Kolose 1 : 15-23
Untuk sebagian orang,mengenali
tujuan hidup itu merupakan perkara yang mudah. Tetapi bagi sebagian org lain memastikan
tujuan hidup itu sangat membingungkan. Kenapa demikian? Hal itu biasanya berkaitan
dgn awal pencarian tujuan itu sendiri. Banyak orang gagal karena mereka memulai
dari diri mereka sendiri. Seperti yg dikatakan oleh Rick Warren: "Mereka mengajukan pertanyaa-pertanyaan seperti, menjadi apa aku kelak? Apa yg sebaiknya aku lakukan?
Apakah sasaran-sasaran hidupku dan impian-impian masa depanku"? Semuanya itu
merupakan awal yang keliru dan hasilnya keliru pula.
Kalau demikian, dari mana kita
seharusnya memulai sekaligus memastikan tujuan hidup itu? Setiap orang harus memulai berdasarkan kehendak
Allah. Umpamanya, apa rencana Allah untuk hidupku, apa yang Allah ingin
aku lakukan untuk kemuliaan-Nya?, apakah sasaran-sasaran Allah yang harus
kukerjakan? Semua itu menolong kita menemukan Tujuan yg benar dan membuat arah
hidup kita menadi benar pula.
Allah menebus kita supaya kita berbuat yang Tuhan kehendaki bukan yang
kita kehendaki. Tujuan hidup yg benar adalah semua yang Tuhan kehendaki. Memusatkan
perhatian pada sendiri tidak akan menyingkapkan tujuan hidup kita. Sebaliknya membuat
Tuhan sebagai pusat dan landasan hidup membuat kita dapat memastikan tujuan hidup yg benar.. Itulah sebabnya betapa
penting menyadari bahwa ia diciptakan oleh Allah
dan untuk
Allah. Hanya di dalam Allah seseorang menemukan asal-usulnya,
identitasnya, makna hidup sekaligus tujuan hidupnya sendiri. Jalan itu akan
membawa kepada kemenangan, tetapi semua jalan lain membawa kepada jalan buntu.
Tujuan hidup kita jauh lebih besar daripada prestasi pribadi, ketenangan
pribadi atau bahkan lebih besar dari kebahagiaan itu sendiri. Tujuan hidup yang
besar jauh lebih besar daripada keluarga, karier bahkan dari ambisi-ambisi
kita. Jika kita ingin tahu mengapa kita ditempatkan di bumi ini, kita harus
memulainya dengan Allah.
Tujuan hidup yang benar harus
dimulai bersama Tuhan dan diarahkan untuk memuliakan Tuhan. Tujuan itu akan
memusatkan usaha dan energy kemudian berdampak besar. Sengan memiliki tujuan
yang benar dan jelas, kita akan tetap di arah yg dari Tuhan dan memaksimalkan waktu
yg tersedia.
Dalam nats di atas, rasul Paulus
mengatakan “di dalam Dia dan untuk Dia.”
Artinya hanya dengan Tuhan dan untuk Tuhan sajalah kita dapat menikmati kehidupan
yang bermakna dan sejahtera dan dapat menjadi berkat yg besar bagi dunia ini. Dengan demikian semua yang kita miliki, kita
sadari berasal dari Tuhan dan kita pergunakan untuk kemuliaan Nama Tuhan, Majorem
Gloriam Dei!!Temukan tujuan hidup anda dan selaraskan semuanya didalam rangcangan Allah saja, Amin. (Pendeta
Haposan Hutapea STh, MA)