Kamis, September 15, 2016

MENGINGAT SANG SUMBER

( M A Z M U R  107 : 4 - 38)
Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya (31)
Lima tahun yg lalu, pohon apokat tumbuh alami diteras rumahku. Dipinggir pagar rumah memang sengaja saya sediakan lahan kosong dengan luas 40 cm. Saya senang melihat pohon apokat itu tumbuh sebab daunnya hijau menyegarkan mata. Saat membuka pintu dipagi hari aku selalu menikmati daunya yg hijau membuat pagi hari rasanya bertambah segar. Betambah tahun bertambah pula besar batangnya dan bertambah lebat daunnya. Kalau dulu saya mengharapkan pohon tersebut hanya sebagai penyejuk mata, kini saya mengharapkan lebih dari pada itu. Saya mengharapkan suatu ketika nanti bisa menikmati buahnya yang akan saya tunggu matang dipohon. Saya senyum membayangkan saat memetik buahnya. Apokat itu semakin besar dan tinggi bahkan  melampaui atap rumah.  
Lima tahun berlalu, apokat belum memberikan hasilnya. Jangankan buah, batangnya yang tinggi menjadi jalan kucing liar naik kegenteng rumahku. Saya mulai jengkel. Buah tidak ada, genteng rumahku jadi sarang kucing liar. Serigkali saya harus memanggil tukang untuk membetulkan genteng yg tergeser kucing.
Satu ketika saya berdiri dikeramik yang didepan pohon apokat itu. Aneh, lantai keramik yang saya pijak retak sekaligus terdesak sehingga posisinya lebih tinggi dari keramik yang lain. Ampun, ternyata Akar apokat telah merasuk kebawah lantai sehingga mulai mengancam dan merusak. Saya mulai gelisah. Dalam hatiku aku berpikir, lama-lama akar pohon itu akan mengancam seftytank dan meruntuhkan dingdingnya dan mala petaka akan terjadi. Akhirnya saya panggil isteri, saya ungkapkan masalah dan kemungkinan yang bisa muncul dikemudian hari jika pohon apokat dibiarkan terus hidup. Akhirnya saya dan isteri sepakat apokat itu harus dimatikan. Ia tidak layak untuk dipelihara. Ia tidak jadi berkat malahan jadi ancaman. Keputusan sudah diambil, apokat harus dimusnahkan. Saya tidak menebang batangnya karena sudah besar dan kalau hanya dipotong akarnya mungkin akan tetap berkembang. Maka saya menyuruh isteri  membeli minyak tanah dan menyiram sekeliling batang pohon dan kemudian mengolesi batangnya pagi dan sore hari. Satu minggu kemudian pohon apokat itu mati dan batangnya meranggas. Tragis!!!!
Dalam hidup yang kita jalani betapa sering kita berperilaku seperti pohon apokat tersebut. Kita diberi tumpangan, kita diberi makan, kita dihargai dan dianggap sebagai bagian dari team, namun lama kelamaan kita lupa diri, kita ingin berkuasa dan ingin menguasai segalanya. Sikut kanan sikut kiri. Kita berperilaku seperti Lucyfer yang merasa tidak puas hanya tangan kanan Allah, Iblis ingin menginginkan tahta Allah (Yesaya 14: 12-14, Yehezkiel 18:14-16). Aturan aturan kita terabas dan menggantinya dengan aturan sendiri. Bahkan tidak jarang kita menjadi penghianat mengangkat tumit terhadap teman, mentor atau pimpinan kita. Kita banyak menuntut tetapi tak pernah ingin memberi. dan bertindak seperti Lucyfer. Jika terus menerus berperilaku seperti itu, kita tinggal tunggu waktu menerima nasib seperti Lucyfer tersebut. 
Bersyukur kepada Tuhan itu membawa dampak luhur. Menghasilkan buah seperti yg Tuhan tuntut, harus kita tunaikan. Dalam berbuah itulah kita menunjukkan kekristenan kita. Kita menyenangkan Tuhan melalui gaya hidup yang memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan sudah mempercayakan tugas besar kepada kita. Tuhan sudah menempatkan kita di posisi yang nyaman dan spesial yakni sebagai pewaris berkat dan kuasa-Nya, bersyukurlah. Kita sudah ditebus, dipelihara dengan kasih dan kekuatan Allah, diberkati dengan umur panjang dan dilimpahi dengan keberhasilan, dipenuhi dengan Rohkudus dan bahkan diangkat menjadi anak-anak Allah, teruslah bersyukur dan mengakui peranan Tuhan tersebut. Tunjukkanlah totalitas dan setialah. Tuhan tahu mengangkat kita jika dihadapan-Nya kita sudah layak.
Saudara kita perlu berteduh kalbu utk menguji  diri, supaya kita terus menghasilkan buah yang baik dan membawa keteduhan. Mari kita ingat selalu, bahwa kasih setia Tuhan itu untuk selama lamanya, lintas batas, Amin. ( Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Doa: Tuhan Yesus Kristus, kiranya Rohkudus menolong saya supaya tidak melupakan Engkau sumber rezeki yang berkenan melimpahi aku. Buatlah aku selalu mengembalikan milikmu dan mengeluarkan milik orang yang engkau titipkan didalam rejekiku tersebut, Amin.)








Tidak ada komentar:

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...