Kejadian 22: 1-19
Oleh keturunanmulah semua bangsa dimuka bumi akan mendapat berkat,
Oleh keturunanmulah semua bangsa dimuka bumi akan mendapat berkat,
karena engkau
mendengarkan firman-Ku (ay 18)
Emas namanya logam mulia sebutannya.
Harganya mahal namun didambakan banyak orang.
Barang tambang ini dapat dibuat untuk berbagai tujuan. Emas dipakai sebagai perhiasan, dibuat juga sebagai sarana investasi
bahkan dipakai sebagai gigi imitasi. Selain itu Emas pun dibuat juga sebagai aneka lambang: kawin emas, anak emas, dan pribadi emas. Bahkan dalam berbagai kompetisi olah raga emas diberikan kepada mereka yang terbaik.
Saudara mungkin memakai emas dan
semoga tetap rendah hati meskipun memiliki banyak emas. Tetapi walau banyak
dicari, banyak orang tidak mengetahui proses penemuan dan pembuatan emas. Biasanya
orang hanya mengetahui Emas itu mahal harganya. Mengapa mahal? Karena mencari
dan membentuknya sulit, berat dan membutuhkan biaya yang mahal. Bayangkan: pertama bukit-bukit yang dikira
mengandung emas dibongkar-bangkirkan, beragam batu-batuan di pecahkan, kemudian
pecahan-pecahannya dihaluskan, setelah itu disaring dan mendapat biji-biji
emas. Terkadang dari satu ton bebatuan hanya menghasilkan puluhan gram emas.
Kemudian proses pembentukkan masih berlanjut. Emas itu dipanaskan sampai mencair.
Setelah itu para tukang emas membentuk sesuai pesanan. Dipalu, dikikir,
dibengkokkan, diukir dan lain sebagainya. Andaikan emas itu bisa bicara dan
merasa, sakitnya pasti luar biasa dan emas tersebut akan mengerang, menjerit, dan
akan memohon ampun pada orang yang membuatnya.
Abraham merupakan seorang ‘hamba emas’ bagi TUHAN. Hamba yang telah lulus proses iman yg panjang. Seperti emas,
dia diambil dari kampung halaman. Pergi mengikuti jalan dan tujuan Tuhan dan
taat masuk ‘dapur peleburan’. Di dapur peleburan Abraham diuji melalui berbagai
penderitaan bagai emas yang sedang dibentuk sesuai pesanan. Sebagai orang yang
berkelana dinegeri asing, Abraham sarat
dengan berbagai tantangan. Namun walau demikian, Abraham taat dalam iman. Tak
goyah karena kesulitan, tak undur walau selangkah pun. Sama seperti emas yang mulanya terpendam menjadi indah karena
ditempa, demikianlah Abraham. Dia dibawa masuk ke dalam dapur ujian untuk
dibuat menjadi hamba yang mulia, mejadi teladan, dan menjadi bapa segala orang
beriman serta menjadi berkat bagi semua orang. Konkritnya, Abraham bukanlah
pelayan karbitan.
Banyak orang Kristen ingin diberkati seperti Abraham. Dan tak sedikit hamba Tuhan ingin memiliki iman sekaliber Abraham bahkan ingin kaya dan massyihur seperti Abraham, namun mereka tidak ingin mengalami proses seperti Abraham. Gaya hidup modern
yang cenderung instan merasuki kehidupan rohani orang Kristen. Semua ingin
menuai sukses tetapi hanya sedikit yang ingin menjalani proses yang berliku dan
panjang. Bagaikan buah, mereka ingin dikarbit dan menolak matang dipohon.
Saudara, Allah menghendaki setiap
orang percaya diberkati supaya menjadi berkat. Satu-satunya cara diberkati yang Tuhan ajarkan di Alkitab ialah Taat
melakukan firman, seperti yang Abraham lakukan. Oleh sebab itu mari kita
nikmati berkat yang berlimpah seperti yang dinikmati Abraham sekaligus taat seperti
taatnya Abraham, Amin (doaku menyertai saudara Pdt Haposan Hutapea STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar