MAZMUR 24:1-12
Siapakah yang boleh naik keatas gunung TUHAN? Siapakah boleh berdiri ditempat-Nya yang kudus?
Siapakah yang boleh naik keatas gunung TUHAN? Siapakah boleh berdiri ditempat-Nya yang kudus?
Kita layak
bersukacita karena Tuhan yang kita sembah terbukti adalah yang Mahakuasa di
bumi dan Di Sorga. Sejak dahulu kala, kini dan selamanya. Didalam ketinggian-Nya Dia
menyertai, mengurapi, memberkati sekaligus memperhatikan segala perbuatan kita
(Wahyu 21:5-8). Bagi Tuhan, tak ada yang tersembunyi (Mazmur 139:1-12). Sebab
itu mari kita terus maju dan berperang dan menjadi pemenang. Kita berperang mengalahkan
ego, sifat buruk dan keinginan daging kita. Dengan selalu mengingat Tuhan itu
Mahasuci, Kudus dan Mahamulia, kita akan terus termotivasi untuk maju. Itulah
sebabnya kita perlu memilki sikap dan kualitas yg benar untuk menyembah Dia di
Gunung Tuhan yg Mahakudus itu.
Bagaimana sikap
umat yg benar utk menyembah Tuhan yang Maha kuasa tersebut?
Pertama,
Mari kita dengan rendah hati mendeteksi kelemahan diri dan membiarkan Roh kudus
menyempurnakan kita melalui proses Tuhan. Kita akui kelemahan itu dan kita
tinggalkan. Dari pada saling iri dan dengki lebih baik kita bersinergi. Dan
dari pada hidup saling benci dan antipati mari kita saling membangun dan saling
berbagi. Sebab benci dan anti pati itu menghalangi rezeki dan menumbuhkan sakit
rohani dan jasmani, Haleluyah....
Kedua,
Mari kita membuka hati supaya dikuasai kasih Tuhan Yesus Kristus. Mari
menikmati pembaharuan dan pengurapan Allah terus menerus. Dengan demikian kita
dijauhkan dari kejahatan karena merasa benar sendiri. Jangan menjadi manusia
pendemdam, sebab hal itu sangat jahat dihadapan-Nya (Kol 3:13; Imamat
19:17-18). Camkanlah, tak ada berkat buat pendendam. Berkat dan
urapan hanya akan dialami orang yang selalu tunduk diri sambil ‘memukul
diri’ dan berkata: “ ya Tuhan ampunilah aku yang berdosa ini” (Lukas
18:13)
Ketiga, Teruslah melakukan
yg terbaik, tuluskan hati dan selalu merindukan teman maju dan senang bersama.
Walau yg timbul reaksi berbeda, teruslah bergerak, jangan lemah..!! Reaksi
negatif orang adalah ujian dan tangga menuju kualitas dan kedewasaan. Tuhan
akan menyatakan kebenaranmu seperti terang dan membela hakmu seperti siang (Maz
37:6). Dia pasti memberi kekuatan untuk meraih kemenangan (1Kor 10:13)
Keempat,
Jangan engkau mudah mengucapkan nazar dihadapan Allah. Sebab nazar itu tidak
bisa ditarik kembali (Kej 28:20, 31:13, Hakim 11:30-45, Mazmur 76:12, Oleh
sebab itu jika engkau sudah terlanjur mengucapkan nazar dihadapan Tuhan, hanya
satu yang harus engkau lakukan, segeralah menunaikannya!!!. Jangan tunda sampai
besok, sebab engkau tidak tahu waktu Tuhan menjatuhkan penghakiman karena
kelalaianmu terhadap nazar yang kau ucapkan tersebut (Mazmur 76:12).
Kelima, Lembaga
gereja adalah institusi buatan sekaligus milik Kristus Yesus. Itulah sebabnya
perintah firman menyebar Harta dirumah Tuhan itu bersifat oikumenis dan
mutlak. Sekecil apapun persembahanmu untuk mendukung pekerjaan dan Rumah
Tuhan, itu baik di hadapan Tuhan (Amsal 11:24-25). Dengan membantu pembangunan
rumah Tuhan dan mendukung pelayanan pekerjaan-Nya, kita sedang menabur benih
yang baik, sekaligus menunjukkan wujud syukur dan pengakuan bahwa semua
yang kita miliki adalah karena kasih Tuhan semata. Dengan demikian kita
akan menemukan waktu untuk menuai.
Kesimpulan:
1. Mengucap syukur merupakan
indikator utama kedewasaan rohani. Ucapan syukur tersebut nampak dalam
beribadah dengan tekun, turut melayani sesuai talenta dan karunia
masing-masing. mengembalikan milik Tuhan dengan teratur melalui persembahan.
Bentuk persembahan tersebut ialah Persembahan sukarela, Persembahan
Persepuluhan dan Persembahan Pembangunan tempat ibadah, Persembahan guna
mendukung program misi dan lain-lain.
2. Pengurapan hanya diterima
orang yang hanya menyelidiki dirinya sendiri dan mengakui kejahatannya
dihadapan Allah.... Meskipun masa silammu begitu kelam dan sifat burukmu sangat
susah untuk dirubah, ingatlah Tuhan memberikan kabar baik buat kita: "
Tuhan berkata: Aku mengasihi engkau dengan kasih yg kekal.... !!!
Tuhan melarang kita menjadi hakim agi orang lain sebab kita adalah orang yang dibebaskan Tuhan dari penghakiman yang mestinya
harus kita terima (Matius 7:1; Lukas 6:37).
Saudara, melalui renungan ini ada
dua hal yg perlu kita sadari, yaitu: Tuhan Yesus Kristus ingin membuka tingkap
langit untuk memberkati kita, dan menghendaki kita bertobat kemudian melakukan
kehendakNya, Haleluya.........!! Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar