1 Timotius 6:2-10
Memang ibadah itu jika disertai rasa cukup akan membawa keuntungan besar (ay6).
Ibadah berasal dari bahasa ibrani “abodah” yang berarti mengabdi, bekerja,
melayani. Dalam perjanjian Lama, kalimat “abodah” selain diartikan bekerja secara sekuler dan mengabdi kepada orang lain (kj.
29:27), juga diartikan sebagai bekerja
dan mengabdi kepada TUHAN (Bil. 8:11). Dari pengertian tersebut kita
memahami bahwa Ibadah itu mengandung dimensi Vertikal dan
horizontal.
Dalam dimensi Vertikal kita menyembah, bersyukur dan memuji Tuhan.
Dalam dimensi horizontal kita belajar bersekutu dgn org lain. Dalam bersekutu kita
saling mengerti dan saling menghargai dan saling memberi diri, melenyapkan segala kepentingan diri. Melalui ibadah kita mendeteksi sifat negative kemudian mengambil
keputusan untuk berubah (Roma 12:1-2). Ibadah itu membaharui hubungan-hubungan.
Dimensi
ibadah kristiani tidak bisa dipisah-pisah. Penyembahan dan kesaksian harus
sejalan ( Matius 28:19-20). Ibadah bukan mengurung diri didalam biara dan menutup diri dari
dunia. Ibadah digereja harus berlanjut
ditengah dunia, yakni didalam kehidupan sehari-hari. Saat beraktivitas
ajaran Tuhan kita siarkan dan kita aplikasikan melalui ethos dan prestasi kerja sehingga menjadi berkat
bagi dunia. Menyembah dan bekerja harus berjalan seimbang.
Setelah menyembah, memuji dan mengagungan nama TUHAN, kita lanjutkan dengan doa
kemudian jemaat mendengar sapaan TUHAN melalui khotbah. setelah itu liturgie
diakhiri dengan “doa berkat atau doa pengutusan.
Ibadah tidak pernah berakhir. Ibadah akan berlanjut terus selama-lamanya dibumi
dan di Sorga ( Wahyu 19:6-10)
Mengapa ibadah yang cukup membuat kita
beruntung?
Pertama, Melalui ibadah,
kita bersyukur mengagungkan namanya sebagai tanda terimakasih kita atas penyertaan-Nya
yang ajaib. Ibadah seperti itu menghadirkan kuasa Allah sehingga kita mendapat
bekal rohani yg sangat besar perananya disepanjang minggu yg akan kita
jalani. Kita dikuatkan,
dikaruniakan hikmat bahkan dinaungi dengan kuasa-Nya yang besar.
Kedua, Ibadah
tidak otomatis membebaskan kita dari pergumulan hidup sehari-hari. Tetapi ibadah
memberi kita kekuatan baru, melengkapi kita kembali dengan semangat
baru, hikmat dan kekuatan baru. Aral melintang kita singkirkan, hujan badai
membuat kita semakin cerdas dan kreatif. Bahkan setiap perangkap yang mencelakakan
dapat kita deteksi. Kita menjadi pemenang haleluya !!.
Sebagai umat Tuhan Yesus Kristus kita senantiasa disadarkan dan
dihiburkan, bahwa TUHAN dan kuasaNya hadir saat ibadah dan saat kita
beraktifitas ditengah dunia. Itulah sebabnya dikatakan Ibadah itu memberi
Untung (1 Timotius 6:6-7)
Apakah anda ingin mendapat untung? Mari beribadah dengan benar,
AMIN (doaku menyerai saudara, Pdt Haposan R Hutapea STh, MA).
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, terpujilah nama-Mu, karena Engkau
mengaruniakan saya kesempatan untuk beribadah yang sangat besar manfaatnya
dalam kehidupan saya, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar