Shalom, Selamat Pagi!! Natal adalah keajaiban. Esensinya adalah pemulihan hubungan. Karena namanya 'pemulihan' berarti ada berkat hebat yg perlu dirayakan. Bagaimana cara dan bentuk merayakannya? Hal itu bermacam macam. Sebagai pribadi mungkin perlu berteduh diri dan berpulih dgn diri sendiri dgn Tuhan dan berpulih dgn orang lain. Boleh juga makan enak dan mengenakan kemeja baru, sederhana tetapi pantas sesuai kemampuan. Bergaya modern tampil keren okey juga, tetapi jangan sampe ngutang apalagi sampai menguras tabungan. Tampil sesederhana mungkin, Tuhan senang, asal sesuai dgn etika dan norma berpakaian. Kalau duitmu segudang jangan lah tampil seperti gelandangan walau bertujuan menghayati Yesus yg lahir dikandang yg serba keterbatasan. Karena hal itu pasti mengganggu pemandangan. Sebaliknya jika gajimu baru sekedar uemer, tampillah dgn 'gaya ucapan syukur'. Harga paketan yg dikenakan sesuai kemampuan. Sebab jika diriku dan dirimu tampil mentereng hanya utk adu keren, itu bukanlah merayakan Natal, melainkan kontes mejeng.
Sebagai gereja perlu bersekutu memuji DIA YANG MAHA TINGGI sekaligus saling berbagi. Kita membangun sebuah warna kehidupan yg lebih toleran penuh kebersamaan. Ada atau tidak ada yg ucap Natal, hatiku dan hatimu biar tetap girang. Sebab Natal itu bukan utk mengharap ucapan "Selamat", melainkan bertindak utk berubah menjadi seperti Kristus. Firman Tuhan berkata di
Lukas 1:49: karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
Natal adalah Merayakan perbuatan Allah dan membuatnya sebagai momentum berkarya yg lebih bermakna dan berkualitas. Natal adalah tindakan konkrit supaya yg ribut jadi akur damai bahagia...
Gbu always
Tidak ada komentar:
Posting Komentar