dikota Tiatira mendapat tangangan besar, yaitu tantangan dari dalam dan dari luar. Dari dalam muncul ajaran yang palsu dengan nabiah Izebel. Nabi ini mengajarkan hidup duniawi yg occult dan sinkritis:  Seorang Kristen boleh berbuat cabul dan makan penyembahan berhala. Tidak mengapa mengikuti pertemuan-pertemuan kafir, asal tetap ikut ibadah gerejawi.  Melihat penyesatan tersebut Tuhan Yesus berkata : “Jika tidak segera bertobat, maka penyakit dan kesukaran akan ditimpahkan.”
Tantangan dari dalam adalah gaya hidup materialisme yg menilai sesuatu dengan materi semata.
Tantangan occult sinkritis serta gaya hidup hedonis  merialistis perkotaan tersebut, menggoda umat untuk hidup sesat dan munfik. Namun sebagai orang Kristen yang hatinya telah diterangi oleh Injil Kristus, gereja Tiatira sadar, bahwa hal itu merupakan dosa besar karena mendukakan Roh Kudus. Itulah sebabnya mereka mengambil sikap yg jelas dan tegas: lebih baik kehilangan pekerjaan dan kemunduran usaha dari pada menggadaikan iman, Haleluyah!!!. Untuk tekad tersebut, Tuhan Yesus berkata : “Aku tahu segala perkerjaanmu; baik kasihmu maupun imanmu...” luar biasa, jemaat yg teguh itu dipuji Tuhan!!

Jemaat Tiatira mampu mengalahkan tantangan gereja  sepanjang abad, yaitu materialisme dan hedonisme, namun gereja dan umat Tuhan saat ini justeru jatuh pada gaya hidup yang sama. Pengurus gereja berlomba-lomba membangun gedung gereja semegah mungkin, tetapi lupa membangun rohani dan ekonomi anggota jemaatnya. Orang Kristen seakan berlomba membantu pembangunan gedung dan bermegah dengan gedung gereja yg mewah tersebut tetapi membiarkan umat yang hidupnya termarjinalkan.

Gedung itu perlu, namun yg menjadi prioritas adalah membangun anggota jemaat secara utuh. GBI Aletheia Pamulang dipanggil untuk memberikan pencerahan dan   mengembalikan umat kepada pangggilan gereja seutuhnya. Sejak semula gereja didirikan Tuhan Yesus Kristus adalah untuk menjangkau setiap jiwa yang hidup tetapi terancam mati, bukan membangun gedung yang mati dan membiarkan orang yang hidup menuju kematian. Di sekitar kita di Tangsel ini ada begitu banyak orang percaya yg hidup termarjinalkan. Oleh sebab itu mari kita berlomba mencerahkan umat yg tersesat dan mencerahkan masa depan mereka. Dan mari kita mendukung visi Tuhan kepada Jemaat Tuhan di GBI ALETHEIA PAMULANG, Tuhan memberkati setiap Saudara, Amin.

Sabtu, Januari 02, 2016

BERSAMA TUHAN, MERAIH SEJUTA PELUANG

( Yohanes 3: 1-20 )
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yg tunggal, supaya barang siapa yg percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yg kekal (16)
Setiap memasuki awal tahun, tidak sedikit orang yang galau. Hingar bingar dan kemeriahan pergantian tahun, berubah sekejab dengan ragu. Manusia bertanya-tanya tentang apakah gerangan yang terjadi dihari esok, bagaimanakah prosfek kerja, usaha dan ekonomi keluarga. Akibatnya gelisah dan takut pun melingkupi banyak orang. Dukun dan paranormal pun tertawa berlimpah pesanan.
Di dalam dunia ini memang tidak ada yang pasti. Manusia hanya bisa memprediksi segala kemungkinan yang akan terjadi. Naluri dan antisifasi yang terbatas membuat banyak manusia semakin prustasi. Bagaimanakah seharusnya orang percaya bersikap. Layakkan orang percaya larut dalam galau seperti orang lain. Bagaimana kata Tuhan mengenai hari esok tersebut? Nats renungan kita hari ini memberikan jawabannya.
Pertama, Setiap orang percaya dijamin Allah karena kasih-Nya.
Kasih Allah yang melampaui segala akal, sanggup menutupi keterbatasan manusia. Tangan kita dipegangnya (Yesaya 42:6) Dia menopang kita dengan kekuatan sayap-Nya (Yesaya 40:31) dan Dia menyertai kita sampai kepada akhir zaman (Matius 28:19-20) Kasih-Nya yg tidak terukur itu membuat Tuhan tidak rela membiarkan kita jalan sendiri. Itulah sebabnya Tuhan menuntut kita hidup di dalam kasih-Nya. “Allah adalah Kasih, dan barang siapa tetap di dalam kasih, ia tetap di dalam Allah dan Allah di dalam dia,...”. Kasih itu menutupi segala sesuatu. Sakit hati dan akar pahit dapat dihilangkan jikalau interaksi dibangun dalam kasih. Orang yang hidup di dalam kasih adalah orang yang berkenan kepada Allah. Kasih Allah adalah kasih yang bertindak. Bulan Desember merupakan bulan dimana orang percaya merayakan bukti pernyataan kasihNya yang luar biasa. Dia mengaruniakan DiriNya kepada kita. Dan karena Dia sudah mengaruniakan DirNya , adakah lagi yang membuat kita galau dan gemetar,, tak ada lagi !!! Haleluyah….
Kedua, Allah mengasihi manusia karena kita adalah ciptaanNya.
Saat Tuhan menciptakan manusia, hal itu melibatkan Tangan yg menggambar, Mulut yg bersabda dan Nafas yang dihembuskan,  bukan seperti saat menciptakan binatang. Artinya, setiap manusia merupakan ciptaan special Allah. Dan semakin special lagi karena kita percaya kepadaNya sebagai Tuhan juru selamat. Dan karena kita adalah komunitas special Allah, maka DIA akan memberkati kita, DIA akan menopang hidup kita, DIA juga akan menyediakan makanan buat kita dan keluarga. Percayalah, Tuhan hanya membutuhkan perubahan sifat kita yg sesuai dengan ketentuan-Nya. Itulah makna percaya!!!
Semua orang tua sayang sama anaknya. Kalau anak sakit, orang tua gelisah, kalau anak kehilangan gairah makan, orang jadi bingung. Mengapa demikian? Karena anak adalah keturunannya, gambar mereka sebagai orang tua. Setiap orang tua menghendaki anaknya berprestasi dan melakukan kebajikan. TUHAN yang esa dan Mahakudus itu berkenan dipanggil ‘Bapa’ kita, Bapa yang sangat dekat dengan anak-anakNya. Raja Daud berkata: “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikianlah Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.”(Maz 103:13) Dia sayang kepada kita, Puji Tuhan !!!
Tuhan yang sayang kepada manusia itu, sangat merindukan orang yang disayangi-Nya itu saling menyayangi, saling menolong dan dapat saling melupakan kesalahan. Oleh sebab itu mari kita responi kasih Allah dengan mengambil keputusan untuk lebih meningkatkan citra kita sebagai anggota tubuh Kristus. Di Minggu pertama tahun 2016 ini, Saya sebagai Hamba Tuhan jemaat, menghimbau setiap anggota jemaat memberikan hati untuk melayani dan memberikannya dengan konsisten. Sebab dalam menjalani hari esok, yang kita butuhkan adalah persiapan iman. Tingkatkan kendali diri dan potensi diri sambil terus membangun serta memperluas relasi. Dari pada cari musuh lebih baik menata pertemanan. Sebab satu teman berpotensi satu juta peluang. Sebaliknya satu musuh menunbuhkan sejuta hambatan. Saudara, teruslah menjaga dan meningkatkan persekutuan untuk hormat dan kemuliaan bagi Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan demikian engkau akan tetap tenang, engkau dan seisi rumahtanggamu,  Amin.

Jumat, Januari 01, 2016

TETAPLAH TENANG

Keluaran 15:1-21
Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ketempat kediaman-Mu yang kudus (ay 13)
Hari ini, kita masuk di Tahun 2016. Tahun yang membuat kita memiliki harapan-harapan baru. Gelora Perayaan kehadiran Kristus dalam kehidupan kita tentu masih terus tumbuh. Jaminan Penyertaan Sang Immanuel memang sangat fundamental, Providensia Allah itu memang sangat ajaib. Itulah sebabnya, sebagai umat Tuhan, kita harus terus setia. Sebab semakin maju zaman, tantangan hidup pun semakin beragam dan kompleksitasnyapun semakin meningkat. 
Dalam nats diatas dikatakan, Kompleksitas tantangan hidup digambarkan seperti Orang Israel dalam cengkeraman Mesir. Secara rohani, istilah ’mesir’ berarti  perbudakan, intimidasi dan masa depan gelap. Selain itu Mesir juga melambangkan kekuatan duniawi yg membuat orang percaya tidak leluasa mengalami pertumbuhan iman. Bahkan lambang Mesir  merupakan simbol pikiran, cara hidup yang dikendalikan oleh setan dan penguasa kegelapan. Aneh tetapi nyata. Semakin maju peradaban semakin berlomba-lomba orang berkomunikasi dengan kegelapan sekaligus mengandalkanya utk mencapai impian.
Apakah yang harus kita lakukan? Tahun boleh berubah, Tetapi satu hal tidak pernah berubah, yaitu: kekuasaan Allah yang tak terbatas merupakan satu-satunya andalan untuk meraih segala bentuk impian yang baik dan benar. Hanya Tuhan yang sanggup melepaskan sekaligus sanggup mengarahkan kita menikmati kehidupan yang lebih baik. Oleh kuasa Tuhan, kita diberi karunia memilki sekaligus juga menikmati yang sudah kita miliki. Didalam Tuhan ada keberhasilan, ada penyertaan kekal serta masa depan yang  menjanjikan. . Berhasilnya bangsa Israel keluar dari Mesir melambangkan dan membuktikan kuasa Tuhan yang sanggup melepaskan setiap orang percaya dari segala bentuk kegagalan dan dari segala bentuk ikatan. Pemahaman akan Kuasa Tuhan yang dahsyat memampukan kita terus  menggali dan mengenali potensi dan membuatnya menjadi kekuatan untuk meraih impian hidup guna memuliakan nama-Nya..
Memasuki tahun 2016 ini, umat manusia dicemaskan dengan Badai matahari. Sebuah badai yang dipastikan mengganggu kenyamanan manusia tertutama yg berkaitan dengan cuaca, listrik dan telekomunikasi. Kita tidak tahu kapan dan berapa lama hal itu berlangsung. Hanya satu hal yg harus kita lakukan, yaitu:  Kita hanya perlu berlindung dibawah kepak sayap Tuhan. Berlindung dibawah kepak sayap Tuhan berarti, hidup sesuai nilai-nilai dan norma-norma-Nya, mempersembahan talenta, karunia, waktu, harta untuk mewujudkan Visi Tuhan bagi dunia. Hanya dengan demikian payung perlindungan-Nya menjadi milik kita. Tahun 2016 yang masih samar akan menjadi tahun sukses dan membahagiakan bagi kita Umat-Nya. Amin..(Pendeta Haposan Hutapea STh, MA)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...